• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi semakin berkembang pesat seiring kemajuan ilmu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi semakin berkembang pesat seiring kemajuan ilmu"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia globalisasi semakin berkembang pesat seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perusahaan dihadapkan pada lingkungan yang berubah-ubah. Banyak perusahaan ataupun organisasi yang mulai menggunakan teknologi informasi untuk kemajuan perusahaan. Hal tersebut memudahkan serta membantu perusahaan ataupun organisasi dapat mengelola segala aktivitas produksinya dengan baik dan lancar. mengevaluasi segala kebutuhan dan kegiatan yang dilakukan. Agar kinerja karyawan dapat terselesaikan dengan suasana nyaman dan kondusif. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2007:105).

Menurut Wibowo (2009) kinerja dapat ditentukan oleh 7 (tujuh) faktor yaitu kompetensi, motivasi, tujuan, standar, umpan balik, alat atau sarana, dan peluang. Tetapi dua diantaranya mempunyai peran yang sangat penting yaitu tujuan dan motivasi. Kinerja merupakan suatu fungsi kemampuan pekerja dalam menerima tujuan pekerjaan. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kinerja yang dimiliki karyawan untuk mendapatkan hasil yang baik bagi perusahaan. Karena kesuksesan maupun kegagalan suatu perusahaan ditentukan oleh banyak hal, yakni salah satunya adalah motivasi yang dimiliki oleh para karyawan yang diberikan pekerjaan dan tanggung jawab kepadanya.

Perusahaan cenderung memakai sistem pemrosesan informasi berbasis komputer. Selain memberi kemudahan bagi pengguna, juga untuk mendapatkan

(2)

informasi yang relevan, lengkap, dan teruji. Dalam dunia bisnis, pemanfaatan teknologi informasi menyebabkan perubahan yang luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan SDM, penanganan transaksi pertukaran antara perusahaan dengan customernya dan dengan perusahaan lain. Manajemen sumber daya manusia adalah pengelolaan individu yang bekerja dalam organisasi berupa hubungan antara pekerja dan pekerjaan, terutama untuk menciptakan pemanfaatan individu-individu secara produktif sebagai usaha mencapai tujuan organisasi dan dalam rangka perwujudan kepuasan kebutuhan individu-individu tersebut (Hadari Nawawi, 2006:42).

Segala proses kinerja para karyawan di perusahaan tentu telah ditetapkan sesuai dengan standar yang telah diberikan oleh perusahaan. Agar mendapatkan kualitas kinerja yang baik, para karyawan harus memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang dibebankan olehnya. Dengan adanya teknologi informasi diharapkan para karyawan mampu memahami segala informasi. Literasi informasi adalah pemberdayaan masyarakat melalui pengetahuan yang kritis terhadap fungsi media, sistem informasi, dan content yang tersedia (Pendit, 2012).

Proses kerja para karyawan akan lebih terstruktur dan karyawan akan memiliki motivasi tinggi apabila perusahaan menerapkan standar kinerja.Perusahaan diharapkan mengelola informasi dengan baikdemi kelangsungan perusahaan. Informasi membantu mengidentifikasi masalah yang terjadi dan membantu mencari jalan keluar untuk menyelesaikannya. Segala jenis kegiatan bisnis dan pengambilan keputusan akan lebih baik lagi hasilnya apabila perusahaan menerapkan teknologi informasi dengan benar dan dibutuhkan proses

(3)

pengendalian intern yang baik terhadap aplikasi-aplikasi teknologi informasi yang ada dalam perusahaan (Utomo, 2006).

Setiap aktivitas kinerja para karyawan memerlukan motivasi dan keterampilan untuk mengevaluasi informasi dari teknologi yang ada. Tujuannya sebagai pengambilan berbagai keputusan serta melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan. Informasi berkembang dengan cepat dan tanpa batas. akibatnya tidak semua informasi itu benar, untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, haruse memiliki kemampuan dalam memperoleh, menganalisa, mengelola, mempertahankan, dan memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan (Mackall, 2004:3).

Perusahaan berjalan lancar apabila segala tujuan dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat mencapai target yang optimal. Untuk mencapai segala target tersebut tentunya memiliki proses dan kurun waktu tertentu. Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan sumber tenaga kerja ataupun karyawan yang memiliki komitmen serta rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya. Sumber daya manusia adalah ilmu yang menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik (Henry Simamora, 2006:5).

Pencapaian segala target tersebut dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang bekerja secara aktif, efektif, dan efisien. Karena itu sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu faktor utama dan penentu dalam berjalannya segala proses produksi maupun segala proses pelaporan dalam suatu organisasi ataupun

(4)

perusahaan. Dalam penyampaian informasinya dibutuhkan alur yang tepat serta komunikasi yang dilakukan harus secara tepat dan jelas. Agar informasi tersebut dapat dipahami serta dimengerti oleh para karyawan dan karyawan dapat memiliki motivasi untuk menghasilkan kinerja dengan baik. Karena memiliki suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau bekerja (Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari, 2006:92)

Informasi diperlukan usaha untuk mendapatannya termasuk dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Usaha dalam mencari dan mengevaluasi informasi yang tepat guna disebut literasi informasi (information literacy). Literasi informasi adalah suatu keterampilan kapan informasi dibutuhkan, mencari informasi yang tepat guna, dan keterampilan dalam menganalisa dan memanfaatkan informasi secara relevan (Hasugian, 2008:36).

Literasi informasi sebagai kemampuan mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien untuk mengerti dan memahami akan informasi yang ada. Mengelola segala informasi diperlukan kemampuan dan penguasaan. Baik informasi secara lisan, tertulis, maupun memakai teknologi seperti komputer. Ukuran kinerja terhadap unit yang mempunyai tingkat saling ketergantungan akan sangat bermanfaat apabila ukuran tersebut mencakup ukuran untuk menilai reliabilitas, kerjasama dan fleksibilitas (Muslichah, 2002).

Perusahaan menerapkan pengelolaan informasiuntuk kemudahan kegiatan produksinya. Tidak hanya pengawasan yang dilakukan, namun melihat minat para karyawan yang menjalankan pekerjaannya. Karyawan yang memiliki motivasi dalam menjalankan segala tugas dan tanggung jawab yang dibebankan

(5)

kepadanya, maka kinerja secara optimal dapat terpenuhi. Apabila ada motivasi sebagai pembangkit dorongan di dalam diri manusia (Amirullah dan Rindyah, 2002:146).

Pegawai dalam perusahaan dapat dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. Namun pemberian motivasi kerja dapat menjadi sulit karena apa yang dianggap penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain. Apabila karyawan memiliki perasaan bangga dalam melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan kepadanya maka kinerja tersebut dapat memberi kontribusi yang bagus pada perusahaan. Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu kemampuan karyawan untuk pekerjaan (Mathis, 2006:113).

Keberhasilan perusahaan mencapai tujuan organisasi untuk mewujudkan visi dan misinya sangat tergantung dari peran dan kualitas sumber daya yang dimilikinya. Diperlukan pengembangan sumber daya secara kontinyu agar diperoleh sumber daya yang berkualitas. Tugas manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan upaya mengelola unsur manusia dengan segala potensi yang dimilikinya harus dilakukan secara seefektif mungkin sehingga dapat diperoleh sumber daya manusia yang puas (satisfied) dan memuaskan (satisfactory) bagi perusahaan ataupun organisasi (Gomes, 2006).

Melihat pentingnya peranan karyawan dalam perusahaan ataupun dalam organisasi maka kinerja karyawan sangat menentukan keberhasilan maupun prestasi dari perusahaan tersebut. Ukuran kinerja secara kualitas dan kuantitas harus diterapkan didalam perusahaan. Apabila kinerja karyawan baik tingkat keberhasilan perusahaan ataupun organisasi dalam mencapai tujuan akan

(6)

semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan sesuai dengan tanggung jawabnya (Mangkunegara, 2006:67)

Perusahaan ataupun organisasi harus meningkatkan motivasi karyawannya agar kinerja karyawan semakin meningkat. Penilaian kinerja harus dilakukan secara terus-menerus mengingat sifat manusia yang mudah berubah karena faktor lingkungan.Dengan melakukan penilaian kinerja dan evaluasi guna pemberian umpan balik kepada karyawan mengenai pandangan organisasi akan kinerja karyawan. evaluasi kinerja digunakan sebagain dasar untuk alokasi imbalan (Stephen P. Robbins, 2006:684).

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan salah satu perusahaan mie instan dan makanan olahan terkemuka di Indonesia. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk terletak di Jalan Tambak Aji II No. 8 Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang. memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan salah satu perusahaan mie instan dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang semula berdiri dengan nama PT Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd.

Berdiri pada tanggal 27 April 1970. Pabrik pertama berdiri di Jakarta, sedangkan PT Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. Cabang Semarang berdiri pada tanggal 31 Oktober 1987 dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Ir. Hartanto dan Menteri Tenaga Kerja Seodomo. Pada tanggal 1 Maret 1994, PT Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. bersama dengan perusahaan lainnya bergabung menjadi sebuah perusahaan dengan nama PT Indofood Sukses

(7)

Makmur Tbk. Pada tanggal 1 Oktober 2009, berganti nama menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Penelitian ini memfokuskan pada karyawan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang, bagaimana teknologi informasi, literasi informasi dan motivasi kerja.Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan HRD, antara lain komunikasi antara karyawan dengan manajer terkait dengan ketidakhadiran karyawan tanpa ijin menyebabkan tidak berjalannya penyampaian informasi dengan baik, menyebabkan keterlambatan dalam pembuatan laporan sehingga mempengaruhi kinerja. Proposal program distribusi tidak sesuai jadwal dan tidak tepat waktu, kesulitan kerjasama antara karyawan dengan atasan maupun dengan rekan kerja yang lain yang berakibat pada kinerja karyawan tidak maksimal, beban pekerjaan yang terlalu berat dan melebihi kapasitas menyebabkan karyawan memilih untuk resign, keterlambatan distribusi yang berakibat pada terhambatnya kinerja, kurangnya pemahaman informasi mengenai pengiriman barang yang berakibat pada kesalahan kinerja, kurang mampu memahami instruksi atasan menyebabkan kinerja tidak maksimal.

Alasan penulis memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian adalah disebabkan karena perusahaan manufaktur memiliki tingkat penilaian dan pengukuran kinerja masing-masing. Penulis ingin mengetahui pengaruh Teknologi Informasi, Literasi Informasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan.Disamping itu pemilihan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan sesuai dengan fakta yang telah dijelaskan. Dengan itu penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai Pengaruh Teknologi

(8)

Informasi, Literasi Informasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Semarang.

Hasil observasi yang dilakukan terhadap karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang yaitu 25 responden (karyawan) saat melakukan pra survey adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Hasil Pra Survey Tentang Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang

NO PERNYATAAN YA TIDAK

1. Menggunakan komputer dengan efektif dan efisien 80% 20%

2. Memahami komputer dengan baik 60% 40%

3. Mengoperasikan/menjalankan komputer dengan cepat dan tepat

68% 32%

4. Menggunakan informasi untuk menyelesaikan tugas 60% 40% 5. Memanfaatkan informasi secara efektif dan efisien 28% 72% 6. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya secara kritis 36% 64%

7. Bekerja sesuai standar waktu dan kualitas 76% 24%

8. Merasa senang dalam bekerja 64% 36%

9. Memiliki kemauan bekerja keras untuk memperoleh hasil yang maksimal

84% 16%

(9)

Hasil prasurvey menunjukkan dari 3 (tiga) variabel yaitu teknologi informasi, literasi informasi, dan motivasi kerja melalui indikator terbanyak dari masing-masing variabel, diketahui bahwa 80% menyatakan bahwa kemampuan menggunakan teknologi informasi sangat baik. responden 84% responden memiliki kinerja yang sangat baik dengan memiliki kemauan untuk bekerja keras untuk memperoleh hasil yang maksimal. Tetapi terdapat ketimpangan sebesar 28% yang berkaitan dengan literasi informasi. Hal ini menyebabkan kinerja karyawan menjadi tidak maksimal karena kurangnya pemanfaatan informasi secara efektif. Berakibat pada hasil kinerja yang tidak terorganisir dengan baik karena kemampuan dan kompetensi yang kurang dalam penyampaian informasi.

Kelemahan kinerja para responden yang terkait dengan teknologi informasi yakni pemanfaatan informasi yang kurang digunakan secara efektif sehingga menimbulkan penyampaian informasi yang tidak tepat dan tidak jelas sehingga informasi tidak tersampaikan secara jelas. Responden kurang mengevaluasi apakah informasi tersebut sudah tepat dan akurat serta paham akan informasi yang telah disampaikan. Responden menyatakan kinerja mereka akan lebih ditingkatkan secara maksimal apabila ada perbaikan literasi informasi yang meliputi kemampuan, penyampaian, pemanfaatan, serta penggunaan dan evaluasi informasi secara tepat.

1.2 Perumusan Masalah

Untuk memperjelas arah penelitian dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja karyawan pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang

(10)

2. Bagaimana pengaruh literasi informasi terhadap kinerja karyawan pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang

3. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan padaPT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisa pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang

2. Untuk menganalisa pengaruh literasi informasi terhadap kinerja karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang?

3. Untuk menganalisa pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang?

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat penelitian ini bagi perusahaan diharapkan menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk kebijakan pihak di perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang untuk pencapaian kinerja para karyawannya secara maksimal agar segala tujuan dapat terwujud. Serta motivasi kerja para karyawannya secara maksimal dapat meningkat dengan adanya teknologi informasi dan literasi informasi yang ada di perusahaan.

(11)

2. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah ilmu, wawasan, serta pengalaman mengenai masalah-masalah yang terjadi khususnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3. Bagi universitas diharapkan dapat menjadi bahan bacaan untuk peneliti yang selanjutnya dan menambah daftar dalam kepustakaan khususnya bagi fakultas ekonomi program studi manajemen sumber daya manusia.

(12)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kinerja Karyawan

2.1.1.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja adalah hasil atas yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Seberapa banyak para pegawai memberi konstribusi kepada perusahaan meliputi kuantitas output, kualitas output, jangka waktu, kehadiran ditempat kerja, dan bersikap kooperatif. Kinerja pegawai menunjuk pada kemampuan pegawai dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya (Mathis dan Jackson, 2002).

2.1.1.2 Penetapan Ukuran Kinerja

Pengukuran kinerja harus dilakukan guna mendapatkan dan mengetahui apakah kinerja karyawan yang ada dalam perusahaan sudah baik atau tidak. Armstrong (2004) memberikan petunjuk penetapan ukuran kinerja yang terkait dengan hasil yakni sebagai berikut:

1. Hasil harus berada dibawah kendali pekerja 2. Data harus tersedia untuk pengukuran

3. Ukuran yang sudah ada, dipergunakan atau diadaptasikan dimanapun apabila dimungkinkan.

Pengukuran kinerja harus mempunyai standar yang baik karena pengukuran kinerja adalah alat untuk mengukur pencapaian tujuan dan sasaran sebagai acuan pengambilan keputusan. Motivasi dalam bekerja terbentuk dari sikap seorang

(13)

pegawai dalam menghadapi situasi dalam pekerjaannya. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai atau karyawan agar lebih terarah dan berusaha untuk mencapai kinerja yang diharapkan oleh perusahaan.

Pada kaidahnya kinerja merupakan hal yang dihasilkan oleh karyawan untuk memenuhi segala tujuan perusahaan dan dilakukan secara kontinyu selama karyawan tersebut masih menjadi bagian dalam perusahaan tersebut. Seorang karyawan telah memiliki kualifikasi tersendiri dalam penempatan didalam perusahaan sesuai dengan standar serta kriteria yang dimiliki.

Kinerja merupakan totalitas dari kewajiban karyawan dalam menjalankan setiap tugas dan tanggung jawabnya didalam perusahaan. selain itu, kinerja dari karyawan merupakan bagian dari fungsi yang berkaitan erat dengan motivasi yang dimiliki oleh karyawan. Output pekerjaan yang baik merupakan tolok ukur dari kualitas karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Tingkat kemampuan yang dimiliki oleh karyawan juga sangat menentukan kesediaan serta kualitas kerja agar menuju kepada keberhasilan. Karena sejatinya, setiap perusahaan pasti menginginkan hasil kinerja karyawan yang bagus. Dan karyawan juga harus pandai dalam mengatur pola kerja secara aktif dan efisien. Totalitas dalam pekerjaan harus selalu ditunjukkan dan dijaga.

Wibowo (2007) mengungkapkan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dari teori tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja karyawan yakni tentang menjalankan dan melakukan suatu pekerjaan tersebut dan tentang apa yang akan dikerjakan serta bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan tersebut.

(14)

Kinerja suatu perusahaan ataupun organisasi dilakukan oleh seluruh elemen perusahaan ataupun organisasi tersebut yaitu sumber daya manusia dari tingkatan bawah seperti karyawan, sampai tingkat atas seperti manajer, maupun kepala bagian. Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sumber daya manusia tersebut sebagai ukuran peningkatan setiap aktivitas yang ada di perusahaan terutama kinerja para karyawannya.

Setiap karyawan pasti memiiki kemampuan, keterampilan, dan keinginan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam pekerjaannya agar dapat dipertahankan didalam perusahaan ataupun organisasi tersebut. Kemampuan, kompetensi dasar, pengetahuan, dan motivasi kerja yang diberikan sesuai dengan jenis pekerjaannya. Karena didalam perusahaan biasanya terdapat beberapa bagian-bagian yang masing-masing karyawan ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan yang berbeda antara karyawan satu dengan yang lainnya.

Karyawan memiliki perilaku, sikap, dan kepribadian yang begitu nampak serta mempengaruhi kinerja didalam suatu perusahaan ataupun organisasi. Kinerja karyawan tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Namun dipengaruhi juga oleh beberapa faktor pendukung yang ada didalamya. Seperti mekanisme kerja, teknologi yang tersedia baik teknologi informasi maupun teknologi pendukung yang lainnya.

2.1.1.3 Penilaian Kinerja

Dharma dalam Koencoro (2013:04), menyatakan bahwa terdapat 3 (tiga) cara pengukuran yang dapat digunakan, yaitu:

1. Kuantitas, yang berkaitan dengan jumlah yang harus diselesaikan. Merupakan ukuran kuantitatif yang melibatkan perhitungan dari proses atau pelaksanaan

(15)

kegiatan. Hal tersebut berkaitan dengan soal jumlah keluaran yang dihasilkan, sehingga untuk mengetahui tinggi rendahnya prestasi kerja karyawan tersebut dibandingkan dengan standar kuantitas yang ditetapkan oleh perusahaan.

2. Kualitas, berkaitan dengan mutu yang dihasilkan (baik buruknya) ukuran kuantatif yang mencerminkan “tingkat kepuasan” yaitu seberapa baik penyelesaian dari suatu perusahaan walaupun standar kualitatif sulit diukur atau ditentukan, namun hal tersebut sangat penting sebagai acuan dalam pencapaian sasaran penyelesaian suatu pekerjaan.

3. Ketepatan waktu, yakni berkaitan dengan sesuai atau tidaknya dengan waktu yang telah direncanakan. Merupakan suatu jenis khusus, dari ukuran kuantitatif yang merupakan ketepatan waktu penyelesaian suatu pekerjaan ataupun kegiatan. Hal tersebut menandakan bahwa penetapan standar waktu ditentukan berdasarkan pengalaman dari sebelumnya atau berdasarkan studi gerak waktu. 2.1.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Henri Simamora dalam Mangkunegara (2005:14), menyatakan bahwa kinerja (performance) dapat dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor, yaitu:

a. Faktor individual, yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang, dan demografi.

b. Faktor psikologis, yang terdiri dari persepsi, attitude, personality, pembelajaran, dan motivasi.

c. Faktor organisasi, yang terdiri dari sumber daya, leadership, reward, struktur, dan job design.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Siagian (2007) terdapat dua faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan sebagai berikut:

(16)

a. Faktor motivational, yaitu faktor yang berasal dari individu itu sendiri

b. Faktor hygiene atau pemeliharaan, yaitu faktor yang berasal dari luar individu.

Kinerja adalah hasil kerja yang mampu diperoleh pekerja. Sebuah proses manajemen ataupun suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut dapat ditunjukkan buktinya secara nyata baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas. Kinerja karyawan yang dicapai secara perorangan ataupun secara berkelompok dalam suatu perusahaan ataupun organisasi, telah sejalan dan selaras dengan tanggung jawab masing-masing. Antara kualitas dan kuantitas harus secara balance dijalankan agar mencapai hasil akhir yang memuaskan.

Penilaian terhadap seorang karyawan selama periode tertentu, penilaian dapat berupa penilaian hasil pelaksanaan tugas, pemenuhan target kerja, dan hal itu telah disepakati bersama (Rivai, 2008). Penilaian kinerja sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dihasilkan oleh karyawan dapat menjadi ukuran yang dapat memberikan hasil secara maksimal bagi perusahaan demi kelancaran proses produksinya. Dapat disimpulkan kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan dan diberikan kepada karyawan.

2.1.2 Teknologi Informasi

2.1.2.1 Definisi Teknologi Informasi

Teknologi informasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa teknik-teknik dan prosedur untuk menyimpan

(17)

informasi secara efisien dan efektif. Informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diolah. Teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data. Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan mencakup juga teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Deni Darmawan, 2012).

Teknologi informasi merupakan perangkat keras bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan, memproses, dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain. Abdul Kadir dan Terra Ch Triwahyuni (2003:2) mengemukakan teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.

Teknologi informasi menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data lalu berupa informasi. Dari definisi tersebut tergambar bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain yang disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dengan teknologi telekomunikasi.Menurut Deni Darmawan (2012) teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga:

a. Lebih cepat

b. Lebih luas sebarannya

(18)

Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Dengan demikian berarti tidak semua hasil pengolahan data tersebut dapat menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut. Deni Darmawan (2012) mengemukakan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Informasi merupakan hasil pengolahan data 2. Memberi makna atau arti

3. Berguna atau bermanfaat

Tepatnya informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan. Secara sederhana teknologi informasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengolah informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat.

Informasi tidak dapat dipisahkan dengan data, perlu memahami tentang informasi tersebut. Data pada dasarnya adalah fakta, kejadian, berita, fenomena dan lain sejenisnya yang dapat diolah dan diproses berdasarkan prosedur yang ada dan akhirnya dikeluarkan dalam bentuk informasi. Data dapat berupa angka, kata, ukuran, kalimat, tulisan-tulisan, cerita maupun uraian, simbol-simbol serta tanda yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum di informasikan keberadaannya, sehingga diperlukan pengolahan. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan pengolahan dengan prosedur tertentu. Informasi ini dapat dikatakan sebagai sejumlah data yang sudah diolah ataupun diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, dan keterpakaiannya

(19)

dalam memenuhi kebutuhan untuk perusahaan ataupun organisasi. Menurut Deni Darmawan (2012) ada beberapa definisi informasi diantaranya:

1. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.

2. Informasi merupakan data yang telah mengalami pengolahan 3. Informasi memberikan makna

4. Informasi berguna atau bermanfaat

5. Informasi merupakan bahan pembuat keputusan. 2.1.2.2 Ciri-ciri Informasi

Sejumlah informasi yang didapatkan atau dengarkan kadang memiliki beberapa karakteristik yang berbeda, hal tersebut tentunya perlu disesuaikan dengan sumber informasi, bentuk dan jenis informasi serta untuk apa informasi tersebut kita cari. Deni Darmawan (2012) mengemukakan suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Akurat, artinya informasi mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian oleh dua orang atau lebih yang berbeda-beda dan apabila hasil pengujian tersebut hasilnya sama, maka dianggap data tersebut akurat.

2. Tepat waktu, artinya informasi ini harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

3. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

(20)

4. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap.

Adapun 5 ciri dari informasi yang bisa memberikan makna bagi pengguna, diantaranya:

1. Kuantitas Informasi (Amount of Information), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh suatu prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.

2. Kualitas Informasi (Quality of Information), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.

3. Informasi Aktual (Recency of Information), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu mmemenuhi kebutuhan informasi baru.

4. Informasi yang Relevan (Relevance of Information), dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi. 5. Ketepatan Informasi (Accuracy of Information), dalam arti bahwa informasi

yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi. 6. Kebenaran Informasi (Authenticity of Information), dalam arti bahwa informasi

yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

2.1.2.3 Interaksi Antara Data Dan Informasi

Untuk menghasilkan suatu informasi, harus terlebih dahulu mengetahui informasi apa yang diperlukan lalu mengolah suatu data terebut menjadi sebuah informasi. Dalam hal pekerjaan, kebutuhan informasi sangat dibutuhkaninformasi merupakan sesuatu yang lebih sementara (transitory) daripada pengetahuan.

(21)

Informasi memiliki nilai pada seseorang, seperti informasi harga saham, headline berita, balance bank, atau info dimana membeli sepatu yang bagus, semua hal itu bersifat sementara (momentary) dan bukan berarti abstrak (Deni Darmawan, 2012).

Informasi dapat menyumbang untuk pengetahuan dalam arti digunakan untuk mendukung atau menolak suatu teori. Suatu informasi selalu diciptakan berkaitan dengan konteks pola pikir tertentu untuk melayani kebutuhan-kebutuhan, baik yang bersifat nasional, organisasi, maupun kebutuhan personal atau pribadi.informasi tidak dapat dikatakan baik atau buruk.

Deni Darmawan (2012) mengemukakan penilaian dibuat oleh pemakai informasi yang banyak bergantung pada pengetahuan dan pola pandang masing-masing. Maka kita harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang ragam sumber informasi. Pemahaman akan keragaman informasi tersebut akan membantu kita dalam mengakomodasi, menganalisis, dan mendiseminasi informasi lebih lanjut. Apabila hal itu tidak tampak pada diri kita, tidak mustahil dapat menimbulkan kebingungan dan kesalahan perlakuan terhadap informasi yang sampai pada diri kita. 2.1.2.4 Komponen-Komponen Informasi

Sebuah informasi bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika teknologi informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 8 komponen. Menurut Deni Darmawan (2012), ada enam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data. Misalnya yang

(22)

termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

b. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain seperti pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami.

c. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami.

d. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan atau keputusan untuk menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

e. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya.

f. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul.

Secara ideal keenam komponen ini sebaiknya dipahami oleh seseorang yang akan melaksanakan interaksi atau komunikasi. Keenam komponen informasi ini juga merupakan satu kesatuan dan jika hanya beberapa komponen yang dipahami maka

(23)

seseorang tidak akan merasa paham, tentang, dan siap dalam menerapkan atau memanfaatkan informasi yang diterimanya. Maka keenam komponen informasi tersebut, satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan memiliki unsur ketergantungan.

Informasi yang mampu mendukung proses pengambilan keputusan adalah yang memenuhi paling sedikit enam komponen. Keenam komponen ini sekaligus menjadi syarat sehingga sebuah informasi menjadi berkualitas, yaitu berdasarkan data yang valid dan reliabel, utuh, sumber pertamanya dapat dipercaya, mutakhir, akurat, dan disimpan sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman seseorang sepanjang waktu seiring perkembangan zaman sebagai alat pendukung proses pengambilan keputusan apabila diperlukan (Deni Darmawan, 2012).

Faktor kelengkapan sangat penting karena informasi yang tidak lengkap dapat berakibat pada kesimpulan yang tidak benar yang pada gilirannya bermuara pada keputusan yang tidak tepat. Faktor kemutahiran tidak kalah pentingnya, karena seperti dimaklumi, suatu keputusan adalah upaya sadar dan sistematis untuk mengatasi suatu situasi yang kurang menguntungkan atau memecahkan masalah. Orientasi waktu suatu keputusan adalah masa sekarang dan masa depan. Informasi yang sudah kadaluwarsa tidak akan mendukung proses pengambilan keputusan.

Akurasi informasi merupakan hal mutlak karena informasi yang tidak akurat justru akan mempersulit proses pengambilan keputusan terutama dalam menganalisis berbagai alternatif untuk kemudian memilih salah satu diantaranya yang diyakini merupakan alternatif terbaik. Berkaitan dengan akurasinya, informasi harus dapat dipercaya. Artinya, data tidak dimanipulasi dalam pengolahannya yang apabila terjadi akan mengaburkan situasi yang sebenarnya. Seluruh informasi yang telah

(24)

terkumpul dan terolah harus disimpan sedemikian rupa sehingga siapapun yang memerlukannya dan memang berhak untuk itu dapat memperolehnya (Deni Darmawan, 2012).

2.1.2.5 Penciptaan Informasi

Penciptaan informasi adalah proses identifikasi dan penggalian sumber-sumber informasi yang tepat. Sumber-sumber-sumber informasi yang dapat dan layak digali sangat bervariasi, dan itu sangat bergantung pada pengambilan kepurtusan apa yang akan didukung dan untuk kepentingan apa informasi tersebut digunakan. Setiap orang yang pernah berkecimpung dalam kegiatan pengolahan informasi pasti mengetahui bahwa sumber-sumber tersebut dapat berada di dalam suatu organisasi seperti berbagai satuan kerja yang terdapat di dalamya, akan tetapi dapat pula berada di luar organisasi yang bersangkutan (Deni Darmawan, 2012).

Instrumen atau alat untuk memperoleh informasi pun dapat beraneka ragam, seperti melalui penelitian, eksperimen, baik eksperimen laboratorium maupun eksperimen lapangan, penyebaran kuesioner, wawancara, dan lain sebagainya.

Pentingnya identifikasi dan pengenalan sumber-sumber informasi yang pantas dan layak digarap semakin relevan untuk diperhatikan karena di samping lebih menjamin bahwa data yang dikunpulkan untuk diolah bermutu tinggi juga karena proses penciptaan informasi tersebut harus diupayakan agar berlangsung dengan tingkat efisiensi yang tinggi (Deni Darmawan, 2012).

2.1.2.6 Pemeliharaan Jalur Informasi

Telah umum diketahui bahwa salah satu perkembangan pesat yang terjadi dalam era informasi dewasa ini ialah terjadinya “perkawinan” antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Akibatnya makin banyak saluran penyampaian

(25)

informasi dari satu pihak ke pihak lain, misalnya dari sumber informasi kepada penggunanya. Itulah yang dimaksud dengan saluran informasi. Baik secara internal maupun eksternal, saluran tersebut dapat berupa (a) saluran melalui komunikasi lisan, (b) saluran dengan menggunakan tulisan(Deni Darmawan, 2012).

2.1.2.7 Transformasi Informasi

Menurut Deni Darmawan (2012) mengungkapkan bahwa tidak semua satuan kerja dan tidak semua orang yang terdapat dalam satu organisasi memerlukan teknologi informasi yang sama. Mislanya satuan kerja yang menangani produksi memerlukan teknologi informasi yang berbeda dengan informasi yang dibutuhkan oleh satuan kerja yang menangani sumber daya manusia. Dengan perkataan lain, informasi yang dimiliki oleh organisasi perlu diseleksi oleh berbagai pemakai informasi tersebut. Oleh karena itu, berarti mengetahui informasi apa yang dikirim kepada siapa dan untuk kepentingan apa menjadi sangat penting.

2.1.2.8 Penerimaan Informasi Secara Selektif

Kemampuan karyawan untuk melakukan seleksi penting agar, (a) hanya informasi yang relevan dengan misi, fungsi, dan tugas yang diambilnya, (b) biaya transmisi dapat ditekan serendah mungkin, dan (c) pengguna tidak memiliki beban pemeliharaan yang sesungguhnya tidak diperlukan (Deni Darmawan, 2012).

Jenis informasi yang diperkirakan akan dibutuhkan oleh semua komponen perusahaan atau organisasi disimpan dan dipelihara. Kebutuhan-kebutuhan spesifik berbagai satuan kerja atau orang-orang tertentu dalam organisasi dapat dipenuhi dengan mudah karena akses untuk kepentingan itu memang tersedia. Dengan kata lain, sejalan dengan penciptaan data induk perlu diciptakan suatu sistem distribusi

(26)

informasi sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh dengan mudah oleh karyawan yang memerlukannya.

2.1.2.9 Penyimpanan dan Penggunaan Informasi

Menurut Deni Darmawan (2012) mengemukakan sebagai salah satu sumber daya strategis dalam organisasi, informasi yang telah terkumpul dan terolah dengan baik perlu disimpan dengan sebaik mungkin. Kegiatan menyimpan informasi sangat penting karena pengalaman menunjukkan bahwa tidak semua informasi yang dimiliki digunakan segera. Oleh karena itu, informasi yang telah diolah dengan mengeluarkan biaya tertentu jangan sampai hilang atau sukar ditelusuri apabila diperlukan.

Perkembangan informasi menunjukkan bahwa disamping ingatan manusia, terdapat berbagai alat penyimpan informasi yang dapat digunakan, misalnya sistem kartu, tape, microfilm, hard disk, floppy disk, dan sebagainya. Salah satu manfaat dari berbagai alat penyimpan informasi yang syarat teknologi ialah penghematan biaya penyimpanan, terutama karena tempat yang diperlukan tidak lagi merupakan ruangan yang besar. Di samping itu, dengan sarana berteknologi tinggi, keamanan pun lebih terjamin (Deni Darmawan, 2012).

2.1.2.10 Penilaian Informasi

Menurut Deni Darmawan (2012) terdapat standar penilaian yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut:

a. Validasi informasi yang diterima b. Signifikansi informasi tersebut

c. Kegunaan spesifiknya, termasuk mendukung proses pengambilan keputusan d. Hubungan informasi tersebut dengan informasi lain.

(27)

2.1.3 Literasi Informasi

2.1.3.1 Pengertian Literasi Informasi

Literasi informasi sangat banyak dan terus berkembang sesuai dengan kondisi waktu dan perkembangan di lapangan. Dalam rumusan yang sederhana, literasi informasi merupakan kemampuan mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif. Hakekat dari literasi informasi adalah seperangkat keterampilan yang diperlukan untuk mencari, menelusur, menganalisis, dan memanfaatkan informasi (Bundy, 2001).

Mencari informasi dapat dilakukan ke perpustakaan, toko buku, pusat informasi, di internet dengan media komputer ataupun smartphone, dan lain sebagainya. Menelusur adalah upaya untuk menemukan kembali informasi yang telah disimpan. Jika mencari informasi di internet, diperlukan search engine.

Literasi informasi selalu dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkan secara benar sejumlah informasi yang tersedia baik didalam perusahaan maupun diluar perusahaan. Work Group on Information Literacy dari California State University(2012), mendefinisikan literasi informasi sebagai kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dalam berbagai format.

2.1.3.2 Keahlian Literasi Informasi

Menurut California State University (2002) untuk dapat melakukannya maka pencari informasi harus mampu menunjukkan sejumlah keahlian dalam suatu proses yang terpadu, yaitu:

(28)

b. Menentukan informasi yang dibutuhkan untuk pertanyaan, permasalahan, atau isu penelitian

c. Mengetahui tempat atau letak dan menemukan informasi yang relevan d. Mengorganisasikan informasi

e. Menganalisa dan mengevaluasi informasi f. Mensintesa informasi

g. Mengkomunikasikan dengan menggunakan berbagai jenis teknologi informasi

h. Menggunakan perangkat teknologi untuk memperoleh informasi

i. Memahami etika, hukum, dan isu-isu sosial politik yang terkait dengan informasi dan teknologi informasi

j. Menggunakan, mengevaluasi, dan bersifat kritis terhadap informasi yang diterima dari media massa

k. Menghargai bahwa keahlian yang diperoleh dari kompetensi informasi memungkinkan untuk belajar seumur hidup.

Dari berbagai definisi tentang literasi informasi yang telah dikembangkan oleh berbagai institusi pendidikan, organisasi profesional dan individual, pada umunya memiliki kesamaan dengan definisi yang ditawarkan dalam Final Report of the American Library Association (ALA). Dinyatakan bahwa literasi informasi adalah serangkaian kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif. Literasi informasi adalah serangkaian kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk mencari, mengevaluasi,

(29)

menggunakan, dan mengkomunikasikan informasi secara efektif. Informasi tidak terbatas hanya dengan media cetak saja. Namun bisa juga dengan media elektronik yang lainnya.

Munculnya beragam pilihan informasi yang tersedia baik tercetak, elektronik, image, spatial, suara, visual, maupun yang bersifat numerikal membuat literasi informasi menjadi semakin penting di era informasi seperti sekarang ini. Permasalahan yang terjadi bukanlah tidak tersedianya informasi yang cukup, tetapi karena begitu banyaknya informasi yang tersedia dalam berbagai format sehingga menimbulkan pertanyaan tentang keaslian, kesahihan, dan kebenarannya. Selain itu, masalah lain yang muncul dalam berinteraksi dengan informasi adalah waktu yang tidak pernah cukup dan sulit mengetahui informasi apa saja yang tersedia.

Healy (2002) mengungkapkan bahwa ada 2 (dua) masalah utama dalam informasi yaitu bagaimana memiliki waktu yang cukup untuk mengaksesnya dan bagaimana mengetahui informasi apa yang tersedia saat ini. Pemberdayakan peran informasi merupakan tujuan penting karena informasi merupakan sumber yang sangat berharga.

2.1.3.3 Standar Kompetensi Literasi Informasi

Dalam standar kompetensi literasi informasi dari Association of College and Research Libraries(ACRL), seseorang disebut information literate jika mampu:

1. Menentukan sifat dan cakupan informasi yang dibutuhkan a. Mendefinisikan kebutuhan informasi

b. Mengidentifikasi beragam jenis dan format dari sumber-sumber informasi yang potensial

(30)

c. Mempertimbangkan biaya dan manfaat dari pencarian informasi yang dibutuhkan

d. Mengevaluasi kembali sifat dan cakupan informasi yang dibutuhkan 2. Mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien

a. Menyeleksi metode pencarian atau sistem temu kembali informasi yang paling tepat untuk mencari informasi yang dibutuhkan

b. Membangun dan menerapkan strategi penelusuran yang efektif

c. Menemukan kembali informasi secara onlineatau secara pribadi menggunakan beragam metode

d. Mengubah strategi penelusuran jika perlu

e. Mengutip, mencatat, dan mengolah informasi dan sumber-sumbernya 3. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya secara kritis

a. Meringkas ide utama yang dapat dikutip dari informasi yang terkumpul b. Mengeluarkan dan menggunakan kriteria awal untuk mengevaluasi

informasi dan sumber-sumbernya

c. Mengumpulkan ide-ide utama untuk membangun kosnep baru

d. Membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan terdahulu untuk menentukan nilai tambhanya, kontradiksi, atau karakteristik unik lainnya dari informasi

e. Menentukan apakah pengetahuan baru memiliki dampak terhadap sistem nilai seseorang dan menentukan cara untuk menyatukan perbedaan-perbedaan

f. Membuktikan kebenaran dari pemahaman dan interpretasi informasi melalui diskusi dengan individu lain, para ahli, dan praktisi

(31)

g. Menentukan apakah query (pertanyaan) perlu direvisi. 4. Menggunakan informasi untuk menyelesaikan tujuan tertentu

a. Menggunakan informasi baru dan yang terdahulu untuk perencanaan dan penciptaan hasil yang istimewa atau performa.

b. Merevisi proses pengembangan untuk hasil atau performa.

c. Mengkomunikasikan hasil atau performa secara efektif kepada orang lain. 5. Memahami aspek ekonomi, hukum, dan sosial yang berkaitan dengan

penggunaan informasi

a. Memahami isu-isu ekonomi, hukum, dan aspek sosial ekonomi seputar informasi dan teknologi informasi

b. Mengikuti peraturan atau hukum serta kebijakan institusi dan etika yang berhubungan dengan akses dan penggunaan sumber-sumber informasi

c. Menghargai penggunaan sumber-sumber informasi dalam mengkomunikasikan produk atau performa.

2.1.3.4 Implementasi Literasi Informasi

Literasi Informasi adalah kemampuan untuk memahami kebutuhan informasi, mencari, dan menentukan informasi yang dibutuhkan. Dalam pengimplementasiannya, literasi informasi memerlukan kemampuan dan keahlian untuk membangun dan menyusun informasi yang baru secara etis dan menyampaikannya secara tepat.

2.1.3.5 Keterampilan Literasi Informasi

Gunawan (2008) mengemukakan literasi informasi terdiri dari enam keterampilan yaitu:

(32)

a. Merumuskan masalah

b. Mengidentifikasi yang diperlukan 2. Strategi pencarian informasi

a. Menentukan sumber b. Memilih sumber terbaik 3. Lokasi dan akses

a. Mengalokasi sumber secara intelektual dan fisik

b. Menemukan informasi di dalam sumber-sumber tersebut 4. Pemanfaatan informasi

a. Membaca dan mendengarkan

b. Mengekstraksi informasi yang relevan 5. Sintesis

a. Mengorganisasikan informasi dari berbagai sumber b. Mempresentasikan informasi tersebut

6. Evaluasi

a. Mengevaluasi hasil (efektivitas) b. Mengevaluasi proses (efisiensi) 2.1.3.6 Kemampuan Literasi Informasi

Literasi informasi terdiri dari beberapa kemampuan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi topik, sasaran, dan format yang relevan, jenis-jenis sumber 2. Mengeksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan topik

3. Menyeleksi dan merekam informasi yang relevan dan mengumpulkan kutipan-kutipan yang sesuai

(33)

4. Mengorganisasi, mengevaluasi, dan menyusun informasi menurut susunan yang logis. Membedakan antara fakta dan pendapat serta menggunakan alat bantu visual untuk membandingkan dan mengkontraskan informasi

5. Menciptakan informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri

6. Mempresentasi, menyebarkan atau menyampaikan informasi yang dihasilkan 7. Menilai output, berdasarkan masukan dari orang lain

8. Menerapkan masukan, penilaian, pengalaman yang diperoleh untuk kegiatan yang akan datang.

2.1.4 Motivasi Kerja

2.1.4.1 Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi merupakan dorongan dalam diri seseorang agar orang tersebut memiliki arah dalam mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. Baik tujuan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari (2006) mengemukakan motivasi adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau bekerja.

2.1.4.2 Kebutuhan Motivasi Kerja

Motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya.Kebutuhan diurutkan menjadi 5 (lima) kategori terdiri dari:

a. Fisiologis, antara lain kebutuhan akan sandang, pangan, papan, dan kebutuhan jasmani lain.

b. Keamanan, antara lain kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.

(34)

c. Sosial, antara lain kasih sayang, rasa saling memiliki, diterima baik, persahabatan.

d. Penghargaan, antara lain mencakup faktor penghormatan diri seperti harga diri otonomi, dan prestasi, serta faktor penghormatan diri luar seperti misalnya status, pengakuan, dan perhatian.

e. Aktualisasi diri, merupakan dorongan untuk menjadi seseorang atau sesuai ambisinya yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri.

Motivasi pada dasarnya adalah proses yang menentukan seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan. Motivasi yang merupakan dorongan dalam diri karyawan ini begitu penting menentukan apakah tujuan yang diharapkan tersebut dapat tercapai. Karyawan dalam perusahaan sangat membutuhkan motivasi tersebut. Motivasi tersebut harus ditumbuhkan dalam diri setiap individu semaksimal mungkin dalam hal melaksanakan suatu tanggung jawab maupun beban kerja. Dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang merupakan penggerak yang secara alamiah muncul dan berjalan dengan sendirinya.

Hasibuan (2008) mengemukakan motivasi adalah hal yang menjadi penyebabkan, penyalurkan, dan pendukung perilaku manusia atau individu agar mau bekerja dengan giat dan antusias demi mencapai kinerja yang optimal. Dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan faktor yang ada di dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. dorongan unntuk melakukan pekerjaan dan antusias dari dalam diri individu untuk mencapai kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan.

(35)

Motivasi kerja menurut Purwanto dalam Pahlevi (2012:45) menyatakan bahwa motivasi adalah usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu yang mencapai hasil atau tujuan tertentu. Dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan usaha dan kesadaran diri yang mendorong karyawan untuk berusaha meningkatkan kinerja agar hasil dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai sesuai waktu yang telah ditentukan. 2.1.4.3 Tujuan Pemberian Motivasi

Tujuan pemberian motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007) adalah sebagai berikut:

1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan 2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan 3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan

4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan 5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan 6. Mengefektifkan pangadaan karyawan

7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik 8. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan 9. Meningkatkan kesejahteraan karyawan

10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya 11. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

2.1.4.4 Proses Motivasi

Motivasi merupakan kesadaran diri yang ada dalam setiap individu untuk melaksanakan setiap pekerjaannya semaksimal mungkin secara kualitas dan kuantitas. Karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik apabila

(36)

memiliki motivasi tinggi dan selalu melakukan setiap pekerjaan dengan senang hati. Demi mencapai tujuan yang diinginkan diperlukan beberapa tahapan proses motivasi untuk menyelesaikan setiap proses pekerjaan yang diberikan kepada setiap karyawan. Menurut Malayu Hasibuan (2007) ada enam tahapan dalam proses motivasi yaitu:

1. Tujuan

Dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi, baru kemudian para karyawan dimotivasi ke arah tujuan tersebut. Lalu dilakukan integrasi terhadap tujuan yang telah disepakati bersama.

2. Mengetahui kepentingan

Mengetahui kebutuhan/keinginan karyawan dan tidak hanya melihatnya dari sudut kepentingan pimpinan dan perusahaan saja

3. Komunikasi efektif

Harus dilakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan bawahan. Dan harus mengetahui apa saja yang diperolehnya dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif itu diperolehnya

4. Integrasi tujuan

Proses motivasi perlu menyatakan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan karyawan. Tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh laba, perluasan perusahaan. sedangkan tujuan karyawan adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Tujuan perusahaan dan tujuan karyawan harus disatukan

(37)

Manajer dalam memotivasi harus memberikan fasilitas karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan kinerja dan membuat karyawan yang bekerja dapat merasakan nyaman.

6. Team work

Manajer dan bawahan harus menciptakan team work yang terkoordinasi dengan baik agar bisa mencapai tujuan perusahaan. agar tujuan yang telah disepakati dapat tercapai secara maksimal.

2.2 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang digunakan penulis sebagai referensi adalah sebagai berikut ini :

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Alat

Analisis Hasil 1. Mamik (2010) Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Leadership style (X₁), work motivation (X₂), organizatio nal commitment (X₃), job performanc e (Y) Analisis regresi linier berganda Gaya Kepemimpina n, Motivasi Kerja, dan Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Kinerja Karyawan 2. Kadek Chendi Antasari, Pt Dyan Yaniartha (2015) Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntasi dan Penggunaan Teknologi Efektivitas Sistem Informasi Akuntasi (X₁), Penggunaan Analisis regresi linier berganda Efektivitas Sistem Informasi Akuntasi berpengaruh positif

(38)

Informasi pada Kinerja Individual dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Pemoderasi Teknologi Informasi (X₂), Kepuasan Kerja (X₃), Kinerja Individual (Y) terhadap Kinerja, Kepuasan Kerja tidak memoderasi Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntasi pada kinerja, kepuasan kerja tidak memoderasi pengaruh penggunaan teknologi informasi pada kinerja. 3. Mohd Idzwan Mohd Salleh, Raja Abdullah Raja Yaacob, Ahmad Faiz Abdul Halim, Zulkarnain Yusoff (2011) Measuring The Effect of Information Literacy on the Undergraduates Academic Performance in Higher Education Information Literacy (X), Academic Performanc e (Y) Analisis regresi berganda Literasi Informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja akademik. 4. Henry Christianto, Riri Satria, Yudho Giri Sucahyo (2007) Pengaruh Implementasi SI/TI terhadap Kinerja Operasional (Studi Kasus pada Perusahaan Jasa Pengiriman) Implementa si SI/TI (X), Kinerja Operasional (Y). Analisis Regresi Linier Berganda Implementasi SI/TI Berpengaruh positif terhadap Kinerja Operasional. 5. Maria Elina

(2011) Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Panjang Bandar Lampung. Motivasi (X₁), Kepemimpi nan (X₂), Kinerja Pegawai (Y) Analisis Regresi Linier Berganda Motivasi dan Kepemimpina n berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai

(39)

6. Heny Sidanti (2015) Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja PNS di Sekretariat DPRD Kab Madiun Lingkungan Kerja (X₁), Disiplin Kerja (X₂), Motivasi Kerja (X₃), Kinerja Pegawai (Y) Analisis Regresi Linier Berganda Lingungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Berpengaruh signifikan terhadap kinerja. 7. Ajeng Nurpriyandy ni, Titiek Suwarti (2010) Pengaruh Teknologi Informasi, Saling Ketergantungan, Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus: Perusahaan Manufaktur di Semarang) Information Technology (X₁), Interdepend ence(X₂), Managerial Accounting System(X₃), Managerial Performanc e (Y). Analisis regresi linier berganda Teknologi Informasi, Saling Ketergantunga n, Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja. 8 Marsono (2013) Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT. Satwiga Mustika Naga Contractor) Motivasi (X₁), Disiplin Kerja(X₂), Kinerja Karyawan (Y) Analisis Regresi Linier Berganda Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 9 Sungkono, Rachmat Hasbullah, Heru Bambang Rumansyah (2011) Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Outlet PT. Sinarmas Multifinance Cab Telagasari Karawang. Motivasi (X), Kinerja Karyawan (Y) Analisis Regresi Linier Berganda Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja 10 Iga Mawarni Marpaung, Djamhur Hamid, Mohammad Iqbal (2014) Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan RS Reksa Waluya Mojokerto) Motivasi (X₁), Disiplin Kerja (X₂), Kinerja Karyawan (Y) Analisis Regresi Linier Berganda Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

(40)

2.3 Kerangka Konseptual

Perusahaan menginginkan semua karyawan bekerja maksimal. Karyawan harus memiliki kinerja yang baik agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Peran teknologi informasi, literasi informasi, dan motivasi kerja sangat penting bagi kinerja karyawan karena hal tersebut dapat berpengaruh kepada kinerja karyawan.

Ketepatan memahami informasi harus dimiliki saat melaksanakan tugas. Kemampuan informasi dan motivasi diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang dibebankan. Motivasi karyawan yang meningkat akan memberikan kinerja yang efektif dan efisien. Agar kinerja yang secara maksimal dapat tercapai dan perusahaan mampu mewujudkan tujuannya.Dari kerangka konseptual serta penelitian terdahulu yang telah diuraikan, dibawah ini digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :

H₁ H₂ H₃ Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis Penelitian Teknologi Informasi (X₁) Literasi Informasi (X₂) Motivasi Kerja (X₃) Kinerja Karyawan (Y)

(41)

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan (Sugiyono, 2005:51). Hipotesis dalam penelitian ini yakni sebagai berikut :

1. Hubungan antara Teknologi Informasi dengan Kinerja Karyawan

Teknologi informasi adalah peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata, bilangan, dan gambar. Teknologi informasi merupakan suatu perangkat sangat penting yang seluruh perusahaan ataupun organisasi pasti menggunakannya untuk mempermudah segala kegiatan operasional di dalam organisasi ataupun perusahaan.

Disimpulkan teknologi informasi menjadi elemen penting yang dimiliki perusahaan yang memiliki peran yang besar bagi kegiatan operasional perusahaan yang akan membantu kinerja karyawan untuk memudahkannya dalam melaksakan pekerjaan. Penelitian Kadek Chendy Antasari (2015), Ajeng Nurpriandyni (2010), Henry Christianto (2007) berpendapat teknologi informasi berpengaruh positif pada kinerja individual. Kesimpulkan hipotesis sebagai berikut ini :

H₁ = Teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Hubungan antara Literasi Informasi terhadap Kinerja Karyawan

Literasi informasi adalah suatu keterampilan kapan informasi dibutuhkan, mencari informasi yang tepat guna, dan keterampilan dalam menganalisa dan memanfaatkan informasi secara relevan.

Disimpulkan bahwa karyawan yang bekerja didalam perusahaan harus memiliki kemampuan berliterasi informasi dengan baik dan tepat agar mampu menyerap segala informasi dan menyampaikan kepada karyawan lain agar kinerja

(42)

yang diharapkan dapat berjalan lancar sesuai prosedur. Penelitian Mohd Idzwan Mohd Salleh, Raja Abdullah Raja Yaacob, Ahmad Faiz Abdul Halim, Zulkarnain Yusoff (2011) berpendapat literasi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Kesimpulan hipotesis sebagai berikut ini :

H₂ = Literasi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

3. Hubungan antara Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Motivasi merupakan kekuatan atau dorongan yang ada pada diri karyawan untuk bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu. Kekuatan tersebut berupa kesediaan individu untuk melakukan sesuatu atau sesuai kemampuan individu masing-masing. Disimpulkan bahwa motivasi bisa menjadi alat ukur untuk penilaian kinerja karyawan untuk menghasilkan kinerja yang berkualitas dan secara kuantitas dapat memenuhi target perusahaan. Penelitian Mamik (2010), Maria Elina (2011), Heny Sidanti (2015), Marsono (2013), Sungkono (2011), Iga Mawarni (2014)berpendapat bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Kesimpulkan hipotesis sebagai berikut ini :

H₃ = Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

(43)

Penentuan variabel penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas (independen), terdiri dari :

1) Teknologi Informasi

Dalam penelitian Ajeng Nurpriandyni, Titiek Suwarti (2010) berpendapat bahwa teknologi informasi memiliki peran signifikan dan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. secara teknis, teknologi informasi sebagai perpaduan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi.

Teknologi Informasi (X₁) diukur melalui :

a. Memanfaatkan teknologi informasi unruk menjalankan tugas b. Menggunakan teknologi informasi secara efektif dan efisien c. Memahami komputer dengan baik

d. Mengoperasikan/menjalankan komputer dengan cepat dan tepat e. Menyimpan dan mengkomunikasikan data dengan baik

2) Literasi Informasi

Dalam penelitian Joner Hasugian (2008) berpendapat bahwa literasi informasi secara sederhana adalah kemampuan mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif. Hakekat dari literasi informasi adalah seperangkat keterampilan yang diperlukan untuk mencari, menelusur, menganalisis, dan memanfaatkan informasi.

Literasi informasi (X₂) diukur melalui :

a. Mampu menentukan sifat dan cakupan informasi yang dibutuhkan b. Mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien c. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya secara kritis

(44)

d. Menggunakan informasi untuk menyelesaikan tugas e. Memanfaatkan informasi secara efektif dan efisien 3) Motivasi Kerja

Dalam penelitian Mamik (2010) berpendapat bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang membuat seseorang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu dengan kemungkinan terpenuhinya tujuan atau kebutuhan pribadi dalam bekerja.

Motivasi Kerja (X₃) diukur melalui :

a. Keinginan bekerja sesuai standar waktu maupun standar kualitas b. Perasaan senang dalam bekerja

c. Merasa berharga ketika mengerjakan suatu pekerjaan

d. Kemauan bekerja keras untuk memperoleh hasil yang maksimal e. Lingkungan kerja yang nyaman

2. Variabel terikat (dependen), terdiri dari : 1) Kinerja karyawan

Dalam penelitian A. Soegihartono (2012) berpendapat bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang telah dicapai seseorang dengan tugas dan perannya sesuai dengan tujuan organisasi yang dihubungkan dengan standar kinerja tertentu dari perusahaan dimana individu tersebut bekerja.Secara kualitas dan kuantitas kerja sebagai ukuran dalam pelaksanaan kinerja.

Kinerja karyawan (Y) diukur melalui : a. Mampu menyelesaikan setiap pekerjaan

(45)

c. Bekerja secara cermat (tidak melakukan kesalahan) d. Mampu bekerja sama dengan karyawan

e. Hadir tepat waktu

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel

Sugiyono (2010:115) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang ada di perusahaan tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang.

Teknik sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive random sampling.Adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yang memiliki kriteria tertentu untuk dijadikan responden. Teknik dari pengambilan sampel tersebut diterapkan kepada karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang yang memiliki kriteria yakni karyawan tetap yang bekerja dengan menggunakan teknologi informasi (komputer).

Metode umum yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah metode Slovin. Rumus (Umar 2005:78):

2 ) ( 1 N e N n = = Keterangan : n = Jumlah Sampel

(46)

N = Jumlah Populasi (1000)

e = Batas kesalahan maksimal yang ditolerir dalam sampel (10%) maka, 91 11 1000 10 1 1000 ) 01 , 0 ( 1000 1 1000 ) 1 , 0 ( 1000 1 1000 2 = = = = = = = = n

Dari perhitungan diatas, diperoleh sampel sebanyak 91 responden. Teknik pengambila sampel tersebut diterapkan kepada 91 karyawan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

(47)

3.5 Metode Analisis Data

Metode analsis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Metode penelitian kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian. Analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010:13). Digunakan skala Likert sebagai skala pengukuran dengan diberi skor sebagai berikut :

1. Sangat setuju diberi skor = 5

2. Setuju diberi skor = 4

3. Ragu-ragu diberi skor = 3

4. Tidak setuju diberi skor = 2 5. Sangat tidak setuju diberi skor = 1 b. Metode penelitian kualitatif

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive.

3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Pengujian Validitas

Gambar

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel  4.3  menunjukkan  bahwa  karyawan  PT  Indofood  CBP  Sukses  Makmur  Tbk  Semarang  sebagian  besar  berumur  20-30  tahun  sebesar  15  orang  (16.5%),   disusul  responden  yang  berumur  31-40  tahun  sebesar  38  orang  (41.8%),  dan  yang  ter
Tabel  4.6  menunjukkan  bahwa  jabatan  responden  di  PT  Indofood  CBP  Sukses  Makmur Tbk Semarang yang terdiri dari Departemen Marketing sebanyak 33 orang  (36.26%),  Quality  Control  sebanyak  9  orang  (9.89%),  Departemen  Keuangan  sebanyak  6  o
Tabel 4.7 Kriteria Pembobotan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Jika perspektif yang muncul adalah negatif, maka hal ini juga akan memberikan dampak negatif pada penyesuaian sosial tunarungu, menimbulkan jarak dengan lingkungan sosialnya,

Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Ohanian (1990) yang menyatakan jika seorang celebrity endorsers sudah dapat dipercaya, menarik, dan

Penerbitan buku kumpulan abstrak tesis Sekolah Pascasarjana ITB tahun 2005 merupakan salah satu upaya untuk menyebar luaskan informasi ilmiah yang di hasilkan dari penelitian para

Tradisi atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat,..

memberikan tugas berupa kertas LKA sehingga penilaian yang dilakukan adalah hasil karya, bentuk penilaian diberikan pada anak berupa bintang yang terdiri dari bintang

Tampilan berikutnya dari stage3 dibuat sesuai dengan warna anak-anak atau berwarna lembut, Warna bidang prisma menggunakan warna yang menarik perhatian yaitu campuran

Bagaimana kelayakan dan kegunaan (kepraktisan) modul digital dengan representasi beragam dan bermuatan masalah kontekstual pada materi skalar dan vektor untuk siswa

Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa lingkungan kerja pada perusahaan manufaktur berbeda dengan lingkungan kerja pada perusahaan jasa atau perusahaan retail,