• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODE PENELITIAN

E. Metode Pengambilan Data

Wawancara merupakan tanya jawab yang bertujuan untuk mencapai

atau mendapatkan informasi tertentu. Wawancara dilakukan peneliti untuk

mendapat pengetahuan tentang makna subjektif yang dipahami individu

tentang topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi tentang

isu tersebut (Poerwandari, 1998). Wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak antara pewawancara

(interviewer) dan orang yang memberikan jawaban pada pertanyaan yang

diajukan (interviewee).

Lincoln dan Guba (1985: 266 dalam Basrowi, 2008) menjelaskan

tentang maksud dan tujuan dari wawancara, antara lain Mengkonstruksi

tentang orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,

kepedulian dan sebagainya, Memverifikasi, mengubah, dan memperluas

informasi dari orang lain baik manusia ataupun bukan manusia

(triangulasi). Memverifikasi, mengubah, dan memperluas konstruksi yang

dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan data.

Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan pedoman

umum. Di proses wawancara umum ini, peneliti menggunakan pedoman

wawancara atau kerangka dan garis besar yang ditanyakan dalam proses

wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti

tentang aspek-aspek yang dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman

dijabarkan secara konkrit dalam kalimat tanya, dan menyesuaikan

pertanyaan dengan konteks aktual saat melakukan wawancara

(Poerwandari, 1998). Pedoman wawancara yang digunakan saat penelitian

dapat berkembang ketika wawancara berlangsung. Wawancara dilakukan

secara mendalam dan berulang untuk memahami jawaban atas pertanyaan

secara luwes. Bentuk pertanyaan menyangkut tentang topik penelitian,

tanpa ada urutan pertanyaan mana yang terlebih dulu diajukan.

Daftar pertanyaan disusun peneliti berdasarkan teori resiliensi milik

Grotberg (1999). Panduan wawancara dibuat sebagai panduan saat

melakukan wawancara agar tetap fokus sesuai dengan tujuan penelitian.

Pertanyaan dibuat berdasarkan fokus penelitian bersifat terbuka dan

fleksible. Berikut adalah panduan pertanyaan yang digunakan selama proses wawancara berlangsung :

Tabel. 1

Panduan Wawancara tentang Kemampuan Resiliensi pada Mahasiswa yang

Bekerja Part Time

 Bagaimana hubungan mu dengan keluarga, orang tua, teman dan lingkunganmu?

 Bagaimana aturan yang ada dalam keluargamu/ yang diterapkan oleh orang tua mu?

 Bagaimana hubunganmu dengan setiap anggota keluargamu?

 Adakah seseorang yang menjadi idola atau panutan dalam hidupmu?

 Bagaimana bentuk dukungan orang tua, teman atau lingkungan yang kamu rasakan terhadap kamu?

Apa tujuan atau yang ingin kamu capai dalam hidupmu?

 Bagaimana bentuk perhatian atau kasih sayang orang-orang (keluarga, teman) disekitarmu yang dapat kamu rasakan?

 Bagaimana pandanganmu terhadap dirimu sendiri?

Bagaimana cara kamu menghargai diri mu sendiri?

 Bagaimana sikapmu dalam menentukan sesuatu/keputusan untuk hidupmu sendiri?

 Bagaimana kamu menanggapi hal buruk yang terjadi padamu?

Hal apa yang kamu lakukan saat kamu mengalami hal buruk?

 Bagaimana cara kamu menjalin hubungan atau relasi dengan orang lain?

 Bagaimana cara kamu menyelesaikan masalah yang sedang kamu alami, baik di pekerjaan atau di kuliahmu?

 Apakah kamu mendiskusikan permasalahanmu dengan orang lain?

 Apa yang kamu pikirkan dan lakukan ketika kamu berada dalam kondisi yang tertekan atau dalam keadaan yang sulit/buruk?

Kapan/pada saat bagaimana kamu merasa marah atau emosi?

2. Metode Pencatatan Data

Metode pencatatan menggunakan narrative recording untuk mendapat

data yang komprehensif dan luas dari perilaku subjek. Alat yang

digunakan untuk merekam ketika wawancara adalah tape recorder dan alat

pencatat lain sesuai dengan kebutuhan.

3. Metode Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dimulai dengan menyusun panduan

wawancara berdasarkan fokus penelitian. Pertanyaan penelitian disusun

dalam bentuk pertanyaan terbuka, hal ini dimaksudkan agar pertanyaan

tidak mengarahkan informan pada jawaban tertentu. Proses penelitian

diawali dengan peneliti mencari informan penelitian yang bersedia dan

sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Selanjutnya peneliti

melakukan rapport dengan informan agar tercipta rasa saling percaya.

informan dan peneliti membuat jadwal wawancara yang disepakati

bersama,agar tidak mengganggu aktifitas informan sehari-hari. Membuat

panduan wawancara dan melakukan wawancara.

4. Metode Analisis Data

Analisis data menurut Patton (1980 dalam Moleong, 2009) merupakan

proses mengatur urutan data, mengorganisasikan kedalam suatu pola,

kategorii dan satuan uraian dasar. Data penelitian nantinya akan berupa

narasi, deskripsi, cerita, dokumen tertulis ataupun tidak tertulis. Beberapa

memonitor dan melaporkan proses dan prosedur analisis data secara jujur

dan selengkap mungkin (dalam Poerwandari, 1998).

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Organisasi Data

Tahap ini diawali dengan memindahkan rekaman hasil

wawancara tiap subjek dari alat perekam kedalam bentuk tulisan

sehingga menghasilkan transkrip verbatim. Pengetikan dilakukan

segera setelah proses wawancara dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar

ingatan peneliti masih segar dengan keadaan informan ketika

wawancara dilakukan.

b. Pengkodean (coding)

Pada tahap ini peneliti menyusun transkrip verbatim sehingga ada

kolom kosong di kanan dan kiri transkrip. Hal ini dimaksudkan untuk

memudahkan memberikan kode atau catatan tertentu ada transkrip.

Setelah itu secara urut peneliti melakukan penomoran pada transkrip.

Selanjutnya, peneliti memberi nama masing-masing berkas dengan

kode tertentu (Poerwandari, 1998).

c. Interpretasi

Tahap interpretasi merupakan tahap memahami data secara lebih

mendalam. Dalam penelitian, peneliti memiliki persektif tentang hal

yang sedang diteliti, sehingga peneliti dapat menginterpretasi data

dilakukannya analisis tematik untuk mencari dan menemukan tema

dari data yang didapat. Analisis dilakukan setelah data dimasukkan

dalam kolom dan diberi kode. Analisis tematik dilakukan untuk

mengkode data dan menghasilkan tema-tema. Tema-tema tersebut

nantinya diharapkan dapat mengdeskrisipkan hasil penelitian, sehingga

dapat digunakan untuk menginterpretasi data hasil penelitian.

d. Rangkuman temuan penelitian

Merangkum temuan penelitian dilakukan dan dibuat setelah tahap

interpretasi dengan analisis tematik. Tahap selanjutnya adalah

mendeskripsikan tema-tema yang muncul dari hasil analisis dan dibuat

rangkuman temuan penelitian secara keseluruhan dalam bentuk tabel.

Dokumen terkait