BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan informan
yang berbeda dari penelitian ini. Pemilihan informan yang berbeda akan
ikut menyumbangkan informasi baru tentang topik ini. Peneliti kurang
mampu menggali secara lebih dalam kondisi kehidupan keluarga.
Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat menggali lebih dalam lagi
informasi tentang keluarga sehingga data yang diperoleh lebih kaya lagi.
2. Bagi mahasiswa yang bekerja part time
Saran bagi mahasiswa yang memutuskan untuk berkuliah sambil bekerja
part time, diharapkan mempunyai sumber-sumber resiliensi dan mengembangkan kemampuan resiliensi karena akan lebih membantu
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya lebih baik, mempunyai
kesadaran diri dan sosial, managemen diri ataupun managemen hubungan
yang baik dalam kehidupannya di perkuliahan, pekerjaan dan kehidupan
sosialnya.
3. Bagi orang tua/keluarga dari mahasiswa yang bekerja part time
Saran untuk orang tua/keluarga dari mahasiswa yang berkuliah sambil
support pada mahasiswa yang memutuskan berkuliah sambil bekerja part
90
DAFTAR PUSTAKA
Artikel oleh Wisnu Renaldi http://edukasi.kompasiana.com/2012/01/13/antara-kuliah-dan-kerja-sambilan-430104.html. Kamis 18 Desember 2014 pukul 10:00.
Basrowi,. & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cita.
Baumgardner, Steve R. 2009. Positive Psychology. Upper Saddle, New Jersey : Prentice Hall
Daulay, Siti F; Rola, Fasti. Perbedaan Self Regulated Learning Antara Mahasiswa yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja. Fakultas Psikologi. Universitas Sumatera Utara.
Diana, Ana. 2007. Sikap Mahasiswa Terhadap Kerja Paro Waktu Ditinjau dari Konsep Diri. Skripsi. Fakultas Psikologi. Semarang : Universitas Katolik Soegijapranata.
Diaz, Ramon. 2007. HUBUNGANANTARABURNOUTDENGANMOTIVASI BERPRESTASI AKADEMIS PADA MAHASISWA YANG BEKERJA. Skripsi. Fakultas Psikologi. Depok: Universitas Gunadarma. http://publication.gunadarma.ac.id/handle/123456789/1604
Feldsman, Papalia Olds. 2008. Human Development-Perkembangan Manusia. Edisi 10. Buku 2. Jakarta : Penerbit Salemba Humanika.
http://www.jpnn.com/read/2014/08/24/253629/PTN-Masih-Pikirkan
Kepentingan-Mahasiswa. diunduh pada 12 Desember 2014, pukul 8:55
http://www.tribunnews.com/lifestyle/2014/11/10/kiat-cepat-dapat-pekerjaan-usai-lulus-kuliah Senin, 10 November 2014 19:24 WIB. Diunduh pada Kamis, 18 Desember 2014 pukul 9:14
http://www.berkuliah.com/2014/09/alasan-mahasiswa-bekerja-part-time.html Kamis 18 Desember 2014 pukul 9:18
http://ratihdonk.blogspot.com/ Kamis 18 Desember 2014 pukul 9:18
http://peran-mahasiswa.blogspot.com/2010/06/peran-sebagai-mahasiswa.html. diakses tanggal 5 januari 2015
http://www.jpnn.com/read/2014/12/06/273990/pembuktian-diri-mahasiswa-indonesia-kuliah-di-indonesia diakses tanggal 5 januari 2015.
http://kbbi.web.id/mahasiswa. diakses tanggal 5 januari 2015 http://dikti.go.id/profil-dikti. diakses tanggal 5 januari 2015
http://www.youngparttimer.com/mitos-kerja-part-time-menurunkan-prestasi/ .diakses pada tanggal 8 januari 2015.
I R, Fransisca; Dewi; Djoenaina V; Melisa. 2004. Hubungan Antara Resiliensi dengan Depresi Pada Perempuan Pasca Pengangkatan Payudara (Masektomi). Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 2. Fakultas Psikologi. Jakarta: Universitas Tarumanegara.
Kurniawati, Agnes Fibriana; Nurjanah. 2010. HUBUNGAN ANTARA STATUS KERJA, MOTIVASI BERPRESTASI DAN STRATEGI BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK. Studi Kasus Pada Mahasiswa STBA Methodist Palembang. Volume I1 No.2.
Mariana, Rachmawati. Hubungan Antara Optimisme dengan Coping Stress Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Bekerja Part Time Dalam Menghadapi Skripsi. Prodi Psikologi. Malang : Universitas Brawijaya Malang. http://psikologi.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/JURNAL3.pdf
Miles, Matthew B & Huberman, Michael A. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Napitupulu, Cahya A. 2009. Resiliensi Remaja Yatim Piatu Di Panti Asuhan Mardi Siwi Kalasan Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Pertiwi, Krisna. 2013. Studi Deskriptif Kemampuan Manajemen Waktu Pada Mahasiswa Yang Bekerja. Skripsi. Fakultas Psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Poerwandari, E.K. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Prabawanto, Albertus G. 2013. Resiliensi Wanita Penyintas Erupsi Merapi 2010. Skripsi. Fakultas Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Rosyani, C R. 2012. Hubungan Antara Resiliensi dan Coping Pada Pasien Kanker Dewasa. Skripsi. Fakultas Psikologi. Depok : Universitas Indonesia
Santrock, John W. 2012. Life Span Development – Perkembangan Masa Hidup. Edisi 13. Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sarosa S.E., M.Sc., Ph.D, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar. Jakarta Barat : PT Indeks.
Shaumi, Haonisa. 2012. Resiliensi Orang Jawa Dewasa Muda Akhir Yang Menjadi Penyintas Erupsi Gunung Merapi 2010. Skripsi. Fakultas Psikologi. Depok : Universitas Indonesia.
Sisca, Hyu; Moningka, Clara. 2008. Resiliensi Perempuan Dewasa Muda yang Pernah Mengalami Kekerasan Seksual di Masa Kanak-Kanak. Fakultas Psikologi. Jakarta: Universitas Kristen Krida Wacana.
Suci, Rema R. 2008. Perbedaan self-regulation pada mahasiswa yang bekerja dan mahasiswa yang tidak bekerja. Jurnal Ilmiah Psikologi. Studi Psikologi. Universitas Paramadina. http://isjd.pdii.lipi.go.id
Surya, Alam. 2011. Artikel tentang Kerja Paruh Paruh Waktu dan Kuliah. http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/pekerja_paruh_waktu.aspx. diakses tanggal 18 Februari 2015.
Swastika, Ivadhias. 2012. Resiliensi Pada Remaja yang Mengalami Broken Home. Jurnal Psikologi Universitas Gunadharma : Jakarta.
http://publication.gunadarma.ac.id
Wibowo, S. 2004. Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Kerja Paruh Waktu. Skripsi (tidak diterbitkan) Universitas Atmajaya. Jakarta.
Yenni, D. 2007. Kuliah Sambil Kerja Why Not. Majalah Medan Bisnis 1 Edisi Desember.Jakarta.
93
VERBATIM INFORMAN 1
No. Verbatim Koding Awal Tema
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Yang pertama ceritain donk tentang dirimu?
Tentang diriku ya mbak….Kalo
kelebihan…nggak tau sih kelebihan atau bukan…
aku tu orangnya nggak enakkan sama orang lain, jadi kayak kalo diajak kemana, kalo dimintai tolong apa gitu aku pasti mau, nggak pernah nggak mau atau nolak..
maksudnya setiap hari tu hampir kayak dulu waktu SMK tu kan sering diajak main kan, kalo nggak ya diajak curhat gitu sama temen-temen..kadang-kadang tu ibu ku
sampe bilang “mbok ini, bilang nggak bisa
apa gimana gitu..kamu tu setiap hari main, kayak gitu lah..masa cewek nggak pernah
dirumah” kayak gitu….
terus kalo kelebihannya apa lagi yaaa…
nggak tahu sih mbak kalo kelebihan kayaknya dikit deh..
tapi kalo kekurangan kayaknya banyak. masih suka males..
gimana ya, suka males baca buku padahal kan aku jurusannya hukum, jadi kan harusnya lebih sering baca..
nah itu yang aku masih males banget…terus, eeee…..apa ya…ya malesan itu, terus boros,
Subjek menceritakan dirinya yang cenderung merasa sungkan bila menolak ajakan atau permintaan teman. Subjek menjadi tempat curhat teman-temannya dan selalu diajak oleh teman-temannya saat akan berkumpul atau bertemu. Subjek merasa dirinya masih banyak kekurangan dibandingkan kelebihan. Mengenali diri sendiri. Sadar akan kekurangan dalam diri (1-3) Perasaan dicintai Dipercaya orang lain. Mampu berkomunikasi dengan baik (4) Kurang memandang positif diri sendiri. Dapat mengenali sifat diri sendiri (5-10)
10 11 12 13 14 15 16 17 18
terus apa ya…
masih susah ngatur waktu dan masih kadang tu masih suka denger omongan orang terus jadi terpengaruh.
Terus menurut mu pandangan orang lain sama kamu tu kayak gimana? yang sering kamu dengar tentang dirimu? Yang sering aku dengar…kata orang sih,
aku tu orang nya takut banget kalo temen ku sampai marah sama aku itu..
jadi aku tu bisa dibilang kalo sama temenku
tu kayak “eh kamu tu takut ya sama ini,
kamu tu nggak pernah berani nglawan
omongannya atau apa gitu”.
ya karna aku tu emang nggak mau mbak kalo temenku tu sampe benci sama aku.. ya makanya kadang kalo dia ngomong apa gitu ya udah aku terima gitu lho, jadi ya aku
nggak berani ngebantah kayak gitu…
terus biasanya aku tu orang nya susah, maksudnya kurang peka..
kalo masalah, ya masalah apa aja sih, misalnya kalo masalah cowok intinya kayak
gitu kan…
ya bilang, maksudnya ya banyak yang bilang ada yang ngedeketin tapi aku tu nggak respect sama dia gitu lho, nggak ngerasa kalo aku tu dideketin kayak gitu.
Subjek merasa segan, jika harus mengeluarkan pendapat yang bertentangan dengan temannya, karena takut menyinggung perasaan temannya.
Subjek juga kurang peka terhadap masalah yang terjadi disekitarnya. Ada perasaan takut dimusuhi orang lain. (11-15) Kurang peduli terhadap yang terjadi disekitar. (16-18)
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kamu tadi bilang kamu kurang peka kalo dideketin lawan jenis, apakah dalam semua hal kamu kurang peka?
Kalo ibuku juga pernah bilang aku kurang
peka sih mbak…
kayak misalkan dirumah ibu ku lagi nyuci piring, aku tu nggak ngerasa, eh kasihan, ya udah aku bantuin gitu nggak sih…
jadi aku Cuma diem aja, terus kadang ibuku ngomel-ngomel..
ya maksudnya tu kayak nggak peka banget tu lho, masa ibunya nyuci nggak mau
bantuin, kayak gitu sih….dan ini..
aku tu orang nya tu „lola‟ kata temen -temenku, jadi harus berapa kali ngomong
baru aku ng‟dong…
soalnya ibuku juga kayak gitu sih mbak, kayak loading lama gitu, sampe adek ku tu bilang ibu sama anak sama aja kayak gitu
lah…
pokoknya aku tu kalo ngomong sama orang tu kadang harus mikir dua kali dulu sih, kayak gitu.
Itu tadi kan pandangan tentang dirimu menurutmu sama menurut orang lain, terus kamu udah puas belum sih sama dirimu yang sekarang ?
Belum puas lah pasti…karna gimana ya…ya
yang jelas, itu tadi masih banyak kurangnya.. Subjek merasa sifatnya yang kurang peka tersebut kadang dapat menimbulkan konflik dengan orang lain. Subjek belum merasa puas dengan dirinya sekarang karena merasa masih banyak kekurangan, namun Kurang percaya pada kemampuan sendiri Memandang diri negative (19-26) Percaya akan kemampuan sendiri Bangga dan dapat menghargai diri
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
tapi ya apa ya masih belum bisa manage waktu aku harus gimana, harus gimana…
misalnya kalo ada waktu senggang gitu aku nggak pernah kayak nyari kegiatan atau apa,
pasti Cuma tidur dikamar…
jadi belum bisa cari kegiatan yang belum bener-bener bermanfaat…
tapi aku tetep bangga dengan diriku sendiri, keluarga dan apa yang aku punya sekarang
mba…
ya tapi kan tetep harus lebih baik lagi kedepannya.
Tapi kan sekarang kamu udah kerja ? jadi udah ada kegiatan lain selain kuliah kan?
Iya sih tapi ya masih agak ngerasa ini juga..kan kalo liburan kayak gini kan Cuma 4 jam to…
jadi waktu selo nya juga banyak sih, jadi cuma tiduran aja dirumah, nggak pernah ngapa-ngapain, bersihin rumah juga nggak pernah.
Kalo dalam kuliah dan pekerjaanmu sekarang kamu udah merasa puas belum dengan apa yang udah kamu capai saat ini?
Kalo perkuliahan ini, jujur…kan aku nggak dari ini ya mbak…dari SD SMP SMA itu
nggak pernah mau ke muhammadiyah atau
subjek tetap merasa bangga dengan dirinya dan apa yang dimiliki sekarang, serta akan tetap berusaha menjadi lebih baik lagi.
Subjek merasa masih banyak waktunya yang terbuang sia-sia, dan kurang bisa memanfaatkan waktu dengan baik.
Subjek merasa kurang tertarik dengan aktivitas yang ada dikampusnya, karena ia masuk universitas yang sendiri Berpikir positif (27-33) Mempunyai keinginan agar bisa menjadi lebih baik (34-36) Kurang mempunyai kuasa dalam mengambil keputusan sendiri.
39 40 41 42 43 44 45 46 47
islam-islam gitu lah…
dan aku tiba-tiba masuk UIN (universitas Islam Indonesia), dengan mata kuliah yang kayak semacam fiqi, tauhi, pokoknya tentang agama-agama gitu lah, dan aku sama
sekali nggak dong, nah itu sih kurangnya…
aku tu nggak kayak kepo pengen tahu, tapi ya udah bodo amat gitu lho..kayak gitu, tapi kalo soal masalah kejurusannya aku masih pengen belajar sih kayak gitu, tapi kalo masalah agama-agama gitu masih males, apalagi bahasa arab kayak gitu aku
nggak dong…
kalo masalah pekerjaan, ya sebisa mungkin nglakuin yang terbaik ya..
tapi kadang partner ku tu bilang masih kurang teliti lah tapi ya nggak sering sih, cuma kadang-kadang aja.
Apa sih yang jadi tujuan hidupmu? Aku tu kalo ditanya masalah cita-cita tu aja
nggak bisa jawab mbak…..
eeee, kalo tujuan hidupku tu yang mainstream banget tu ya pasti ngbahagiain orang tua lah ya, pengen juga nyekolahin
adekku kayak gitu….
kalo hal yang pengen aku capai tu sebenernya pengen jadi pegawai bank ya entah itu jadi teller atau apa ya yang jelas aku tu pengen besok tu aku kerja gitu lho,
pengen cari uang sendiri…
bukan
keinginannya. namun, ia berusaha untuk belajar lebih baik lagi dalam akademiknya. Untuk masalah pekerjaan, sejauh ini subjek merasa masih lancar dan berjalan baik, dan selalu berusaha professional.
Keinginan dan cita-cita subjek saat ini adalah
membahagiakan orang tua, bisa menyekolahkan adik dan setelah lulus kuliah ingin menjadi pegawai bank. Subjek juga ingin menikah. Dapat mengelola dan mengendalikan perasaan dengan baik. (37-43) Mempunyai dan sadar akan tujuan hidup Mempunyai kepedulian dan empati pada orang lain. (44-48)
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
terus kali udah punya suami aku pengen punya 4 anak, pokoknya biar rumah tu rame.
kamu punya prinsip nggak sih dalam hidupmu?
Kalo prinsip ku, aku nggak pengen ngecewain orang, jadi aku nggak pengen
dibenci orang…
maksudnya sebisa mungkin aku pengen bikin orang lain tu seneng gara-gara aku.
Gimana pengalamanmu selama ngajalani 2 profesi antara bekerja part time sama jadi mahasiswa yang harus berkuliah? Kalo selama 6 bulan ini sih, jadi pertamanya
itu, aku tu dulu pernah…
dulu waktu lulus SMA aku pernah kerja kontrak di matahari, buat ngisi lebaran tu lho
mbak selama 2 bulan….
dan ngerasa punya uang sendiri dari usaha sendiri itu bedalah, maksudnya ya seneng
aja…
nah pas aku masuk kuliah dan aku tu
sebenernya masuk nya tu „bejo’ mbak.. soalnya ujiannya tu sama sekali aku nggak niat..
soalnya kenapa, soalnya aku cuma disuruh ibu ku masuk UIN, padahal sebenrnya aku pengennya masuk UNY..
emang dari awalnya tu udah nggak pengen
Subjek tidak ingin mengecewakan orang lain dan selalu ingin membuat orang lain bahagia karna dia.
Subjek sudah beberapa kali bekerja freelance dan part time semenjak SMA, tujuannya untuk mengisi waktu liburan dan menambah uang jajan Subjek merasa tidak dapat mengikuti keputusannya sendiri dan lebih menuruti apa yang dikatakan orang tua nya. Kemampuan berkomunikasi Kepedulian terhadap orang lain (49-51) Mandiri dan bertanggung jawab Berpikir optimis (52-55) Tidak dapat mengambil keputusan sesuai pemikiran sendiri. (56-59)
60 61 62 63 64 65 66 67 68 masuk UIN,
aku tu mikir kalo aku kuliah, kalo aku cuma ngandelin uang dari bapakku tu, kayak nya nggak cukup tu lho, apalagi kuliahkan aku mikirnya banyak pengeluaran, banyak
tugas…
terus kebetulan aku liat di twitter di akun jogjastudent itu ada lowongan part time itu
di kedai digital….
pertamanya, aku sih ragu…bisa nggak ya,
soalnya posisinya aku masih semester 1 dan kuliah masih padat-padatnya…
dan ya udah akhirnya aku nekat aja daftar,
tapi aku nggak berharap diterima sih…
ya cuma iseng-iseng aja, dan kebetulan ya untungnya diterima, alhamdulilah…
dan yang bikin PD nya lagi tu temen-temen kerja lain tu juga masih pada kuliah kebanyakan, masih semester 4 lah, ada yang
masih semester 1 juga sama kayak aku…
terus kalo kayak buat ngatur waktunya sih
emang susah ya…
aku sampe pernah bolos kuliah cuma gara-gara ngshift gantiin temen ku yang dua itu sama sekali nggak ada waktu senggang sama-sama ada kuliah juga dalam waktu yang sama..
jadi kita ngaturnya tu kayak, aku udah bolos berapa kali terus dia udah bolos berapa kali,
Subjek tidak ingin membebani orang tua dengan biaya kuliah dan biaya hidup subjek dan memutuskan untuk berkuliah sambil bekerja. Subjek berusaha bekerja secara profesional, subjek dan partner nya berusaha saling membantu agar pekerjaan mereka Kepedulian dan empati terhadap orang tua Perasaan dicintai Mempercayai hubungan Mandiri dan bertanggung jawab. (60-66) Mampu berkomunikasi dengan baik. Mempercayai hubungan. Kepedulian dan
69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
berarti sekarang gantian kamu yang bolos,
ya itu susahnya kayak gitu….
terus kalo setiap hari kamis itu kan aku full banget, dari jam 7 sampe jam 6 tu aku baru keluar dari kampus, nah dan itu langsung kekedai, kalo dari jam 6 kan berarti cuma 3 jam ya, padahal aku seharusnya 4 jam jadi
kayak apa ya…
jadi dituntut buat kerja team tu lho, jadi ya
harus saling pengertian sih disitu…
misalnya aku bilang “ntar aku jam 6 lho” “ya udah nggak papa” gitu sih…
kalo buat..ya masih susah sih ngatur waktunyadan capeknya tu emang kerasa banget capek..
dan jadi jarang belajar, maksudnya nggak pernah belajar gitu.
Tapi kamu menikmati nggak rutinitas yang seperti itu?
Menikmati sih, dan tetep enjoy sih sejauh
ini…hehehehe
Terus sejauh ini kendala lain selain tentang mnegatur waktu apa aja kendala yang kamu rasain?
Paling jadi jarang main sih…jarang
nongkrong kayak gitu..jadi jarang main sama temen-temen…
ya karna sibuk banget ya itu kuliah kerja
dapat berjalan lancar.
Saat bekerja subjek dituntut untuk kerja team dan saling mengerti satu sama lain agar tidak ada salah paham, sehingga pekerjaan mereka dapat berjalan lancar
Subjek menikmati setiap hal atau rutinitas yang dijalaninya saat ini
Subjek merasa menjadi kurang waktu dengan teman-temannya karena kesibukannya empati terhadap orang lain (67-68) Mampu berkomunikasi dengan baik. Dapat mengelola dan mengendalikan perasaan dengan baik. (69-73) Berpikir positif (74-75) Mampu mengatasi masalah dengan baik. (76-80)
79 80 81 82 83 84 85 86 87 88
kuliah kerja, jadi kayak nggak ada waktu
buat main….
Soalnya kerja harus 4 jam, kuliah dari jam
segini sampe jam segini…
jadi ya ngikutin aja kerja kuliah kerja kuliah gitu melulu…tapi sebisa mungkin kalau ada
waktu aku pasti ngluangin waktu buat ngumpul sama temen-temenku sih.
Rutinitas yang seperti itu sejauh ini
mengganggu kehidupan sosial
/keseharianmu dengan teman-teman atau keluargamu nggak?
Mungkin terganggunya aku jadi nggak deket sama temen kampus, kalo temen kampus kan biasanya, apalagi yang baru merantau kan masih seneng-senengnya main dijogja.. masih pengen keliling-keliling gitu…ya kalo aku sama sekali nggak pernah main sama mereka, jadi kurang deket sama temen kampus kayak gitu...kendala sih kayak
gitu…..
terus kalo soal tugas sih nggak masalah
sih…
soalnya kalo tugas itu kan biasanya
kelompok, seumpama dikasih tema ini…
nanti tinggal dibagi sama temen-temen yang lain kamu apa, kamu bagian ini, bagian ini
kayak gitu sih…
jadi kalo tugas sih nggak masalah…
tapi kalo masalah yang deket sama aku
kuliah dan bekerja.
Semenjak kuliah sambil bekerja part time, kendala yang dialami subjek adalah tentang waktu bersama dengan teman menjadi kurang dan menjadi kurang dekat dengan teman kampus, namun sejauh ini subjek masih merasa teman-teman kampusnya masih mau membantunya dalam mengerjakan tugas. Mampu memecahkan masalah dengan baik. Mampu berkomunikasi dengan baik. (81-88)
89 90 91 92 93 94 95 96 97 98
temen kampus itu ya nggak deket banget gitu lho.
Berarti sejauh ini masalah tentang akademik masih bisa kamu atur atau handle ya?
Iya mbak, sejauh ini sih buat masalah perkuliahan ya masih lancar-lancar aja sih, tapi ya mungkin cuma aku kurang deket aja sama temen kampus ya karna aku waktunya selalu full buat kuliah sama kerja.
Kalo sama keluarga mu gimana? Ceritain tentang bagaimana keluargamu?
Kalo keluarga ku itu…gimana ya ..keluarga ku tu nggak ini sih..nggak kayak keluarga yang bener-bener deket saling curhat tu
nggak…
jadi kita tu kayak sibuk sama urusan masing-masing, jadi kayak terkesan egois… apalagi bapak ku yang….yang gimana ya….
intinya tu ya, ya nggak temperamental
sih…apa ya maksudnya…eeee…jarang
bercanda dan serius bawaannya kayak
gitu…
dan mas ku itu, aku sama sekali nggak
pernah ngobrol sama mas ku…
jadi seminggu tu hampir mungkin 1 atau 2
kali tu baru saling ngomong…
soalnya mas ku itu nggak pernah yang
Sejauh ini akademik subjek masih berjalan lancar dan tidak ada masalah, subjek masih dapat mengatur jadwal dengan baik antara kuliah dan bekerja.
Keluarga subjek kurang saling dekat karena kesibukan masing-masing Subjek tidak dekat dengan ayah dan kakaknya. Karena menurut subjek, ayahnya orang yang kaku, dan kakak laki-lakinya juga kurang berinteraksi dengan keluarga karena sibuk dengan aktivitasnya sendiri Dapat mengatasi tekanan atau masalah dengan baik. (89-90) Mempercayai hubungan (hubungan dengan keluarga keluarga kurang