• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan dan Alat

Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini yaitu planlet Dendrobium “Kanayao” steril hasil perbanyakan dengan media MS + 0.1 ppm IAA + 0.5 ppm BAP, pupuk daun Hyponex (20-20-20), buah pepaya masak dengan varietas California dan agar. Bahan-bahan tambahan yang dibutuhkan yaitu alkohol 70%, aquades, spiritus, plastik, karet gelang, dan tisu.

Alat-alat yang digunakan yaitu otoklaf, laminar air flow cabinet, neraca analitik, blender, botol kultur, bunsen, hand sprayer, pinset, cawan petri, labu erlenmayer, gelas piala, gelas ukur, pisau, corong, scapel, pengaduk kaca, pipet, labu takar, pH meter, dan kain pembersih.

Sedangkan bahan yang digunakan pada penelitian aklimatisasi yaitu bibit anggrek Dendrobium “Mahlini ‘Kamiya’ x Kahleen Wee”, arang sekam,

sphagnum moss, serbuk pakis, cocopeat, dan fungisida. Sedangkan alat yang digunakan yaitu toples plastik, pinset, baskom dan hand sprayer.

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB, Bogor. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan mulai dari bulan Januari hingga Juni 2007.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari pembesaran planlet anggrek Dendrobium secara

in vitro dan aklimatisasi yang disusun dalam Rancangan Lingkungan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal. Penelitian pembesaran planlet anggrek Dendrobium terdiri dari 9 perlakuan, yaitu:

M1: MS0 + vitamin

M2: Hyponex 1 g/l + vitamin

M3: Hyponex 2 g/l + vitamin

M4: Hyponex 1 g/l + bubur pepaya 50 g/l M5: Hyponex 1 g/l + bubur pepaya 100 g/l

15

M6: Hyponex 1 g/l + bubur pepaya 150 g/l M7: Hyponex 2 g/l + bubur pepaya 50 g/l M8: Hyponex 2 g/l + bubur pepaya 100 g/l M9: Hyponex 2 g/l + bubur pepaya 150 g/l

Setiap perlakuan terdiri dari 2 ulangan sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Satu satuan percobaan tersebut terdiri dari 10 botol kultur dengan 2 tunas setiap botol sehingga jumlah tunas yang diperlukan 360 tunas. Pada media perlakuan tanpa penambahan bubur pepaya ditambahkan vitamin yaitu Thiamin, Niacin, Pyridoxine, dan Glycin (Tabel Lampiran 1).

Penelitian aklimatisasi bibit anggrek Dendrobium terdiri dari 4 perlakuan media yaitu:

A1: Arang sekam

A2: Sphagnum moss

A3: Serbuk pakis

A4: Cocopeat

Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Satu satuan percobaan tersebut terdiri dari 1 pot dengan 10 bibit setiap pot sehingga jumlah tunas yang diperlukan 200 tunas.

Model matematika yang digunakan yaitu:

Yij = µ + αi + εij

Keterangan:

Yij : Respon perlakuan kombinasi media ke-i pada ulangan ke-j µ : Nilai tengah populasi

αi : Pengaruh perlakuan kombinasi media pada taraf ke-i (i = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)

εij : Pengaruh galat percobaan perlakuan kombinasi media ke-i pada ulangan ke-j

Setelah diuji F, perlakuan yang berpengaruh nyata diuji dengan uji lanjut DMRT taraf 5%.

16

Pelaksanaan Penelitian

a. Pembesaran planlet secara in vitro

1. Sterilisasi alat

Sterilisasi alat dilakukan dengan mencuci alat-alat yang akan digunakan dengan detergen hingga bersih. Setelah itu disterilisasi menggunakan otoklaf pada suhu 121oC dan tekanan 17.5 psi (pounds per square inch) selama 60 menit. Alat yang telah disterilisasi disimpan di dalam oven penyimpanan sehingga terjaga dari kontaminasi.

2. Pembuatan media kultur dan persiapan botol kultur

Bahan utama pembuatan media penelitian ini yaitu buah pepaya segar yang dipilih setengah matang agar memudahkan pembuatan media. Buah pepaya sebelum dihancurkan dicuci terlebih dahulu hingga bersih kemudian diiris membujur. Biji dibuang dan daging buah dipisahkan dari kulit. Daging buah tersebut ditimbang dan ditambahkan air dengan berat yang sama, kemudian dihancurkan menggunakan blender hingga halus.

Pembuatan media berdasarkan konsentrasi dari taraf perlakuan. Semua bahan media dicampur dalam labu takar dan ditera hingga 1 liter menggunakan aquades. Setelah itu, dilakukan pengukuran pH hingga 5.8-6.0. Pengaturan pH dilakukan dengan penambahan HCl 1N atau KOH 1N. Formula tersebut kemudian ditambahkan agar-agar sebagai pemadat media sebanyak 7 g/l, didihkan lalu dimasukkan ke dalam botol kultur steril. Selanjutnya botol media ditutup dengan plastik hingga rapat dan disterilisasi pada tekanan 17.5 psi dan suhu 121oC selama 10 menit.

3. Persiapan eksplan

Planlet Dendrobium yang digunakan berasal dari organogenesis kalus

in vitro. Planlet dikeluarkan dari botol dan diletakkan pada cawan petri steril. setiap planlet dipisahkan satu persatu dari rumpun menggunakan scapel. 4. Penanaman

Penanaman planlet pada seluruh media dilakukan di dalam laminar air flow cabinet. Alat-alat, bahan atau tangan harus disterilisasi terlebih dahulu dengan menyemprotkan alkohol 70% ketika menanam.

17

Penanaman eksplan dilakukan dengan menancapkan ke dalam media 2 eksplan setiap botol. Setiap botol dari seluruh perlakuan kemudian diletakkan secara acak dalam rak kultur yang memanjang .

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan dengan menjaga keadaan lingkungan ruangan kultur yaitu memberikan penyinaran lampu flourescent berintensitas cahaya 1000 lux pada rak kultur tempat botol-botol diletakkan dan suhu ruangan diatur 20-25oC. Kondisi ini terus berlangsung selama 24 jam setiap hari.

B. Aklimatisasi bibit

1. Persiapan bibit dan media

Media tanam yang akan digunakan dicuci hingga bersih terlebih dahulu kemudian direndam dalam fungisida 1 g/l selama 5 menit kemudian ditiriskan. Setelah itu masing-masing media dimasukkan ke dalam toples plastik transparan setinggi 20 cm dan berdiameter 15 cm berdasarkan perlakuan dan siap untuk ditanami.

Bibit yang akan digunakan dikeluarkan dari botol dengan cara media agar dilepaskan dengan hati-hati menggunakan kawat bengkok lalu bibit dikait keluar. Bibit anggrek tersebut dibersihkan dari sisa-sisa media hingga bersih lalu direndam dalam larutan fungisida 1 g/l selama 5 menit. Kemudian ditiriskan dan siap ditanam.

2. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan cara membuat alur tanam pada media kemudian meletakkan 10 bibit dalam alur. Akar anggrek kemudian ditutup hingga sempurna tetapi tidak menutupi batang bibit. Selesai penanaman, toples ditutup (disungkup).

3. Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman 2 kali sehari, pemupukan menggunakan pupuk daun Vitabloom (30-10-10) 2 g/l satu kali seminggu dengan cara disemprotkan ke daun dan pencegahan cendawan menggunakan Dithane M-45 berbahan aktif Mancozeb 80% sebanyak 3 g/l 2 minggu sekali.

18

Pengamatan

a. Pembesaran planlet secara in vitro

Pada penelitian pembesaran planlet, peubah yang diamati yaitu: 1. Jumlah daun, dihitung saat daun telah membuka sempurna.

2. Jumlah akar, dihitung saat akar mencapai 2 mm.

3. Tinggi tunas, diukur saat akhir pengamatan dari pangkal tunas (a) hingga titik pertemuan antara dua daun paling atas (b).

a b

Gambar 5. Metode Pengukuran Tinggi Planlet. Pangkal (a) dan Ujung Planlet (b)

4. Panjang daun, diukur saat akhir pengamatan pada daun terpanjang dari pangkal hingga ujung daun.

5. Lebar daun, diukur saat akhir pengamatan pada daun terlebar di bagian tengah daun.

6. Panjang akar, diukur saat akhir pengamatan pada akar terpanjang dari pangkal hingga ujung akar.

Peubah-peubah tersebut di atas diamati satu minggu sekali selama 20 minggu setelah tanam pada setiap satuan percobaan.

b. Aklimatisasi bibit

Pada penelitian aklimatisasi, peubah yang diamati yaitu:

1. Persentase hidup, dengan membandingkan bibit hidup dengan bibit awal dikalikan 100%.

19

3. Tinggi tanaman, diukur saat akhir pengamatan dari pangkal hingga titik tumbuh tunas.

4. Panjang daun, diukur saat akhir pengamatan pada daun terpanjang dari pangkal hingga ujung daun.

5. Lebar daun, diukur saat akhir pengamatan pada daun terlebar di bagian tengah daun.

Peubah-peubah tersebut di atas diamati satu minggu sekali selama 14 minggu setelah tanam pada setiap satuan percobaan.

Dokumen terkait