• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

H. Metode Pengujian Instrumen

Untuk menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecepatan dalam melakukan fungsi ukurnya, menggunakan rumus Product Moment.

r xy= n (x∑y)-( ∑x)( ∑y)

n (x

2

)-( x)

2

. (ny

2

)-( y)

2 di mana:

r xy = Korelasi product moment n = Jumlah sampel x = Nilai masing-masing atribut y = Nilai seluruh butir per item Kriteria pengujian:

a. Suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361).

b. Suatu item pernyataan dinyatakan tidak valid jika r hitung lebih kecil dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361).

2. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat diandalkan, dapat diramalkan, dan dapat menunjukkan tingkat ketepatan. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas item digunakan rumus Alpha Cronbach’s dengan rumus sebagai berikut:

          − = Vy Vx M M rtt 1 1 Keterangan: rtt = Koefisien reliabilitas M = Jumlah butir Vx = Variansi butir Vy = Variansi total Taraf kesalahan (α) = 0,05 Kriteria pengujian:

a. Suatu item pertanyaan dinyatakan handal jika r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361)

b. Suatu item pernyataan dinyatakan tidak handal jika r hitung lebih kecil dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361)

I. Metode Analisis Data

Dilakukan terhadap 100 orang responden yang pernah mengkonsumsi rokok Cap Kerbau. Untuk mengolah hasil kuesioner digunakan rumus-rumus sebagai berikut:

1. Analisis Persentase

Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik dan perilaku konsumen yang dilakukan dengan membandingkan antara responden yang memilih dari alternatif yang ada secara keseluruhan. (Sugiono 1997: 63).

nx P = ---- N di mana:

P = Jumlah persentase nx = Jumlah yang diambil N = Jumlah total

2. Analisis Prioritas Kepentingan

Analisis ini berdasarkan atas jawaban responden dari kuesioner bagian IV. Langkah-langkah dalam metode Analisis Prioritas Kepentingan adalah sebagai berikut:

a. Menentukan atribut-atribut apa saja yang ada di dalam rokok Cap Kerbau. Dalam hal ini penulis telah menentukan atribut-atribut produk rokok Cap Kerbau yang meliputi: harga, rasa, kemasan, dan merek.

b. Responden yang merupakan konsumen rokok Cap Kerbau mengurutkan atribut-atribut produk tersebut sesuai dengan prioritas kepentingan konsumen dalam mengkonsumsi rokok Cap Kerbau.

c. Berdasarkan atas jawaban para responden, maka kemudian memberikan peringkat pada masing-masing atribut untuk mengetahui atribut yang paling menentukan sikap konsumen dalam mengkonsumsi rokok Cap Kerbau.

3. Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM)

Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui sikap konsumen, positif atau negatif secara keseluruhan terhadap suatu atribut produk (Engel 1994: 353). Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

Ab = Wi |li-xi| di mana:

Ab = Sikap konsumen secara keseluruhan Wi = Bobot rata-rata kepentingan atribut i li = Ideal konsumen pada atribut i xi = Believe konsumen pada atribut i

a. Menentukan bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut-atribut yang diteliti, dengan cara:

Nilai masing-masing atribut Wi = --- x 100 Jumlah nilai atribut

b. Menghitung Believe dan Ideal konsumen dalam skala

Belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen atas atribut- atribut yang terdapat pada produk.

Rumus yang digunakan adalah:

Jumlah skor Believe Nilai Believe rata-rata = --- Jumlah responden Believe

Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan konsumen

Rumus yang digunakan adalah:

Jumlah skor Ideal Nilai Ideal rata-rata = --- Jumlah responden Ideal

c. Masukkan data dalam bentuk tabel, lalu masukkan ke rumus MAM Hasilnya dapat dilihat dengan skala Likert dengan rumus:

( sikap - 1) x 100 = X (4 - 1) x 100 = 300

langkah untuk membuat skala Likert adalah dengan membuat skala sikap yang terdiri dari 4 interval

0 75 150 225 300 Sangat Baik Tidak baik Sangat baik tidak baik Keterangan:

bila skornya 0-75 = sangat baik bila skornya 75-150 = baik bila skornya 150-225 = tidak baik bila skornya 225-300 = sangat tidak baik

Berdasarkan skala tersebut, bila hasilnya semakin kekiri, maka sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau cenderung mengarah ke sikap yang sangat baik. Tetapi sebaliknya apabila semakin ke kanan, maka sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau mengarah ke sikap sangat tidak baik.

35 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Tujuan Perusahaan

PT Kerbau didirikan pada tahun 1956 dimana pendiri PT Kerbau adalah Bapak Hadi Soebroto. Waktu pertama berdiri dengan bentuk perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang industri rokok yang diberi nama “Tjap Kerbau” di Jalan Kolonel Sutarto No.16, Jebres-Solo.

Mengapa diberi nama “ Cap Kerbau”? Karena sasaran utama perusahaan adalah rakyat, dan rakyat Indonesia mayoritas adalah didesa dan pada umumnya sebagai petani yang menggunakan Kerbau dalam membajak sawahnya. Kerbau adalah binatang yang kuat dan tangguh, dengan demikian diharapkan PT Kerbau kelak akan menjadi perusahaan yang tangguh dan siap menghadapi perubahan jaman. Hal ini terbukti dengan perusahaan ini mampu bertahan hingga sekarang. Dengan semakin berkembangnya pemasaran rokok Cap Kerbau, maka pada tahun 1970 Bapak Hadi Subroto memindahkan lokasi pabrik ke Jalan Kolonel Sugiyono No.224 Sekip-Solo sekaligus mengubahkan badan hukum usahanya menjadi CV Kerbau.

Pada tahun 1973 badan hukum usahanya diubah menjadi PT Kerbau dengan akta tanggal 2 Januari 1973 nomor 4 dan diperbaiki dengan akta tanggal 10 Januari 1974 nomor 26, keduanya dibuat dihadapan Notaris Maria Theresia Budi Santosa, SH. Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan,

yang terakhir adalah dengan akta Notaris Ruth Karliena, SH nomor 87 tanggal 26 Maret 1998 tentang perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan Terbatas. Adapun susunan pengurus PT Kerbau sebagai berikut:

Komisaris: Ibu Kamilasari Direktur : Bapak Hadi Soebroto

Karena pendiri PT Kerbau yaitu Bapak Hadi Soebroto meninggal dunia pada tahun 2002, maka posisi Direktur PT Kerbau diserahkan kepada anak bungsu Beliau yaitu Bapak Budi Soebroto, perubahan ini diperkuat dengan akta Notaris Ruth Karliena, SH nomor 7 tanggal 19 Juli 2002 tentang berita acara rapat Perseroan bahwa susunan pengurus perusahaan telah diubah sebagai berikut: Komisaris: Ibu Kamilasari

Direktur : Bapak Budi Soebroto

Pada mulanya PT Kerbau memperoleh pembungkus dari luar, tetapi melihat perkembangan dan kenyataan yang dihadapi bahwa mencetak di luar biayanya lebih tinggi dan kurang efisien, maka ada inisiatif untuk mendirikan perusahaan percetakan sendiri karena melihat perkembangan perusahaan yang sangat pesat. Pada tahun 1979, PT Kerbau mendirikan perusahaan percetakan yang diberi nama “Lena Offset” yang berlokasi di Jalan Kolonel Sutarto No.16 Jebres-Solo. Percetakan ini untuk menunjang pemenuhan bahan-bahan kertas seperti etiket, poster, stiker dan barang cetakan lain yang berguna untuk menunjang produksi dan pemasaran rokok Cap Kerbau. Perusahaan mempunyai tujuan, yaitu mengembangkan perusahaan sedikit demi sedikit untuk menjadi

lebih baik dan menjadi lebih besar dan memajukan kesejahteraan seluruh karyawan.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelas pembagian kerja untuk masing-masing bagian. Adapun tanggung jawab, fungsi dan tugas masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT Kerbau adalah sebagai berikut:

Gambar IV.1 Struktur Organisasi Perusahaan Direktur Wakil Direktur K. Prod & Pengadan bahan K. Sie SKT Mandor TK. Borong K. Sie SKM Mandor

Teknisi & Listrik

Operator Mesin TK. Borong K. Pemasaran K. Basis Supervisor

Adm & Gudang

Sales

Driver K. Akt & Keu

K. Sie Kasir

Kas Kecil

Akt Keu Akt Biaya Auditor K. Gudang G. BB G.B Jadi HRD/Umum Keamanan Kend Satpam Bengkel Ekspedisi Drive

1. Direktur

Tugas direktur selaku pimpinan perusahaan adalah menentukan kebijakan secara menyeluruh, antara lain dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang ada dalam kegiatan operasi perusahaan.

2. Wakil Direktur

Tugas wakil direktur adalah membantu direktur utama dalam menentukan kebijakan secara menyeluruh antara lain dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang ada dalam kegiatan operasi perusahaan.

3. Kepala Bagian Produksi

Tugas kepala produksi adalah menentukan kebijakan dibidang produksi antara lain dalam perencanaan, dan pengawasan terhadap kegiatan produksi produk yang ada dalam kegiatan operasi perusahaan. Kepala Produksi dan pengolahan bahan membawahi 2 bagian penting yaitu kepala produksi rokok kretek, dan kepala produksi rokok filter, yang masing-masing membawahi mandor, tukang borong, teknisi, dan operator mesin.

4. Kepala Bagian Keuangan dan Pembukuan

Manajer akuntansi dan keuangan bertanggung jawab kepada direktur utama dan wakil direktur. Tugasnya adalah membuat sistem dan prosedur, mengontrol segala kegiatan operasional, memeriksa serta bertanggungjawab

atas isi dari laporan keuangan, membukukan pemasukan dan pengeluaran kas, mengumpulkan dan memeriksa input data untuk pembuatan laporan keuangan, dan memeriksa laporan keuangan, mengontrol sistem dan prosedur yang berjalan. Bagian ini membawahi bagian akuntansi keuangan, akuntansi biaya, auditor, dan kasir.

5. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum

Manajer sumber daya manusia dan umum bertanggung jawab kepada direktur utama dan wakil direktur. Tugasnya adalah membuat peraturan tentang kepegawaian, mengawasi tata tertib yang berjalan, memeriksa absensi karyawan, mengatur jadwal sopir secara berkala, membuat lowongan dan test karyawan. Bagian ini membawahi bagian kendaraan yang meliputi bengkel, ekspedisi, sopir, dan bagian keamanan.

6. Kepala Bagian Pemasaran

Bertanggung jawab kepada direktur utama dan wakil direktur. Tugasnya adalah melakukan survei pangsa pasar mana yang akan dimasuki, menentukan segmentasi pasar, membuat jadwal dan mengkoodinir semua jadwal kegiatan pemasaran, mengevaluasi hasil penjualan, merancang dan membuat strategi pemasaran, melaksanakan penjulan sesuai target, membuat laporan penjualan masing-masing pangsa pasar, memeriksa laporan penjualan, menyiapkan sarana dan prasarana kegiatan pemasaran, menyimpan semua perlengkapan

penunjang marketing. Bagian ini membawahi kepala basis, administrasi dan gudang, supervisor, dan sales.

7. Kepala Bagian Gudang

Kepala bagian gudang bertanggungjawab kepada direktur dan wakil direktur. Tugasnya adalah mengawasi dan mengontrol gudang bahan baku dan gudang bahan jadi..

Dokumen terkait