i
Studi kasus pada
PT KERBAU SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
Aloysius Peter Vianto SP. No.Mhs : 982214052
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
Hanya yang menabur dengan menangis tahu arti yang sebenarnya dari sukacita pada saat ia menuai.
“Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai”(Mazmur 126:5)
Sebelum menasehati orang lain dengan perkataanmu, nasehatilah dia dengan perbuatanmu.
Ada tiga hal yang harus kita miliki, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar diantaranya adalah kasih. Namun ada satu lagi yang tidak kalah pentingnya, yaitu “KESETIAAN”. Sebagaimana Allah telah setia, maka kita juga harus setia dalam segala hal.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Papa dan Mama yang tercinta,
Mpek Bie dan Om Indri yang kukasihi,
Adikku Paulus dan teman-temanku
yang telah memperhatikanku
v
(Studi Kasus pada PT Kerbau Surakarta)
Aloysius Peter Vianto. SP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil konsumen dan sikap konsumen terhadap atribut produk rokok Cap Kerbau yang meliputi harga, rasa, kemasan, dan merek. Penelitian ini dilakukan di Kotamadya Surakarta, Jawa Tengah. Penelitian ini mengambil 100 responden pria yang merupakan konsumen rokok Cap Kerbau sebagai sampel, dengan metode Purposive Sampling.
Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Prioritas Kepentingan dan Multiattribute Attitude Model (MAM).
Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa semua konsumen yang merupakan sampel penelitian ini adalah pria yang bertempat tinggal di Kotamadya Surakarta. Berdasarkan usia; 21-30 tahun (27 orang), 31-40 tahun (35 orang), dan diatas 40 tahun (38 orang). Berdasarkan status rumah tinggal; yang rumah sendiri (65 orang), kontrak (16 orang), ikut kerabat (19 orang). Dari status pekerjaan; pedagang (37 orang) , pegawai swasta (18 orang), dan lain-lain/ buruh (45 orang). Dari segi penghasilan perbulan; 300.000 - 500.000 (66 orang), 500.000 – 1 juta (34 orang).
Berdasarkan hasil Analisis Prioritas Kepentingan, diketahui bahwa atribut yang paling menentukan sikap konsumen adalah atribut kemasan. Dan dari Analisis
Multiattribute Attitude Model (MAM), diketahui bahwa sikap konsumen terhadap
vi
Aloysius Peter Vianto. SP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
The purpose of this research was to know consumer characteristics and consumer attitudes toward “Cap Kerbau Cigarretes” product attributes, which include: price, taste, product package, and merk. This research was conducted at Surakarta in Central Java Province. This research was conducted on 100 respondents, who were the consumers of Cap Kerbau cigarettes, as the sample. The sample technique was Purposive Sampling Method.
The data gathering techniques used was interviews and questionnaire. The data analysis technique used was: The Importance Priority Analysis, and The Multiattribute Attitude Model (MAM).
Results show that all of the consumers were male, lived at Surakarta, aged between 21-30 years old (27 persons), aged between 31-40 years old (35 persons), and aged more than 40 years old (38 persons). In terms of house ownership 65 persons had their own house, 16 persons rent house, 19 persons stay in their families. In terms of employment 37 persons as a merchant, 18 persons as an employees, and 45 persons were of other jobs. In terms of income 66 persons earned Rp. 300.000,- until Rp. 500.000,-/month, 34 persons earned Rp. 500.000,- until Rp. 1.000.000,-.
vii
rangka memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, petunjuk, dan bantuan dari berbagai pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bpk. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan pembimbing II skripsi saya.
2. Bpk. Drs. Hendra Poerwanto., Msi. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
3. Bpk Drs. Marianus Mochtar Modesir, M.M. selaku Dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Bpk. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Seluruh Dosen dan Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bantuan selama penulis duduk di bangku kuliah.
x
HALAMAN JUDUL……… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… ... ii
HALAMAN PENGESAHAN………. iii
PERSEMBAHAN……… . iv
ABSTRAK……….. v
ABSTRACT………. vi
KATA PENGANTAR……… vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. ix
DAFTAR ISI………...………... x
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR TABEL... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ……….. 1
A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Rumusan Masalah ………. 3
C. Batasan Masalah ………... 4
D. Tujuan Penelitian ………...……... 4
E. Manfaat Penelitian………....…. 5
xi
C. Manajemen Pemasaran ………... .. 11
D. Konsep Pemasaran ………...…...….. 12
E. Produk………... 14
F. Konsumen……….…….. 16
G. Perilaku Konsumen... 17
H. Sikap……….…... 18
I. Review Penelitian Terdahulu………... 22
J. Hipotesis………... 25
BAB III. METODE PENELITIAN ……… 26
A. Jenis Penelitian ………..…………. 26
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ………. 26
C. Subjek Dan Objek Penelitian ………..……... 26
D. Variabel Penelitian ………. 27
E. Data Dan Sumber Data ……… 27
F. Metode Pengumpulan Data ………... 28
G. Populasi Dan Sampel ………..… 29
H. Metode Pengujian Instrumen………..…………... 30
xii
C. Personalia... 41
D. Produksi... 43
E. Pemasaran... 47
F. Keuangan... 47
BAB V. ANALISA DAN PEMBAHASAN... 48
A. Deskripsi Penelitian... 48
B. Teknik Pengujian Instrumen... 48
C. Analisis Data... 52
D. Pembahasan... 70
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 73
A. Kesimpulan... 73
B. Saran... 74
C. Keterbatasan... 75 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
xiv
Tabel V. 3 Persentase Responden Berdasarkan Profesi / Pekerjaan……….. 53
Tabel V. 4 Persentase Responden Berdasarkan Usia………. 54
Tabel V. 5 Persentase Responden Berdasarkan Tempat Tinggal………….. 54
Tabel V. 6 Persentase Responden Berdasarkan Penghasilan / Uang Saku.. 55
Tabel V. 7 Bobot Rata-rata Atribut……… 57
Tabel V. 8 Menghitung Prioritas Kepentingan……….. 57
Tabel V. 9 Hasil Perkalian Urutan Tingkat Kepentingan……….. 59
Tabel V. 10 Item Pertanyaan 1 Atribut Harga……… 60
Tabel V. 11 Item Pertanyaan 2 Atribut Harga……… 61
Tabel V. 12 Item Pertanyaan 3 Atribut Harga……… 62
Tabel V. 13 Item Pertanyaan 4 Atribut Harga……… 62
Tabel V. 14 Item Pertanyaan 1 Atribut Rasa………... 64
Tabel V. 15 Item Pertanyaan 2 Atribut Rasa………. 64
Tabel V. 16 Item Pertanyaan 1 Atribut Kemasan………... 66
Tabel V. 17 Item Pertanyaan 2 Atribut Kemasan……….. 66
Tabel V. 18 Item Pertanyaan 3 Atribut Kemasan………. 67
Tabel V. 19 Item Pertanyaan 1 Atribut Merek………. 69
Tabel V. 20 Perhitungan MAM……… 70
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hal terpenting yang harus diperhatikan perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasaran adalah dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka produk yang ditawarkan perusahaan akan sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Kepuasan konsumen dapat dilihat dari sikap konsumen setelah mengkonsumsi produk yang ditawarkan perusahaan.
Dalam realita kehidupan kita banyak dijumpai produk-produk yang beraneka ragam beredar di pasaran, sebagai contoh misalnya rokok, mie, minuman kaleng. Keanekaragaman inilah yang membuat konsumen mudah berpindah dari suatu produk ke produk lainnya sesuai dengan selera mereka. Mereka memiliki alasan yang berbeda-beda, misalnya rasanya yang lebih baik, kemasan yang menarik, atau harga yang lebih murah. Keunggulan dan keunikan suatu atribut produk merupakan suatu daya tarik tersendiri bagi konsumen dalam memilih produk tersebut, sehingga atribut produk yang tepat akan menjadikan suatu produk kelihatan menarik dan dapat menarik minat beli konsumen.
Analisis pasar sangat berguna bagi pemasar untuk menentukan apa yang dibutuhkan konsumen dan pangsa pasar mana yang akan dimasuki. Hal ini akan membantu pemasar dalam melayani konsumen secara lebih baik. Perusahaan juga harus memperhatikan agar produknya tidak kalah dengan produk pesaing dengan cara menghasilkan produk sesuai dengan selera dan keinginan konsumen. Oleh karena itu pemasar perlu mengetahui atribut produk (harga, rasa, kemasan, merek) yang dapat menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian produk. Karena dengan atribut produk tersebut, konsumen dapat memberikan penilaian apakah produk tersebut memuaskan atau tidak, layak dikonsumsi atau tidak, dan dapat jadi pertimbangan apakah perlu mengkonsumsinya secara kontinyu.
rokok Cap “Kerbau” dengan judul “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Produk Rokok Cap Kerbau”. Studi kasus pada konsumen rokok Cap Kerbau di Kotamadya Surakarta, Jawa Tengah.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan suatu tahap dari penemuan setelah peneliti memilih bidang dan pokok masalah yang akan diteliti. Kriteria penelitian yang baik menghendaki rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang jelas dan tidak ambiguitas. Supaya peneliti mudah dalam menentukan konsep-konsep teoritis dan memilih metode penguji data yang tepat, masalah penelitian sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengekspresikan secara jelas hubungan antara dua variabel atau lebih. Rumusan masalah dalam suatu penelitian dapat berupa lebih dari satu pertanyaan. (Indriantoro dan Supomo 2002: 49-50). Memahami atribut-atribut suatu produk yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah penting. Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa permasalahan yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana profil konsumen rokok Cap Kerbau?
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang dibahas tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti empat jenis atribut produk yaitu harga, rasa, kemasan, dan merek.
2. Produk yang diteliti adalah rokok Cap Kerbau.
3. Profil konsumen yang diteliti meliputi jenis kelamin, profesi, usia, tempat tinggal, dan penghasilan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah (Indriantoro dan Supomo, 2002: 2). Tujuan penelitian yang lain dinyatakan secara jelas oleh Sekaran dalam buku terjemahannya “Research Methods For Business”, yaitu suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Menganalisis profil konsumen rokok Cap Kerbau.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan penulis lakukan memiliki berbagai manfaat baik bagi perusahaan, bagi penulis, maupun bagi Universitas Sanata Dharma. Adapun penjelasan manfaat-manfaat penelitian tersebut sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana sikap konsumen terhadap produk rokok Cap Kerbau, berkaitan dengan pengaruh atribut produk rokok Cap Kerbau, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan inovasi produk dan menentukan strategi dalam menghadapi pesaing yang ada.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini berguna untuk menambah wacana ilmiah bagi para pembaca, khususnya mahasiswa mengenai sikap konsumen terhadap atribut produk rokok Cap Kerbau. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan referensi mahasiswa dalam menyusun skripsi.
3. Bagi Penulis
F. Sistematika Penulisan
Agar memperoleh susunan pembahasan yang sistematis penelitian ini akan disusun dalam sistematika sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan
Pada bab ini akan dijelaskan tentang apa yang menjadi latar belakang penulisan ini, rumusan masalah yang akan diteliti, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II. Landasan Teori
Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu mengenai pengertian pasar dan pemasaran secara umum, manajemen pemasaran, konsep pemasaran, produk, klasifikasi produk, atribut produk, konsumen, perilaku konsumen, sikap, komponen sikap, pembentukan sikap. Teori-teori ini akan digunakan sebagai landasan dalam pembahasan penelitian ini. BAB III. Metode Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, data dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
BAB IV. Gambaran Umum Perusahaan
BAB V. Analisis Data
Pada bab ini akan dijelaskan tentang proses analisis data yang berdasarkan pada data yang diperoleh dari perusahaan dan dari responden konsumen rokok Cap Kerbau. Analisis tersebut dengan menggunakan metode statistika.
BAB VI. Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan
8 BAB II
LANDASAN TEORI
Pemasaran adalah bagian yang penting dalam suatu perusahaan, karena melalui bagian pemasaranlah perusahaan memasarkan produknya kepada para konsumennya dan melalui bagian pemasaranlah perusahaan dapat memperoleh laba seperti yang telah ditargetkan. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus merancang strategi pemasaran yang cukup efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya. Dalam landasan teori ini penulis akan menguraikan berbagai teori yang akan mendukung penelitian yang akan dilakukan, berikut ini akan dibahas satu persatu mengenai pengertian pasar, pemasaran, manajemen pemasaran, konsep pemasaran, produk, klasifikasi produk, atribut produk, konsumen, perilaku konsumen, sikap, komponen sikap, pembentukan sikap.
A. Pengertian Pasar
Semula, sebuah ”pasar” adalah tempat dimana sekumpulan pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan pertukaran barang-barang mereka. Namun pemasar memandang penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar. definisi pasar sebagai berikut:
“Pasar adalah semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu”. (Kotler, 1997: 12)
Menurut William J. Stanton, definisi pasar sebagai berikut:
Jadi dalam permintaan pasar untuk beberapa barang dan jasa, terdapat 3 faktor yang perlu diperhatikan, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, tingkah laku mereka dalam pembelian mereka.
B. Pengertian Pemasaran
Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa pemasaran adalah ujung tombak perusahaan, dan melalui kegiatan pemasaranlah perusahaan memasarkan produknya kepada para konsumennya dan memperoleh laba. Dunia pemasaran merupakan dunia yang dinamis dan berubah secara cepat sesuai dengan selera dan kebutuhan dari pasar itu sendiri. Pemasaran telah didefinisikan dengan banyak cara, menurut penulis pemasaran adalah suatu kegiatan memasarkan produk hasil proses produksi ke tangan konsumen.
Berikut ini adalah definisi pemasaran menurut Sudarsono (1994: 209)
“Pemasaran adalah suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen, atau semua kegiatan yang berhubungan dengan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen”.
Adapun definisi pemasaran menurut Swastha dan Sukotjo (1998: 179), sebagai berikut:
“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Kotler seorang ahli pemasaran terkemuka dunia mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
William J. Stanton (1995: 7-8) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Pendapat lain mengatakan bahwa definisi pemasaran adalah:
“Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran”. Sumarni (1997: 5) Sedangkan menurut penulis sendiri, disimpulkan bahwa:
“Pemasaran adalah suatu kegiatan pendistribusian barang atau jasa dari produsen ke konsumen”.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran mengelola permintaan dengan melaksanakan riset pemasaran, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dalam perencanaan pemasaran, pemasar harus memutuskan pasar sasaran, posisi produk dalam pasar, pengembangan produk, penetapan harga, saluran distribusi, distribusi fisik, komunikasi, dan promosi. Ada berbagai definisi tentang manajemen pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli pemasaran, yaitu:
“Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi”. (Kotler, 1997: 13)
Pendapat lain mengatakan bahwa definisi manajemen pemasaran adalah:
Sedangkan menurut penulis sendiri, disimpulkan bahwa:
“Manajemen pemasaran adalah kegiatan merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengontrol proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen”.
D. Konsep Pemasaran
Konsep Pemasaran menurut Stanton (1995: 7) didefinisikan sebagai sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Ada tiga unsur pokok dalam konsep pemasaran yaitu: Orientasi Konsumen yang menentukan kebutuhan pokok konsumen yang akan dilayani dan dipenuhi, menentukan kelompok konsumen tertentu sebagai pasar sasaran, menentukan produk dan program pemasaran, menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik untuk menghadapi persaingan dengan produk sejenis. Yang kedua adalah Penyusunan Kegiatan Pemasaran Secara Integral, dimana setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Yang ketiga adalah Kepuasan Konsumen yang merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk.
1. Konsep Produksi
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di banyak tempat dan murah harganya. Manajer organisasi yang berorientasi produksi memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas.
2. Konsep Produk
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakannya.
3. Konsep Penjualan
Menyatakan bahwa konsumen jika diabaikan, biasanya tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup. Karena itu, organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep Pemasaran
Menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
5. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial
diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
E. Produk
Pengertian produk menurut Kotler (1997: 329) adalah sekumpulan produk yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) yang didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya. Menurut Tjiptono (1995: 76), yaitu:
“Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan” Sedangkan menurut penulis, disimpulkan bahwa:
“Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan produsen, yang terdiri dari sekumpulan atribut yang mungkin diterima oleh konsumen sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.”
Kotler membagi produk yang dipasarkan ke dalam beberapa bagian yang terdiri dari: Benda berwujud, Jasa, Orang, Tempat, dan Organisasi.
1. Klasifikasi Produk
a. Barang tidak tahan lama
Adalah barang yang dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Beberapa contoh diantaranya adalah roti, minuman kaleng, dan makanan kaleng.
b. Barang tahan lama
Adalah barang yang konsumsi yang digunakan dalam kurun waktu yang lama dan biasanya tetap bertahan hingga beberapa kali penggunaan. Beberapa contoh diantaranya kulkas, mobil, meja, kursi, dan tempat tidur. c. Jasa atau pelayanan
Adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. 2. Atribut Produk
Pengembangan suatu produk dipenuhi oleh atribut-atribut produk seperti mutu, ciri, dan desain. Keputusan mengenai atribut-atribut ini sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap sebuah produk.
Menurut Gitosudarmo (1995: 188):
“Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli. Sifat-sifat tersebut antara lain warna, aroma, daya tahan, kualitas, kesan baik, bungkus, merek, dan desain”.
Pengertian atribut produk menurut Tjiptono (1995: 86):
Sedangkan menurut penulis, disimpulkan bahwa:
“Atribut produk adalah unsur-unsur yang dianggap penting bagi konsumen yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian”.
F. Konsumen
Salah satu hal penting yang yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah konsumen. Kebutuhan merupakan kekuatan yang paling mendasar yang mendorong konsumen dalam melakukan suatu proses pembelian. Dalam Kamus Istilah Manajemen (1994: 26), konsumen dapat diartikan sebagai pembeli barang dan jasa untuk penggunaan dan konsumsi langsung.
Menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000: 6), membedakan konsumen menjadi dua golongan yaitu:
1. Konsumen akhir (Ultimate customer)
Adalah seorang atau individu yang membeli barang dan jasa untuk dipakai sendiri atau digunakan oleh anggota-anggota rumah tangga yang lain.
2. Konsumen organisasional (Organizational customer)
Adalah mereka yang membeli barang dan jasa untuk keperluan menjual kembali, sebagai masukan untuk produksi barang dan jasa lain, dan untuk penggunaan dalam operasi perusahaan.
G. Perilaku Konsumen
Menurut Handoko dan Swastha (1997: 4):
“Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung telibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut”.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar (ekstern) dan dari dalam (intern) individu. Handoko dan Swastha (1997:57), berpendapat bahwa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
1. Kelas sosial
Masyarakat kita dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelas, yaitu kelas atas, menengah, dan bawah. Pembagian ini bersifat relatif, hal ini sulit dikuantitatifkan secara pasti.
2. Kebudayaan
Kebudayaan sifatnya luas dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah kompleks, yang menyangkut pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, dan adat istiadat.
3. Kelompok Sosial
Kelompok sosial terbentuk karena adanya keinginan manusia untuk menjadi satu dan berinteraksi dengan manusia lain dan dengan alam sekelilingnya. 4. Keluarga
ini harus mengerti siapa yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, yang membuat keputusan, yang melakukan pembelian, dan siapa yang memakai produk itu nantinya.
Adapun faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah motivasi yang berupa dorongan kebutuhan dan keinginan yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai kepuasan, pengamatan atau persepsi yang merupakan suatu proses dimana manusia menyadari dan mengintepretasikan aspek lingkungannya, dan belajar yang merupakan proses perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat adanya pengalaman. Hasil belajar ini akan memberikan suatu tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan dan mempunyai tujuan tertentu.
H. Sikap
Setiap orang memiliki sikap dalam memberikan suatu penilaian terhadap produk yang akan dikonsumsi. Sikap tersebut sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan.
Pengertian sikap menurut Kotler (1997: 167) adalah:
“Sikap sebagai suatu evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan”.
Sedangkan menurut Swastha dan Handoko (1993: 93) adalah:
1. Karakteristik Sikap
Menurut Loudon dan Bitta (1993: 211) ada empat karakteristik sikap, yaitu:
a. Sikap mempunyai objek
Artinya selalu mempunyai hal yang dianggap penting. Objek sikap dapat berupa sesuatu yang nyata.
b. Sikap adalah sesuatu yang nyata, mempunyai arah, tingkatan, dan intensitas
c. Sikap mempunyai arah dalam hal positif dan negatif. Dikatakan mempunyai tingkatan dan intensitas karena ada tingkat sikap dari positif ke negatif.
d. Sikap mempunyai struktur karena ada bentuk yang jelas.
e. Sikap merupakan sesuatu yang dapat dipelajari. Artinya sikap dibentuk dari pengalaman individu terhadap kenyataan pengalaman. Ini dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.
2. Komponen Sikap
Sikap menurut Assael (1995:267-269) melibatkan tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu:
a. Kognitif
b. Afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Respon afektif mengarah pada preferensi dan kesenangan terhadap suatu objek.
c. Konatif
Komponen ini menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan obyek yang dihadapinya.
Menurut Engel (1994:338) memahami tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah penting karena dengan mempengaruhi kekuatan yang dihubungkan antara sikap dan perilaku, sikap yang dipegang dengan penuh kepercayaan biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing perilaku. Kepercayaan dapat mempengaruhi sikap terhadap perubahan. Sikap menjadi lebih efisien terhadap perubahan bila dipegang dengan kepercayaan yang lebih besar.
3. Pembentukan Sikap
a. Peranan pengalaman langsung
Terbentuk sebagai hasil kontak langsung dengan objek. Sikap yang didasarkan pada pengalaman langsung adalah sikap yang biasanya dianut dengan kepercayaan lebih besar.
b. Peranan pengalaman tidak langsung
Sikap yang dapat dibentuk tanpa adanya pengalaman aktual dengan suatu objek. Begitu pula sikap produk mungkin terbentuk, bahakan bila pengalaman konsumen dengan produk yang bersangkutan terbatas pada apa yang mereka lihat di iklan-iklan.
4. Fungsi Sikap
Menurut Assael (1995:275-278), sikap mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Fungsi Penyesuaian
Fungsi ini mengarahkan orang untuk menyukai atau menghargai objek terlepas dari rasa menyukai atau tidak menyukai produk tersebut. Fungsi penyesuaian ini membantu konsumen untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
b. Fungsi Pertahanan Ego
c. Fungsi Ekspresi Nilai
Konsumen mengambil sikap tertentu dalam usaha untuk menterjemahkan nilai-nilai mereka ke sesuatu yang lebih nyata dan lebih mudah. Pemasar seharusnya memahami nilai-nilai dari konsumen yang diekspresikan dan mendesain produk sesuai dengan nilai-nilai itu.
d. Fungsi Pengetahuan
Manusia mempunyai kebutuhan dan lingkungan yang teratur sehingga mereka mencari konsistensi, definisi, stabilisasi, dan pemahaman. Kebutuhan akan pengetahuan pada apa yang kita butuhkan untuk diketahui.
I. Review Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisis sikap konsumen terhadap atribut suatu produk tertentu sebagai berikut:
1. Indriati Wardhani (1999)
Attitude Model (MAM). Adapun tanggapan konsumen terhadap atribut-atribut minuman anggur 5000 Gemini positif atau relatif memuaskan, tetapi terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap atribut yang lainnya baik ditinjau dari usia yaitu atribut alternatif rasa, harga, dan kontinuitas persediaan produk; bila ditinjau dari tingkat pendidikan yaitu atribut rasa ditinjau dari tingkat perkapita perbulan yaitu rasa dan harga, dan ditinjau dari status perkawinan yaitu atribut harga.
2. Agnes Haning Sulistyowati (2001)
3. A. Doni Andrianto (1997)
Doni meneliti tentang analisa perilaku konsumen dan pemilihan minuman Coca-cola Coke di Semarang. Adapun masalah yang diteliti tentang faktor apakah yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian minuman Coca-cola Coke, apakah ada perbedaan perilaku pemilihan minuman Coca-cola Coke ditinjau dari jenis kelamin; jenis pekerjaan; iklan; produk; promosi penjualan ditinjau dari segi tingkat pendapatan. Adapun hasil penelitian yang diperoleh bahwa faktor rasa merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen dan tidak ada perbedaan perilaku mengenai pemilihan minumana Coca-cola Coke ditinjau dari jenis kelamin, jenis pekerjaan. Serta tidak ada perbedaan perilaku konsumen terhadap produk, iklan, promosi penjualan ditinjau dari tingkat pendapatan. Tetapi ada perbedaan perilaku konsumen terhadap lokasi distribusi ditinjau dari tingkat pendapatan. Untuk mendapatkan hasil tersebut digunakan korelasi Product
Moment, Spearman Brown, Persentase, MAM.
4. Hwan Che (1998)
merek, kemasan, kebersihan, macam ukuran, ketersediaan produk. Data yang diperoleh dianalisis dengan Chi Square, Multiatribut Attitude Model (MAM), validitas dan reliabilitas. Adapun hasil penelitian yang diperoleh bahwa tanggapan konsumen positif atau memuaskan, dimana menurut konsumen atribut yang paling penting yaitu atribut kesesuaian harga dan kualitas, dan terlihat juga ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut kesesuaian harga dengan kualitas atribut keterjangkauan harga, merek, kemasan, kebersihan, macam ukuran, dan ketersediaan produk.
J. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah gabungan dari kata “hipo” artinya “dibawah”, dan “tesis” artinya “kebenaran”. Secara keseluruhan hipotesis berarti “dibawah kebenaran”. Kebenaran yang masih ada dibawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai bukti-bukti. (Arikunto, 1990: 21). Jadi hipotesis dalam penelitian ini adalah tentang sikap konsumen
terhadap atribut rokok Cap Kerbau. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah:
26 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan penulis adalah studi kasus. Penelitian studi kasus yaitu penelitian yang terperinci mengenai objek tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup mendalam dan menyeluruh. Selanjutnya peneliti berusaha menemukan hubungan diantara faktor-faktor yang ada didalamnya. Studi kasus kadang-kadang melibatkan peneliti dengan unit terkecil seperti perusahaan atau kelompok-kelompok masyarakat tertentu (Umar 1997:29).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, saya memilih lokasi di perusahaan “PT Kerbau” di Kotamadya “Surakarta”. Adapun waktu penelitiannya dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2006.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Sedangkan objek penelitiannya adalah sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau, yang meliputi harga, rasa, kemasan, dan merek.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi variabel, skala nilai variabel, dan perlakuan terhadap variabel (Indriantoro 2002: 61, 63). Dalam penelitian ini, variabelnya adalah “Sikap Konsumen Terhadap Atribut Produk”. E. Data Dan Sumber Data
Secara umum, data dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompok-kelompokkan terlebih dahulu sebelum dipakai dalam proses analisis. Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data penelitian terdiri atas sumber data primer dan sumber data sekunder (Indriantoro 2002: 145-146). Dalam penelitian ini data yang akan digunakan adalah data primer, data sekunder.
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.
2. Data sekunder
bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder juga dapat diperoleh dari buku-buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. F. Metode Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis membutuhkan data-data penting yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pihak perusahaan, baik pemimpin perusahaan, bagian pemasaran, dan bagian-bagian lainnya untuk memperoleh data yang diperlukan. Pendapat lain mengatakan bahwa, wawancara adalah teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden (Indriantoro 2002: 152). Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data tentang gambaran umum perusahaan.
2. Kuesioner
3. Observasi
Observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian penelitian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Hal itu dapat dilakukan dengan melihat, mengamati, dan mencatat data yang dibutuhkan sesuai dengan masalah yang diteliti.
G. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Adalah semua penduduk di Kotamadya Surakarta yang pernah dan sedang mengkonsumsi produk rokok Cap Kerbau.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini menggunakan 100 orang responden di Kotamadya Surakarta yang mengkonsumsi rokok Cap Kerbau
3. Teknik Pengambilan Sampel
H. Metode Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Untuk menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecepatan dalam melakukan fungsi ukurnya, menggunakan rumus Product Moment.
r xy= n (x∑y)-( ∑x)( ∑y)
√
n (
∑
x
2)-(
∑
x)
2. (n
∑
y
2)-(
∑
y)
2di mana:
r xy = Korelasi product moment n = Jumlah sampel x = Nilai masing-masing atribut y = Nilai seluruh butir per item Kriteria pengujian:
a. Suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361).
b. Suatu item pernyataan dinyatakan tidak valid jika r hitung lebih kecil dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361).
2. Uji Reliabilitas
a. Suatu item pertanyaan dinyatakan handal jika r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361)
b. Suatu item pernyataan dinyatakan tidak handal jika r hitung lebih kecil dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361)
I. Metode Analisis Data
Dilakukan terhadap 100 orang responden yang pernah mengkonsumsi rokok Cap Kerbau. Untuk mengolah hasil kuesioner digunakan rumus-rumus sebagai berikut:
1. Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik dan perilaku konsumen yang dilakukan dengan membandingkan antara responden yang memilih dari alternatif yang ada secara keseluruhan. (Sugiono 1997: 63).
nx P = ---- N
di mana:
P = Jumlah persentase nx = Jumlah yang diambil N = Jumlah total
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Analisis ini berdasarkan atas jawaban responden dari kuesioner bagian IV. Langkah-langkah dalam metode Analisis Prioritas Kepentingan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan atribut-atribut apa saja yang ada di dalam rokok Cap Kerbau. Dalam hal ini penulis telah menentukan atribut-atribut produk rokok Cap Kerbau yang meliputi: harga, rasa, kemasan, dan merek.
b. Responden yang merupakan konsumen rokok Cap Kerbau mengurutkan atribut-atribut produk tersebut sesuai dengan prioritas kepentingan konsumen dalam mengkonsumsi rokok Cap Kerbau.
3. Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM)
Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui sikap konsumen, positif atau negatif secara keseluruhan terhadap suatu atribut produk (Engel 1994: 353). Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
Ab = Wi |li-xi|
di mana:
Ab = Sikap konsumen secara keseluruhan Wi = Bobot rata-rata kepentingan atribut i li = Ideal konsumen pada atribut i xi = Believe konsumen pada atribut i
a. Menentukan bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut-atribut yang diteliti, dengan cara:
Nilai masing-masing atribut Wi = --- x 100 Jumlah nilai atribut
b. Menghitung Believe dan Ideal konsumen dalam skala
Belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen atas atribut- atribut yang terdapat pada produk.
Rumus yang digunakan adalah:
Jumlah skor Believe Nilai Believe rata-rata = --- Jumlah responden Believe
Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan konsumen
Rumus yang digunakan adalah:
Jumlah skor Ideal Nilai Ideal rata-rata = --- Jumlah responden Ideal
c. Masukkan data dalam bentuk tabel, lalu masukkan ke rumus MAM Hasilnya dapat dilihat dengan skala Likert dengan rumus:
( sikap - 1) x 100 = X (4 - 1) x 100 = 300
langkah untuk membuat skala Likert adalah dengan membuat skala sikap yang terdiri dari 4 interval
0 75 150 225 300 Sangat Baik Tidak baik Sangat baik tidak baik Keterangan:
bila skornya 0-75 = sangat baik bila skornya 75-150 = baik bila skornya 150-225 = tidak baik bila skornya 225-300 = sangat tidak baik
35 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Tujuan Perusahaan
PT Kerbau didirikan pada tahun 1956 dimana pendiri PT Kerbau adalah
Bapak Hadi Soebroto. Waktu pertama berdiri dengan bentuk perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang industri rokok yang diberi nama “Tjap Kerbau” di Jalan Kolonel Sutarto No.16, Jebres-Solo.
Mengapa diberi nama “ Cap Kerbau”? Karena sasaran utama perusahaan adalah rakyat, dan rakyat Indonesia mayoritas adalah didesa dan pada umumnya sebagai petani yang menggunakan Kerbau dalam membajak sawahnya. Kerbau adalah binatang yang kuat dan tangguh, dengan demikian diharapkan PT Kerbau kelak akan menjadi perusahaan yang tangguh dan siap menghadapi perubahan jaman. Hal ini terbukti dengan perusahaan ini mampu bertahan hingga sekarang. Dengan semakin berkembangnya pemasaran rokok Cap Kerbau, maka pada tahun 1970 Bapak Hadi Subroto memindahkan lokasi pabrik ke Jalan Kolonel Sugiyono No.224 Sekip-Solo sekaligus mengubahkan badan hukum usahanya menjadi CV Kerbau.
yang terakhir adalah dengan akta Notaris Ruth Karliena, SH nomor 87 tanggal 26 Maret 1998 tentang perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan Terbatas. Adapun susunan pengurus PT Kerbau sebagai berikut:
Komisaris: Ibu Kamilasari Direktur : Bapak Hadi Soebroto
Karena pendiri PT Kerbau yaitu Bapak Hadi Soebroto meninggal dunia pada tahun 2002, maka posisi Direktur PT Kerbau diserahkan kepada anak bungsu Beliau yaitu Bapak Budi Soebroto, perubahan ini diperkuat dengan akta Notaris Ruth Karliena, SH nomor 7 tanggal 19 Juli 2002 tentang berita acara rapat Perseroan bahwa susunan pengurus perusahaan telah diubah sebagai berikut: Komisaris: Ibu Kamilasari
Direktur : Bapak Budi Soebroto
lebih baik dan menjadi lebih besar dan memajukan kesejahteraan seluruh karyawan.
B. Struktur Organisasi
1. Direktur
Tugas direktur selaku pimpinan perusahaan adalah menentukan kebijakan secara menyeluruh, antara lain dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang ada dalam kegiatan operasi perusahaan.
2. Wakil Direktur
Tugas wakil direktur adalah membantu direktur utama dalam menentukan kebijakan secara menyeluruh antara lain dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang ada dalam kegiatan operasi perusahaan.
3. Kepala Bagian Produksi
Tugas kepala produksi adalah menentukan kebijakan dibidang produksi antara lain dalam perencanaan, dan pengawasan terhadap kegiatan produksi produk yang ada dalam kegiatan operasi perusahaan. Kepala Produksi dan pengolahan bahan membawahi 2 bagian penting yaitu kepala produksi rokok kretek, dan kepala produksi rokok filter, yang masing-masing membawahi mandor, tukang borong, teknisi, dan operator mesin.
4. Kepala Bagian Keuangan dan Pembukuan
atas isi dari laporan keuangan, membukukan pemasukan dan pengeluaran kas, mengumpulkan dan memeriksa input data untuk pembuatan laporan keuangan, dan memeriksa laporan keuangan, mengontrol sistem dan prosedur yang berjalan. Bagian ini membawahi bagian akuntansi keuangan, akuntansi biaya, auditor, dan kasir.
5. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum
Manajer sumber daya manusia dan umum bertanggung jawab kepada direktur utama dan wakil direktur. Tugasnya adalah membuat peraturan tentang kepegawaian, mengawasi tata tertib yang berjalan, memeriksa absensi karyawan, mengatur jadwal sopir secara berkala, membuat lowongan dan test karyawan. Bagian ini membawahi bagian kendaraan yang meliputi bengkel, ekspedisi, sopir, dan bagian keamanan.
6. Kepala Bagian Pemasaran
penunjang marketing. Bagian ini membawahi kepala basis, administrasi dan gudang, supervisor, dan sales.
7. Kepala Bagian Gudang
Kepala bagian gudang bertanggungjawab kepada direktur dan wakil direktur. Tugasnya adalah mengawasi dan mengontrol gudang bahan baku dan gudang bahan jadi..
C. Personalia
1. Tenaga kerja dan Cara Merekrut Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja di PT Kerbau adalah 783 dengan rincian bagian staff 76 orang, bagian buruh borong / harian 527 orang, (bagian SKM 77 orang dan bagian SKT 450 orang), bagian pemasaran Solo 86 orang, pemasaran kediri 21 orang, pemasaran madiun 14 orang, pemasaran Yogya 59 orang. Adapun cara merekrut tenaga kerja adalah dengan memasang iklan di Koran Solo Pos, Kompas, maupun dengan memasang iklan lowongan pekerjaan di UNS, Universitas Pignatelli, dan Universitas atau sekolah kejuruan lainnya.
2. Sistem Pengupahan
Berbagai jenis upah yang diberikan oleh PT Kerbau, yaitu: a. Upah Bulanan
termasuk upah bulanan ini adalah wakil direktur, kepala bagian, staff, sopir, satpam.
b. Upah Harian atau Borongan
Adalah upah yang diterima oleh karyawan berdasarkan banyak lintingan rokok yang dihasilkan. Upah diberikan setiap 3 hari sekali yaitu hari Rabu dan Sabtu. Upah diberikan sesuai ketentuan perusahaan yaitu, Rp 3.770,- / 1000 batang.
3. Jaminan Sosial
Jaminan sosial yang diberikan oleh PT Kerbau antara lain: a. Tunjangan Hari Raya (THR)
Diberikan perusahaan kepada karyawan pada setiap hari raya berupa tambahan gaji sebanyak gaji satu bulan.
b. Bonus
Diberikan kepada karyawan pada setiap prestasi kerja yang dihasilkannya, misalnya bagian pemasaran diberi bonus karena berhasil meningkatkan penjualan produk, atau bagi buruh borongan/harian yang mampu menghasilkan produk harian melebihi kuota yang ditetapkan.
c. Pengobatan
4. Jam Kerja
PT Kerbau menerapkan jam kerja karyawan sebagai berikut. Senin-Sabtu jam 08.00 – 17.00, dan isrirahat jam 12.00 -13.00 WIB.
D. Produksi
1. Proses Produksi
Gambar IV.2
Adapun keterangan bagan proses produksi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Proses Tembakau
Tembakau dikelompokkan berdasarkan jenisnya, kemudian masing-masing dirajang, diayak, lalu dioven / dikeringkan. Setelah jadi, ditimbang dan dimasukkan ke dalam karung. Tiap-tiap jenis
tembakau diambil sebagian sesuai resep masing-masing rokok, dicampur, ditimbang, kemudian diserahkan ke bagian radukan untuk proses selanjutnya.
b. Proses Cengkeh
Cengkeh dikelompokkan berdasarkan jenisnya di rendam dulu selama kurang lebih 5 jam, kemudian dirajang. Setelah itu hasil rajangan dijemur sekitar 5 jam sampai kering. Setelah kering, cengkeh diangkat, ditimbang, dimasukkan ke dalam karung. Tiap jenis cengkeh diambil sebagian sesuai resep rokok, dicampur, ditimbang, kemudian diserahkan ke bagian radukan.
c. Proses Saus
Saus dikelompokkan berdasarkan jenisnya dicampur sesuai resep rokok, dimasukkan ke dalam jerigen-jerigen untuk kemudian diserahkan ke bagian radukan.
d. Proses Radukan
ke bagian produksi rokok sigaret kretek tangan (SKT) atau rokok sigaret kretek mesin (SKM).
e. Proses Produksi Rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT)
Hasil radukan yang telah matang dilinting, diketok, disortir, setelah itu di packing, lalu perekatan pita cukai slop sampai bal. Setelah selesai di bal, kemudian diserahkan ke bagian gudang pusat.
f. Proses Produksi Rokok Sigaret Kretek Mesin(SKM)
Hasil radukan yang telah matang didalam mesin pembuat rokok, setelah jadi batangan, dimasukkan ke dalam mesin packing untuk di pack. Setelah selesai di pack, diserahkan ke bagian slodok untuk direkati pita cukai, dislop dan di bal, setelah itu diserahkan ke gudang pusat.
g. Gudang Pusat dan Gudang Pemasaran
Hasil rokok yang telah jadi dan masuk ke dalam gudang, didistribusikan ke kantor-kantor agen sesuai order dari bagian pemasaran.
2. Produk yang Dihasilkan
Saat ini PT Kerbau mempunyai beberapa produk yaitu: Kerbau
(SKT), Forum Muncul Jaya 12 batang (SKM), Forum International 16 batang (SKM).
E. Pemasaran
PT Kerbau dalam pemasarannya menggunakan strategi segmentasi pasar geografis. Saat ini wilayah pemasaran PT Kerbau meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi dan Kalimantan. Untuk memasarkan produk-produk tersebut PT Kerbau memiliki 4 kantor cabang yaitu: Perwakilan Surakarta, Perwakilan Yogyakarta, Perwakilan Kediri, dan Perwakilan Madiun. Selain kantor cabang, pendistribusian rokok Kerbau juga dibantu beberapa agen yaitu untuk pemasaran daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Blora untuk memudahkan pendistribusian disetiap wilayah pemasaran, dari agen pemasaran tersebut disalurkan ke para pengecer atau toko, kemudian dari situ produk akan sampai ke tangan konsumen.
G. Keuangan
48 BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada konsumen produk rokok Cap Kerbau di Kotamadya Surakarta, Propinsi Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis profil konsumen rokok Cap Kerbau dan mengetahui sikap konsumen terhadap atribut-atribut produk rokok Cap Kerbau. Alasan pemilihan topik ini sebagai objek penelitian karena produk rokok Cap Kerbau sudah lama dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat Surakarta, sehingga penulis tidak mengalami kesulitan dalam mencari respondennya.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis atau kuesioner kepada 100 orang responden sebagai sampel. Sedangkan pengambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling, yang merupakan pemilihan sekelompok subjek yang didasarkan atas ciri-ciri atau sifat populasi tertentu yang sudah diketahui sebelumnya.
B. Teknik Pengujian Instrumen
terhadap 30 responden terlebih dahulu. Cara pengujian ini menggunakan Validitas dan Reliabilitas.
1. Pengujian Validitas
Uji validitas sebagai suatu alat ukur menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, menggunakan rumus Product Moment.
r xy= n (x∑y)-( ∑x)( ∑y)
√
n (
∑
x
2)-(
∑
x)
2. (n
∑
y
2)-(
∑
y)
2di mana:
r xy = Korelasi product moment n = Jumlah sampel x = Nilai masing-masing atribut y = Nilai seluruh butir per item Kriteria pengujian:
c. Suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361).
Tabel V. 1 Hasil Uji Validitas Terhadap 30 Responden
2. Pengujian Reliabilitas
Untuk menguji tingkat keandalan masing-masing item, maka penulis menggunakan rumus Spearman Brown dengan menentukan rgg (koefisien korelasi genap gasal).
2(rxy) rgg = --- (1+ rxy)
di mana:
rgg = koefisien korelasi genap gasal rxy = koefisien korelasi product moment Kriteria pengujian:
c. Suatu item pertanyaan dinyatakan handal jika r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361)
d. Suatu item pernyataan dinyatakan tidak handal jika r hitung lebih kecil dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361)
Rangkuman Analisis Butir Kondisi Harapan / Ideal
Rangkuman Analisis Butir Kondisi Yang Ada / Belief
Tabel V. 2 Hasil Uji Reliabilitas Terhadap 30 Responden
Reliabilitas Cronbach’s Alpha Keterangan
Ideal 0,865 Andal Belief 0,864 Andal
Dalam penelitian ini diketahui bahwa rtt Ideal 0,865 dan Belief 0,864, kemudian dibandingkan dengan r tabel taraf signifikan 5% pada r tabel
N-2 = 30-2 = 28, yaitu 0,361. Karena r hitung lebih besar dari r tabel, maka dapat diketahui bahwa semua item adalah andal.
C. Analisis Data
1. Analisis Profil Konsumen
Untuk menjawab rumusan masalah pertama tentang analisis profil konsumen, Rumusnya sebagai berikut:
di mana:
P = Jumlah persentase nx = Jumlah yang diambil N = Jumlah total
a. Jenis Kelamin
Untuk menjawab rumusan masalah pertama tentang analisis profil konsumen yang diteliti semuanya adalah berjenis kelamin pria, dan bertempat tinggal di Kotamadya Surakarta.
b. Profesi / pekerjaan
Tabel V. 3 Persentase Responden Berdasarkan Profesi / Pekerjaan
Profesi / Pekerjaan Jumlah Persentase
Pelajar / Mahasiswa 0 0
Pegawai Negeri 0 0
Wiraswasta / Pedagang 37 37
Pegawai Swasta 18 18
TNI /Polri 0 0
Lain-lain 45 45
Jumlah 100 100
c. Usia
Tabel V. 4 Persentase Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
Dibawah 20 tahun 0 0
21-30 tahun 27 27
31-40 tahun 35 35
Diatas 40 tahun 38 38
Jumlah 100 100
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen produk rokok Cap Kerbau adalah berusia diatas 40 tahun sebanyak 38%, dan yang paling sedikit adalah usia 21-30 tahun sebanyak 27%.
d. Status Tempat Tinggal
Tabel V. 5 Persentase Responden Berdasarkan Tempat Tinggal
Tempat Tinggal Jumlah Persentase
Rumah sendiri 65 65
Kost 0 0
Kontrak 16 16
Ikut kerabat / keluarga 19 19
Jumlah 100 100
e. Penghasilan / Uang saku
Tabel V. 6 Persentase Responden Berdasarkan Penghasilan / Uang Saku
Tempat Tinggal Jumlah Persentase
Kurang dari Rp.300.000,- 0 0
Rp. 300.000,- sampai Rp. 500.000,- 66 66 Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,- 34 34
Lebih dari Rp. 1.000.000,- 0 0
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen rokok Cap Kerbau memiliki penghasilan / uang saku Rp. 300.000,- sampai Rp. 500.000,-, dan yang paling sedikit adalah yang memiliki penghasilan / uang saku Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Analisis Prioritas Kepentingan ini berguna untuk menentukan atribut yang paling kuat menentukan sikap konsumen terhadap produk rokok Cap Kerbau dan juga untuk menentukan Wi (bobot rata-rata atribut). Langkah-langkah dalam Analisis Prioritas Kepentingan ini adalah:
a. Menentukan atribut yang dipertimbangkan oleh konsumen saat membeli produk rokok Cap Kerbau. Dalam hal ini penulis telah menentukan atribut-atribut produk yang menentukan sikap konsumen, yaitu: harga, rasa, kemasan, dan merek.
c. Langkah selanjutnya adalah menentukan urutan peringkat pada masing-masing atribut. Dalam hal ini adalah dengan cara menentukan bobot rata-rata masing-masing atribut, caranya adalah dengan menjumlahkan urutan tingkat kepentingan dari ke empat atribut yang ada, yaitu:
1 + 2 + 3 + 4 = 10
d. Setelah itu menentukan bobot rata-rata atribut (Wi) dengan menggunakan rumus:
Nilai masing-masing atribut Wi = --- x 100 ∑ nilai atribut
3. Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM)
Analisis ini digunakan untuk menjawab masalah kedua, yaitu bagaimana sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau yang meliputi harga, rasa, kemasan, dan merek. Adapun langkah-langkah dalam analisis ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut-atribut yang diteliti
Nilai masing-masing atribut
Tabel V. 7 Bobot rata-rata Atribut
Ranking Ranking Bobot rata-rata (Wi) 1 1 1/10 x 100 = 10
2 2 2/10 x 100 = 20 3 3 3/10 x 100 = 30 4 4 4/10 x 100 = 40 Σ = 10 Σ = 100
Setelah diketahui Wi, berikutnya menghitung jumlah responden untuk setiap urutan kepentingan pada atribut harga, rasa, kemasan, dan merek lalu hasilnya dikalikan dengan bobot rata-rata atribut produk.
Tabel V. 8
Menghitung jumlah responden untuk setiap urutan kepentingan pada masing-masing atribut produk.
Sehingga hasil perkalian urutan tingkat kepentingan dengan jumlah responden sebagai berikut:
1) Atribut Harga
= (55 x 40) + (30 x 30) + (15 x20) + (0 x 10) = 2200 + 900 + 300 + 0
2) Atribut Rasa
= (38 x 40) + (35 x 30) + (15 x 20) + (12 x 10) = 1520 + 1050 +300 + 120
= 2990
3) Atribut Kemasan
= (4 x 40) + (15 x 30) + (35 x 20) + (46 x 10) = 160 + 450 + 700 + 460
= 1770 4) Atribut Merek
= (3 x 40) + (20 x 30) + (35 x 20) + (42 x 10) = 120 + 600 + 700 + 420
= 1840
Tabel V. 9 Hasil perkalian urutan tingkat kepentingan
Atribut Ranking Wi Hasil perkalian Kemasan 1 20 1770
Merek 2 10 1840 Rasa 3 30 2990 Harga 4 40 3400
b. Menghitung Believe dan Ideal konsumen dalam skala
Believe adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen atas atribut-atribut yang terdapat pada produk.
Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan konsumen
terhadap atribut-atribut produk rokok Cap Kerbau. Rumus yang digunakan adalah:
Jumlah skor Ideal Nilai Ideal rata-rata = --- Jumlah responden Ideal
Keterangan:
342
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
Karena pertanyaan Atribut Harga ada 4, maka total nilai Ideal rata-rata:
3,70 + 3,42 + 3,49 + 3,43 14,04
Sedangkan total nilai Believe rata- rata: 3,55 + 3,05 + 3,26 + 3,37 13,23
--- = --- = 3,3075 = 3,30 4 4
Sehingga selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata adalah 0,21
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
2) Atribut Rasa
Tabel V. 14 Item pertanyaaan 1
Ideal Believe
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
Sedangkan total nilai Believe rata-rata: 3,23 + 3,37
--- = 3,3 2
Sehingga selisih nilai Ideal dan Believe rata- rata adalah 0,08
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
3) Atribut Kemasan
Tabel V. 16 Item pertanyaan 1
Ideal Believe
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
343
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
Karena pertanyaan Atribut Kemasan ada 3, maka total nilai Ideal rata-rata:
3,19 + 3,25 + 3,43 9,87 --- = --- = 3,29
3 3 Sedangkan total nilai Believe rata-rata:
2,37 +3,23 + 3,35 8,95
--- = --- = 2,983 = 2,98 3 3
Sehingga selisih nilai Ideal dan Believe rata- rata adalah 0,31
4) Atribut Merek
Tabel V. 19 Item pertanyaan 1
Ideal Believe
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
Wi = bobot rata-rata kepentingan atribut i li = Ideal konsumen pada atribut i xi = Belief konsumen pada atribut i
Tabel V. 20 Perhitungan MAM
Atribut Wi li xi (li-xi) Wi(li-xi) Harga 40 3,51 3,3075 0,2025 8,1 Rasa 30 3,385 3,3 0,085 2,55 Kemasan 20 3,283 2,983 0,3 6 Merek 10 3,68 3,59 0,09 0,9
Hasilnya dapat dilihat dengan membuat skala sikap yang terdiri dari 4 interval, sebagai berikut:
(sikap – 1) x 100 = X (4 – 1) x 100 = 300
0 75 150 225 300 Sikap sangat baik tidak baik Sikap sangat baik tidak baik
Keterangan:
bila skornya 0-75 = sangat baik bila skornya 75-150 = baik bila skornya 150-225 = tidak baik bila skornya 225-300 = sangat tidak baik
yang sangat baik. Tetapi sebaliknya apabila semakin ke kanan maka sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau mengarah ke sikap sangat tidak baik.
Tabel V. 21 Sikap Responden terhadap atribut Rokok Cap Kerbau
Atribut Wi Sikap Status
Harga 40 8,1 SB
Rasa 30 2,55 SB
Kemasan 20 6 SB
Merek 10 0,9 SB
D. Pembahasan
1. Analisis Profil Konsumen
yang berpenghasilan Rp. 500.000,- sampai Rp.1.000.000,- sebanyak 34 orang (34%).
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Analisis Prioritas Kepentingan ini berguna untuk menentukan atribut yang paling kuat menentukan sikap konsumen terhadap produk rokok Cap Kerbau dan juga untuk menentukan Wi (bobot rata-rata atribut) dengan cara menentukan nilai masing- masing atribut dibagi jumlah nilai atribut lalu dikalikan 100, maka hasilnya 40, 30, 20, 10. Setelah diketahui Wi, berikutnya menghitung jumlah responden untuk setiap urutan kepentingan pada atribut harga, rasa, kemasan, dan merek lalu hasilnya dikalikan dengan bobot rata-rata atribut produk. Sehingga hasil perkalian urutan tingkat kepentingan dengan jumlah responden sebagai berikut: Atribut Harga adalah 3400, Atribut Rasa adalah 2990, Atribut Kemasan adalah 1770, dan Atribut Merek adalah 1840. Jadi Atribut yang paling menentukan sikap konsumen rokok Cap Kerbau adalah Kemasan, dan yang kurang menentukan sikap konsumen adalah Harga.
3. Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM)
Bagian kedua kuesioner berkaitan dengan sikap konsumen terhadap atribut-atribut produk rokok Cap Kerbau. Dari hasil perhitungan masing-masing atribut diketahui bahwa atribut merek dengan selisih nilai Ideal dan
sikap konsumen adalah sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut merek sudah sesuai dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
Sedangkan yang urutan kedua adalah atribut rasa dengan selisih nilai
Ideal dan Believe rata-rata 0,08 dan angka tersebut pada skala 0-75 ini
menunjukkan sikap konsumen adalah sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
Sedangkan yang urutan ketiga adalah atribut harga dengan selisih nilai
Ideal dan Believe rata-rata 0,21 dan angka tersebut pada skala 0-75 ini
menunjukkan sikap konsumen adalah sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
Dan yang merupakan urutan keempat adalah atribut kemasan dengan selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata 0,31 dan angka tersebut pada skala 0-75 ini menunjukkan sikap konsumen adalah sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
73 BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Analisis Profil Konsumen
300.000,- sampai Rp. 500.000,-, dan yang paling sedikit adalah yang memiliki penghasilan / uang saku Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-.
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Dari analisis data, diketahui bahwa atribut kemasan paling menentukan sikap konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi rokok Cap Kerbau, dan yang kurang menentukan sikap konsumen adalah atribut harga. 3. Analisis Multiattribute Model (MAM)
Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM) ini digunakan untuk menjawab masalah kedua, yaitu bagaimana sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau yang meliputi harga, rasa, kemasan, dan merek.
Hasil analisis sikap konsumen menunjukkan bahwa antara harapan (Ideal) dan keyakinan (Belief) terdapat sikap yang sangat baik.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil analisis data setelah penelitian dilakukan, penulis dapat memberikan saran kepada pihak perusahaan sebagai bahan masukan dan pertimbangan perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam memutuskan kebijakan pemasaran di masa depan.