• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.6. Metode Pengukuran

3.6.1. Metode Pengukuran Variabel Independen

Kuesioner variabel pemenuhan kebutuhan spiritualitas disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama kuesioner sebanyak 20 pernyataan. Kuesioner tersebut diisi oleh peneliti dengan cara peneliti bertanya langsung kepada responden, kemudian peneliti memberi tanda check list sesuai dengan jawaban responden. Instrumen ini menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban menggunakan empat alternatif yaitu tidak setuju (bernilai 1), ragu- ragu (bernilai 2), setuju (bernilai 3), sangat setuju (bernilai 4).

Kuesioner harapan sebanyak 3 pernyataan, skor terendah diberi nilai 3 dan skor tertinggi diberi nilai 12. Berdasarkan rumus statistik Sudjana (2005), p adalah panjang kelas dimana rentang dibagi banyak kelas. Rentang merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 9(12-3). Banyak kelas dibagi menjadi tiga kategori kelas, maka akan diperoleh panjang kelas (p) sebesar 3(9/3). Maka dikatakan harapan baik bila responden menjawab dengan skor 9-12 dan mendapat nilai (67-100%) dari total penilaian. Dikatakan harapan cukup bila responden menjawab dengan skor 6-8 dan mendapat nilai (34-66%) dari total penilaian. Dikatakan harapan kurang bila responden menjawab dengan skor 3-5 dan mendapat nilai (0-33%) dari total penilaian.

Kuesioner arti dan tujuan sebanyak 3 pernyataan, skor terendah diberi nilai 3 dan skor tertinggi diberi nilai 12. Berdasarkan rumus statistik

Sudjana (2005), p adalah panjang kelas dimana rentang dibagi banyak kelas. Rentang merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 9(12-3). Banyak kelas dibagi menjadi tiga kategori kelas, maka akan diperoleh panjang kelas (p) sebesar 3(9/3). Maka dikatakan arti dan tujuan baik bila responden menjawab dengan skor 9-12 dan mendapat nilai (67-100%) dari total penilaian. Dikatakan arti dan tujuan cukup bila responden menjawab dengan skor 6-8 dan mendapat nilai (34-66%) dari total penilaian. Dikatakan arti dan tujuan kurang bila responden menjawab dengan skor 3-5 dan mendapat nilai (0-33%) dari total penilaian.

Kuesioner keyakinan dan nilai-nilai sebanyak 3 pernyataan, skor terendah diberi nilai 3 dan skor tertinggi diberi nilai 12. Berdasarkan rumus statistik Sudjana (2005), p adalah panjang kelas dimana rentang dibagi banyak kelas. Rentang merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 9(12-3). Banyak kelas dibagi menjadi tiga kategori kelas, maka akan diperoleh panjang kelas (p) sebesar 3(9/3). Maka dikatakan keyakinan dan nilai-nilai baik bila responden menjawab dengan skor 9-12 dan mendapat nilai (67-100%) dari total penilaian. Dikatakan keyakinan dan nilai-nilai cukup bila responden menjawab dengan skor 6-8 dan mendapat nilai (34-66%) dari total penilaian. Dikatakan keyakinan dan nilai-nilai kurang bila responden menjawab dengan skor 3-5 dan mendapat nilai (0- 33%) dari total penilaian.

Kuesioner hubungan yang harmonis sebanyak 3 pernyataan, skor terendah diberi nilai 3 dan skor tertinggi diberi nilai 12. Berdasarkan rumus

statistik Sudjana (2005), p adalah panjang kelas dimana rentang dibagi banyak kelas. Rentang merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 9(12-3). Banyak kelas dibagi menjadi tiga kategori kelas, maka akan diperoleh panjang kelas (p) sebesar 3(9/3). Maka dikatakan hubungan yang harmonis baik bila responden menjawab dengan skor 9-12 dan mendapat nilai (67-100%) dari total penilaian. Dikatakan hubungan yang harmonis cukup bila responden menjawab dengan skor 6-8 dan mendapat nilai (34-66%) dari total penilaian. Dikatakan hubungan yang harmonis kurang bila responden menjawab dengan skor 3-5 dan mendapat nilai (0-33%) dari total penilaian.

Kuesioner kepercayaan sebanyak 3 pernyataan, skor terendah diberi nilai 3 dan skor tertinggi diberi nilai 12. Berdasarkan rumus statistik Sudjana (2005), p adalah panjang kelas dimana rentang dibagi banyak kelas. Rentang merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 9(12-3). Banyak kelas dibagi menjadi tiga kategori kelas, maka akan diperoleh panjang kelas (p) sebesar 3(9/3). Maka dikatakan kepercayaan baik bila responden menjawab dengan skor 9-12 dan mendapat nilai (67-100%) dari total penilaian. Dikatakan kepercayaan cukup bila responden menjawab dengan skor 6-8 dan mendapat nilai (34- 66%) dari total penilaian. Dikatakan kepercayaan kurang bila responden menjawab dengan skor 3-5 dan mendapat nilai (0-33%) dari total penilaian.

Kuesioner kreativitas sebanyak 2 pernyataan, skor terendah diberi nilai 2 dan skor tertinggi diberi nilai 8. Berdasarkan rumus statistik Sudjana

(2005), p adalah panjang kelas dimana rentang dibagi banyak kelas. Rentang merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 6(8-2). Banyak kelas dibagi menjadi tiga kategori kelas, maka akan diperoleh panjang kelas (p) sebesar 2(6/3). Maka dikatakan kreativitas baik bila responden menjawab dengan skor 6-8 dan mendapat nilai (67-100%) dari total penilaian. Dikatakan kreativitas cukup bila responden menjawab dengan skor 4-5 dan mendapat nilai (34-66%) dari total penilaian. Dikatakan kreativitas kurang bila responden menjawab dengan skor 3-5 dan mendapat nilai (0-33%) dari total penilaian.

Bagian kedua, lembar kuesioner pemenuhan kebutuhan spiritualitas yang diberikan perawat kepada pasien kanker sebanyak 12 pernyataan. Instrumen ini menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban menggunakan empat alternatif yaitu tidak pernah dilakukan (bernilai 1), jarang dilakukan (bernilai 2), sering dilakukan (bernilai 3), selalu dilakukan (bernilai 4). Untuk skor terendah diberi nilai 12 dan skor tertinggi diberi nilai 48. Berdasarkan rumus statistik Sudjana (2005), p adalah panjang kelas dimana rentang dibagi banyak kelas. Rentang merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 36(48-12). Banyak kelas dibagi menjadi tiga kategori kelas untuk pemenuhan kebutuhan spiritual, maka akan diperoleh panjang kelas (p) sebesar 12(36/3).

Maka pemenuhan kebutuhan spiritualitas pasien di RSUP. H. Adam Malik Medan dikategorikan sebagai berikut: Dikatakan pemenuhan kebutuhan spiritualitas baik bila responden menjawab dengan skor 96-128

dan mendapat nilai (67-100) % dari total penilaian. Dikatakan pemenuhan kebutuhan spiritualitas cukup bila responden menjawab dengan skor 64-95 dan mendapat nilai (34 -66) % dari total penilaian. Dikatakan pemenuhan kebutuhan spiritualitas kurang bila responden menjawab dengan skor 32-63 dan mendapat nilai (0-33) % dari total penilaian.

3.6.2. Metode Pengukuran Variabel Dependen

Kuesioner variabel tingkat kecemasan pasien kanker dimodifikasi peneliti dari kuesioner hamilton anxiety rating scale (HARS) sebanyak 15 pernyataan mengenai tanda dan gejala kecemasan. Kuesioner tersebut diisi oleh peneliti dengan cara peneliti bertanya langsung kepada responden, kemudian peneliti memberi tanda check list sesuai dengan jawaban responden. Instrumen ini menggunakan skala Likert dengan dengan pilihan jawaban menggunakan empat alternatif yaitu tidak pernah (bernilai 1), jarang (bernilai 2), sering (bernilai 3), selalu (bernilai 4). Untuk skor terendah diberi nilai 15 dan skor tertinggi diberi nilai 60. Berdasarkan rumus statistik Sudjana (2005), p adalah panjang kelas dimana rentang dibagi banyak kelas. Rentang merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 45(60-15). Banyak kelas dibagi menjadi empat kategori kelas untuk tingkat kecemasan, maka akan diperoleh panjang kelas (p) sebesar 9 (45/5).

Tingkat kecemasan pasien kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan dikategorikan sebagai berikut: Dikatakan tingkat kecemasan berat sekali bila responden menjawab dengan skor 52-60 dan mendapat nilai (81-100) % dari

total penilaian. Dikatakan tingkat kecemasan berat bila responden menjawab dengan skor 43-51 dan mendapat nilai (61-80) % dari total penilaian. Dikatakan tingkat kecemasan sedang bila responden menjawab dengan skor 34-42 dan mendapat nilai (41-60) % dari total penilaian. Dikatakan tingkat kecemasan ringan bila responden menjawab dengan skor 25-33 dan mendapat nilai (21-40) % dari total penilaian. Dikatakan tingkat kecemasan tidak ada bila responden menjawab dengan skor 15-24 (0-20)% dari total penilaian.

Dokumen terkait