BAB III METODE PENELITIAN
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua macam skala, yaitu kuesioner distres dan skala penerapan pola asuh otoriter. Kedua skala dipisahkan menjadi pernyataan
favorabledan pernyataanunfavorable.
Penilaian yang digunakan dalam kuesioner distres menggunakan modifikasi skala yang sifatnya dikotomus, yaitu yang terdiri atas dua alternatif jawaban. Dalam hal ini, peneliti menggunakan alternatif jawaban ”Ya” dan ”Tidak”. Berikut di bawah ini merupakan distribusi penilaian untuk kuesioner distres:
Tabel 3. 1
Penilaian PernyataanFavorabledan PernyataanUnfavorable
Untuk Kuesioner Distres dari Goldberg (1972)
Alternatif Jawaban Favourable Unfavourable
Ya 1 0
Tidak 0 1
Penilaian yang digunakan dalam skala penerapan pola asuh otoriter menggunakan modifikasi skala Likert dengan empat kategori jawaban yaitu sebagai berikut:
Tabel 3. 2
Penilaian PernyataanFavorabledan PernyataanUnfavorable
Untuk Skala Penerapan Pola Asuh Otoriter
Alternatif Jawaban Favourable Unfavourable
SS (Sangat Sesuai) 3 0
S (Sesuai) 2 1
1. Skala Distres
Skala distres yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner distres dari Goldberg (1972 dalam McDowell & Claire, 1996) yaitu GHQ (General Health Questionnaire) versi 60 yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Peneliti memutuskan untuk menggunakan skala ini karena telah mewakili gejala-gejala distres yang diungkapkan oleh berbagai ahli seperti Hardjana (1994), Ashurst (2001) serta Mirowsky (2003).
Menurut Goldberg (1972 dalam McDowell & Claire, 1996), GHQ dirancang untuk digunakan dalam populasi secara umum, terutama pada rumah sakit atau pasien yang tidak menginap dirumah sakit. Pertanyaan yang digunakan dalam GHQ berupa simptom (seperti perasaan atau pemikiran yang tidak normal) dan jenis-jenis tingkah laku. Tekanan merupakan perubahan kondisi, bukan permasalahan yang sangat berat, jadi itemnya disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya untuk individu pada situasi normal dengan respon mulai dari “lebih buruk dari biasanya” sampai “lebih baik dari biasanya”.
GHQ telah diterjemahkan ke dalam 38 bahasa sesuai dengan kultur budaya masing-masing negara dan dideskripsikan ke lebih dari 700 artikel dalam jurnal kesehatan yang didukung olehThe National Library of Medicine
of the United States.
Versi dasar GHQ terdiri dari 60 item dan Goldberg merekomendasikan untuk menggunakan versi ini, di mana versi ini memiliki validitas superior. Alternatif dari Goldberg di sortir atau dipendekkan menjadi
beberapa versi, mulai dari 12, 20, 28 sampai 30 item. Item-item tersebut di skor secara konvensional dengan model skala Likert dengan kategori respon 0-1-2-3. Ada alternatif lain, dengan skor dua poin dengan tingkatan permasalahan masalah ada atau tidak ada. Pendekatan selanjutnya, dikenal dengan skor GHQ, dengan menempatkan kode 0-0-1-1. Ada keuntungan pada pendekatan Likert, korelasi antara dua metode skoring tersebut adalah 0.92 dan 0.94, jadi Goldberg merekomendasikan dengan sistem yang lebih sederhana.
Reliabilitas GHQ ini telah diuji dengan tes-retest selama 6 bulan pada pasien Rumah Sakit praktik umum di Ingris dengan koefisien korelasi 0.90 (N=20), yaitu ketika stabilitas kondisi pasien telah dikonfirmasi dengan pengulangan pengujian psikiatri terstandar. Pada versi 60 item, reliabilitas
Split-half 0.95 untuk 853 responden. Nilai ini equivalen untuk GHQ-30
sebesar 0.92; untuk GHQ-20 sebesar 0.90; dan untuk GHQ-12 sebesar 0.83. Reliabilitas Inter-rater pada 12 interviu menunjukkan disagreement
hanya 4% dari skor simptom. Estimasi konsistensi internal termasuk figure
split-half adalah 0.95 untuk GHQ-60, 0.92 untuk GHQ-30, 0.90 untuk GHQ-
20 dan 0.83 untuk GHQ-12. Koefisien alpha untuk GHQ-12 berkisar antara 0.82 sampai 0.90 pada empat penelitian.
Uji validitas dari instrument ini telah dilakukan studi di beberapa negara yang berbeda dan dengan prosedur yang sesuai dan terarah. Goldberg menyediakan tabel rangkuman empat penelitian yang membandingkan GHQ- 60 dengan interviu psikiatrik terstandart yang telah dikembangkan, yaitu
Clinical Interview Shcedule (CIS). Penelitian di Inggris, Australia dan Spanyol hasilnya sangat konsisten, dengan korelasi antara dua skala berkisar antara 0.76 sampai 0.81. Hasil ditunjukkan dengansensitivitydanspecificity.
Tabel 3. 3
Perbandingan Validitas GHQ dengan Beberapa Skala Lain
Sensitivity % Specificity % Overall Misclassification% GHQ-60 95.7 87.8 10.3 GHQ-30 85.0 79.5 19.1 Cornell Index 73.5 81.7 17.8 HOS (Mcmillian) 75-84 56-68 22-40 22-ItemScale(Langner) 73.5 81.7 17.8
Hasil penelitian lain dilakukan oleh Benjamin, et.al, yang dikutip oleh Goldberg (1972 dalam McDowell & Claire, 1996) dengan mengaplikasikan GHQ-60 terhadap 92 wanita berumur 40-49 tahun. Hasil sensitifitas 54.5% pada spesifikasi 91.5% dan korelasi Spearman bernilai 0.63. Penelitian juga dilakukan dengan menggunakan ke empat versi GHQ yang dilakukan pada pasien praktik umum di Sydney, Australia dan Tennant dengan hasil sensitifitas dan spesifikasi yang disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. 4
Hasil PerbandinganSencitivitydanSpecifisitydari ke Empat Versi GHQ pada Pasien Praktik Umum dan Pasien Tidak Rawat Inap
Pasien Praktik Umum Pasien Tidak Rawat Inap
Sencitivity Specificity Sencitivity Specificity
GHQ-60 95.7 87.8 80.6 93.3
GHQ-30 91.4 87.0 64.5 91.6
GHQ-20 88.2 86.0 64.5 96.7
Dari hasil perbandingan mengenai Sencitivity serta Specificity yang lebih tinggi dari versi yang lainnya, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan GHQ-60, yaitu dengan mempertimbangkan kemungkinan mendapatkan reliabilitas dan validitas butir-butir item yang lebih tinggi. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 60 butir item dengan 43 item pernyataan favorable dan 17 item pernyataan unfavorable. Berikut dibawah ini adalahblue printskala dari kuisioner distres.
Tabel 3. 5
Blue PrintKuesioner Distres dari Goldberg (1972)
No. Aspek Aitem
Favorable Unfavorable 1. Gejala Somatik 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 13 1, 16 2. Kecemasan 11, 12, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 37, 44, 45, 55 7, 28 3. Gangguan Sosial 21, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 34, 38, 48 27, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 42, 47 4. Depresi Berat 8, 39, 40, 41, 43, 49, 50, 51, 52, 57, 58, 59, 60 46, 53, 54, 56 Jumlah 43 17 f % 73,33 26,67
2. Skala Pola Asuh Otoriter
Skala pola asuh otoriter yang digunakan dalam penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti dengan menggunakan karakteristik pola asuh otoriter dari (Hurlock, 2002; Musen, 1984; Yusuf, 2009; Santrock, 2003; Ali, 2008) yang didasarkan pada masing-masing aspek pola asuh dari Kohn (1963) yaitu pemberian disiplin, komunikasi, pemenuhan kebutuhan dan pandangan
terhadap remaja. Berikut dibawah ini adalah blue printSkala Penerapan Pola Asuh Otoriter.
Tabel 3. 6
Blue PrintSkala Penerapan Pola Asuh Otoriter
No Aspek Indikator Aitem
Favorable Unfavorable
1. Pemberian Disiplin
- Pengekangan terhadap anak 3, 9 20, 52
- Pemaksaan terhadap peraturan
11, 24 36, 58
- Pemberian hukuman berat terhadap pelanggaran peraturan
4, 25, 44 22, 37, 54
- Pemberian ijin 19, 46, 53 13, 48
2. Komunikasi - Pengambilan keputusan sesuai kendali orang tua
2, 15, 45 5, 16, 21, 56 - Sedikit komunikasi verbal 43, 49 31, 38 3. Pemenuhan
Kebutuhan
- Kebutuhan rasa aman 1, 51 8, 26
- Kebutuhan dihargai 14, 23 27, 57
- Kebutuhan untuk disayangi 33, 55 30, 59 - Kebebasan menyatakan diri 41, 60 10, 32, 42 4. Pandangan
terhadap anak
- Dianggap sebagai anak kecil 7, 28, 39 6, 12 - Penilaian yang salah
terhadap pendapat anak
18, 40 29, 35 - Keraguan terhadap kemampuan anak 34, 47 17, 50 Jumlah 30 30 f % 50 50
E. Validitas dan Realibilitas Alat Ukur