• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

3.7. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis dan di isi oleh para karyawan di PT. Olagafood Industry Tanjung Morawa, Sumatera Utara yang menjadi responden penelitian, yang digunakan sebagai alat memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan penjabaran dari hipotesis. Dalam penelitian ini digunakan skala interval, yaitu mengukur sikap dengan mengatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 ( SS = Sangat Setuju ), skor 4 ( S = Setuju ), skor 3 ( RR = Ragu-Ragu ), skor 2 ( TS = Tidak Setuju ), skor 1 ( STS = Sangat Tidak Setuju ). 3.8. Uji Kualitas Data

Sebelum data diolah dan dianalisis, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian terhadap kualitas data untuk mengetahui kesungguhan para responden dalam menjawab pertanyaan, yakni Pengujian validitas (test of validity) dan Pengujian reliabilitas (test of reliability). Pengujian validitas dan reliabilitas pada

penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Package for the Social Science) 19.0 for windows.

3.8.1. Uji Validitas Data

”Uji Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu

mengukur apa yang diukur” (Ginting dan Situmorang, 2008:172). Untuk menguji validitas konstruk, dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Masing-masing item (skor butir) dilihat harga korelasinya. Bila harga korelasinya positif dan r >= 0,361 maka butir instrumen tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk yang baik. Jika menggunakan teknik alpha dalam SPSS, untuk melihat validitas eksternal maka nilai Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan r tabel (dalam Situmorang dkk, 2010:27).

3.8.2. Uji Reliabilitas Data

Menurut (Ghozali 2010:75) “Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

pertanyaan dinyatakan reliable jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,60”. 3.9. Teknik Analisis Data

3.9.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang

dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti.

3.9.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Dalam permasalahan regresi, adanya uji asumsi klasik diperlukan karena dapat mempengaruhi bisa tidaknya kesimpulan suatu analisis.

3.9.3. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan

kolmogorv smirnorv. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 % (0,05) maka jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dkk, 2010:91).

3.9.4. Uji Heteroskeditas

Menurut Erlina (2008:106), “uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual pengamatan ke pengamatan lain”. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, maka disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Erlina 2007:108).

3.9.5. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, berarti terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). (Ghozali,2005:91)

Adanya multikolinearitas dapat diliht dari tolerance value atau nilai

variance inflation factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batasan VIF adalah 5, dimana :

1. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 5 = terjadi multikolinearitas. 2. Tolerance value > 0,1 atau VIF > 5 = tidak terjadi multikolinearitas. 3.10. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut digunakan alat uji :

3.10.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis data merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian, karena analisis data merupakan suatu usaha untuk menemukan jawaban atas suatu permasalahan yang terjadi.

Untuk melihat bagaimana pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dalam penilitian ini, maka model analisis yang digunakan adalah model regresi linear berganda.

Adapun persamaan regresi yang digunakan adalah: Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+b+b5

Dimana:

Y = kinerja manajerial a = konstanta regresi b = koefisien variabel bebas X1 = sistem pengukuran kerja

X2 = sistem reward

X3 = total quality managemen 3.10.2. Uji Secara Parsial (Uji-t)

Uji-T digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t hitung< t tabel pada α = 5 % Ho ditolak jika t hitung> t tabel pada α = 5 %

3.10.3. Uji Signifikan Simultan (Uji-f)

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.Uji-t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5 % Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5 %

3.10.4. Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen (Ghozali 2005:83). Selanjutnya, Ghozali (2005:83) menerangkan bahwa koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Hal ini berarti bila R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R2 semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait