BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan kuesioner terbuka yang dilanjutkan dengan wawancara semi-terstruktur. Pengambilan data dilakukan secara bertahap, dimana responden dikumpulkan satu per satu untuk kemudian dianalisa, dan berhenti ketika tidak ditemukan lagi variasi yang berarti dalam data. Adapun wawancara yang dilakukan merupakan wawancara yang sifatnya sebagai pelengkap, dimana tujuan utamanya adalah untuk memastikan peneliti memiliki pemahaman yang sama akan jawaban responden yang tercantum dalam kuesioner. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan untuk ditemukannya data lain melalui proses wawancara yang dilakukan.
1. Kuesioner Terbuka
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan survei atau kusioner, yaitu model penelitian yang menggunakan sampel untuk melihat secara langsung ide dan pikiran sekelompok orang secara alami. Model ini juga memberikan suatu keuntungan yakni memperoleh data dari responden dalam jumlah yang banyak dan waktu yang singkat (Zechmeister, Zechmeister, dan Shaughnessy, 1997). Akan tetapi, demi mempertahankan sifat kualitatif yang bebas dan tetap mendapatkan
respon spontan responden, maka pertanyaan dalam survei pun disusun secara terbuka.
Kuesioner terbuka adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang diberikan (Sulistyo, 2006). Dalam kuesioner terbuka, pertanyaan-pertanyaan di dalamnya disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi bebas mengemukakan pendapatnya. Sifatnya yang terbuka pun memungkinkan untuk memunculkan respon yang lebih alami dari responden (Arikunto, 2001).
Kuesioner ini terdiri dari 4 pertanyaan utama dan 2 pertanyaan tambahan. Pertanyaan utama ini bersifat wajib serta jawabannya menjadi data utama penelitian ini. Pertanyaan tambahan merupakan pertanyaan yang diberikan sebagai tambahan data latar belakang demografis responden selain data identitas umum yang tercantum pada bagian awal kuesioner.
Pada bagian awal kuesioner, responden diminta untuk mengisikan identitas mereka yang meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, daerah asal, lamanya berada di Yogyakarta, pengeluaran bulanan, dan kegiatannya selain bekerja. Seluruh bagian ini hendak dikumpulkan dalam rangka menemukan karakteristik atau latar belakang dari responden penelitian ini. Di samping itu, pertanyaan tambahan yang terkait dengan latar belakang responden juga diberikan di bagian berikutnya, bersama dengan pertanyaan utama. Pertanyaan ini bertujuan untuk menemukan
latar belakang responden berdasarkan bacaan mereka, dimana hal ini didasari bahwa "metroseksual" merupakan sebuah istilah yang telah populer di media massa (Kartajaya et al., 2004). Pertanyaan tambahan ini adalah sebagai berikut.
a. Majalah/tabloid/koran apa sajakah yang anda baca di waktu senggang?
b. Berikanlah alasan singkat mengenai mengapa anda membaca majalah/tabloid/koran tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan utama pada kuesioner bertujuan untuk menemukan sejumlah kata yang diasosiasikan oleh responden dengan "metroseksual". Tiga pertanyaan utama merupakan pertanyaan-pertanyaan yang memiliki pergerakan level kognitif yang berbeda. Pertanyaan pertama merupakan pertanyaan yang bersifat terbuka sehingga dapat menemukan respon spontan dari responden dalam menanggapi istilah "metroseksual". Dengan sifat yang terbuka dan spontan ini, diharapkan dapat menemukan jawaban yang sesuai dengan diri responden serta jawaban yang langsung tersedia di dalam benak mereka dalam merepresentasikan metroseksual. Pertanyaan kedua merupakan pertanyaan yang bersifat reflektif, dimana responden akan menentukan prioritasnya akan kata-kata yang dianggap mewakili untuk menjelaskan "metroseksual". Hal ini dilakukan untuk menemukan aspek yang paling menggambarkan metroseksual menurut pandangan responden dari jawaban yang diberikannya. Pertanyaan ketiga menjadi pertanyaan yang
bertujuan untuk menemukan pemaknaan responden akan kata-kata yang digunakannya dalam pertanyaan kedua untuk menjelaskan "metroseksual". Pertanyaan keempat merupakan pertanyaan yang bertujuan untuk menemukan sumber informasi responden akan istilah "metroseksual". Berikut ini adalah keempat pertanyaan tersebut:
a. Sebutkanlah minimal 5 kata yang terlintas di benak anda ketika mendengar istilah "metroseksual"
b. Pilihlah 5 kata dari seluruh kata yang anda sebutkan pada nomor 1, yang anda nilai paling menggambarkan tentang "metroseksual”. Urutkan kelima kata tersebut berdasarkan tingkat pentingnya kata tersebut dalam menggambarkan "metroseksual” bagi diri Anda.
c. Tuliskanlah satu persatu arti dari kata-kata yang anda tulis di nomor 2
d. Darimanakah anda pertama kali mendengar istilah "metroseksual" ?
2. Wawancara Semi-terstruktur
Data penelitian juga diungkapkan dengan menggunakan metode wawancara yang direkam dengan menggunakan alat perekam digital. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk tujuan tertentu (Poerwandari, 2005; Downs, 1980). Wawancara dilakukan dengan maksud memperoleh pengetahuan tentang makna subyektif yang
dipahami individu, dalam hal ini tentang metroseksual. Wawancara bersifat terbuka, dimana responden tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula maksud dan tujuan wawancara (Moleong, 2005)
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur untuk memperoleh informasi kualitatif, berisi pendapat atau ungkapan sikap responden. Wawancara semi terstruktur mengharuskan peneliti membuat kerangka atau pedoman pokok pertanyaan yang ditanyakan kepada responden. Pedoman ini berfungsi untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup (Sulistyo, 2006). Meskipun wawancara dituntun dengan pedoman wawancara, tetapi pelaksanaan wawancara dan pengajuan pertanyaan tidak kaku dan tidak harus mengikuti pedoman wawancara secara berurutan. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden serta dapat melakukan improvisasi dalam proses wawancara. Hal ini memungkinkan wawancara mencakup ruang lingkup yang lebih besar guna keperluan diskusi dan merekam pendapat dan jawaban responden (Moleong, 2006).
Adapun pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Menanyakan kembali maksud atau arti dari kata-kata yang dituliskan responden pada pertanyaan ketiga dalam bentuk kalimat yang mengkonfirmasikan pemahaman peneliti terhadap pernyataan
responden pada pertanyaan ketiga. Pertanyaan bisa diawali dengan: a) "Jadi ini maksudnya..…."
b) "Berarti kata ini artinya ….. ya tidak, mbak/mas?" c) "Ini maksudnya bagaimana ya, mbak/mas?"
d) "Berarti menurut mbak/mas kata ini artinya….., ya?"
b. Bagaimana pandangan mbak/mas tentang metroseksual?
c. Bagaimana kalau seandainya si metroseksual ini menjadi teman dekat mas/mbak (atau pacar, bagi responden perempuan)?
d. Bagaimana kalau seandainya mas menjadi metroseksual?
e. Kapan mbak/mas pertama kali mengenal istilah "metroseksual"? f. Dari mana saja mbak/mas mendapat informasi tentang
"metroseksual"?