• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

D. Pengumpulan dan Pengolahan Data

2. Metode Pengumpulan Data

Data suhu udara didapatkan dengan melakukan pengukuran langsung suhu udara di sekitar rumah sampel menggunakan

temperature and humidity meter HTC-2. Pengukuran suhu udara dilakukan pada malam hari sebanyak satu kali pada setiap rumah. Data suhu udara ini kemudian dicatat ke dalam lembar observasi. b. Kelembaban udara

Kelembaban udara didapatkan dengan melakukan pengukuran kelembaban di sekitar rumah yang menjadi sampel penelitian menggunakantemperature and humidity meterHTC-2. Pengukuran kelembaban dilakukan pada malam hari sebanyak satu kali pada rumah yang menjadi sampel penelitian. Hasil pengukuran kemudian dicatat ke dalam lembar observasi.

c. Keberadaan ikan pemakan larva

Data keberadaan ikan pemakan larva diperoleh melalui kegiatan observasi di rumah warga yang menjadi sampel penelitian pada siang hari. Pada mulanya peneliti melihat terlebih dahulu keberadaan kolam ikan pada rumah yang menjadi sampel penelitian. Jika terdapat kolam ikan maka peneliti menanyakan jenis ikan yang terdapat pada kolam tersebut serta membuktikan keberadaannya dengan melihat ke arah kolam. Apabila ikan yang terdapat pada kolam adalah ikan kepala timah, gambusia, nila, mujair dan ikan karper maka pada lembar observasi dimasukkan pada kategori ada ikan pemakan larva namun

jika ikan yang terdapat pada kolam tidak termasuk jenis ikan di atas maka dimasukkan dalam kategori tidak ada ikan pemakan larva. d. Jarak penempatan kandang ternak sapi

Data jarak penempatan kandang ternak sapi didapatkan dengan melakukan pengukuran jarak antara kandang ternak sapi dengan rumah warga disekitarnya pada siang hari. Pengukuran dilakukan menggunakan GPS yang terdapat pada smartphone dengan cara peneliti melakukan plot di rumah yang menjadi sampel kemudian berjalan ke arah kandang ternak sapi. Setelah sampai pada kandang ternak akan didapatkan jarak antara rumah dengan kandang tersebut. Jika rumah berada dalam radius 50 m dari kandang ternak maka rumah tersebut menjadi sampel penelitian dan hasil pengukuran jarak tersebut dimasukkan ke dalam lembar observasi.

e. Kepadatan nyamukAnopheles spdi dalam rumah

Data kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah didapatkan melalui survei entomologi dengan tahapan sebagai berikut :

1) Pelatihan penangkap nyamuk

Sebelum melakukan penangkapan nyamuk, penangkap terlebih dahulu dilatih. Penangkap dilatih oleh peneliti sendiri yang sebelumnya juga telah dilatih oleh tenaga ahli di Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) Banjarnegara. Pelatihan disampaikan secara lisan mengenai metode penangkapan nyamuk yang tepat menggunakan aspirator dan cara untuk

memasukkan nyamuk hasil tangkapan ke dalam gelas kertas agar tidak lepas kembali. Penangkap yang dilatih ini berjumlah 9 orang.

2) Penangkapan nyamuk di dalam rumah

Setelah penangkap nyamuk dilatih, selanjutnya dilakukan penangkapan nyamuk di dalam rumah. Penangkapan nyamuk dilakukan di dalam rumah dengan carahuman landing collection

(umpan orang) dan penangkapan di dinding dalam rumah. Hal ini disesuaikan dengan pedoman survei nyamuk dewasa oleh Depkes tahun 2003 dimana penangkapan nyamuk pada malam hari di dalam rumah dilakukan dengan umpan orang dalam rumah dan di dinding dalam rumah.

Penangkapan menggunakan umpan orang juga dikarenakan menurut Depkes (2003) perilaku mencari darah Anopheles sp

yang memang aktif pada malam hari sehingga Anopheles dapat tertangkap melalui umpan orang. Sementara penangkapan di dinding dalam rumah dikarenakan menurut Depkes (2003) adanya perilaku istirahat sementara Anopheles saat sebelum dan sesudah menggigit manusia. Oleh sebab itu penangkapan

Anopheles sp dalam rumah dilakukan berdasarkan umpan orang dalam rumah dan penangkapan di dinding rumah.

Waktu penangkapan nyamuk dimulai dari jam 18.00-06.00 dimana setiap jam penangkapan terdiri dari 40 menit umpan orang dan 10 menit penangkapan di dinding. Agar waktu

penangkapan tepat maka digunakan stopwatch yang terdapat padamobilephone.

Penangkapan menggunakan umpan orang dilakukan dengan cara penangkap duduk di dalam rumah dengan celana digulung sampai lutut dan nyamuk yang hinggap langsung ditangkap dengar aspirator, kemudian nyamuk yang tertangkap dimasukkan dalam gelas kertas, dibedakan menurut jam penangkapan dan lokasi penangkapan.

Setelah 40 menit berlangsung penangkap umpan orang kemudian melakukan penangkapan nyamuk di dinding rumah selama 10 menit. Hasil penangkapan dimasukkan ke dalam cangkir kertas yang sudah diberi label sesuai dengan jam penangkapan dan lokasi penangkapan. Selanjutnya hasil tangkapan nyamuk diserahkan kepada peneliti untuk identifikasi. 3) Identifikasi nyamukAnopheles

Identifikasi Anopheles sp dilakukan oleh tenaga ahli di Balai Litbang P2B2 Banjarnegara. Identifikasi dilakukan untuk mendapatkan nyamuk genus Anopheles dan spesiesnya. Identifikasi dilakukan menggunakan stereo mikroskop dimana ciri-ciri yang terdapat pada nyamuk tersebut dicocokkan dengan kunci bergambar Anopheles dewasa yang tersedia sehingga diketahui genus dan juga spesiesnya. Data jumlah Anopheles

yang didapatkan per spesies kemudian di catat ke dalam lembar observasi.

4) PerhitunganMan Hour Densityatau MHD

Pengukuran kepadatan nyamuk Anopheles dilakukan dengan menggunakan rumus Man Hour Density atau MHD. Rumus MHD dipilih karena peneliti hanya ingin mengetahui kepadatan Anopheles sehingga tidak diperlukan perhitungan dengan rumus lainnya seperti Human Blood Indices,Sporozoite Rate,Man Biting RatedanInoculation Rate.

Pada mulanya akan terlebih dahulu dihitung MHD umpan orang dan dinding dalam rumah untuk setiap satu jam penangkapan. MHD umpan orang didapatkan dengan membagi jumlah nyamukAnopheles yang tertangkap umpan orang dengan jumlah penangkap yang dikalikan dengan waktu penangkapan (jam). Sementara MHD dinding dalam rumah didapatkan dengan membagi jumlah nyamuk Anopheles yang tertangkap di dinding dalam rumah dengan jumlah penangkap yang dikalikan dengan waktu penangkapan (jam). Setelah MHD umpan orang dan di dinding per jamnya didapatkan, maka di hitung MHD per jamnya dengan menjumlahkan MHD umpan orang dan dinding. Selanjutnya dihitung MHD di dalam rumah dengan menjumlahkan MHD perjamnya kemudian dibagi dengan 12 karena pengukuran dilaksanakan selama 12 jam.

Dokumen terkait