• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam upaya penyelesaian kertas karya ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan dua cara yaitu :

1. Observasi

Penulis langsung melakukan observasi ke lapangan atau Pengamatan ke Dinas Perpustakaan Kota Binjai dan melakukan wawancara dengan pustakawan perpustakaan Binjai

2. Studi kepustakaan

Penulis mengumpulkan data melalui beberapa literatur dan beberapaSumber bacaan yang relevan dengan penulisan kertas karya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum merupakan pusat informasi bagi masyarakat. Melalui perpustakaan umum masyarakat akan mendapat layanan informasi dengan mudah dan cepat, terutama hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas masyarakat, karena perpustakaan umum menyediakan semua jenis koleksi bahan pustaka dari berbagai jenis disiplin ilmu. Perpustakaan umum mempunyai pengertianyang berbeda-beda.

Pengertian Perpustakaan Umum menurut Darmanto (2018 : 14) adalah

“sebuah perpustakaan yang pendanaannya berasal dari masyarakat dengan tujuan melayani masyarakat umum”.

Sedangkan pengertian Perpustakaan umum menurut Reitz (2000) yang dikutip oleh Hasugian, Jonner (2016 : 56) “A library or library system that provides unrestricted acces to library resources and service free of charge to all the resident of a given community, distric,or geographic region supported wholly or in part by publics funds”.

Pendapat di atas menyatakanbahwa Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumberdaya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebagian dari dana masyarakat.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat diketahui bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang menghimpun berbagai jenis sumber informasi dan merupakan sumber ilmu pengetahuan yang memiliki peran penting sebagai penyebar informasi bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang adanya perbedaan seperti latar belakang, status sosial, pendidikan, Agama, usia dan sebagainya. selain itu perpustakaan umum juga merupakanbentuk “demokrasi informasi” yang secara bebas dan adil memberikan kesempatan dan layanan akses bagi semua masyarakat.

2.1.1. Tujuan Perpustakaan Umum

Tujuan Perpustakaan umum adalah melayani semua lapisan masayarakat untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan. perpustakaan umum yang diselenggarakan dengan dana umum dengan tujuan melayani masyarakat umum tanpa membeda - bedakan usia,jenis kelamin, agama, ras, pekerjaan, dan tingkat pendidikan.

Dalam Manifesto Perpustakaan Umum UNESCO yang dikutip oleh Sulistyo, Basuki (1993 : 46) dinyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama yaitu :

1. Memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat meningkatkan pengguna ke arah kehidupan yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang diilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan sosial budaya bagi masyarakat sekitarnya.

Perpustkaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran, dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.

Sedangkan Hermawan dan Zulfikar (2006 : 31) menyatakan bahwa tujuan Perpustakaan Umum adalah :

1. Memberikan kesempatan kepaa warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesejahteraan ;

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari ;

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi ;

4. Bertindak sebagai agen kultural, sehingga menjadi kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar ;

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar.

Dari pendapat diatas, tujuan Perpustakaan Umum adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan dan menyedikan informasi yang berguna.

2.1.2. Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan mempunyai fungsi yang sangat besar terhadap kemajuan dan peradaban suatu bangsa, Perpustakaan Umum membantu masyarakat untuk gemar membaca agar tidak tertinggal dan dapat mengikuti negara-negara lain yang sudah maju.

Menurut Yulia (1993 : 12) , Perpustakaan Umum mempunyai fungsi yaitu : 1. Pendidikan

Merupakan sarana untuk mengembangkan diri, bagi semua tingkatan usia baik untuk perorangan maupun kelompok. Fungsi ini dikenal dengan konsep pendidikan seumur hidup

2. Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang akurat dan mutakhir 3. Kebudayaan

Perpustakaan merupakan pusat kehidupan kebudayaan dan secara aktif mempromosikan partisipasi dan apresiasi semua bentuk seni.

4. Rekreasi

Perpustakaan mempunyai fungsi sebagai sarana rekreasi karena digunakan para pengguna untuk mengisi waktu luang. Perpustakaan juga mempunyai fungsi sebagai tempat sarana yang dapat memberikan hiburan kepada penggunanya.

Dari pendapat diatas disimpulkan fungsi perpustakaan bukan hanya tempat membaca bagi pengguna tetapi perpustakaan juga sebagai, pusat edukasi, informasi, kebudayaan, dan rekreasi bagi masyarakat.

2.2. Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan bahan pustaka merupakan rangkaian dari kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan. Dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka perpustakaan mempunyai kebijakan sebagai pedoman melakukan pengadaan bahan pustaka.

Menurut Sumantri (2002:29) menyatakan bahwa pengadaan bahan pustaka adalah proses menghimpun dan memilih bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi.

Sedangkan Sulistyo Basuki (2001 : 27) berpendapat bahwa pengadaan bahan pustaka merupakan konsep yang mengacu pada prosedur sesudah aktivitas pemilihan untuk memperoleh dokumen yang digunakan untuk mengembangkan dan membina koleksi atau himpunan dokumen yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan informasi serta mencapai sasaran unit informasi.Menurut Bafadal (2009 : 85 ) Pengadaan bahan pustaka adalah mengadakan bahan-bahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaan dan menambah bahan-bahan pustaka yang sudah dimiliki perpustakaan, tetapi jumlahnya masih kurang.Koleksi didakan oleh perpustakaan sebaiknya relevan dengan minat dan kebutuhan lengkap, dan terbitan mutakhir.supaya tidak mengecewakan masyarakat atau pemustaka yang dilayani. koleksi perpustakaan berasal dari berbagai macam sumber seperti hadiah, pembelian, tukar-menukar, titipan dan pembelian Soaetminah (1992 : 13).

Pengadaan bahan pustaka harus memperhatikan masyarakat pemakai jasa perpustakaan. sebagai mana diketahui bahwa Perpustakaan Umum melayani segala lapisan masyarakat yang beraneka ragam. dengan demikian pengadaan bahan pustaka baru bisa dikatakan suatu proses kerja untuk mengidentifikasi dan menghimpun bahan-bahan yang sesuai untuk dijadikan koleksi di setiap perpustakaan.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengadaan bahan pustaka atau akuisisi merupakan sebuah rangkaian dalam proses pengembangan koleksi yang berupa perolehan dan penerimaan bahan pustaka yang berupa fisik maupun akses ke sumber daya online.

2.3. Pemilihan Bahan Pustaka

Pemilihan bahan pustaka merupakan suatu tahapan yang dilakukan sebelum melakukan pengadaan bahan pustaka. pendapat yang menjelaskan tentang pengertian pemilihan, Yulia (1993 : 26) pemilihan bahan pustaka adalah proses mengindentifikasi bahan pustaka yang akan ditambahkan pada koleksi yang telah ada di perpustakaan.Sedangkan Rahmah (2015 : 52) pemilihan bahan pustaka adalah suatu upaya pustakawan dalam memilih koleksi perpustakaan yang tepat guna dan berhasil guna untuk memenuhi tujuan pengguna. dalam pemilihan bahan pustaka perpustakaan hendaknya memperhatikan juga kebijakan tentang buku yang beredar di masyarakat.

2.3.1 Pihak-Pihak Yang Terlibat Pemilihan Bahan Pustaka

Perpustakaan memiliki pihak yang terlibat dalam pemilihan bahan pustaka.

Menurut Sulistyo Basuku (1991 : 26) untuk dapat menjadi seorang pemilih buku yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Menguasai sarana bibliografi, paham akan dunia penerbitan khususnya mengenai penerbit, spesialisasi para penerbit, kelemahan mereka standar, hasil terbitan yang ada selama ini dan sebagainya

2. Mengetahui latar belakang pengguna perpustakaan 3. Memahami kebutuha pengguna

4. Hendaknya personil pemilihan buku bersifat netral, menguasai informasi dalam pemilihan buku

5. Memiliki pengetahuan mendalam mengenai koleksi perpustakaan 6. Mengetahui buku melalui proses membaca.

Dari pendapat diatas selektor harus memiliki pengetahuan yang luas. Pada dasarnya yang membedakan pemilihan bahan pustaka di setiap perpustakaan adalah adanya tugas dan tujuan yang berbeda-beda dari setiap perpustakaan yang bersangkutan serta masyarakat yang dilayaninya. Untuk memperoleh koleksi perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan, Pemilihan dan penetapan bahan pustaka yang dilakukan tim pihak yang telibat dalam pemilihani bahan pustaka.

Menurut Yulia (1993 : 27) Pihak-pihak yang terlibat melakukan pemilihan yaitu :

1. Pada perpustakaan sekolah yang berhak melakukan pemilihan adalah kepala sekolah dan guru. Siswa juga boleh memberi saran.

2. Pada perpustakaan umum, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah dewan penasehat perpustakaan, tokoh masyarakat di sekitar perpustakaan umum itu berada.

3. Pada perpustakaan perguruan tinggi, pihak yang berwenang melakukan seleksiadalah pimpinan universitas, pimpinan fakultas dan dosen.

4. Pada perpustakaan khusus, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah pimpinan institusi dimana perpustakaan itu berada, dan orang-orang yang mengetahui dengan jelas kebutuhan institusi tersebut.

Agar koleksi perpustakaan benar-benar relevan dengan kebutuhan pengguna maka pemilihan dilakukan atas kerja sama dengan berbagai pihak.

2.3.2 Alat bantu pemilihan bahan pustaka

Alat bantu pemilihan bahan pustaka sangat diperlukan untuk memilih bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan. Dan alat bantu pemilihan merupakan alat yang dapat membantu pustakawan untuk memutuskan apakah bahan pustaka perlu dipilih karena informasi yang diberikan dalam alat tersebut tidak terbatas pada data bibliografi, tetapi juga mencakup keterangan mengenai isi bahan pustaka tersebut.

Menurut Darmono. (2001 : 67) alat bantu pemilihan bahan pustaka sebagai berikut :

1) Katalog penerbit

Katalog penerbit berisi informasi buku-buku terbaru dari penerbit dalam dan luar negeri. Informasi yang dikandung biasanya berisi judul, pengarang, tahun terbit, jumlah halaman, harga buku, dan deskripsi isi

3) Bibliografi Nasional Indonesia

Berisi informasi tentang terbitan seluruh indonesia yang mencakup buku, laporan penelitian, bacaan anak-anak, terbitan pemerintah, laporan konfrensi peta.

4) Daftar Buku IKAPI

Daftar ini merupakan katalog berbagai penerbit indonesia yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Katalog ini diterbitkan IKAPI dan isi dari daftar ini memuat judul, pengarang, jumlah halaman, ISBN, dan harga buku. Alat ini memuat informasi judul buku yang merupakan gabungan dari berbagai bidang ilmu.

Sedangkan Menurut Yulia (1993 : 30) Alat pemilihan bahan pustaka dibagi dua kelompok yaitu :

1. Alat bantu pemilihan

Yaitu alat yang dapat membantu pustakawan untuk memutuskan apakah bahan pustaka dipilih, karena informasi yang diberikan dalam alat tersebut tidak terbatas pada data bibliografi , tetapi juga mencakup keterangan mengenai isi bahan pustaka tersebut . informasi diberikan dalam bentuk anotasi singkat, bisa berupa tinjauan (Rreview).

Contohnya, majalah tinjauan buku, indeks.

2. Alat identifikasi dan verifikasi

Yaitu alat bantu pemilihan bahan pustaka yang hanya mencantumkan data bibliografi bahan pustaka. Alat pemilihan ini dipakai untuk mengetahui judul yang telah terbit atau yang akan diterbitkan dalam bidang subjek tertentu, dari pengarang atau penerbit tertentu. Alat bantu ini dipakai untuk melakukan verifikasi apakah judul atau nama pengarang tepat, berapa harganya, masih dipasaran atau tidak contoh alat identifikasi dan verifikasi yaitu katalog penerbit, berbagai jenis bibliografi, dan katalog penerbit.

Untuk melakukan pemilihan bahan pustaka pustakawan perlu memahami alat bantu pemilihan. Alat bantu pemilihan bahan pustaka dimaksudkan untuk memudahkan pemilihan bahan pustaka yang diperlukan dan sebagai acuan untuk mengetahui data bibliografi yang benar dan lengkap, seperti pengarang, judul, ISBN/ISSN, masih tersedia di pasaran atau tidak.

2.4 Jenis Bahan Pustaka

Untuk menunjang keberlangsungan suatu perpustakaan, koleksi perpustakaan sangatlah penting. Perpustakaan dituntut untuk mampu mendayagunakan, mengembangkan, dan memperbanyak koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Perpustakaan dituntut untuk melakukan hal demikian karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Oleh karena itu, koleksi yang ada di perpustakaan haruslah mampu mengikuti perkembangan zaman.

Menurut Darmanto (2018 : 23) adapun jenis bahan pustaka perpustakaan sebagai berikut :

1) koleksi karya cetak

Bahan pustaka berupa karya cetak adalah sebuah pemikiran seseorang yang tertuang serta tertulis pada media cetak.

Beberapajeniskoleksi bahan pustaka karya cetak, yaitu buku dan terbitan berseri.

A. Buku

Bahan pustaka berupa buku adalah suatu terbitan secara tertulis yang membahas mengenai informasi tertentu. Jenis-jenis buku, misalnya buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan.

B. Terbitan berseri

Bahan pustaka yang diterbitkan secara berkala terus-menerus dengan jangka waktu terbit tertentu dinamakan dengan terbitan berseri. Contoh terbitan berseri di antaranya koran, majalah, tabloid, jurnal, dan buletin

2) KoleksiNoncetak

Bahan pustaka yang informmasinya disampaikan melalui, suara, gambar, teks, dan juga kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut dinamakan dengan karya noncetak, beberapa contoh yang termasuk ke dalam karya noncetak adalah rekaman suara, film, rekaman video, bahan kartografi, dan bahan grafika.

3) Koleksi Bentuk Elektronik

Koleksi elektronik adalah bahan pustaka berupa informasi yang dituangkan dalam bentuk buku atau jurnal elektronik. Beberapa contoh koleksi elektronik adalah jurnal online, CD-ROM (compack disk read only memory).

2.5 Pengadaan bahan pustaka melalui Pembelian

Pengadaan bahan pustaka dengan pembelian adalah cara yang sangat efektif dan dapat memenuhi kebutuhan pemakai, oleh sebab itu dibutuhkan anggaran keuangan yang cukup sesuai dengan harga buku, dengan pembelian pustakawan bisa memilih bahan pustaka yang diinginkan dan yang cocok untuk pengguna perpustakaan. pembelian bahan pustaka dapat dilakukan dengan cara antara lain :

A. Melalui penerbit.

Secara umum defenisi penerbit adalah suatu perusahaan yang mengambil naskah pengarang, penerbit, mengedit dan memprosesnya dalam bentuk buku. Pembelian buku secara langsung kepada penerbit, biasanya hanya dilakukan jika judul-judul yang kita butuhkan benar-benar dikeluarkan oleh penerbit tersebut. Untuk mengetahui hal ini, perpustakaan dapat memanfaatkan katalog penerbit yang dikeluarkan penerbit sehingga bahan pustaka yang akan di adakan dapat dipesan langsung dari penerbitnya.

Cara pemesanan melalui penerbit menurut Yulia (1993 : 46) adalah :

a) Tentukan penerbit yang dapat melayani pesanan buku perpustakaan anda.

b) Buatlah daftar pesanan buku-buku yang dikelompokkan menurut penerbitnya

c) Kirimkan daftar pesanan kepada penerbit yang dituju untuk diperiksa ketersediaan bukudanhargasatunya.

d) Setelah diterimaperiksadana yang tersedia e) Lakukan pembayaran langsung atau melaui bank.

f) Bukti pembayaran melalui bank harus dikirimkan ke penerbit disertai dengan pengantar

g) Fotocopy dari bukti pembayaran melalui bank harus disimpan sebagai bukti pembayaran

h) Melalui agen buku (Jobber), baik dalam maupun luar negeri.

B. Melalui Toko Buku

Pembelian buku secara langsung pada toko buku banyak dilakukan oleh perpustakaan yang mempunyai jumlah pembelian relative kecil. Kekurangn yang sering ditemui dalam pembelian buku yang dilakukan melalui toko buku adalah bahwa tidak semua subjek atau judul buku yang dibutuhkan perpustakaan tersedia di tokok buku. Disamping itu, tidak semua pesanan buku dari satu buku cenderung menerima pesanan dalam bentuk judul terbatas namun eksemplar dari pada banyak judul dengan pemesanan rata-rata satu eksemplar berjudul.

Sedangkan keuntungan dan kemudahannya adalah kita dapat melakukan efesiensi atau penghematan dari segi biaya, waktu, dan tenaga.

2.5.1Pengadaan bahan pustaka melalui hadiah/Sumbangan

Cara lain untuk menambah koleksi perpustakaan adalah melalui hadiah atau sumbangan. Cara ini memang mudah hanya saja perlu diperhitungkan dalam pengadaan koleksi bahan pustaka hal ini dikarenakan terkadang hadiah yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.cara ini hadiah harus tercantum dalam kebijakan pengadaan bahan pustaka. Menurut Sulistiyo Basuki (1993 : 59), hadiah bahan pustaka juga ada kaitannya dengan deposit.

Dengan diberlakukannya wajib simpan karya cetak, penerbit, mengirimkan contoh terbitannya sebanyak dua eksemplar pada perpustakaan nasional. Selain perpustakaan nasional, perpustakaan lain yang menyimpan dan menyajikan bahan terbitan pemerintah untuk umum, adalah perpustakaan daerah serta perpustakaan pemerintah lainnya.

Menurut Rahmah (2015 : 92) Hadiah dapat diperoleh dengan cara:

A. Mengajukan permintaanhadiah bahan pustaka kepadalembaga Pemerintah atau swasta, lembaga ilmiah dalam negeri atau luarNegeri. Permintaan ini dapat dilakukan dengancaralisan atau tulisan. Permintaan dengan cara lisan hendaknya dilakukan dengan tertulismelalui surat agarada bukti yang jelas.Perpustakaan hendaknya memanfaatkan kesempatan ini untuk memperoleh hadiah terutama bahan pustaka yanglangka.

B. Hadiah tidak atas permintaan Suatu lembaga atau perseorangan sering memberikan hadiah bahan pustaka kepada suatu perpustakaan tanpa diminta.Hal ini dapat terjadi karena lembaga atau seseorang mempunyai bahan pustaka yang ingin dihadiahkan atau sengajamemberihadiah atau bantuan pada perpustakaan tertentu.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan setelah menerima hadiah tersebut adalah:

a. Menyesuaikan bahan pustaka dengan surat pengantar dan lampirannya.

b. Mengirimkan surat ucapan terma kasih dan mengembalikan surat pengantar.

c. Memilih bahan pustaka yang sesuai dengan tujuan, fungsi, serta ruang lingkup layanan perpustakaan,diinventarisasi, sedangkan yang tidak cocok dapat ditawarkan kepada perpustakaan lain sebagai tukar menukar.

Koleksi bahan pustaka yang diperoleh dari sumbangan /Hadiah sangat penting untuk membangun koleksi perpustakaan, perpustakaan akan memperoleh kentungan dari koleksi sumbangan yang diterima.

2.5.2Pengadaan bahan pustaka melalui Tukar-menukar

Pertukaran bahan pustaka disebagian besar perpustakaan harus dimulai dari keperluan lembaga dari pada keinginan untuk mendukung distribusi bahan-bahan ilmiah. Pertukaran biasanya dibuat secara langsung diantara lembaga-lembaga, tanggung jawab untuk pertukaran bahan pustaka biasanya dilimpahkan kepada bagian pengadaan. Biasanya tukar menukar dapat dilakukan apabila bahan pustaka tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna atau jumlah eksemplar yang terlalu banyak. tukar menukar dapat dilakukan jika ada persetujuan antara kedua belah pihak yang melaksanakannya. Bahan pustaka yang diperoleh melalui tukar menukar mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan koleksi bahan pustaka suatu perpustakaan, karena bahan pustaka yang diperoleh secara gratis bahan pustaka tersebut benar-benar sesuai kebutuhan pengguna. Menurut Yulia (1993 : 56) adapun tujuan pertukaran bahan pustaka antar perpustakaan sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh buku-buku tertentu yang tidak dapat dibeli di toko buku, atau tidak tersedia karena alasan lain.

2. Sistem pertukaran memberi jalan bagi perpusakaan untuk membuang buku duplikat danhadiah yang tidak sesuai.

3. Pertukaran mengembangkan kerjasama yang baik antar perpustakaan khusunya pada tingkat internasional. Kecuali untuk pertukaran bahan pustaka antar perpustakaansecara formal, banyak program-program pertukaran terbatas pada Perpustakaan Nasional Perpustakaan khusus dan perpustakaan research (penelitian) yang besar.

Sumber pertukaran ialah sebagai berikut :

a. Pemerintah, berupa undang-undang, peraturan, lembaran negara, program pemerintah, terbitan resmi lainnya.

b. Organisasi ilmiah dan profesi.

c. Perusahaan- perusahaan industri.

Cara Tukar Menukar Bahan Pustaka menurut Yulia (1993 : 57) :

1. Perpustakaan yang mempunyai bahan pustaka lebih (duplikat ) atau bahan pustaka yang sudah tidak diperlukan lagi, disusun dalam bentuk daftar, untukditawarkan.

2. Perpustakaan mengirimkan penawaran kepada perpustakaan lain yang diperkirakan memiliki koleksi yang sesuai dengan bahan pustaka yang yang telah ditawarkan,dan telah mempunyai hubungan kerjasama

3. Perpustakaan yang menerima penawaran, mempelajari tawaran yang diterimabeserta beserta persyaratan dan membandingkan dengan kebutuhandan kebijakan pengadaan bahan pustaka perpustakaan.

4. Perpustakaan yang menerima tawaran pertukaran dari perpustakaan lain,memilih bahan pustaka yang sesuai dan memilih bahan penukar yang sesuai kebutuhannya serta menyusunnya dalam daftar bahan pustaka yang akan ditawarkan sebagai bahan penukar.

5. Kemudian perpustakaan yang telah menerima tanggapan penawarannya, melakukan penilaian keseimbangan bahan pertukaran tentang subyek 6. Apabila kedua perpustakaan telah sepakat, maka tukar-menukar dapat

dilaksanakan, dan perpustakaan mengirimkan jawaban persetujuannya.

7. Setelahmenerima bahan pertukaran, masing-masing perpustakaan mengolahnya sesuai dengan prosedur penerimaan dan inventarisasi.

2.5.3 Pengadaan bahan pustaka melalui titipan

Penambahan bahan pustaka dapat juga diperoleh dengan cara titipan atau pinjaman sementara dari perpustakaan lain . menurut Rahmah (2015 : 92) titipan buku harus lama jangka waktunya karena jika waktunya terlalu singkat akan merugikan perpustakaan yang menerima titipan karena besarnya biaya untuk memproses buku yang dititipkan menurut cara perpustakaan yang dititipkan.

2.5.4 Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Terbitan Sendiri

Perpustakaan bisa melakukan penambahan koleksinya dengan car menerbitkan sendiri. Menurut Rahmah (2015 : 93) yang dimaksud dengan penerbitan sendiri adalah penerbitan lembaga induk perpustakaan yang bersangkutan atau unit-unit di lingkungannya termasuk perpustakaan.

Contoh untuk penerbitan sendiri dapat berupa tambahan koleksi, bibliografi, buletin, manual dan sebagainya.

2.6. Inventarisasi bahan pustaka

Inventarisasi bahan pustaka merupakan kegiatan berupa pencatatan bahan pustaka ke dalam buku inventaris atau buku induk perpustakaan, memberi nomor inventaris pada setiap bahan pustaka yang telah dicatat dalam buku inventaris dan memberi cap /stempel tanda kepemilikan perpustakaan.

Menurut Rahmah (2015 : 104) Tugas dan wewenang inventarisasi bahan pustaka sebagai berikut :

a) Menetapkan jenis dan jumlah buku inventaris yang diperlukan

b) Menetapkan macam dan ukuran kolom-kolom dalam buku inventaris dan petunjuk pengisiannya

c) Menetapkan dan melaksanakan pemberian tandak hak milik perpustakaan.

Menurut Yulia (1993 : 151), Buku induk buku mempunyai fungsi yaitu : 1. Sebagai daftar inventaris koleksi perpustakaan.

2. Mengetahuijumlah koleksi perpustakaan dengan cepat.

3. Mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki perpustakan pada saat/tahun tertentu.

4. Untuk mengetahui judul-judul buku yang hilang.

5. Mengetahui jumlah koleksi buku menurut jenis, bahasa, pembelian, hadiah.

Menurut Rahmah (2015 : 104) Pencatatan buku dilakukan dengan :

1. Pencatatan buku selalu berdasarkan kronologis (Tanggal penerimaan buku)

2. Buku induk terbagi dalam kolom-kolom sebagai berikut : tanggal terima, nomor induk, pengarang, judul, tahun terbit, cara peroleh, sumber dana, harga buku, bahasa, dan jumlah eksemplar

3. Tiap jilid buku dicatat dengan satu nimor buku induk

4. Tiap tahun dapat mencatat dengan memulai nomor induk baru atau

4. Tiap tahun dapat mencatat dengan memulai nomor induk baru atau

Dokumen terkait