• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini untuk mendapatkan data-data yang akurat selama proses penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data di mana pewawancara (peneliti yang diberi tugas mengumpulkan data) melakukan pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai. Wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interview).7

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari narasumber yakni pendidik dan peserta didik. Pertama, dua pendidik mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu ibu Haeriyah, S.Pd.I dan ibu Fadliah, S.Ag dengan cara menanyakan hal-hal yang diinginkan peneliti sesuai tujuan penelitian, seperti tentang penggunaan bahan ajar dan metode pembelajaran yang sering di gunakan pada saat melaksanakan proses belajar mengajar, apakah ada kendala peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan, juga mewawancarai tentang aktivitas-aktivitas yang biasa peserta didik lakukan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran serta tanggapan pendidik mengenai bahan ajar yang saat ini digunakan. Kedua, peserta didik sebanyak 6 orang yaitu: Humairah, Idellia Widiadari, Nanda Maulida, Anisah, Ummu Kalsum dan

6Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Sekunder (Cet. IV;

Jakarta: Raja Grafindo, 2010), h.11.

7Dja’man Satori, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet.I; Bandung: Alfabeta, 2012), h. 130.

51

Nursia dengan cara menanyakan hal-hal yang diinginkan peneliti sesuai tujuan penelitian, seperti tentang tanggapan mengenai mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam selama proses pembelajaran, bahan ajar yang digunakan dalam kelas menarik atau tidak, tugas-tugas yang diberikan oleh guru biasanya apa saja serta kesulitan dalam belajar SKI di kelas. Dengan menggunakan alat berupa buku catatan, pulpen dan alat perekam sebagai alat bantu dalam proses pengambilan data-data.

2. Angket

Angket ini digunakan untuk memperoleh data-data atau informasi dari peran dan posisi responden, yang ditujukan kepada ahli media, ahli materi, dan respon peserta didik yang berjumlah sebanyak 25 orang di kelas VII.C Madrasah Tsanawiyah Syekh Hasan Yamani Polewali Mandar. Angket adalah sebuah daftar atau serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh seseorang yang akan diukur atau (responden) untuk memperoleh data-data atau informasi selama penelitian.

Angket ahli materi digunakan untuk memperoleh tentang kualitas modul pembelajaran dari aspek kelayakan produk yang ditinjau dari aspek kesesuaian materi dengan kurikulum, kebenaran, keruntunan, kejelasan, keseimbangan, kesistematisan, dan kelengkapan isi produk yang dikembangkan, sedangkan angket ahli media digunakan untuk memperoleh data tentang kualitas teknis desain dari produk yang dihasilkan, dan angket respon peserta didik untuk mengetahui keefektifan dan kepraktisan bahan ajar modul SKI berbasis problem solving yang dikembangkan.

52

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat pengukur dan pengumpul data yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data-data dan informasi yang berhubungan dengan permasalahan, adapun instrumen penelitian yang digunakan sebagai berikut:

1. Kuesioner

Penggunaan kuesioner terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Konsep alat ukur ini berupa kisi-kisi kuesioner yang dijabarkan kedalam variabel dan indikator-indikator yang dijadikan pedoman dalam menyusun item-item kuesioner yang akan berikan kepada responden penelitian.

Deni Dermawan menyatakan bahwa kuesioner berisi item-item atau indikator penilaian untuk menentukan suatu kualitas modul oleh ahli media, ahli materi dan respon peserta didik. Kuesioner penilaian ini disusun dengan menggunakan skala likert berupa skor tertinggi tiap butir 4 dan terendah 1.8 Bentuk dari kuesioner ini adalah skala likert dengan 4 kategori penilaian yaitu:

sangat layak (skor 4), layak (skor 3), kurang layak (skor 2), tidak layak (skor 1).

Kriteria kepraktisan terpenuhi jika 50% peserta didik memberikan respon positif terhadap minimal sejumlah aspek yang ditanyakan. Untuk aspek pernyataan yang dikatakan mendapat respon positif apabila peserta didik memilih pilihan 4 dan 3. Dan dikatakan mendapat respon negatif apabila peserta didik memilih pilihan 2 dan 1.

Sa’dun Akbar dalam bukunya instrumen perangkat pembelajaran menuliskan bahwa kisi-kisi penilaian respon peserta didik terhadap produk bahan ajar modul Sejarah Kebudayaan Islam berbasis problem solving dapat dilihat pada tabel berikut:9

8Deni Dermawan, Metode Penelitian Kuantitatif (Cet. I; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 169.

9Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran (Cet. I; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h. 39.

53

Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner respon peserta didik

No Aspek Kriteria No.

Penyampaian materi mudah dipahami 1 Penyampaian materi mendorong untuk

berdiskusi 1

Mendorong untuk merangkum materi sendiri 1 Memuat uji kompetensi yang dapat menguji

seberapa jauh pemahaman materi 1

3 Aspek Bahasa dan Tampilan

Kalimat dan paragraf yang digunakan jelas

dan mudah dipahami 1

Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah

dimengerti 1

Huruf yang digunakan sederhana dan mudah

dibaca 1

Kemenarikan tulisan, tampilan, dan gambar 1

Kemenarikan warna dan desain 1

Jumlah Butir Instrumen 14

2. Tes

Instrumen tes terdiri dari pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden. (“Tes sebagai alat penilaian merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik untuk mendapatkan hasil jawaban dalam bentuk lisan, tulisan atau berbentuk perbuatan”).10 Ada dua proses tahapan yang dilakukan yaitu pre-test dan post-test. Tes diberikan sebanyak dua kali berupa hasil tes belajar, dengan membandingkan hasil tes sebelum diaplikasikan bahan ajar modul dengan hasil tes setelah penggunaan. Hasil tes tersebut digunakan untuk menentukan

10Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Cet. XVIII; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), h. 35.

54

efektifitas penggunaan bahan ajar modul SKI berbasis problem solving sebagai hasil pengembangan produk. Instrumen yang digunakan pada tes hasil belajar berupa soal-soal yang diberikan sebanyak 20 butir, yaitu 15 soal-soal pilihan ganda dan 5 soal-soal uraian.