• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall, prosedur pengembangan ini dipilih sebab mempunyai langkah-langkah yang cukup sistematis serta dilakukan beberapa kali uji coba untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi belajar peserta didik, prosedur pengembangan ini terdiri dari sepuluh langkah, dapat dilihat tahapan-tahapan pengembangannya sebagai berikut:

46

Penelitian pengembangan di atas dibutuhkan sepuluh langkah tahapan untuk menghasilkan produk akhir yang siap pakai untuk diaplikasikan ke lembaga pendidikan, akan tetapi peneliti membatasi prosedur penelitian pengembangan dari sepuluh tahapan menjadi delapan langkah saja dikarenakan mengingat waktu yang tersedia tidak memadai dan biaya penelitian lapangan yang terbatas.

Tahapan pengembangan penelitian yang dikemukakan oleh Borg merupakan langkah yang ideal, Borg menyarankan paling tidak ada dua kali uji coba untuk menghasilkan produk pembelajaran yang andal dimulai dari uji coba terbatas sampai pada uji coba yang lebih luas. Namun demikian, merujuk pada penjelasan Borg, tahapan yang ideal tersebut dapat disederhanakan tanpa mengurangi nilai penelitian dan pengembangan itu sendiri.2

Langkah-langkah pengembangan dideskripsikan sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Bahan ajar berfungsi sebagai bahan yang dapat membantu dan melengkapi pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas serta membantu potensi peserta didik agar menjadi pelajar yang mandiri. Potensi dalam penelitian pengembangan ini adalah bahan ajar modul Sejarah Kebudayaan Islam berbasis model pembelajaran problem solving pada materi kondisi masyarakat Arab pra Islam.

Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.

Masalah yang ditemukan adalah kurangnya pendidik dalam menggunakan dan memanfaatkan bahan ajar selama proses pembelajaran serta model pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional serta kurangnya pemahaman materi yang dirasakan peserta didik selama kegiatan pembelajaran.

2Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan ( jenis, metode dan prosedur) (Cet. I; Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 135.

47

2. Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis kebutuhan, dalam analisis kebutuhan dilakukan telaah terhadap kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik. Untuk mengetahui analisis kebutuhan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Analisis sumber belajar dan karakteristik peserta didik, yang bertujuan agar hasil pengembangan produk tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

b. Pembuatan dokumen, yaitu pembuatan dokumen perencanaan yang meliputi:

silabus, kompetensi dasar, indikator pencapaian dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta analisis materi yang bertujuan untuk menentukan dan membatasi materi yang digunakan dalam penyusunan modul yang akan dikembangkan.

c. Melakukan wawancara dengan dua pendidik mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu Haeriyah, S.Pd.I dan Fadliah, S.Ag untuk mengetahui kebutuhan dan kondisi pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

3. Desain Produk

Setelah melakukan pengumpulan data maka prosedur selanjutnya yaitu rancangan pengembangan dan pemilihan bahan pembelajaran. Peneliti mulai merancang lalu membuat modul cetak yang disusun berdasarkan alur penyusunan modul, rancangan modul disesuaikan dengan kurikulum dan silabus, materi yang akan disajikan adalah kondisi masyarakat Arab pra Islam menggunakan model pembelajaran berbasis problem solving yang dilengkapi dengan ilustrasi, gambar, warna dan bagan serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami peserta didik untuk menghasilkan produk yang menarik dari hasil identifikasi kebutuhan pengguna.

48

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan tahapan kegiatan yang melibatkan penilaian rancangan produk secara rasional. Secara rasional adalah karena hasil validasi rancangan produk masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional atau masukan dari para ahli, belum berdasarkan fakta-fakta lapangan.3

Validasi desain terdiri dari dua tahapan yaitu: (1) Uji ahli media mempunyai tujuan untuk mengetahui ketepatan standar minimal yang dilaksanakan saat pembuatan modul Sejarah Kebudayaan Islam berbasis problem solving dan untuk mengetahui kelayakan dan kemenarikannya dalam proses pembelajaran. (2) Uji ahli materi bertujuan untuk menguji bagaimana standar kelayakan dari segi materi dan kesesuaian modul Sejarah Kebudayaan Islam berbasis problem solving.

5. Revisi Desain

Setelah produk divalidasi oleh para ahli validator, selanjutnya peneliti melakukan revisi sesuai dengan masukan-masukan dan saran yang telah diberikan oleh validator. Setelah produk direvisi maka produk selesai dan bisa di ujicobakan.

6. Uji coba Produk

Tujuan dari uji coba produk ini untuk melihat keefektifan produk yang dikembangkan. Hasil dari uji coba produk kemudian dijadikan sebagai bahan perbaikan serta penyempurnaan modul yang dibuat, kekurangan pada saat berlangsungnya ujicoba produk harus tetap direvisi sebagai upaya perbaikan.

7. Revisi Produk

Punaji Setiosari menyatakan bahwa (“revisi produk dilakukan berdasarkan hasil uji coba sebelumnya, berdasarkan hasil data tersebut apakah masih diperlukan untuk melakukan evaluasi yang sama dengan mengambil situs yang sama pula”).4

3Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Edisi Kedua. h . 408.

4Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan (Jilid 1; Jakarta:

Kencana, 2010), h. 206.

49

Revisi produk masih akan dilakukan ketika pengujicobaan produk ke peserta didik masih terdapat kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki, sehingga nantinya dapat digunakan untuk menyempurnakan pembuatan produk yang dikembangkan.

8. Uji coba Pemakaian

Hasil produk yang telah direvisi diujicobakan kembali dalam kelompok luas, uji coba pemakaian diaplikasikan pada kelompok yang lebih besar yaitu 25 peserta didik kelas VII.C MTs. Syekh Hasan Yamani. Setelah berlangsungnya pengujian tersebut mereka diberikan lembaran kuesioner respon terhadap penggunaan produk bahan ajar modul Sejarah Kebudayaan Islam berbasis problem solving. Uji coba pemakaian yang dilakukan pada kelompok besar bertujuan untuk mengetahui efektivitas produk yang telah dikembangkan serta perolehan masukan untuk selanjutnya perevisian produk tahap akhir atau perbaikan pada tahap selanjutnya.