2. Data sekunder
3.2. Metode Pengumpulan Data
Tabel 3.2.
Tabel Skala Peringkat Terperinci
Jawaban Skala
Pencegahan fraud dan Pencegahan Perilaku financial crime
Tidak Mampu (TM) 1
Kurang Mampu (KM) 2
Cukup Mampu (CM) 3
Mampu (M) 4
Sangat Mampu (SM) 5
Whistleblowing System, Risk Management
Sangat Rendah (SR) 1
Rendah (R) 2
Sedang (S) 3
Tinggi (T) 4
Sangat Tinggi (ST) 5
Big Data Analytics
Tidak Memadai (TM) 1
Kurang Memadai (KM) 2
Cukup Memadai (CM) 3
Memadai (M) 4
Sangat Memadai (SM) 5
Internal Audit
Tidak Pernah (TP) 1
Jarang (JR) 2
Kadang-kadang (KK) 3
Sering (SR) 4
Selalu (SL) 5
Sumber : Sekaran dan Roger (2019)
Sebelum melakukan pengumpulan data, analisis data dan uji hipotesis terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain yaitu melakukan uji instrumen penelitian. Dalam penelitian ini pengujian instrumen menggunakan evaluasi model pengukuran (outer model), berupa uji validitas dan uji reliabilitas.
Analisa outer model dilakukan untuk memastikan bahwa measurement yang digunakan layak untuk dijadikan pengukuran (valid dan reliabel).
Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert disebut pula dengan summated-rating scale, sebagaimana yang dinyatakan oleh Ghozali (2014) skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal dalam bentuk skala likert yang berisi lima tingkat
preferensi jawaban. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.
Dengan menggunaan skala likert, maka variabel yang akan diukur akan dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur.
Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan skor yang diberikan adalah sebagai berikut (Sarjono et al., 2015; Basuki, M. S., 2021):
Tabel 3.3. Penentuan Skor pada Skala Likert
Penentuan skor disetiap jenjang pada skala Likert tersebut harus disesuaikan dengan jenis narasi pertanyaannya, yaitu apakah narasi pertanyaannya bersifat negatif (unfavourable) atau narasi pertanyaannya bersifat positif (favourable).
Untuk pernyataan yang bernilai negatif angka atau skor penilaian dibalik (Mustafa EQ, 2018). Untuk memperoleh data yang dapat diuji kebenarannya dan sesuai dengan masalah yang diteliti secara lengkap responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tersebut.
Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuesioner dengan skala likert dilakukan dengan rumus :
X = Σ(skorxfi) n
Pertanyaan/ Pernyataan OPSI
a b C d e
Jawaban sangat mendukung pertanyaan / pernyataan Jawaban yang mendukung pertanyaan / pernyataan Jawaban cukup mendukung pertanyaan / pernyataan Jawaban kurang mendukung pertanyaan / pernyataan Jawaban sangat kurang mendukung pertanyaan / pernyataan
SKOR 5 4 3 2 1
Setelah memperoleh rataan skor dari masing-masing pernyataan, kemudian dihitung skor rataan akhir dengan rumus :
Xtotal = ΣX Σ Pernyataan Keterangan :
X = Skor rataan pernyataan
Fi = Frekuensi yang memiliki pernyataan ke-i n = Jumlah responden
X total = Skor rataan akhir 3.3. Metode Pengolahan Data
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan peneliti dalam menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Sebagaimana diketahui penelitian sebelumnya terkait dengan pencegahan fraud sebagai mediasi pada pengaruh internal audit, risk management, whistle blowing system dan big data analytics terhadap pencegahan perilaku financial crime yang bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh masing-masing variabel tersebut. Dimana kasus fraud dan perilaku yang mengarah ke financial crime yang terjadi sekarang ini mengalami peningkatan akitivitas tidak halnya terjadi di Pemerintahan Daerah Provinsi.
Melihat tingginya tingkat kejadian dan sudah semakin luar biasanya kasus kecurangan tersebut, peneliti menganalisa hal tersebut menggunakan variabel-variabel penelitian yang peneliti duga mempengaruhi sulitnya pencegahan fraud dan pencegahan perilaku financial crime. Mengingat sifat fraud dan perilaku financial crime yang tersembunyi maka penanganannya bukan hal yang mudah.
Namun dalam pelaksanaan tindak lanjut atas laporan tersebut, auditor harus bisa membuktikan adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pelaku serta juga harus membuktikan adanya kerugian keuangan negara dan pihak-pihak yang diuntungkan oleh perbuatan tindak pidana potensi kecurangan. Untuk menentukan jumlah kerugian keuangan negara dan pihak-pihak yang diuntungkan, auditor seringkali mengalami kesulitan dan terkadangkala untuk
memperoleh bukti-bukti yang cukup kompeten dan relevan berkaitan dengan adanya transaksi keuangan. Kesulitan ini peneliti duga disebabkan kurangnya kesiapan penyelenggara daerah dalam melakukan pencegahan fraud, kurang maksimalnya peran yang dilakukan terkait dengan internal audit dan risk management, lemahnya sistem whistleblowing system, serta kurangnya kemampuan pengetahuan auditor dalam memanfaatkan big data analytics dalam membantu pencegahan perilaku financial crime.
3.3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang akan digunakan untuk menguji dan menganalisis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode explanatory survey method, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat dan faktual mengenai pencegahan fraud sebagai mediasi pengaruh internal audit, risk management, whistleblowing system dan big data analytics terhadap pencegahan perilaku financial crime.
Karena penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
Jenis penelitian ini dipilih mengingat tujuan yang hendak dicapai mencakup usaha-usaha untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh yang terjadi antar kuesioner sebagai alat pengumpul data primer
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif untuk mengukur dan mengabungkan variabel-variabel penelitian ini, yaitu mencatat dan menganalisis data dan hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mempunyai tujuan untuk menguji atau verifikasi teori, meletakkan teori secara deduktif menjadi landasan dalam penentuan dan pemecahan masalah penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2018; Hartono, J. 2019).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari penyidik sebagai responden dalam penelitian ini. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima bagian. Bagian pertama berisikan sejumlah pertanyaan yang
berhubungan dengan pelaksanaan internal audit, bagian kedua berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan risk management, bagian ketiga berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan whistleblowing system, bagian keempat berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan big data analytics, dan bagian kelima berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan pencegahan fraud dan pencegahan perilaku financial crime.
Kuesioner yang dikirimkan disertai dengan surat permohonan serta penjelasan tentang tujuan penelitian yang dilakukan. Petunjuk pengisian kuisioner dibuat sederhana dan sejelas mungkin untuk memudahkan pengisian jawaban sesungguhnya dengan lengkap.
Berdasarkan hipotesis dalam rancangan penelitian ini ditentukan variabel-variabel yang dipergunakan dalam penelitian. Selanjutnya untuk menentukan instrumen berdasarkan variabel penelitian dan kemudian menentukan sampel.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan kuesioner. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan alat analisis deskriptif dan kuantitatif.
Teknik analisa yang dipergunakan untuk menganalisis data adalah analisis SEM (structural equation model) dengan metode alternatif partial least square (PLS).