• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data dan informasi dikumpulkan untuk mendapatkan suatu gambaran dan berbagai keterangan yang berkaitan dengan lingkup usaha. Proses pengumpulan data menggunakan Metode Participatory Action Research, yaitu metode yang menyertakan dan melibatkan masyarakat agar kesadaran masyarakat akan potensi ekonomi di daerahnya meningkat, masyarakat dibangun motivasinya untuk memanfaatkan potensi ekonomi desanya dengan sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat, metode ini memungkinkan adanya pembelajaran bersama masyarakat dan timbulnya inisiatif masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

4.3.1. Tahapan Penelitian Aksi Partisipatif

1) Sosialisasi dan Identifikasi Potensi

Tujuan dari kegiatan sosialisasi adalah untuk memberitahukan maksud kedatangan mahasiswa kepada para aparat dan masyarakat Desa Cikarawang. Selain itu, mahasiswa sebagai peneliti memberikan pemahaman bahwa penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian parisipatif dalam rangka membangun potensi ekonomi Desa Cikarawang. Setelah melakukan sosialisasi, dilanjutkan dengan proses identifikasi potensi untuk mengetahui potensi-potensi apa saja yang terdapat di dalam Desa Cikarawang meliputi sumberdaya alam, sumber daya manusia dan usaha-usaha apa saja yang sedang berkembang. Proses ini dilakukan melalui wawancara dengan pihak- pihak yang terkait seperti ketua kelompok tani dan aparat desa setempat. 2) Pemilihan Kelompok Tani

Tujuannya ialah untuk memilih salah satu kelompok dalam masyarakat Desa Cikarawang yang dianggap paling berpotensi dalam melakukan penelitian secara partisipatif. Berdasarkan hasil kunjungan pertama kali dan penerimaan serta kelompok terhadap peneliti, maka ditetapkan Kelompok Tani Hurip sebagai tempat untuk dilakukannya penelitian partisipatif. Proses pemilihan ini juga melalui diskusi dengan Tim Peneliti tungku sekam IPB serta arahan dari dosen pembimbing peneliti.

3) Kesepakatan dengan Kelompok Tani

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuat kesepakatan dengan Kelompok Tani Hurip. Kesepakatan berisi tentang usaha tungku sekam yang akan menjadi salah satu unit bisnis kelompok tani. Setelah adanya kesepakatan dari kelompok, maka selanjutnya dapat dibuat suatu jadwal kegiatan atau pertemuan secara bersama-sama selama dua atau tiga bulan guna adanya pendampingan tersebut. Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan anggota Kelompok Tani Hurip menyetujui untuk ikut berpatisipasi dan bersama-sama berembuk untuk membahas permasalahan yang ada di kelompok.

4) Identifikasi Masalah a) Visi, Misi, dan Tujuan

40 Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat diketahui akan ke arah mana usaha tungku sekam dibawa atau dikembangkan. Oleh karena itu sangat perlu dibangun suatu harapan secara bersama-sama tentang usaha tersebu, karena tidak dapat dilakukan apa-apa jika tidak ada harapan yang akan dicapai. Dengan menggunakan teknik-teknik Focus Group Discussion

(FGD) seperti merancang skenario masa depan dalam menetapkan visi, misi, dan tujuan Kelompok Tani Hurip.

Skenario masa depan sangat berguna untuk situasi yang sangat kompleks dan ketidakpastian tinggi. Metode ini membantu untuk menentukan arah dan tujuan yang hendak dicapai dengan mempertimbangkan berbagai faktor ang saling mempengaruhi, kondisi sat ini dilihat dari potensi- potensi ekonomi yang ada di Desa Cikarawang, dan perkiraan kecenderungan (trend) masa depan.

b) Gambaran Kegiatan Usaha

Dari kegiatan ini dapat dilihat bagaimana usaha tungku sekam selama ini telah dijalankan, terutama oleh Tim Peneliti tungku sekam IPB, yaitu Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB) dan Departemen Fisika, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Petanian Bogor (Dept Fisika FMIPA IPB). Tujuan dilakukannya kegiatan ini agar mahasiswa dan masyarakat/Kelompok Tani Hurip dapat belajar secara bersama-sama apakah selama ini, usaha tersebut sudah baik atau masih kekurangan. Dengan menggunakan teknik sejarah usaha dan teknis analisis waktu pola aktivitas harian, mahasiswa dan Kelompok Tani Hurip melakukan diskusi serta pelatihan ulang terkait pembuatan dan penggunaan tungku sekam dengan dibimbing oleh Tim Peneliti tungku sekam IPB.

c) Perumusan Masalah

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para masyarakat/anggota Kelompok Tani Hurip dapat mengetahui secara pasti satu per satu masalah yang ada dalam usaha tungku sekam, dan juga sebagai bahan untuk menyusun suatu rencana usaha ke depan. Tahap ini merupakan tahapan yang paling penting dan menentukan. Permasalahan usaha tungku sekam yang akan

dijalankan oleh Kelompok Tani Hurip terlihat dari setiap aspek yang akan dibahas mulai dari aspek pasar pemasaran sampai ke aspek

finansial/keuangan. d) Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan empat metode, yaitu :

i) Focus Group Discussion (FGD) yaitu diskusi kelompok terfokus yang melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam Kelompok Tani Hurip.

ii) Wawancara langsung dengan obyek penelitian yaitu anggota Kelompok Tani Hurip dan para pihak yang terkait dalam penelitian. iii) Future Scenario (skenario masa depan). Proses penetapan visi, misi,

dan tujuan Kelompok Tani Hurip, metode ini membantu untuk menentukan arah dan tujuan yang hendak dicapai dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang saling mempengaruhi, kondisi saat ini dilihat dari potensi-potensi ekonomi yang ada di Desa Cikarawang, dan perkiraan kecenderungan (trend) masa depan. iv) Resource Mapping adalah kajian lapang bersama masyarakat unutk

memetakan potensi dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Data sekunder diperoleh dari instansi pemertintah, lembaga penelitian, serta departemen teknis lainnya yang berkaitan dengan penelitian, seperti BPS Kabupaten Bogor, dan referensi-referensi lainnya berupa makalah, hasil penelitian terdahulu, hasil penelitian Tim Peneliti Departemen Fisika, dan LPPM IPB, serta internet. Aspek pasar dan pemasaran, data diperoleh dari wawancara ke para warga yang telah memperoleh sosialisasi tungku sekam, survey lapang ke 16 desa, dan kunjungan ke usaha sejenis, yaitu usaha tungku sekam yang selama ini dijalankan oleh Tim Peneliti IPB. Strategi pemasaran dilakukan melalui penentuan segmen pasar, penetapan pasar sasaran, dan posisi produk di pasar. Bauran pemasaran menganalisis empat unsur

42 untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi.

Aspek teknis dan teknologis, data dan informasi yang diperoleh dipergunakan untuk perencanaan kapasitas produksi ekonomis dan tingkat aplikasi teknologi, proses produksi, sanitasi dan penanganan limbah, serta penentuan luas area pabrik yang dibutuhkan dalam pendirian usaha. Keterkaitan antar aktivitas dan tata letak pabrik dirancang berdasarkan informasi di atas.

Aspek kelayakan organisasi diperoleh dengan menyusun rencana kontrak kerjasama usaha antara Tim Peneliti IPB dan Kelompok Tani Hurip. Dengan membuat kontrak secara bersama, maka akan diketahui kepastian status usaha tungku sekam yang merupakan usaha kemitraan.

Aspek manajamen operasional meliputi perencanaan struktur organisasi, deskripsi tugas, kualifikasi kebutuhan tenaga kerja, legalitas usaha serta sistem penggajian. Aspek sosial, ekonomi dan lingkungan meliputi prediksi dampak usaha dan biaya dampak lingkungan.

Dokumen terkait