• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. TEMUAN DAN ANALISIS DATA

B. Metode Pengurus Masjid Arrahman Dalam Memberikan

Selain mewawancarai para pengurus di Masjid Arrahman penulis juga berdialog dengan para remaja, beberapa remaja mengatakan mereka menginginkan sosok pengurus yang bisa mengajarkan bimbingan agama dengan baik dan bermanfaat bagi para remaja, karena bimbingan agama tersebut nantinya akan menjadi bekal mereka setelah dewasa. Mereka juga mengharapkan pengurus bisa menjadi pembimbing mereka yang masih jauh dari pengetahuan agama.

Tidak bisa dipungkiri dalam realita saat ini remaja, khususnya di Indonesia, atau lebih dekatnya lagi di lingkungan sekitar kita baik dalam akal, mental terlebih dalam masalah moral, tidak lagi mencerminkan generasi yang baik dan kokoh. Pengaruh budaya asing, lemahnya pendidikan berlandaskan moral dan etika, pemanfaaatan kemajuan teknologi ke arah negatif, hilangnya jati diri agama, dan gaya hidup yang serba hedonis dan instan, secara tidak sadar akan menghancurkan dan melemahkan generasi masa depan.46

Pembimbing agama harus lebih peduli dengan yang dibimbing, memberikan bimbingan dengan sebaik-baiknya karna yang dibimbing

46

Wawancara pribadi dengan Usman Sanusi Thaib (Pak Maman). Imam Masjid Arrahman. Tangerang, Minggu, 31 Agustus 2014

akan meniru apa yang disampaikan oleh pembimbing. 47Bimbingan agama pada dasarnya sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, dimanapun itu, di sebuah Lembaga Organisasi atau suatu perkumpulan yang mendidekasikan dirinya sebagai salah satu penggerak bagi masyarakat agar dapat mengetahui agama lebih dalam, dan menjadikan masyarakat di Lingkungan Masjid menjadi Masyarakat Madani. Dalam hal ini pengurus Masjid Arrahman mempunyai peran dalam meningkatkan pengalaman agama dalam hal ibadah seperti menghidupkan Masjid menjadi basis pendidikan keagamaan di kalangan remaja dan meningkatkan kegiatan yang diperankan oleh pengurus Masjid Arrahman.

Pengurus menerangkan, Setidaknya ada tiga faktor internal yang membuat pengajian jarang diminati khususnya bagi pemuda atau remaja. Pertama, materi pengajian didominasi oleh hal-hal yang hanya bersifat perbaikan moral dan ritual belaka, sehingga Islam hanya dipandang sebagai agama sempit, kaku dan kuno efeknya membuat masyarakat bosan. Sangat jarang pengajian di Masjid ataupun Mushola yang membahas Islam dari segi ilmu pengetahuan, ekonomi, atsronomi, hukum-hukum praktis, politik, sosial, padahal Qur’an memuat begitu banyak aspek kehidupan. Kedua, metode penyampaian pengajian yang monoton dan konvensional. Kebanyakan ulama, ustadz dan kyai memakai metode oral (hanya lisan) dalam menyampaikan materi agama sehingga ketika penyampaiannya tidak sedikit jamaah yang menurun antusiasnya bahkan tertidur. Padahal sudah banyak instrument yang bisa digunakan untuk

47

Wawancara pribadi dengan Alam Rohman. Anggota Komunitas Remaja Masjid Arrahman (KURMA), Tangerang, Kamis, 21 Agustus 2014.

mengefekktifkan antusiasme jamaah seperti papan tulis dan projector dengan program power point dan sebagainya. Ketiga, kurang menariknya pengumuman yang diberikan kepada jamaah sehingga terbentuklah mindset negatif bahwa pengajian yang akan diselenggarakan akan monoton.

Berdasarkan hal-hal di atas, Komunitas Remaja Masjid Arrahman (KURMA) mencoba mengadakan inovasi baik dalam materi, metode dan penyampaian informasi dalam setiap agenda-agenda yang akan dilakukan sehingga Islam menjadi menarik untuk didalami dan dipraktekkan. Dalam proses bimbingan keagamaan, pengurus membagi kegiatan menjadi 3 kelompok k1, k2, dan k3, tentunya, kegiatan-kegiatan yang diperuntukkan bagi para remaja yang di sebut dengan “KURMA” (komunitas remaja Masjid Arrahman) ialah kegiatan-kegiatan keagamaan yang dibimbing langsung oleh pengurus keremajaan yang bernama Muhammad Teambusai Addauly S. Hi. Mh, atau yang akrab disapa dengan Bang Bayu, beliau tidak hanya mengajarkan kegiatan mengkaji agama saja, sebagai bimbingan agama namun beliau juga membimbing para remaja dengan kegiatan yang dikemas dengan sangat fun, yaitu membahas topik-topik yang ada hubungannya dengan Al-Quran dan hadist, dan juga berita masa kini yang dibalut dengan keagamaan yang begitu apik. Ada tiga kegiatan yang diadakan Kurma, diantaranya:

1. K1: Kajian : yaitu mengkaji tentang keilmuan islam, diantaranya Aqidah Ahlak, fiqih, tauhid, dan juga kajian tentang politik, ekonomi, hukum

2. K2: Keahlian: keterampilan dalam ibadah (Qiraah, Tahfid, MC, Pelajaran Shalat, Khutbah, Tahlil, Ceraman dan Debad

3. K3: kegiatan keislaman : hari besar dll

Kegiatan bimbingan agama rutin diadakan pada malam minggu ba’da isya. Agenda yang dibahas kebanyakan diambil dari kegiatan K1 dan K2. Untuk membimbing para remaja agar menuju perubahan yang lebih baik, para pengurus harus bisa menjadi motivator. Sekreatif apapun program yang mereka buat bila tidak dimotivasi program itu tidak akan berjalan.Dengan demikian mereka adalah motivator dan sekaligus fasilitator.Karena di samping mereka harus memotivasi para remaja agar hadir dalam acara pengajian itu juga harus memfasilitasi jalannya kegiatan itu.

Kehidupan dewasa ini dengan kemajuan teknologi yang begitu canggih, perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat, sehingga menuntut kita untuk lebih giat lagi dalam mencari ilmu dan informasi. Meskipun perkembangan ilmu pengetahuan sudah mengalami kemajuan cukup pesat diberbagai bidang disiplin ilmu, kita tidak boleh mengesampingkan ilmu pengetahuan agama, karena sesuatu yang dapat membentuk kepribadian yang baik bagi manusia adalah agama. Agama adalah faktor yang paling kuat untuk membentuk moral manusia sebagai mahluk sosial yang suka bermasyarakat. Agama merupakan petunjuk kepada jalan yang lurus, yaitu “Siratal Mustaqim” dengan petunjuk itulah dapat menghilangkan keraguan di

hati nurani Manusia, sehingga memanusiakan hidup secara wajar, sejalan dan sesuai dengan Alam sekitar.48

Dengan berbagai dinamika yang dihadapi itulah, pengurus Masjid Arrahman tidak pernah lelah dalam memberikan bimbingan agama dengan sebaik-baiknya bagi remaja, dalam hal ini bimbingan agama yang dilakukan pengurus Masjid Arrahman pada masa sekarang lebih kreatif, supaya bisa menjadi motivasi bagi remaja untuk mengamalkan sesuatu yang lebih baik kepada masyarakat. Pengurus Masjid maupun remaja memiliki gairah atau semangat untuk memakmurkan Masjid dengan kegiatan bimbingan agama rutin yang sifatnya kajian (pengajian), membahas fiqih, belajar al-Qur’an, Hadist, dan lain sebagainya

.

Agar lebih menghidupkan Masjid pengurus memberikan bimbingan agama dengan sangat apik, variatif, dan asik, pengurus serta para angota remaja yang mengikuti bimbingan agama berusaha mengajak remaja lain di sekitar perumahan untuk mengikuti atau berpartisipasi di dalamnya sehingga remaja menjadi termotivasi dengan kegiatan-kegiatan yang diadakan di Masjid dan berharap pemahaman agama para remaja lebih kopeten.49

Peran pengurus Masjid yang maksimal di dalam memberikan bimbingan agama bagi remaja di Lingkungan Masjid Arrahman merupakan langkah supaya remaja yang mengikuti bimbingan agama menjadi contoh yang baik bagi remaja yang lain supaya ada

48

Zakiyah Drajat, Peranan Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung, 1985), h. 160.

49

Wawancara pribadi dengan Endah Setianingrum. Anggota Komunitas Remaja Masjid Arrahman (KURMA), Tangerang, Selasa, 19 Agustus 2014.

ketertarikan remaja lain untuk menjadi bagian dari penggerak kegiatan-kegiatan yang diadakan sehingga terbentuk basis di Masjid tersebut dan dijadikan sebagai pertemuan serta kegiatan-kegiatan yang positif dalam memberikan bimbingan agama bagi remaja agar dapat mengerti lebih mendalam tentang pemahaman agama.50

C. Faktor Pendorong dan Penghambat Peran Pengurus Masjid

Dokumen terkait