BAB III METODE PENELITIAN
3.3. Metode Perancangan
Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Waterfall. Menurut Sommerville (2011) menyatakan bahwa metode ini direkomendasikan untuk digunakan dalam pengembangan aplikasi atau software.
Adapun tahapan dalam metode Waterfall ini adalah:
1. Requirement Analysis (analisis kebutuhan);
2. System and Software Design (desain);
3. Implementation and Unit Testing (implementasi);
4. Integration and System Testing (verifikasi);
5. Operation and Maintenance (instalasi dan pemeliharaan).
3.3.1. Requirement Analysis (Analisis Kebutuhan)
Tahap pertama yang dilakukan dalam pengembangan media penyuluhan berbasis android ini adalah analisis kebutuhan. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mencari kebutuhan yang diperlukan berupa informasi atau data yang dimasukan dan dijadikan dasar dalam pembuatan aplikasi media penyuluhan berbasis android. Terdapat beberapa informasi data yang dibutuhkan baik data primer ataupun sekunder, seperti konsep aplikasi, nama aplikasi, materi aplikasi, spesifikasi perangkat, dan asset pendukung lainnya. Adapun penggalian informasi akan dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara terhadap peternak sapi perah dan penyuluh setempat.
3.3.2. System and Software Design (Desain)
Pada tahapan perancangan sistem yakni mengimplementasikan kebutuhan-kebutuhan dalam sistem yang baik dalam perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) dengan membentuk keseluruhan rancangan sistem.
Adapun hasil analisis data kemudian dituangkan pada beberapa tahap perancangan berikut:
1. Perancangan analisis kebutuhan data
Perancangan kebutuhan dilakukan dengan mempertimbangan pada kebutuhan peternak, serta mempermudah dalam penggunaanya oleh user (pengguna). Pada perancangan kebutuhan ini tidak hanya pada kebutuhan hardware saja namun juga berupa materi.
2. Perancangan desain menggunakan prototype
Perancangan desain pada tahapan ini adalah menyusun rancangan desain baik itu nama aplikasi, icon, sketsa, dan rancangan aplikasi sehingga dapat memberikan gambaran mengenai gambaran umum mengenai aplikasi yang akan dibuat, agar mudah dipahami. Pembuatan sketsa, icon dan interface perancangan aplikasi menggunakan aplikasi Adobe Illustrator CC 2015.
3. Perancangan tampilan menggunakan user interface
Perancangan tampilan pada tahapan ini berupa user interface yang digunakan sebagai rancangan tampilan. Adapun fokus dari user interface adalah pada keindahan tampilan yang memberikan pengaruh pengalaman terhadap pengguna aplikasi. Adapun dalam pembangunan user interface yakni menggunakan aplikasi Adobe Illustrator CC 2015.
4. Percangan alur menggunakan flowchart
Perancangan alur pada tahapan ini adalah menggunakan flowchart yang merupakan bagan-bagan yang mempunyai arus atau makna yang memberikan gambaran mengenai langkah atau tahapan untuk mengarahkan alur aplikasi agar mudah dipahami
3.3.3. Implementation and Unit Testing (Implementasi)
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil rancangan yang disusun, yang kemudian dilakukan dengan pembuatan aplikasi yakni memprogram dan membuat aplikasi dan dilanjutkan dengan pengujian dan pemeriksaan terhadap fungsional aplikasi.
Dalam hal ini proses peracangan aplikasi yang disusun agar dapat dimengerti oleh perangkat, maka rules dan desain yang dibuat harus diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman. Dalam hal ini pemrograman yang digunakan berbasis block programming menggunakan kodular. Tahap ini sebagai bentuk implemetasi dari tahap sebelumnya yakni system and software design.
3.3.4. Integration and System Testing (Verifikasi)
Tahap ini merupakan tahapan yang dilakukan setelah melakukan proses perancangan pada tahap sebelumnya, dengan dengan tujuan untuk mengintegrasikan sistem dengan pemeriksaan dan pengujian untuk mengetahui kemungkinan adanya kegagalan atau kesalahan sistem. Pada tahap verifikasi beberapa kebutuhan pada software harus di uji cobakan. Demikian juga pada
aplikasi media penyuluhan berbasis android harus dilakukan pengujian pada semua fungsi-fungsi aplikasi untuk menghindari dari eror. Berikut adalah tahapan verifikasi, adapun metode yang digunakan untuk melakukan pengujian dalam proses verifikasi ini adalah metode blackbox testing dan usability testing yang dilakukan oleh peternak.
Adapun penjelasan dari tiap metode pengujian yang sudah dijelaskan diatas adalah sebagai berikut:
1. Blackbox testing
Blackbox testing (pengujian blackbox) merupakan salah satu metode untuk melakukan pengujian terhadap spesifikasi fungsional aplikasi tanpa menguji desain dan kode pemrograman. Pengujian yang dimaksudkan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah fungsi dari aplikasi media penyuluhan berbasis android yang dibuat apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak.
Adapun tahapan dalam blackbox testing adalah diawali dengan membuat daftar skenario pengujian dalam artian membuat list fitur dan button yang akan di ujikan, yang selanjutnya dilakukan dengan membuat test case yang berisi penjelasan apa yang harus dilakukan oleh user dalam hal ini peternak. Yang selanjutnya akan dihitung keberhasilan dari blackbox testing dengan rumus berikut (Rahmadini, 2012):
Blackbox testing = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑥 100%
2. Usability Testing
Usability Testing (pengujian kegunaan) merupakan salah satu metode untuk mengevaluasi fungsi dan kegunaan dari aplikasi media penyuluhan berbasis android yang dibuat. Dengan melakukan pengujian apakah user dapat dengan mudah menggunakan aplikasi sehingga membantu user mencapai kepuasaan
terhadap aplikasi yang digunakan (Hendra dan Arifin, 2018). Adapun usability testing dalam tahapan ini adalah sebagai berikut:
1) Menentukan partisipan sebagai user dalam uji coba. Dalam hal ini partisipan yang dipilih untuk melakukan uji coba disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.
Target partisipan menyesuikan dengan jenis aplikasi, biaya, dan waktu. Dalam hal ini peneliti menetapkan partisipan dalam usability testing dengan cara purposive (sengaja) yakni sebanyak 5 orang dengan kriteria yakni berumur 20-55 tahun, mempunyai dan memahami penggunaan smartphone berbasis android, serta mengetahui dan paham tentang perkembangan teknologi khususnya dalam pembuatan aplikasi android.
2) Menyiapkan prototype aplikasi yakni aplikasi yang sudah siap digunakan di smartphone. Dan menentukan partisipan yang akan melakukan uji coba.
3) Membuat rancangan aktivitas secara singkat dan jelas, dengan tujuan agar partisipan tidak bingung dalam pelaksanaan testing.
4) Membuat succes metric dan mengamati proses uji yang sedang berlangsung, dengan menggunakan completion rate sebagai succes metric dalam mengukur kesulitan dan kemudahan yang dialami oleh partisipan saat melakukan unit testing. Adapun completion rate dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.1. Completion Rate
5) Merangkum dan menganalisa hasil dari seluruh uji coba mengenai tahapan tes yang telah dilakukan oleh partisipan. Dan adapun tahapan atau skenario dalam usability testing yakni sebagaimana pada lampiran 2.
3.3.5. Operation and Maintenance (Instalasi dan Pemeliharaan)
Tahap ini merupakan tahapan pemeliharaan dan perbaikan, yang didalamnya juga termasuk dalam proses pengembangan, karena aplikasi media penyuluhan berbasis android yang tidak hanya sebatas seperti itu saja.
Pada tahap ini akan dilakukan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan dari hasil pengujian dari beberapa tahapan sebelumnya, dengan maksud meningkatkan user experience dalam penggunaan aplikasi media penyuluhan berbasis android sehingga nyaman dan mudah untuk digunakan.