BAB IV HASIL KAJIAN
5.1. Requirment Analysis (Analisis Kebutuhan)
Proses analisis kebutuhan merupakan proses awal dalam mengumpulkan data sebagai kebutuhan dalam pemenuhan informasi sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi seperti konsep aplikasi, nama aplikasi, materi aplikasi, spesifikasi perangkat, dan asset pendukung lainnya. Proses analisis kebutuhan dilakukan dengan tujuan agar aplikasi media penyuluhan efektif dan sesuai dengan kebutuhan user (pengguna), analisis ini dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara kepada peternak, dan penyuluh. Adapun hasil analisis kebutuhan pengguna adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. Analisis Kebutuhan Data
Kebutuhan Penyuluh Peternak Hasil
Konsep Aplikasi
Mengakses data peternak
Menyimpan data diri
Fitur Profil dan Register Menambah materi
penyuluhan
Mengakses materi penyuluhan
Fitur Materi Mengetahui
perbedaan hasil belajar materi
Mengakses kuis materi
Fitur Pre test dan post test
Mengetahui nilai evaluasi
Mengakses papan nilai, dan sertifikat
Fitur Nilai dan leaderboard Mengetahui
deskripsi singkat aplikasi
Mengakses deksripsi aplikasi
Fitur about
Nama Aplikasi
Mudah diingat dan simpel
Tidak jauh dari kegunaan aplikasi
SI APP (Aplikasi Media Penyuluhan Pertanian)
Materi Video penyuluhan berupa penjelasan atau tutorial
Video singkat dan jelas
Video penyuluhan dengan durasi cukup singkat
Spesifik Perangkat
RAM : < 3 GB RAM : < 2 GB RAM : >1GB
Versi android : 4.3 Versi android : 4.3 Versi android : > 4.3 Memori : 200 MB Memori : 100 MB Memori : > 100 MB Asset Warna senada dan
berciri khas
Warna terang dan kontras
Warna Dominasi Hijau
Sumber : Data yang diolah, 2022
1. Konsep Aplikasi
Adapun konsep dalam pembuatan aplikasi ini adalah tidak terlalu rumit, mudah digunakan, dan tentunya menarik. Dalam hal ini penyuluh merekomendesaikan agar aplikasi memberikan kemudahan dalam penggunaan (user friendly) sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Sodiq selaku penyuluh setempat menyatakan bahwa “...berkaitan dengan aplikasi atau media penyuluhan elektronik sebenarnya sebuah inovasi yang sangat bagus mas, namun perlu sosialiasi dan pendampingan lebih lanjut agar peternak mau menggunakan aplikasi yang dimaksud. Selanjutnya, berkaitan dengan konsep aplikasi yang terpenting aplikasi sederhana, tidak ribet, dan mudah diakses, dan dapat dengan mudah dalam mengakses materi penyuluhan dan evaluasi jika ada, hal ini semuanya terintegrasi dan menyusahkan serta membebani peternak nantinya”.
Seperti halnya diungkapkan oleh ketua Kelompok Ternak Tirto Barokah tentang konsep aplikasi media penyuluhan berbasis aplikasi android.
“Sebenarnya disini kami sebagai ketua penanggung jawab kelompok ternak sangat menerima saran dan mau menerapkan apa yang di berikan oleh mahasiswa, tetapi terdapat beberapa kendala dari anggota kelompok ternak seperti waktu, dan padatnya kegiatan mereka. Dan untuk konsep aplikasi penyuluhan kami sangat terbuka dan mengikuti konsep dari sampeyan mas, yang terpenting kita bisa mengikuti kegiatan penyuluhan, bisa tau materinya, dan bisa dengan mudah menggunakan”
Adapun menu utama yang diharapkan adalah mudah nya mengakses materi berupa video, mengetahui siapa saja yang mengakses materi, dan mengevaluasi hasil pemahaman terkait materi. Sehingga disini penulis menarik kesimpulan terkait konsep aplikasi yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
a. Fitur Login dan Register, fitur yang digunakan untuk melakukan daftar dan masuk pada aplikasi.
b. Fitur profil, merupakan fitur untuk mengetahui identitas user.
c. Fitur materi, merupakan fitur untuk mengakses materi dan mengerjakan soal untuk pre-test dan juga post-test.
d. Fitur leaderboard, merupakan fitur untuk mengetahui nilai dari hasil pre-test dan juga post-pre-test.
e. Fitur card, merupakan fitur untuk melihat rekap nilai hasil tes pre-test dan post-test berupa kartu.
f. Fitur about, merupakan fitur yang berisi deskripsi singkat aplikasi.
2. Nama Aplikasi
Perancangan nama aplikasi berasal dari singkatan nama aplikasi yang akan dibuat. Penentuan nama aplikasi dipilih agar selaras dengan konsep aplikasi dan mudah diingat oleh user khususnya para peternak. Seperti halnya yang diungkapkan oleh penyuluh setempat yang menyatakan bahwa “...untuk nama aplikasi dari kami sih bebas saja mas, namun alangkah lebih baiknya yang mudah di ingat agar peternak bisa langsung terbayang aplikasinya dari namanya saja...”
Keterangan lain juga didapatkan oleh anggota kelompok ternak yaitu bapak Toto Haryono mengatakan bahwa “nama aplikasi mungkin bisa dari kepanjangan aplikasi penyuluhannya mas, dan disingkat dengan singkatan yang unik dan tidak terlalu panjang”
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan penulis menarik kesimpulan terkait nama aplikasi yaitu berasal dari singkatan aplikasi yang dipilih yaitu ”Aplikasi Media Penyuluhan Pertanian” yang disingkat menjadi ”SI APP”.
3. Materi Aplikasi
Tidak semua topik tentang budidaya sapi perah akan digunakan dalam pembuatan aplikasi ini, melainkan hanya pada materi pemilihan bibit sapi perah.
Materi ini dipilih dikarenakan sesuai dengan permasalahan yang dialami oleh para peternak dan juga rekomendasi oleh penyuluh yang mengacu pada permasalahan
pada programa kecamatan yakni 80% Pelaku utama di Kecamatan Batu belum mengetahui pemilihan bibit sapi perah yang unggul (Programa BPP Kecamatan Batu, 2022)
Materi yang akan dijadikan sebagai acuan dalam aplikasi ini adalah bersumber dari cyber extension dan SNI 2735:2014 tentang bibit sapi perah holstein indonesia. Materi akan dikemas dan dirangkum sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh pengguna dalam hal ini peternak.
Berkaitan dengan format materi yang diinginkan berupa video singkat, hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Sodiq selaku penyuluh setempat menyatakan bahwa “...jika bisa materi penyuluhan dapat berupa video berupa penjelasan atau tutorial agar peternak mudah memahami”. Keterangan lain dari ketua Kelompok Ternak Tirto Barokah yang menyatakan “...kalau bisa format materi dapat berupa video karena mudah dipahami mas, dan durasi video penyuluhan tidak terlalu lama agar peternak tidak bosen dan mau menonton videonya”
4. Spesifikasi Perangkat
Adapun spesifikasi perangkat yang diharapkan oleh peternak adalah aplikasi tidak terlalu berat sehingga membutuhkan spesifikasi HP dan versi android yang tinggi. Sehingga aplikasi yang diinstall tidak mengalami bug dan memberatkan hp dan menganggu user dalam menggunakan aplikasi tersebut.
Adapun hasil wawancara bersama penyuluh menyatakan bahwa
“...sebaiknya aplikasi dapat dijalankan pada perangkat HP andoid yang tidak begitu membutuhkan spesifikasi yang tinggi, karena tidak semua peternak mempunyai HP android yang bagus...”. Keterangan lain juga di ungkapkan oleh bapak Toto Haryono selaku anggota kelompok ternak yang mengatakan bahwa
“...untuk spesifikasi perangkat sebaiknya tidak membutuhkan RAM yang tinggi minimal 1 GB, dan memori yang rendah...”
5. Asset Pendukung
Asset yang dibutuhkan pada aplikasi ini berupa kumpulan gambar, warna, dan efek yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi. Berkaitan dengan asset aplikasi Bapak Sodiq selaku penyuluh setempat menyatakan bahwa
“...sebaiknya aplikasi memiliki warna senada dan berciri khas”.
Keterangan lain juga diungkapkan oleh ketua Kelompok Ternak Tirto Barokah tentang asset media penyuluhan yaitu “...kalau bisa aplikasinya memiliki warna yang kontras atau cerah mas, agar warna jelas dan mudah terlihat, apalagi tidak semua peternak penglihatannya masih mampu melihat warna yang kurang jelas”. Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis meyimpulkan untuk memilih Asset yang berupa gambar dan warna yang jelas dan tidak terlalu banyak variasi sehingga lebih pada satu konsep tema warna yang senada.
43 BAB V
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB V PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 5.1. Perancangan
5.1.1. System and Software Design (Desain) 1. Perancangan Analisis Kebutuhan Data
Perancangan kebutuhan data dalam penyusunan aplikasi yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan kebutuhan peternak dalam mempermudah dalam penggunaan. Kebutuhan data tidak hanya berupa materi pada aplikasi melainkan pada perangkat yang akan digunakan untuk mengoperasikan aplikasi yang akan dirancang.
Adapun kebutuhan spesifikasi perangkat minimum yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
− RAM : 1 GB atau lebih
− Versi Android : Android 4.3 Jelly Bean (API level 18)
− Kapasitas ruang penyimpanan : > 100 MB 2. Perancangan Desain Mock up
Perancangan desain mock up adalah proses desain yang berisi informasi berupa gambar, warna, dan tipografi dalam bentuk elemen dengan tingkat presisi tinggi. Perancangan desain mock up terdiri dari desain icon, dan juga desain user interface yang dilakukan melalui 2 tahap, yaitu tahap pertama adalah pembuatan sketch menggunakan pensil dan kertas untuk memberikan gambaran kasar sesuai dengan konsep yang diinginkan. Adapun sketch icon dan sketch user interface aplikasi dapat dilihat pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2 dibawah ini.
Gambar 5.1. Sketsa Icon Aplikasi
Gambar 5.2. Sketsa Interface Aplikasi
Tahap kedua adalah tahap designing dengan pengolahan sketsa menjadi gambar menyerupai hasil akhir dengan tingkat detail, dan presisi tinggi dengan menggunakan software adobe illustartor dan adobe photoshop.
Desain icon dan juga user interface yang telah dilakukan proses designing untuk nantinya dijadikan acuan penuh dalam membangun interface aplikasi media penyuluhan berbasis android dapat dilihat pada Gambar 4.3, dan Gambar 4.4 berikut.
Gambar 5.3. Desain Icon Aplikasi
Gambar 5.4. Desain Interface Aplikasi
3. Perancangan Alur Menggunakan Flowchart
Flowchart yang disusun digunakan untuk memberikan gambaran alur atau proses yang digambarkan melalui bagan-bagan atau simbol agar informasi yang disajikan lebih mudah dipahami.
a) Alur Flowchart Aplikasi
Gambar 5.5. Flowchart Aplikasi (User)
b) Alur Flowchart Materi
Gambar 5.6. Flowchart Materi
5.1.2. Implementation (implementasi)
Tahap implementasi dilaksanakan setelah tahapan system design dilaksanakan secara utuh. Proses implementasi ini merupakan bentuk menerjemahkan kebutuhan dan sistem desain menjadi sebuah aplikasi yang dilakukan dengan melakukan programing (pengkodingan) oleh developer aplikasi.
Pengkodingan dilakukan dengan menggunakan situs kodular dan menggunakan bahasa pemrograman block programming dengan database pada web hosting dengan tipe PHP dan MySQL. Output dari tahapan ini adalah terbentuknya aplikasi android sesuai dengan system design dan model yang telah direncanakan dan dibuat.
5.1.3. Integration and System Testing (verifikasi)
Aplikasi yang telah dibuat sudah dalam bentuk aplikasi siap install dengan ekstension .apk yang mana sudah bisa digunakan oleh user, namun aplikasi harus melaluti tahapan verifikasi. Tahapan verifikasi yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian untuk memastikan apakah aplikasi yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada tahapan ini terdapat 2 jenis pengujian yaitu blacbox testing dan usability testing.
1. Blackbox testing
Pengujian blackbox testing pada aplikasi media penyuluh berbasis android dilakukan setelah aplikasi jadi dengan menyusun test case serta validasi hasil pengujian dengan hasil yang diharapkan. Adapun pengujian blackbox testing pada aplikasi ini adalah sebagaimana pada lampiran 3.
Hasil pengujian validasi dengan menggunakan metode blackbox testing terhadap 13 skenario pengujian dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Blackbox testing = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑥 100%
= 13
13
𝑥 100%
= 100%
Berdasarkan pada lampiran 3, terdapat 13 skenario pengujian yang telah diuji menggunakan metode blackbox testing dan menghasilkan nilai validasi sebesar 100% sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi media penyuluhan berbasis android telah sesuai dengan seluruh kebutuhan fungsi yang telah direncanakan sehingga aplikasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Usability Testing
Pelaksanaan usability testing, dilakukan dengan menentukan pastisipan sebagai panelis dengan cara purposive dengan beberapa kriteria yang sudah ditetapkan. Berdasarkan pemilihan partisipan secara purposive didapatkan 5 orang sebagai user tester pada uji ini.
Pelaksanaan usability testing dilaksanakan berdasarkan rancangan aktivitas atau skenario yang akan diuji dan dianalisis menjadi completion rate. Rancangan aktivitas atau skenario pengujian dapat dilihat pada lampiran 1. Pelaksanaan dilaksanakan secara virtual yakni menggunakan whatsapp group dan zoom meeting. Aplikasi whatsapp group digunakan untuk melakukan koordinasi terkait pelaksanaan pengujian dan laporan partisipan telah melakukan usability testing, adapun bukti screenshots whatsapp group dapat dilihat pada lampiran 4. Zoom meeting digunakan untuk sosialisasi petunjuk teknis pelaksanaan uji, adapun dokumentasi pelaksanaan usability testing dapat dilihat pada lampiran 5.
Tabel 5.1 Usabilty Testing (Completion Rate)
Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Step 5 Step 6 Step 7 Step 8 Step 9 Step 10
User 1
User 2
User 3
User 4
User 5
Sumber : Data yang diolah, 2022.
Hasil rekap usability testing dapat dilihat pada lampiran 6, yang kemudian di rangkum dan dianalisa menjadi completion rate sebagaimana pada Tabel 4.2.
diatas. Berdasarkan completion rate tersebut terdapat 10 step/tahapan pengujian yang telah diuji menggunakan metode usability testing oleh 5 user dan menghasilkan 2 dari 50 step mengalami kendala atau kesulitan, sedangkan 48 step lainnya lancar. Rekap Maka berdasarkan completion rate tersebut dapat disimpulkan bahwa partisipan merasa puas dan aplikasi bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan yang telah diharapkan dan pada 2 dari 50 step dengan simbol lingkaran kuning mengalami kendala dan akan dilakukan perbaikan pada tahap selanjutnya.
5.1.4. Operation and Maintenance (instalasi dan pemeliharaan)
Pada tahap ini hasil analisa dari pengujian unit testing yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya akan menjadi acuan sebagai bahan perbaikan aplikasi.
Perbaikan pada tahap ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) dari aplikasi media penyuluhan berbasis android dengan
harapan nantinya user dalam hal ini peternak tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi.