• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI KAJIAN

3.4. Metode Analisis

3.4.3. Metode Perumusan Strategi dan Perancangan Program

Berdasarkan pada hasil analisis LQ, SSA, Rasio efektivitas dan analisis diskriptif maka dalam penyusunan strategi program pengembangan jagung di Kabupaten Karawang, dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap masukan, tahap analisis, dan tahap keputusan. Setelah dilakukan penetapan strategi, selanjutnya menyusun perancangan program sesuai dengan visi-misi-tujuan Kabupaten Karawang. Kerangka formulasi strategi menurut David (2002) ditunjukkan pada Gambar 2.

39

1. TAHAP MASUKAN (Input Stage)

EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL EVALUASI FAKTOR INTERNAL (EFE) (IFE)

2. TAHAP ANALISIS (Matching Stage)

MATRIKS SWOT

3. TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Decision Stage)

MATRIKS PERENCANAAN STRATEGIS KUANTITATIF (QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX)

Gambar 2. Kerangka Formulasi Strategi

3.4.3.1 Evaluasi Faktor Internal (IFE – Internal Factor Evaluation)

Evaluasi Faktor Internal (IFE) digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal lembaga berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dapat dikembangkan sebagai berikut (David, 2002) :

1) Tuliskan faktor-faktor sukses kritis seperti yang dikenali dalam proses audit- internal. Gunakan 10–20 faktor internal terpenting, termasuk kekuatan maupun kelemahan. Tuliskan kekuatan terlebih dahulu kemudian kelemahan. Usahakan sespesifik mungkin, gunakan persentase, rasio dan angka pembanding.

2) Berikan bobot dengan kisaran dari 0,0 (tidak penting) sampai 0,1 (terpenting) pada setiap faktor. Bobot yang diberikan pada suatu faktor menunjukan kepentingan relatif dari faktor itu untuk sukses dalam industri yang ditekuni lembaga. Tanpa mempedulikan apakah faktor kunci adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada prestasi organisasi diberi bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot harus sama dengan 0,1.

3) Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk menunjukan apakah faktor itu yang berpengaruh lemah (peringkat=1) berpengaruh agak lemah (peringkat=2), berpengaruh agak kuat (peringkat=3) berpengaruh sangat kuat (peringkat=4).

40

4) Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot untuk setiap variabel.

5) Jumlah nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan total nilai yang dibobot.

Data faktor-Faktor internal terkait dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting kemudian hasil rumusan di lapangan kemudian dimasukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Matriks (IFE – Internal Factor Evaluation)

3.4.3.2.Evaluasi Faktor Eksternal (EFE – Eksternal Factor Evaluation)

Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) dilakukan untuk mengevaluasi faktor – faktor eksternal lembaga (pemerintah daerah Kabupaten Karawang). Faktor eksternal menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosial budaya, demografi, teknologi, hukum dan faktor lingkungan berupa lingkungan usaha industri, pasar, serta data eksternal relevan lainnya. Faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap lembaga. Hasil analisis eksternal digunakan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang ada serta seberapa baik strategi yang telah dilakukan selama ini. Terdapat lima langkah dalam mengembangkan matriks EFE (David, 2002):

1) Buat daftar faktor – faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Cari antara 10 dan 20 faktor, termasuk peluang dan ancaman yang mempengaruhi lembaga. Daftar peluang terdahulu kemudian ancaman. No Faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating

1 2 3 Kekuatan (strengths) ... ... ... 1 2 3 Kelemahan (Weakness) ... ... ... Total

41

Usahakan sespesifik mungkin, gunakan persentase, rasio, dan angka pembanding.

2) Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 0,1 (amat penting). Bobot menunjukan kepentingan relatif dari faktor tersebut agar berhasil. Peluang sering mendapat bobot lebih besar ketimbang ancaman, tetapi ancaman dapat juga menerima bobot tinggi bila berat atau mengancam. Bobot yang wajar dapat ditentukan dengan membandingkan pesaing yang sukses dengan yang gagal atau dengan mendiskusikan dengan konsensus kelompok. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada faktor di atas harus sama dengan 0,1.

3) Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kritis untuk menunjukkan seberapa efektif strategi lembaga, dengan catatan 4= berpengaruh sangat kuat, 3= berpengaruh agak kuat, 2= berpengaruh agak lemah, 1= berpengaruh lemah. Peringkat di dasarkan pada keadaan pemerintahan daerah Kabupaten Karawang.

4) Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot.

5) Jumlah nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai yang total bagi pemerintahan daerah Kabupaten Karawang.

Data faktor-Faktor internal terkait dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting kemudian hasil rumusan di lapangan kemudian dimasukkan pada Tabel 6.

Tabel 6. Matriks (EFE – Eksternal Factor Evaluation)

No Faktor Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating

1 2 3 Peluang (Opportunities) ... ... ... 1 2 3 Ancaman (Threats) ... ... ... Total

3.4.3.3. Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats)

Analisis SWOT merupakan alat untuk memaksimalkan peranan faktor yang bersifat positif, meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh

42

organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul. Hasil analisis SWOT adalah berupa sebuah matriks yang terdiri atas empat kuadran. Masing – masing kuadran merupakan perpaduan strategi antara faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Secara lengkap matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 7. Menurut David (2002) langkah-langkah dalam menyusun matriks SWOT adalah sebagai berikut:

1) Daftar peluang eskternal 2) Daftar ancaman ekternal 3) Daftar kekuatan internal 4) Daftar kelemahan internal

5) Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasilnya Strategi SO.

6) Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil Strategi WO.

7) Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat hasil Strategi ST.

8) Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat hasil WT.

Tabel 7. Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) Faktor Internal Faktor Eksternal Kekauatan (S) 1. Daftar kekuatan 2. 3. Kelemahan (W) 1. Daftar kelemahan 2. 3. Peluang (O) 1. Daftar peluang 2. 3. STRATEGI S-O Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI W-O Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang Ancaman (T) 1. Daftar ancaman 2. 3. STRATEGI S-T Menggunakan kekuatan untuk menhindari ancaman

STRATEGI W-T

Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

3.4.3.4. Analisis Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM)

Selain membuat peringkat strategi untuk memperoleh daftar prioritas, hanya ada satu teknik analisis dalam literatur yang dirancang untuk menetapkan daya tarik

43

relatif dari tindakan alternatif yang layak. Teknik tersebut adalah Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM) atau Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif, yang merupakan Tahap Tiga dari kerangka kerja analitik dari merumuskan strategi. QSPM menggunakan input analisis dari Tahap Satu dan hasil mencocokkan dari Tahap Dua untuk memutuskan secara sasaran diantara strategi alternatif. Artinya, Matriks EFE, Matriks IFE, dan Matriks SWOT yang disusun pada Tahap Dua, menyediakan informasi yang diperlukan untuk menetapkan QSPM (Tahap Tiga). QSPM merupakan alat yang memungkinkan untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif, berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya. Seperti alat analitis perumusan strategi yang lainnya, QSPM memerlukan penilaian intuitif yang baik. QSPM merupakan teknik yang dipakai pada Tahap Pengambilan Keputusan. Teknik ini secara jelas menunjukkan strategi alternatif mana yang paling baik untuk dipilih. Bentuk dasar QSPM tersaji pada Tabel 8 (David, 2002).

Tabel 8. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif – QSPM

Faktor Kunci Bobot

Strategi Alternatif

I II III

AS TAS AS TAS AS TAS

INTERNAL Kekuatan ... Kelemahan ... EKSTERNAL Peluang ... Ancaman ... JUMLAH RANKING

AS= Nilai Daya Tarik, TAS= Total Nilai Daya Tarik

Nilai Daya Tarik: 1= tidak dapat diterima, 2=ada peluang diterima, 3=mungkin diterima, 4= pada umumnya di terima.

Langkah-langkah dalam analisis QSPM adalah sebagai berikut:

1) Mendaftarkan peluang/ ancaman kunci eksternal dan kekuatan/ kelemahan internal ditulis dikiri kolom dari QSPM. Informasi ini harus diambil langsung

44

dari matriks EFE dan Matriks IFE. Minimal 10 faktor sukes kritis eksternal dan 10 faktor sukses kritis internal harus di masukkan dalam QSPM.

2) Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal. Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam Matriks EFE dan Matriks IFE. Bobot ini dituliskan dalam kolom di sebelah kanan faktor sukses kritis eksternal dan internal.

3) Memeriksa Tahap 2 (pencocokan) matriks dan mengidentifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan lembaga untuk diimplementasikan. Catat semua strategi ini dibaris teratas dari QSPM. Kelompokkan strategi menjadi set yang saling ekslusif bila mungkin.

4) Menetapkan Nilai Daya Tarik (AS). Tentukan nilai numerik yang menunjukan daya tarik relatif dari setiap strategi dalam alternatif set tertentu. Nilai Daya Tarik ditetapkan dengan memeriksa setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal, satu persatu. Secara spesifik, Nilai Daya Tarik harus diberikan pada setiap strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif dari suatu strategi atas strategi yang lain, mempertimbangkan faktor-faktor tertentu. Nilai Daya Tarik itu adalah:

1 . Tidak menarik 2 . Agak menarik 3 . Cukup menarik 4 . Sangat menarik

5) Menghitung Total Nilai Daya Tarik (TAS). Total Nilai Daya Tarik ditetapkan sebagai hasil perkalian bobot dengan Nilai Daya Tarik dalam setiap baris. Total Nilai Daya Tarik menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi alternatif, hanya mempertimbangkan dampak dari faktor sukses kritis eksternal atau internal di baris tersebut. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik, semakin menarik alternatif strategi itu.

6) Menghitung Jumlah Total Nilai Daya Tarik. Menjumlahkan Total Nilai Daya Tarik dalam setiap kolom strategi QSPM. Jumlah Total Nilai Daya Tarik mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dalam setiap set strategi. Semakin tinggi nilai menunjukan strategi itu semakin menarik,

45

mempertimbangkan semua faktor sukses kritis eksternal dan internal relevan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Besarnya perbedaan Jumlah Total Nilai Daya Tarik dalam suatu set alternatif strategi tertentu menunjukan seberapa besar sebuah strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain.

Dokumen terkait