• Tidak ada hasil yang ditemukan

e) Menarik kesimpulan Artinya peserta didik harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.

12) Metode Proyek

Metode proyek berangkat dari pemikiran John Dewey tentang metode

pemecahan masalah yang selanjutnyan dikembangkan oleh Kilpatrick dalam

bentuk metode proyek. Istilah proyek telah dipakai dalam latihan kerja tangan pada awal 1920, dan menunjuk pada setiap masalah praksis yang melibatkan penggunaan fisik untuk menghasilkan suatu produk. Pada waktu metode proyek digunakan dalam bidang pertanian dan kerajinan keluarga, metode proyek tidak hanya sekedar sebuah teknik canggih, tetapi merupakan sebuah filsafat pendidikan yang diterjemahkan dalam sebuah metode.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan pada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi peserta didik akan meningkat. Metode ini dapat dipandang sebagai bentuk open-ended contextual activity-bases learning, dan merupakan bagian dari proses pembelajaran yang memberi penekanan kuat pada pemecahan masalah sebagai suatu usaha kolaboratif, yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada periode tertentu (Made Wena, 2010). Yang pokok dalam metode proyek ialah “the active purpose of the learner”. Peserta didik itu sendiri harus menerima proyek itu dan melaksanakannya. Kalau peserta didik sedang membuat jembatan atas perintah guru, itu bukan suatu proyek. Sebaliknya jika peserta didik membaca buku didorong oleh keinginan mencari atau memahami sesuatu, itu termasuk proyek. Sehingga dalam pembelajaran metode proyek dapat diartikan sebagai salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan

40

menghadapkan peserta didik pada persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok.

Langkah-langkah metode proyek dalam pembelajaran sebagai berikut: a) Tahap perencanaan

1) Mempelajari pokok bahasan dalam GBPP dari mata pelajaran yang menjadi tema dari proyek tersebut.

2) Membuat diagram kaitan antara tema dengan pokok bahasan dari mata pelajaran lain (untuk itu perlu dipelajari GBPP mata pelajaran lain).

3) Merumuskan tujuan pelajaran dengan menggunakan metode proyek tersebut.

4) Menentukan materi pelajaran dari pokok bahasan masing- masing mata pelajaran yang dikaitkan dengan tema proyek.

5) Menentukan langkah-langkah dalam kegiatan belajar-mengajar, termasuk metode dan pendekatannya.

6) Merencanakan organisasi kelas sesuai dengan kegiatan belajar-mengajar (misalnya bekerja dalam kelompok).

7) Bila dalam langkah kegiatan itu ada kunjungan kesitus sejarah atau museum, maka diadakan perencanaan untuk hal tersebut (misalnya mengadakan peninjauan lebih dulu kesitus sejarah atau museum).

8) Menyiapkan format- format pengamatan untuk peserta didik. 9) Merencanakan kegiatan-kegiatan tidak lanjut.

10) Menyiapkan penilaian kegiatan belajar-mengajar. b) Tahap pelaksanaan

1) Guru mengemukakan tema pokok.

2) Guru mengajak peserta didik menelaah kemungkinan untuk mengkaitkan tema dengan berbagai bidang studi.

3) Guru berperan sebagai pembimbing dan pengatur jalannya diskusi.

4) Sesudah pengkaitan tema dengan bidang studi yang lain terbentuk, guru membagi kelas dalam beberapa kelompok sebanyak bidang studi yang ada (terkait).

5) Setiap kelompok merencanakan bagaimana melakukan kegiatan yang berhubungan dengan materi yang telah dikaitkan dengan tema.

41 6) Guru memberi tahukan hal-hal yang penting apa yang perlu diamati oleh

peserta didik.

7) Data informasi yang terkumpul didiskusikan, diolah dan ditulis serta siap untuk dilaporkan.

8) Sesudah siap untuk melaporkan, maka guru atau peserta didik memimpin pelaporan. Peserta didik yang lain memberi komentar atau saran dan dicatat oleh anggota kelompok yang sedang melaporkan. Guru kadang-kadang memberi saran apabila diskusi kurang lancar.

9) Berdasarkan komentar atau saran maka kelompok mendiskusikan dan bersikap sepakat untuk menambah atau mengurangi dan menyempurnakan laporan.

10) Suatu hal yang penting, bahwa guru harus membantu para peserta didik dalam memahami hubungan tema dengan bidang studi yang lain.

c) Tahap tindak lanjut

Untuk memantapkan hasil kegiatan belajar yang baik untuk diterapkan adalah pameran. Pameran dapat berkisar antara pameran sederhana sampai pameran yang lebih luas. Materi pameran dapat menjadi sumber bagi pelajaran lainnya.

d) Tahap penilaian

Tahap penilaian ini sebenarnya merupakan refleksi dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama proyek berlangsung. Tujuan penilaian adalah dalam rangka untuk memperbaiki proses belajar-mengajar, mengetahui apa yang telah dipelajari peserta didik, apakah sikap- sikap dan keterampilan tertentu telah dimiliki oleh peserta didik. Cara penilaian dapat dilakukan:

 Secara verbal, misalnya tanya jawab dan diskusi;

 Secara tertulis, misalnya berupa laporan, karangan, puisi, dan tes;

 Penilaian hasil karya, seperti gambar, bagan, model, alat sederhana, diorama, dan market. Penilaian hasil karya wisata dapat ditujukan kepada individu atau kelompok, misalnya pada waktu hasil karya tiap peserta didik dipajang di kelas atau pada waktu pameran tiap stand dinilai (nilai kelompok).

42

Teknik Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah peserta didik yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah peserta didiknya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang peserta didiknya tergolong aktif dengan kelas yang peserta didiknya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan oleh L. James Havery tentang teknik pembelajaran merupakan prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan (http://adityatriastuti.blogspot.com).

Teknik pembelajaran merupakan penjabaran lebih lanjut dari metode, tidak salah bila teknik pembelajaran menjadi suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, agar pembelajaran lebih efisien. Sehingga teknik pembelajaran merupakan cara yang ditempuh guru yang sedang menggunakan metode tertentu namun karena situasi dan kondisi yang dihadapi saat proses berlangsung dan menginginkan lebih efisien dalam pencapaian tujuan pembelajaran dilakukanlah penyesuaian tindakan. Seperti halnya prinsip, pendekatan, dan metode, teknik pembelajaran dapat dibagi atas dua bagian, yaitu teknik umum dan teknik khusus.

1) Teknik Umum, teknik umum merupakan cara-cara yang dapat digunakan

Dokumen terkait