• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

4.4 Pengendalian Persediaan Bahan Baku

4.4.3. Perhitungan Lead Time , Safety Stock , dan Reorder Point

4.4.4.2. Metode Simulasi Skenario 2

1. Bahan Baku Tepung Terigu Cakra Kembar

Perhitungan simulasi skenario 2 untuk bahan baku tepung terigu Cakra Kembar menghasilkan biaya tertinggi Rp. 95.819.000 per hari atau Rp. 29.895.528.000 per tahun, yaitu pada saat jumlah pemesanan bahan baku 14 zak per pesan. Jumlah pemesanan ini terlalu kecil, sehingga mengakibatkan rataan kekurangan bahan menjadi besar. Rataan kekurangan bahan yang semakin banyak dapat meningkatkan biaya kekurangan bahan dan meningkatkan total biaya persediaan.

Biaya persediaan total terendah bahan baku tepung terigu Cakra Kembar Rp. 1.948.500 per hari atau Rp. 607.932.000 per tahun yaitu pada saat jumlah pemesanan 18.004 zak per pesan. Hal ini disebabkan besarnya biaya kekurangan bahan tidak terlalu besar.

Berdasarkan hasil simulasi untuk bahan baku tepung terigu Cakra Kembar, semakin besar jumlah pembelian bahan baku dapat menyebabkan jumlah persediaan yang disimpan akan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya penyimpanan bahan baku. Semakin kecil jumlah pembelian bahan baku akan menyebabkan jumlah kekurangan bahan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya kekurangan bahan. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung terigu Cakra Kembar skenario 2 dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung terigu Cakra Kembar skenario 2 (dalam rupiah)

Q (zak) Rataan Persediaan Akhir (zak) Rataan Kekurangan Bahan (zak) Rataan Frekuensi Pemesanan (zak) Biaya Penyimpanan Biaya Kekurangan Bahan Biaya Pemesanan Total Biaya Persediaan 14 0 3.567 0,25 0 95.814.000 4.500 95.819.000 b 18.004 8.280 45 0,192 745.170 1.199.900 3.456 1.948.500 a Keterangan : a : Total biaya persediaan mingguan terendah

b : Total biaya persediaan mingguan tertinggi

2. Bahan Baku Tepung Terigu Segitiga Biru

Perhitungan simulasi skenario 2 untuk bahan baku tepung terigu Segitiga Biru menghasilkan biaya tertinggi Rp 4.467.100 per hari atau Rp 1.393.735.200 per tahun, yaitu pada saat jumlah pemesanan 3 zak per pemesanan. Jumlah pemesanan ini terlalu kecil, sehingga mengakibatkan rataan kekurangan bahan menjadi besar. Rataan kekurangan bahan yang semakin banyak dapat meningkatkan biaya kekurangan bahan dan meningkatkan total biaya persediaan.

Biaya persediaan total terendah bahan baku tepung terigu Segitiga Biru Rp 126.210 per hari atau Rp 39.377.520 per tahun yaitu pada saat jumlah pemesanan sebesar 660 zak per pemesanan. Hal ini

disebabkan besarnya biaya kekurangan bahan tidak terlalu besar.

Berdasarkan hasil simulasi untuk bahan baku tepung terigu Segitiga Biru, semakin besar jumlah pembelian bahan baku dapat menyebabkan jumlah persediaan yang disimpan akan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya penyimpanan bahan baku. Semakin kecil jumlah pembelian bahan baku dapat menyebabkan jumlah kekurangan bahan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya kekurangan bahan. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung terigu Segitiga Biru skenario 2 dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung terigu Segitiga Biru skenario 2 (dalam rupiah)

Q (zak) Rataan Persediaan Akhir (zak) Rataan Kekurangan Bahan (zak) Rataan Frekuensi Pemesanan (zak) Biaya Penyimpanan Biaya Kekurangan Bahan Biaya Pemesanan Total Biaya Persediaan 3 17 166 0,25 1.532 4.461.100 4.500 4.467.100 b 660 1.006 1,24 0,25 88.480 33.227 4.500 126.210 a

Keterangan : a : Total biaya persediaan mingguan terendah b : Total biaya persediaan mingguan tertinggi

3. Bahan Baku Tepung Terigu Segitiga Hijau

Perhitungan simulasi Skenario 2 untuk bahan baku tepung terigu Segitiga Hijau menghasilkan biaya tertinggi Rp 31.814.000 per hari atau Rp 9.925.968.000 per tahun, yaitu pada saat jumlah pemesanan 8 (delapan) zak per pemesanan. Jumlah pemesanan ini terlalu kecil, sehingga mengakibatkan rataan kekurangan bahan menjadi besar. Rataan kekurangan bahan yang semakin banyak dapat meningkatkan biaya kekurangan bahan dan meningkatkan total biaya persediaan.

Biaya persediaan total terendah bahan baku tepung

terigu Segitiga Hijau Rp 495.130 per hari atau Rp 154.480.560 per tahun, yaitu pada saat jumlah

pemesanan 6.586 zak per pemesanan. Hal ini disebabkan besarnya biaya kekurangan bahan tidak terlalu besar.

Berdasarkan hasil simulasi untuk bahan baku tepung terigu Segitiga Hijau, semakin besar jumlah pembelian bahan baku akan menyebabkan jumlah persediaan yang disimpan akan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya penyimpanan bahan baku. Semakin kecil jumlah pembelian bahan baku dapat menyebabkan jumlah kekurangan bahan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya kekurangan bahan. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung terigu Segitiga Hijau skenario 2 dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung terigu Segitiga Hijau skenario 2 (dalam rupiah)

Q (zak) Rataan Persediaan Akhir (zak) Rataan Kekurangan Bahan (zak) Rataan Frekuensi Pemesanan (zak) Biaya Penyimpanan Biaya Kekurangan Bahan Biaya Pemesanan Total Biaya Persediaan 8 0 1.184 0,25 0 31.809.000 4.500 31.814.000 b 6.586 3.204 8,3 0,175 269.120 222.870 3.150 495.130 a

Keterangan : a : Total biaya persediaan mingguan terendah b : Total biaya persediaan mingguan tertinggi

4. Bahan Baku Tepung Tapioka

Perhitungan simulasi skenario 2 untuk bahan baku

tepung tapioka menghasilkan biaya tertinggi Rp 2.161.800 per hari atau Rp 674.481.600 per tahun,

yaitu pada saat jumlah pemesanan sebesar 2 zak per pemesanan. Jumlah pemesanan ini terlalu kecil, sehingga mengakibatkan rataan kekurangan bahan menjadi besar. Rataan kekurangan bahan yang semakin

besar dapat meningkatkan biaya kekurangan bahan dan meningkatkan biaya total persediaan.

Biaya persediaan total terendah bahan baku tepung tapioka Rp 95.043 per hari atau Rp 29.653.416 per tahun, yaitu pada saat jumlah pemesanan 148 zak per pemesanan. Hal ini disebabkan besarnya biaya kekurangan bahan tidak terlalu besar.

Berdasarkan hasil simulasi untuk bahan baku tepung tapioka, semakin besar jumlah pembelian bahan baku dapat menyebabkan jumlah persediaan yang disimpan akan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya penyimpanan bahan baku. Semakin kecil jumlah pembelian bahan baku dapat menyebabkan jumlah kekurangan bahan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya kekurangan bahan. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung tapioka skenario 2 dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung tapioka skenario (Dalam rupiah) Q (zak) Rataan Persediaan Akhir (zak) Rataan Kekurangan Bahan (zak) Rataan Frekuensi Pemesanan (zak) Biaya Penyimpanan Biaya Kekurangan Bahan Biaya Pemesanan Total Biaya Persediaan 2 13 37 0,25 2.087 2.153.700 6.000 2.161.800 b 148 455 0,25 0,25 74.598 14.446 6.000 95.043 a Keterangan : a : Total biaya persediaan mingguan terendah

b : Total biaya persediaan mingguan tertinggi

5. Total Biaya Persediaan Bahan Baku

Total biaya persediaan terendah dengan menggunakan metode simulasi pada skenario 2 dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27. Total biaya persediaan bahan baku terendah tahunan skenario 2 No Bahan Baku Total Biaya Persediaan Tahunan

1. Tepung Terigu Cakra Kembar 607.932.000 2. Tepung Terigu Segitiga Biru 39.377.520 3. Tepung Terigu Segitiga Hijau 154.480.560 4. Tepung Tapioka 29.653.416

Total 831.443.496

Biaya persediaan total terendah berdasarkan hasil perhitungan simulasi skenario 2 untuk semua bahan baku adalah sebesar Rp. 831.443.496 per tahun. Berdasarkan hasil simulasi untuk semua bahan baku semakin sedikit jumlah pembelian bahan baku akan semakin besar biaya kekurangan bahannya dan semakin besar jumlah pembelian bahan baku maka akan semakin besar biaya total penyimpanan bahan baku.

4.5. Perbandingan Biaya Persediaan antara Model Pengendalian Persediaan

Dokumen terkait