• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

4.4 Pengendalian Persediaan Bahan Baku

4.4.3. Perhitungan Lead Time , Safety Stock , dan Reorder Point

4.4.4.1. Metode Simulasi Skenario 1

1. Bahan Baku Tepung Terigu Cakra Kembar

Perhitungan simulasi Skenario 1 untuk bahan baku tepung terigu Cakra Kembar menghasilkan biaya

tertinggi Rp. 95.733.000 per hari atau Rp 29.868.696.000 per tahun, yaitu pada saat jumlah

pemesanan bahan baku 26 zak per pesan. Jumlah pemesanan ini terlalu kecil, sehingga mengakibatkan rataan kekurangan bahan menjadi besar. Rataan kekurangan bahan yang semakin banyak dapat meningkatkan biaya kekurangan bahan dan meningkatkan total biaya persediaan bahan baku secara keseluruhan.

Biaya persediaan total terendah bahan baku tepung terigu Cakra Kembar Rp. 1.886.100 per hari atau Rp. 588.463.200 per tahun, yaitu pada saat jumlah pemesanan 18.772 zak per pesan. Hal ini disebabkan

karena besarnya biaya kekurangan bahan tidak terlalu besar.

Berdasarkan hasil simulasi untuk bahan baku tepung terigu Cakra Kembar, semakin besar jumlah pembelian bahan baku akan menyebabkan jumlah persediaan yang disimpan akan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya penyimpanan bahan baku. Semakin kecil jumlah pembelian bahan baku akan menyebabkan jumlah kekurangan bahan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya kekurangan bahan. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung terigu Cakra Kembar Skenario 1 dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung terigu Cakra Kembar skenario 1 (dalam Rupiah)

Q (zak) Rataan Persediaan Akhir (zak) Rataan Kekurangan Bahan (zak) Rataan Frekuensi Pemesanan (zak) Biaya Penyimpanan Biaya Kekurangan Bahan Biaya Pemesanan Total Biaya Persediaan 26 0 4 0,25 0 95.728.000 4.500 95.733.000 b 18.772 8.536 41 0,185 768.250 1.114.500 3.330 1.886.100 a

Keterangan : a : Total biaya persediaan harian terendah b : Total biaya persediaan harian tertinggi

2. Bahan Baku Tepung Terigu Segitiga Biru

Perhitungan simulasi Skenario 1 untuk bahan baku tepung terigu Segitiga Biru menghasilkan biaya tertinggi Rp 4.451.100 per hari atau Rp 1.388.743.200 per tahun, yaitu pada saat jumlah pemesanan 6 (enam) zak per pemesanan. Jumlah pemesanan ini terlalu kecil, sehingga mengakibatkan rataan kekurangan bahan menjadi besar. Rataan kekurangan bahan yang semakin banyak dapat meningkatkan biaya kekurangan bahan dan meningkatkan total biaya persediaan.

Biaya persediaan total terendah bahan baku tepung

Rp 36.039.120 per tahun yaitu pada saat jumlah pemesanan 670 zak per pemesanan. Hal ini disebabkan karena besarnya biaya kekurangan bahan tidak terlalu besar.

Berdasarkan hasil simulasi untuk bahan baku tepung terigu Segitiga Biru, semakin besar jumlah pembelian bahan baku akan menyebabkan jumlah persediaan yang disimpan akan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya penyimpanan bahan baku. Semakin kecil jumlah pembelian bahan baku akan menyebabkan jumlah kekurangan bahan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya kekurangan bahan. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung terigu Segitiga Biru Skenario 1 dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 19. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung terigu Segitiga Biru skenario 1(dalam Rupiah)

Q (zak) Rataan Persediaan Akhir (zak) Rataan Kekurangan Bahan (zak) Rataan Frekuensi Pemesanan (zak) Biaya Penyimpanan Biaya Kekurangan Bahan Biaya Pemesanan Total Biaya Persediaan 6 16 165 0,25 1.418 4.445.100 4.500 4.451.100 b 670 1.094 0,55 0,25 96.290 14.720 4.500 115.510 a Keterangan : a : Total biaya persediaan mingguan terendah

b : Total biaya persediaan mingguan tertinggi

3. Bahan Baku Tepung Terigu Segitiga Hijau

Perhitungan simulasi Skenario 1 untuk bahan baku tepung terigu Segitiga Hijau menghasilkan biaya tertinggi Rp 31.851.000 per hari atau Rp 9.937.512.000 per tahun, yaitu pada saat jumlah pemesanan 14 zak per pemesanan. Jumlah pemesanan ini terlalu kecil, sehingga mengakibatkan rataan kekurangan bahan menjadi besar. Rataan kekurangan bahan yang semakin besar dapat meningkatkan biaya kekurangan bahan dan meningkatkan total biaya persediaan.

Biaya persediaan total terendah bahan baku tepung terigu Segitiga Hijau Rp 440.430 per hari atau Rp 137.414.160 per tahun yaitu pada saat jumlah pemesanan sebesar 6.122 zak per pemesanan. Hal ini disebabkan besarnya biaya kekurangan bahan tidak terlalu besar.

Berdasarkan hasil simulasi untuk bahan baku tepung terigu Segitiga Hijau, semakin besar jumlah pembelian bahan baku akan menyebabkan jumlah persediaan yang disimpan, maka dapat semakin besar, sehingga meningkatkan biaya penyimpanan bahan baku. Semakin kecil jumlah pembelian bahan baku dapat menyebabkan jumlah kekurangan bahan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya kekurangan bahan. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung terigu Segitiga Hijau Skenario 1 dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung terigu Segitiga Hijau skenario 1(dalam rupiah)

Q (zak) Rataan Persediaan Akhir (zak) Rataan Kekurangan Bahan (zak) Rataan Frekuensi Pemesanan (zak) Biaya Penyimpanan Biaya Kekurangan Bahan Biaya Pemesanan Total Biaya Persediaan 14 0 1.186 0,25 0 31.846.000 4.500 31.851.000 b 6.122 2.874 7 0,191 241.390 195.600 3.438 440.430 a Keterangan : a : Total biaya persediaan mingguan terendah

b : Total biaya persediaan mingguan tertinggi

4. Bahan Baku Tepung Tapioka

Perhitungan simulasi Skenario 1 untuk bahan baku tepung tapioka menghasilkan biaya tertinggi Rp 2.166.900 per hari atau Rp 676.072.800 per tahun, yaitu pada saat jumlah pemesanan 1 (satu) zak per pemesanan. Jumlah pemesanan ini terlalu kecil, sehingga mengakibatkan rataan kekurangan bahan menjadi besar. Rataan kekurangan bahan yang semakin besar dapat

meningkatkan biaya kekurangan bahan dan meningkatkan total biaya persediaan.

Biaya persediaan total terendah bahan baku tepung tapioka Rp 91.918 per hari atau Rp 28.678.416 per tahun yaitu pada saat jumlah pemesanan 147 zak per pemesanan. Hal ini disebabkan karena besarnya biaya kekurangan bahan tidak terlalu besar.

Berdasarkan hasil simulasi untuk bahan baku tepung tapioka, semakin besar jumlah pembelian bahan baku dapat menyebabkan jumlah persediaan yang disimpan akan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya penyimpanan bahan baku. Semakin kecil jumlah pembelian bahan baku akan menyebabkan jumlah kekurangan bahan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya kekurangan bahan. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung tapioka Skenario 1 dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Biaya persediaan harian total bahan baku tepung tapioka skenario 1 (dalam rupiah) Q (zak) Rataan Persediaan Akhir (zak) Rataan Kekurangan Bahan (zak) Rataan Frekuensi Pemesanan (zak) Biaya Penyimpanan Biaya Kekurangan Bahan Biaya Pemesanan Total Biaya Persediaan 1 13 37 0,25 2.145 2,158,700 6.000 2.166.900 b 147 427 0,271 0,25 70.005 15,914 6.000 91.918 a Keterangan : a : Total biaya persediaan mingguan terendah

b : Total biaya persediaan mingguan tertinggi

5. Total Biaya Persediaan Bahan Baku

Total biaya persediaan per tahun terendah dengan menggunakan metode simulasi pada skenario 1 dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Total biaya persediaan bahan baku terendah tahunan skenario 1 No Bahan Baku Total Biaya Persediaan Tahunan

1. Tepung Terigu Cakra Kembar 588.463.200 2. Tepung Terigu Segitiga Biru 36.039.120 3. Tepung Terigu Segitiga Hijau 137.414.160

4. Tepung Tapioka 28.678.416 Total 790.594.896

Biaya persediaan total terendah berdasarkan hasil perhitungan simulasi skenario 1 untuk semua bahan baku Rp. 790.594.896 per tahun. Berdasarkan hasil simulasi untuk semua bahan baku semakin sedikit jumlah pembelian bahan baku, maka akan semakin besar biaya kekurangan bahannya dan semakin besar jumlah pembelian bahan baku, maka semakin besar biaya total penyimpanan bahan baku.

Dokumen terkait