• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif karena peneliti ingin melihat hubungan karakteristik pasien dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RSUP Haji Adam Malik Medan.

4.2. Populasi, Sampel Penelitian dan Tehnik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani terapi hemodialisa di RSUP Haji Adam Malik Medan. Setelah melakukan survei awal ke RSUP Haji Adam Malik Medan bulan Mei 2012, diperoleh jumlah pasien yang menjalani terapi hemodialisa secara rutin di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah 123 orang. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode nonprobability sampling yaitu secara nonrandom

(tidak acak). Cara pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling

yaitu, pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih secara sengaja menyesuaikan dengan tujuan penelitian di rungan hemodialisa dan sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan.

Sampel adalah sebagian atau yang mewakili dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2009). Dikarenakan populasi yang menjadi objek penelitian berjumlah lebih besar dari 100, jumlah sampel yang akan digunakan ditentukan dengan menghitung berdasarkan rumus slovin berikut ini ( Nursalam 2009):

n = N 1 + N (d)2 Keterangan : n = besar sampel N = besar populasi d = tingkat signifikansi (p)

Berdasarkan rumus di atas maka didapat: n = 123

1 + 123 (0,12) n = 123/2,23 n = 55,11 n = 56

Maka sampel dari penelitian ini sebanyak 56 orang pesien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RSUP Haji Adam Malik Medan.

Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu minimal menjalani terapi hemodialisa 2 kali dalam satu minggu, koperatif, dapat berbahasa indonesia serta dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia menjadi responden pada penelitian ini. Sedangkan kriteria eksklusinya yaitu pasien yang tidak sadarkan diri serta pasien yang tidak bersedia menjadi responden pada penelitian ini.

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan. Lokasi ini dipilih karena merupakan salah satu rumah sakit umum milik pemerintah sekaligus sebagai rumah sakit pendidikan di kota Medan, mudah dijangkau dan mempunyai unit hemodialisa. Penelitian dilakukan mulai bulan April 2012 sampai bulan September 2012.

4.4. Pertimbangan Etik Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dan rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin dari Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Dalam penelitian ini responden akan diberi informasi tentang sifat, manfaat, tujuan dan proses penelitian. Dalam hal ini peneliti memberi kebebasan kepada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian (Self Determination). Kemudian diberikan lembar persetujuan yang akan ditandatangani sebagai bukti kesediaannya menjadi responden (informed consent). Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tetapi akan memberikan kode pada masing-masing lembar persetujuan tersebut (anonymity). Peneliti menjamin kerahasiaan informasi responden dan kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian (confidentiality) (Nursalam, 2009).

4.5. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner. Instrumen penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu kuesioner riwayat hemodialisa, kuesioner karakteristik pasien dan kuesioner kualitas hidup.

4.5.1. Kuesioner riwayat hemodialisa

Kuesioner ini digunakan untuk mengkaji data demografi pasien hemodialisa yang terdiri dari: lama menjalani hemodialisa, penyakit penyebab hemodialisa, dan frekuensi hemodialisa dalam 1 (satu) minggu.

4.5.2. Kuesioner Karakteristik Pasien

Kuesioner karakteristik ini digunakan untuk mengkaji data karakteristik pasien hemodialisa. Kuesioner karakteristik dibuat dalam bentuk pertanyaan demografi yang terdiri dari: usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, agama, suku/budaya, dan ekonomi/penghasilan.

4.5.3. Kuesioner Kualitas Hidup

Kuesioner kualitas hidup bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa. Kuesioner yang digunakan adalah berupa pertanyaan-pertanyaan kualitas hidup yang dikembangkan oleh WHO yaitu WHOQOL – BREF berjumlah 26 butir. WHOQOL – BREF terdiri dari dua pokok yang berasal dari kualitas hidup secara menyeluruh dan kesehatan secara umum. Ada empat dimensi yang digabungkan untuk menilai kualitas hidup berdasarkan WHOQOL – BREF yaitu dimensi fisik, kesejahteraan psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Pertanyaan tentang kualitas hidup secara menyeluruh dan kesehatan secara umum terdiri dari

pertanyaan urutan ke 1, dan 2. Dimensi kesehatan fisik (No. 3, 4, 10, 15, 16, 17, 18), dimensi kesehatan psikologis (No. 1, 2, 5, 6, 7, 11, 19, 26), dimensi hubungan sosial (No. 20, 21, 22), dan dimensi lingkungan (No. 8, 9, 12, 13, 14, 23, 24, 25).

Untuk menentukan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang terdiri dari 26 pertanyaan tersebut, maka dilakukan penskoran menggunakan skala likert berdasarkan lima kategori dengan poin 1-5, dan pertanyaan berfokus pada intensitas, frekuensi, kepuasan dan evaluasi. Yang mana, intensitas mengacu kepada tingkatan dimana status atau situasi yang dialami oleh individu. Pertanyaan ini juga dapat mengarah kepada seberapa kuat yang dirasakan oleh individu. Pilihan jawaban untuk mengkaji intensitas adalah tidak sama sekali (1), sedikit (2), sedang (3), sangat sering (4) dan sepenuhnya dialami (5).

Frekuensi mengacu pada angka, frekuensi, atau kecepatan dari situasi atau tingkah laku. Waktu merupakan hal yang paling penting untuk pertanyaan ini, seperti frekuensi yang mengarah kepada seberapa sering sesuatu yang dialami oleh individu dalam periode waktu yang spesifik. Pilihan jawaban untuk mengkaji frekuensi adalah tidak pernah (1), jarang (2), cukup sering (3), sangat sering (4), dan selalu (5).

Kepuasan mengacu pada tingkat dimana situasi yang dirasakan individu. Pertanyaan ini juga dapat mengarah kepada seberapa puas situasi yang dirasakan oleh individu. Pilihan jawaban yang berfokus pada kepuasan adalah sangat tidak memuaskan (1), tidak memuaskan (2), biasa saja (3), memuaskan (4), dan sangat memuaskan (5). Sedangkan evaluasi mengacu kepada taksiran dari situasi,

kapasitas, atau tingkah laku. Pilihan jawaban yang berfokus pada evaluasi adalah sangat buruk (1), buruk (2), biasa saja (3), baik (4), dan sangat baik (5).

Kuesioner pertanyaan positif adalah 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25. Kuesioner pertanyaan negatif adalah 3, 4, dan 26. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 26 dan tertinggi adalah 130.

Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana (2005), interval kelas adalah range (R) dibagi banyak kelas. Dimana R merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah. Rentang kelas pada kuesioner ini adalah 130 – 26 ( nilai tertinggi – nilai terendah ) = 104. Banyak kelas akan di kategorikan menjadi 3 sehingga panjang kelas diperoleh 35 dengan nilai terendah 26 maka kualitas hidup dapat dibagi menjadi :

26 – 60 = kualitas hidup buruk 61 – 95 = kualitas hidup sedang 96 – 130 = kualitas hidup baik

4.6. Pengukuran validitas dan Reliabilitas

4.6.1. Validitas

Kuesioner yang di uji validitasnya adalah kuesioner kualitas hidup yang terdiri dari 26 pertanyaan. Kuesioner kualitas hidup yang diambil dari kuesioner WHOQOL –BREF telah divaliditas oleh WHO dengan uji validitas isi item dengan cara menghitung korelasi skor masing-masing item dengan skor dari masing-masing dimensi WHOQOL – BREF. Hasil yang didapat adalah ada

hubungan yang signifikan antara skor item dengan skor dimensi (r = 0,409 – 0,850), sehingga dapat dinyatakan bahwa alat ukur WHOQOL –BREF adalah alat ukur yang valid dalam mengukur kualitas hidup.

4.6.2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2009). Test reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana alat tersebut tetap konsisten bila dilakukan beberapa kali dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoadmodjo, 2005). Uji reliabilitas dilakukan kepada 30 orang responden yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria sampel dan diluar sampel penelitian, kemudian peneliti menilai responnya. Instrumen yang akan diuji yaitu kuesioner kualitas hidup (26 pertanyaan). Kuesioner tersebut akan diuji reliabilitasnya dengan menggunakan uji reliabilitas internal dimana menganalisis datanya dari satu kali hasil pengetesan. Penilaian kuesioner menggunakan komputerisasi dengan analisis Cronbach Alpa karena kuesioner tersebut menggunakan skor dalam rentangan tertentu (Arikunto, 2010).

Hasil uji reabilitas dengan menggunakan formula Cronbach Alpa dalam program SPSS 11.5 terhadap kuesoiner kualitas hidup adalah 0.8973. Menurut Purwanto (2008) suatu instrumen dikatakan reliabel bila koefisiennya 0.70 atau lebih. Dengan demikikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner kualitas hidup mengenai gagal ginjal kronik yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

4.7. Pengumpulan Data

Tahap awal peneliti mengirimkan izin pelaksanaan penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian setelah mendapat izin dan kemudian menentukan responden sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya yang nantinya diambil menjadi subjek penelitian.

Peneliti selanjutnya menjelaskan pada responden tersebut tentang tujuan, manfaat dan proses pengisian kuisioner, kemudian responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan. Penelitian ini dilakukan setelah pasien melakukan terapi hemodialisa dengan terlebih dahulu membuat kontrak dengan pasien, kemudian peneliti bertanya kepada pasien terkait dengan isi kuesioner. Interaksi antara peneliti dan pasien berlangsung selama 20 menit. Setelah semua kueisioner diisi, kemudian data dikumpulkan untuk diolah.

4.8. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data dengan analisa univariat dan bivariat.

Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian umumnya analisa ini menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini, analisa data dengan metode statistik univariat akan digunakan untuk menganalisis variabel independen dan variable dependen. Analisa univariat akan ditampilkan berupa tabel persentase dan distribusi frekuensi.

Analisa data bivariat yang dilakukan antara variabel independen dan variabel dependen dapat dilakukan dengan uji Chi square. Analisa uji bivariat ini akan ditampilkan dalam bentuk tabel korelasi dimana dalam tabel ini akan ditampilkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel independen (karakteristik pasien) dengan variabel dependen (kualitas hidup). Hasil uji chi

square hanya dapat menyimpulkan ada/tidaknya hubungan dua variabel

kategorik. Dengan demikian uji chi square tidak dapat menjelaskan derajat hubungan, dalam hal ini uji chi square tidak dapat mengetahui kelompok mana yang memiliki resiko lebih besar dibandingkan kelompok lain.

Menginterpretasikan nilai signifikan (p) untuk uji satu arah, jika nilai p

kurang dari nilai alpa (0,05) berarti terdapat hubungan sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesa alternatif (Ha) diterima dan dapat diinterpretasikan sebagai adanya hubungan karakteristik pasien dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUP H. Adam Malik Medan dan jika p lebih dari nilai alpa (0,05) berarti hubungan yang tidak signifikan, maka hipotesa alternatif (Ha) ditolak dan otomatis menerima hipotesa nol (Ho). Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik pasien dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUP H. Adam Malik Medan.

BAB V

Dokumen terkait