• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Penelitian

Dalam dokumen BISNIS and MANAJEMEN ANALISIS KINERJA KE (Halaman 119-123)

Antara Pengusaha Wanita dan Pria pada Usaha Kecil dan Menengah di Bandar Lampung

III. Metodologi Penelitian

Bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan pengukuran dan definisi operasional variabel. Disamping itu dibahas pengukuran variabel penelitian, uji validitas dan reliabilitas serta teknik analisis data.

Seorang wirausaha yang sukses memiliki karateristik (personal atribut) seperti:

keinginan untuk maju, ingin independen, tidak ingin bekerja pada orang lain, orientasi ke masa depan, mengharapkan penghasilan yang besar, berani berkorban dan toleran pada sesuatu yang belum menentu. Sedangkan

entrepreneurship seseorang wirausaha (entrepreneur) mempunyai sifat-sifat,

seperti : ketidak ketergantungan, individualitas dan optimisme.

Kemampuan seorang wirausaha yang sukses adalah orang yang mempunyai kemampuan diri terhadap usahanya seperti ketidak ketergantungan, berani mengambil resiko, berpandangan ke depan dan toleransi pada sesuatu hal yang belum menentu.

Gambar 1. Identifikasi Kemampuan Entrepreneurship

Entrepneurship Pengambilan resiko

Orientasi ke masa depan Toleran pada sesuatu yang belum

menentu.

3.1 Populasi Dan Sempel

Dalam suatu penelitian, populasi yang dipilih mempunyai hubungan yang erat dengan masalah yang diteliti. Populasi merupakan jumlah keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diperkirakan (Cooper & Emory, 1995). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh pengusaha kecil (usaha yang memiliki omset kurang dari Rp 200 juta dan jumlah tenaga kerja kurang dari 25 orang) yang berada di Bandar Lampung. Jumlah populasi yang ada di Bandar Lampung diperkirakan sebanyak 15 ribu usaha kecil (Kopperindag, 2003). Sampel merupakan bagian dari elemen-elemen populasi yang hendak diteliti. Ide dasar pengambilan sampel adalah bahwa dengan menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi, kesimpulan tentang keseluruhan populasi diharapkan dapat diperoleh (Cooper & Emory, 1995). Metode pengambilan sampel yang

dilakukan adalah dengan menggunakan metode strattified sampling dan random

sampling. Besarnya sampel dalam penelitian ini sebanyak 150 pengusaha.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana (random

sampling). Responden diminta untuk berpartisipasi untuk merespon dan

memberikan identitas mereka mengenai jenis kelamin, usia, status perkawinan, modal awal, modal saat ini, pekerjaan orang tua, lingkungan diwaktu kecil dan pengalaman berwirausaha. Kuesioner penelitian diberikan langsung pada perusahaan yang terpilih. Agar kuesioner terisi dengan lengkap dan dapat kembali kepada peneliti sebanyak mungkin maka diberikan waktu khusus untuk pengisian keasioner tersebut.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan skunder yang diperoleh melalui:

a. Survey, dilakukan guna memperoleh data primer melalui pemberian

kuesioner kepada responden. Data primer ini meliputi data-data tentang

variabel penelitian yaitu : kewirausahaan (entrepneurship).

b. Studi pustaka, dilakukan guna memperoleh data skunder yang berkaitan

dengan tinjauan pustaka, hasil-hasil penelitian dan data-data tentang pengusaha kecil dan mikro di Bandar Lampung.

3.3 Definisi Operasionel Dan Pengukuran Variabel

Kewirausahaan (Entrepneurship), seorang yang mampu memulai dan atau menjalankan usaha (Longenecker et.al, 2000). Karateristik entrepneurship adalah keinginan untuk independen dan mandiri, keinginan untuk mengambil resiko, berorientasi kemasa depan dan toleransi terhadap sesuatu yang belum

tentu serta berani berkorban. Pengukuran variabel diukur dengan menggunakan skala likert 5 – point (sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju). Kuesioner entrepneurship ini terdiri dari 16 item yang menilai kemandirian, kerja keras, pengambilan resiko, tujuan dan cita-cita, dan berorientasi ke masa depan, toleransi pada sesuatu yang belum tentu seperti: bagi saya, apa yang saya capai atau peroleh saat ini sudah cukup (sangat tidak setuju (1) --- sangat setuju (5) ).

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas.

Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen mengukur konsep yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukurnya secara tepat dan benar. Dengan mempergunakan instrumen penelitian yang memiliki validitas tinggi, hasil penelitian mampu menjelaskan masalah penelitiannya sesuai dengan keadaan atau kejadian yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini, item-item pertanyaan yang digunakan sudah standardized

dalam artian sudah digunakan dalam peneliti-peneliti sebelumnya (ribhan, 2006), sehingga tidak perlu melakukan lagi uji validitas.

Uji Reliabilitas.

Reliabilitas instrumen adalah kejituan atau ketepatan instrumen pengukur (Kerlinger, 1986). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan ketepatan pengukuran, bila pengukuran dilakukan pada objek yang sama berulang kali dengan instrumen yang sama. Pengujian reliabilitas ditunjukkan

oleh koefisien cronbach alpha. Semakin mendekati 1,00 maka semakin tinggi

konsistensi jawaban skor butir-butir pertanyaan atau makin dapat dipercaya, reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik (Sekaran, 1992). Dalam penelitian ini, item-item pertanyaan yang digunakan diuji validitasnya, sedangkan uji reliabilitas

menggunakan cronbach alpha pada α = 0,6

3.5 Teknik Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis serta menghasilkan suatu model yang fit, metode

analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan

dibantu program aplikasi AMOS yang merupakan teknik multivariate dengan

mengkombinasikan aspek-aspek multiple regression. Analysis of Moment Structure

(AMOS) merupakan salah satu program untuk mengolah model-model yang multidimensi dan berjenjang. Menurut Hair, Anderson, Tatham, dan Black

(1998) Structural Equation Modelling (SEM) atau Analysis of Moment Structure

(AMOS) digunakan untuk mengestimasi serangkaian persamaan regresi berganda yang berpisah, tapi saling berhubungan secara bersamaan (simultaneously). Structural Equation Modelling (SEM) bias terdapat beberapa

variabel endogenous (dependen) dan variabel endogenous ini bias menjadi

variabel exogenous (independen) bagi varaibel endogenous yang lain. Langkah-

langkah dalam Structural Equation Modelling (SEM) adalah:

a. Mengembangkan teori-teori yang mendasari model penelitian yang akan

digunakan.

b. Membuat diagram path, yaitu dengan menetapkan variabel exogenous

dan variabel endogenous yang dikembangkan dalam sebuah diagram path.

Asumsi yang mendasari dalam penyusunan diagram path adalah (a)

semua hubungan causal ditunjukkan dengan didasari oleh teori-teori yang

ada. Hal ini sangat penting untuk membenarkan hubungan antara dua

variabel. (b) hubungan causal haruslah atau diasumsikan sebagai

hubungan yang linier.

c. Memasukan diagram path kedalam serangkaian struktur model dan

pengukuruan model. Setelah mengembangkan model yang didasari teori- teori atau penelitian sebelumnya, kemudian mengembangkan model tersebut kedalam bentuk yang lebih formal yaitu dengan cara: (a)

structural model, dengan mentransfer diagram path kedalam serangkaian

structural equations yang jelas, (b) measurement model, dan (c)

mengkorelasikan antara konstruk-konstruk dan indikator-indikator yang ada.

Model persamaam struktural yang baik dengan menggunakan analysis of

moment structure (AMOS) adalah ditandai dengan pertimbangan kriteria-kriteria

(Arbuckle, 1997; pada Ferdinand, 2000): 1. Degree of freedom (DF) harus positif.

2. Chi-square – Significance Probability yang disyaratkan adalah lebih besar

atau sama dengan 0,05 ( ≥ 0,05 ).

3. Incremental fit untuk GFI (Goodness of Fit Index), AGFI (Ajusted Goodness of Fit Index) lebih besar atau sama dengan 0,90 ( ≥ 0,90 ); Tucker-Lewis Index

(TLI) lebih besar atau sama dengan 0,95 dan Normed Fit Index (NFI) lebih

4. Nilai Root Mean Square Residual (RMR) dan Root Mean Square Error of

Approximation ( RMSEA) yang rendah, lebih kecil atau sama dengan 0,08 (

≤ 0,08 ).

Dalam dokumen BISNIS and MANAJEMEN ANALISIS KINERJA KE (Halaman 119-123)