• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

commit to user m) Pengawasan terhadap administrasi negara

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang akan diteliti. Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengambil lokasi penelitian di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gemolong yang terletak di Kabupaten Sragen. Alasan penulis memilih lokasi ini dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

a. Ada masalah yang diteliti serta tersedianya data yang berhubungan dengan obyek penulisan.

b. Lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal peneliti sehingga akan mempermudah dalam memperoleh data.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari pengajuan judul sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2010 sampai Agustus 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian, yang selanjutnya dapat diperlihatkan pada tabel berikut:

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan 2010 2011

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt 1. Pengajuan Judul 2. Penyusunan Proposal 3. Ijin Penelitian 4. Pengumpulan Data 5. Analisis Data 6. Penyusunan Laporan 32

Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian tentu memerlukan metode atau cara agar penelitian dapat berhasil. Suatu penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan yang tepat apabila menggunakan metode yang tepat dan benar. Berkaitan hal tersebut, maka seorang peneliti harus mampu menentukan metode penelitian yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti.

Menurut Winarno Surakhmad (1998: 131) “Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan misalnya menguji serangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu”, sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1987: 4) “penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah”. Dengan demikian, metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang disusun secara terencana dan sistematis untuk mencapai tujuan agar suatu permasalahan dapat dipecahkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang bersifat korelasional. Metode deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan masalah dengan jalan mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisa dan menginterpretasikan data berupa angka dan skor. Bersifat korelasional maksudnya adalah untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Disini, peneliti berusaha meneliti hubungan antara dua variabel. Kemudian dilanjutkan untuk mencari pengaruh antara kedua variabel tersebut.

Penelitian ini bermaksud untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor, berpengaruh terhadap variasi yang satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien determinasinya. Dengan kata lain penelitian ini bermaksud mengungkapkan ada tidaknya pengaruh antara variabel yang diselidiki yaitu pengaruh penguasaan kompetensi dasar mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip demokrasi terhadap sikap demokrasi siswa.

commit to user

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi penelitian

Suharsimi Arikunto (2006: 130) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah keseluruhan siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gemolong tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 280 siswa.

2. Sampel Penelitian

Suharsimi Arikunto (2002: 109) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”. Sugiyono dalam Riduwan (2003: 10) memberikan pengertian bahwa “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Mengingat jumlah populasi ada 280 orang, maka peneliti hanya akan mengambil sebagian dari jumlah populasi yang digunakan sebagai sampel. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 112) untuk menentukan besarnya sampel adalah sebagai berikut :

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel lebih besar hasilnya akan lebih baik.

Berdasarkan pada pendapat di atas, maka peneliti mengambil sampel 20% dari populasi sebesar 280 siswa, sehingga jumlah keseluruhan sampel dalam penelitian ini berjumlah 56 siswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau dengan kata lain, sampel harus representatif. Riduwan (2003: 11) mengatakan bahwa “teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi”. Menurut Abu Achmadi dan Cholid Narbuko (2004: 110) ada dua macam teknik sampling yaitu “Teknik random sampling dan teknik non random sampling”.

Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Teknik Random Sampling

1) Cara undian, yaitu pengambilan sampel secara undian.

2) Cara ordinal, yaitu memilih nomor genap atau ganjil atau kelipatan tertentu.

3) Cara randomisasi dari tabel bilangan random. b. Teknik Non-Random Sampling meliputi :

1) Proportional sampling yaitu cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan sub-sub populasi.

2) Teknik stratified sampling yaitu pengambilan sampel apabila populasi terdiri dari susunan kelompok-kelompok yang bertingkat.

3) Teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. 4) Teknik quota sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan pada

quantum.

5) Teknik double sampling yaitu cara pengambilan sampel yang mengusahakan adanya sampel kembar.

6) Teknik area probability sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan cara pembagian sampel berdasarkan pada pembagian area.

7) Teknik cluster sampling yaitu pembagian sampel berdasarkan atas kelompok yang ada pada populasi.

commit to user

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengambil sampel adalah teknik Proportional Random Sampling. Teknik sampling ini dilakukan dengan mendasarkan pada sub-sub atau bagian-bagian yang ada dalam populasi tersebut. Dalam pengambilan sampel secara random sebesar 20% dari jumlah siswa sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 40 siswa. Adapun pengambilan sampel dengan penghitungan sebagai berikut:

Tabel 2. Jumlah Sampel Setiap Kelas

No. Kelas Sampel

1. XI IPA 1 40 × 56 = 7,97 dibulatkan menjadi 8 280

2. XI IPA 2 40 × 56 = 7,97 dibulatkan menjadi 8 280

3. XI IPA 3 40 × 56 = 7,97 dibulatkan menjadi 8 280

4. XI IPS 1 40 × 56 = 7,97 dibulatkan menjadi 8 280

5. XI IPS 2 40 × 56 = 7,97 dibulatkan menjadi 8 280

6. XI IPS 3 40 × 56 = 7,97 dibulatkan menjadi 8 280

7. XI IPS 4 40 × 56 = 7,97 dibulatkan menjadi 8 280

Total 55,79 dibulatkan menjadi 56

Jadi, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 56 siswa.

D.Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut variabel penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu penguasaan kompetensi dasar mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip demokrasi (X).

1) Definisi variabel

Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip demokrasi adalah menjelaskan makna demokrasi dan prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri. Adapun pengertian demokrasi secara sederhana adalah pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. Sedangkan prinsip-prinsip demokrasi adalah dasar pembentukan demokrasi itu sendiri.

2) Indikator dari pengertian dan prinsip-prinsip demokrasi antara lain, a) adanya perlindungan hak asasi manusia, b) penyelesaian secara damai tanpa kekerasan, c) peradilan yang bebas dan tidak memihak, d) pengakuan terhadap hak minoritas dan e) pemerintahan mayoritas.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebut variabel tergantung. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap demokrasi (Y).

1) Definisi variabel

Sikap demokrasi adalah kecenderungan untuk bertindak dalam berperilaku sedemikian rupa sehingga mendukung pemerintahan atau sistem politik demokrasi dan menegakkan nilai-nilai demokrasi.

2) Indikator sikap demokrasi antara lain, a) kesadaran akan pluralisme, b) sikap dengan jujur dan pikiran sehat, c) demokrasi membutuhkan kerjasama antar warga masyarakat, d) pemufakatan yang jujur dan sehat dan e) kerjasama antar warga masyarakat.

2. Penyusunan Instrumen

Teknik penyusunan instrumen untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan :

a. Tes

1) Pengertian Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 53), “Tes adalah alat ukur atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara-cara yang sudah ditentukan”.

commit to user

Dokumen terkait