• Tidak ada hasil yang ditemukan

Top 5 Reasons Employees Leave a Job Women vs. Men

G. Metodologi Penelitian 1.Jenis Penelitian 1.Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Suryabrata, 2004 : 76). Sedangkan analisis data dilakukan secara kualitatif. Nasution (1988) dalam Sugiyono (2009 : 245) menyatakan

“Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,

sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun, dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan

data”.

2. Lokasi Penelitian Kepuasan karyawan

commit to user

Penelitian ini mengambil lokasi di Perusahaan Batik Merak Manis Surakarta dengan fokus penelitian pada kepuasan karyawan terhadap pemenuhan hak-hak dasar. Alasan penelitian tersebut antara lain :

a. Perusahaan Batik Merak Manis memiliki prestasi yang gemilang, yaitu dapat berkembang dari industri kecil menjadi industri besar pada tahun 2009.

b. Pemilik Perusahaan Batik Merak Manis bersifat terbuka sehingga peneliti dapat secara leluasa tanpa ada batasan menggali data sebanyak dan sedalam yang dibutuhkan.

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009 : 225).

b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009 : 225).

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan segi, cara atau teknik yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Berikut beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan :

commit to user a. Wawancara

Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2009 : 231) mendefinisikan wawancara atau interview sebagai berikut, “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2009 : 231).

b. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar (Sutopo, 2002 : 64).

Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif. Susan Stainback (1988) dalam Sugiyono (2009 : 227) menyatakan “In participant observation, the researcher observes what people do, listen to what they say, and participates in their activities”. Dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang

commit to user

dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.

Salah satu bentuk observasi partisipatif yang tepat digunakan yaitu observasi partisipasi pasif (passive participation) : means the research is present at the scene of action but does not interact or participate. Jadi, dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. (Sugiyono, 2009 : 227)

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono, 2009 : 240)

Dalam hal dokumen, Bogdan dalam Sugiyono (2009 : 240) menyatakan “In most tradition of qualitative research, the phrase personal document is uses broadly to refer to any first person narrative produced by an individual which describes his or her own actions, experience and belief”.

5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2009 : 218). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian

commit to user

ini adalah nonprobability sampling, yang artinya teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009 : 218).

Teknik sampling yang dipilih sebagai bagian dari nonprobability sampling, yaitu purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya, orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti. Sebagai key informant dalam purposive sampling ini adalah pemilik, manajer (dalam hal ini putra pemilik), serta supervisor dan foreman dari beberapa bagian sebagai perwakilan karyawan. Key informant tersebut dipilih karena orang-orang tersebut dianggap sebagai pihak yang paling tahu sejauh mana pemenuhan hak-hak dasar karyawan yang telah dipenuhi perusahaan sesuai dengan bagian masing-masing.

Sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Key informant dalam snowball sampling antara lain para karyawan Perusahaan Batik Merak Manis dari

commit to user

beberapa bagian seperti showroom, mbatik (batik tulis), jahit, dan mbabar (pewarnaan). Awalnya key informant tersebut dipilih hanya beberapa karyawan saja, tetapi seiring berjalannya waktu bertambah sesuai dengan kebutuhan penelitian. Banyaknya sampel tidak dapat diketahui jumlahnya secara pasti, yang jelas ketika peneliti menilai data yang dibutuhkan sudah mencukupi, maka pencarian sampel pun dihentikan. Snowball sampling dapat berfungsi sebagai sarana pengkroscekan data ketika peneliti belum mendapatkan data yang valid, misalnya peneliti akan melakukan kroscek data kepada para karyawan berdasarkan data awal yang diperoleh dari pemilik dan manajer. Peneliti akan terus-menerus mencari sampel yang benar-benar mengetahui permasalahan yang ada hingga mendapatkan data yang valid. Dengan demikian, jumlah sampel sumber data akan semakin besar seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar. (Sugiyono, 2009 : 218-219)

Teknik pengambilan sampel sumber data dengan cara purposive sampling dan snowball sampling dapat digambarkan sebagai berikut :

A I H E B C F G D J

commit to user

Gambar 1.2 Proses Pengambilan Sampel Sumber Data Dalam Penelitian Kualitatif, Purposive, dan Snowball Sumber : Sugiyono (2009 : 220)

6. Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif, pengujian validitas data dapat dilakukan dengan cara :

a. Triangulasi

Triangulasi is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collective procedures (William Wiersma, 1986 dalam Sugiyono, 2009 : 273). Triangulasi dalam pengujian validitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian, terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu. (Sugiyono, 2009 : 273)

b. Membercheck

Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. (Sugiyono, 2009 : 276)

commit to user

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu (Sugiyono, 2009 : 246). Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2009 : 246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus-menerus sampai tuntas hingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu, data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Model interaktif dalam analisis data dapat ditunjukkan pada Gambar 1.3 berikut :

Gambar 1.3 Komponen Dalam Analisis Data (Interactive Model) Langkah-langkah di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

Data collection

Conclusions : drawing/verifying Data display

commit to user

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. (Sugiyono, 2009 : 247)

b. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya (Sugiyono, 2009 : 249). Miles Huberman (1984) dalam Sugiyono (2009 : 249) menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text” (yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif).

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut, “looking at displays help us to understand what is happening and to do something further analysis or caution on that understanding” (Miles and Huberman, 1984 dalam Sugiyono, 2009 : 249).

c. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2009 : 252) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi, apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal

commit to user

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. (Sugiyono, 2009 : 252)

commit to user

commit to user

100

BAB II

Dokumen terkait