• Tidak ada hasil yang ditemukan

Al-24

Qur‟an.43 Hal tersebut bisa menjadi sebuah wawasan yang menarik untuk penulis perhatikan. Selain itu, tulisan singkat tersebut diharapkan dapat menyumbang persepsi ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini.

Berdasarkan uraian di atas, minat dan greget penelitian terhadap tema bahasan yang akan dikaji oleh penulis belum banyak digandrungi oleh para intelektual. Kajian-kajian historis mengenai sejarah Al-Qur‟an sebenarnya telah turut andil berperan dalam melestarikan kajian orientalisme. Misalnya, karya monumental Orientalis Jerman, Theodore Nöldeke, “Geschichte des Qurans” (1981), dan karya John Burton “The Collection of The Qur‟an” (1977). Karya intelektual Muslim yang merespon kajian sejarah Al-Qur‟an yang dilakukan Orientalis telah banyak diproduksi. Namun kajian yang spesifik menelaah gramatika Al-Qur‟an dapat dikatakan dalam kondisi kelangkaan. Hal ini menjadi daya pacu tersendiri bagi penulis untuk melakukan penelitian ini. Meski demikian, penulis akan tetap berupaya untuk mencari karya ilmiah, khususnya penelitian terdahulu. Hal ini perlu diupayakan untuk menemukan posisi yang tepat di tahap mana sebetulnya penelitian terkait tema ini berada, serta untuk memperkaya wawasan dalam penelitian ini.

F. Metodologi Penelitian

25

mengenai objek penelitian.44 Berdasarkan ciri khas tersebut, penelitian ini termasuk dalam kategori studi literatur (literary review) atau studi kepustakaan (library research). Oleh sebab itu, inti dari penelitian ini adalah membaca, menelaah, dan mempelajari kitab, buku, dan seluruh literatur yang dapat memberikan jawaban bagi masalah-masalah yang diteliti.

2. Data dan Sumber Data

Data penelitian diambil dari sumber primer, dan sekunder.

Sumber primer dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, pertama, sumber primer dari karya tulis Orientalis; kedua, sumber primer dari karya tulis, baik buku, maupun kitab yang ditulis oleh para intelektual Muslim. Adapun data-data yang diperoleh dari kutipan penulis lain di bukunya merupakan sumber sekunder yang tidak dapat disebutkan di sini. Di bagian ini, penulis hanya akan menyebutkan sumber primer dari karya tulis Orientalis; 1) Artikel John Burton yang berjudul

“Linguistic Errors in The Qur‟an” yang diterbitkan di Journal of Semitic Studies pada tahun 1988. 2) Pembahasan “The Miracle of The Qur‟an” dalam buku Ali Dashti yang berjudul “Twenty Three Years:

A Study of Prophetic Career of Muhammad” yang diterbitkan pada 1985. 3) Artikel P. Newton dan M. Rafiqul Haq “The Qur‟an:

Grammatical Errors” yang diterbitkan pada tahun 1996. 4) Tulisan Zakaria Botros “Tasȃʼulȃt Hawl al-Qurȃn” pada pembahasan pertama tentang al-Iʻjȃz al-Lughawiy fȋ al-Qurʼȃn. 5) Pembahasan

“Grammatical Question” dalam buku Abdallah Abd Al-Fadi “Is The Qur‟an Infallible?” yang diterbitkan pada tahun 1995. 6) Buku

“Christ, Muhammad, and I” sub pembahasan “The Miracle of The

44 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 4

26

Qur‟an” Mohammad Al-Ghazoli. Semua karya tulis Orientalis yang diperlukan telah penulis dapatkan secara lengkap dalam format pdf, dan word, kecuali buku Anis Shorrosh “Islam Revealed: A Chrishtian Arab‟s View of Islam”. Penulis akan meneruskan pembahasan yang dibutuhkan terkait Anis Shorrosh, seperti latar belakang kehidupan, dan karya tulisnya tentang Al-Qur‟an. Namun jika karya Anis Shorrosh tidak penulis dapatkan, maka penelitian terhadap buku

“Islam Revealed: A Chrishtian Arab‟s View of Islam” tidak dapat penulis paparkan dalam penelitian ini. Oleh sebab itu, nama Anis Shorrosh, dan bukunya tidak disebutkan di atas.

3. Metode Penelitian

Penentuan metode penelitian yang hendak digunakan bergantung pada tujuan penelitian. Penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran tentang suatu masalah, fakta, peristiwa, dan realita secara luas dan mendalam lebih tepat menggunakan metode kualitatif.45 Karena tujuan penelitian ini sesuai dengan yang telah diuraikan, maka metode yang digunakan adalah kualitatif.

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif sehingga model analisis yang digunakan adalah analisis isi (content analysis).46 Dalam penelitian yang bersifat deskriptif, terdapat tiga tahapan yang harus dilalui yaitu penyediaan data, analisis data, dan penyajian atau perumusan hasil analisis.47 Salah satu karakteristik penelitian kualitatif yakni manusia sebagai peneliti secara langsung bertindak sebagai instrumen

45 Conny R. Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Grasindo, 2010), h.

67

46 Rancangan penelitian deskriptif mencakup usaha pencatatan, penganalisaan, dan penginterpretasian atas kondisi yang terjadi pada objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta, dan hubungan antar fenomena yang diteliti. (Moh. Ainin, Metodologi Penelitian Bahasa Arab, (Malang: Bintang Sejahtera, 2013), h. 71)

47 Mahsun, Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya, (Depok: Rajagrafindo Persada, 2017), h. 56

27

penelitian.48 Oleh karena itu, data-data penelitian akan diungkapkan dalam bentuk deskriptif oleh peneliti yang sekaligus bertanggung jawab sebagai instrumen penelitian (Human Instrument).

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan apabila informasi atau data yang akan dianalisis berupa dokumen, misalnya buku, jurnal, berita tertulis, majalah, transkrip, dan sejenisnya.49 Terdapat tiga jenis dokumen yang perlu dipertimbangkan untuk digunakan, yaitu dokumen pribadi, dokumen resmi, dan dokumen budaya populer.50

5. Analisis Data

Sesuai dengan karakter penelitian kualitatif. Analisis data menggunakan model interaktif di mana peneliti melakukan analisis dengan beberapa langkah. Setelah data hasil observasi dikumpulkan, selanjutnya dilakukan reduksi data. Kemudian penyajian data, dan penyimpulan data dilakukan secara interaktif.51 Reduksi data dilakukan untuk mengekstrak informasi sehingga ditemukan konsep dan hubungan yang esensial. Proses ini dilakukan untuk memisahkan tema utama, dan pendukung. Setelah melakukan ekstraksi, dan

48 I Wayan Suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayaan, dan Keagamaan, (Bali: Nilacakra, 2018), h. 9

49 Moh. Ainin, Metodologi Penelitian Bahasa Arab, h. 130-131

50 Dokumen pribadi diproduksi oleh individu untuk keperluan pribadi, dan penggunaannya terbatas. Contoh dokumen pribadi diantaranya surat, buku harian, otobiografi, dan album foto. Dokumen resmi misalnya memo, buletin, dan file. Sedangkan dokumen budaya populer diproduksi untuk tujuan komersial, misalnya iklan, program TV, laporan berita, rekaman audio atau visual. Lihat: Bogdan, dan Biklen, dalam Albi Anggito, dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi, Jawa Barat: CV Jejak, 2018), h. 147

51 Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach), (Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018), h. 36; Asfi Manzilati, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode, dan Aplikasi, (Malang: UB Press, 2017), h. 87

28

mengkombinasikan informasi menjadi beberapa unit bahasan, maka data disajikan. Kemudian data tersebut diinterpretasikan, dan disimpulkan.

Dokumen terkait