• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.6.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang didapat dari apa yang diamati.29

1.6.2. Lokasi Penelitian

Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau melukiskan apa yang sedang di teliti dan berusaha untuk memberikan gambaran yang jelas dan mendalam tentang apa yang diteliti dan menjadi pokok permasalahan.

Berdasarkan pendapat di atas, penelitian ini diajukan untuk mempelajari kasus atau fenomena yang terjadi pada lembaga DPRD sebagai salah satu unsur Pemerintah Daerah merupakan fungsi legislatif yang mewakili kepentingan atau aspirasi masyarakat.

Lokasi penelitian ini dilakukan pada lembaga DPRD Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.

1.6.3. Sumber Data

Dalam penelitian ini pihak yang dijadikan sumber data adalah anggota DPRD Kota Medan Dan Sekretariat DPRD Kota Medan yang dianggap mempunyai informasi kunci (key-informan) yaitu dengan menggunakan :

1. Data Khusus (Primer)

29

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari sumbernya, melalui observasi dan wawancara dengan sumber informasi terpilih. Hasil observasi dicek kebenarannya dengan sumber data lain (data sekunder).

2. Data Umum (Sekunder)

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya, melalui dokumen-dokumen atau catatan tertulis. Data yang tertulis yang bersumber pada dokumen, sehingga disebut data dokumenter, yaitu data atau gambaran tentang lokasi penelitian, yang meliputi: keadaan geografis, demografi, ekonomi dan sosial budaya serta keadaan Tata Pemerintahan Daerah dan DPRD baik yang berupa data ststis maupun yang bersifat dinamais.

1.6.4. Teknik Mengumpulkan Data

1. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam akan ditujukan kepada Ketua DPRD, Ketua Komisi DPRD, Anggota dan Sekretaris DPRD yang dipilih secara random, dengan tujuan semua anggota berpeluang untuk menjadi informan.Untuk memperoleh data yang lebih akurat mengenai akuntabilitas, responsivitas dan efektifitas pelaksanaan fungsi dan tugas DPRD. Maka peneliti juga akan mengumpulkan data dari beberapa unsur yang terkait dengan penelitian ini yakni concern terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah serta mengetahui kinerja DPRD Kota Medan seperti dari pihak Eksekutif, tokoh masyarakat dan unsur pimpinan organisasi kemasyarakatan.

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data yang relevan dengan masalah yang diteliti melalui dokumen-dokumen tertulis. Dokumentasi telah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Oleh karena itu penggunaan dokumen merupaka hal yang tidak terabaikan lagi.30

1.6.5. Teknik Analisis Data

Dokumentasi dalam penelitian ini lebih diutamakan untuk memperoleh data skunder yang dibutuhkan untuk mendukung data primer.

Dokumen-dokumen yang digunakan terdiri dari dokumen-dokumen yang ada pada instansi terkait, Pemerintah Daerah dan lembaga DPRD itu sendiri.

Untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang ada agar sesuai dengan tujuan penelitian, maka metode analisis yang digunakan adalah metode Analisis Kualitatif.

16.6. Definisi Konsep

Definisi konsep dari masing-masing variabel tersebut adalah : 1. Definisi Konsep Dependent Variabel :

30

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

Kinerja DPRD adalah hasil kerja yang dicapai oleh lembaga DPRD sesuai dengan fungsi dan tugasnya dengan mengindahkan Akuntabilitas, Responsivitas dan Efektifitas yang dapat digunakan dan dirasakan langsung oleh masyarkat.

2. Definisi Konsep Independen Variabel :

a. Kelembagaan (organisasi) adalah sebagai wadah kerjasama atau suatu sistem atau kegiatan sekelompok orang untuk menjalankan tugas dan fungsi masing-masing guna mencapai tujuan organisasi.

b. Sumber Daya Manusia adalah semua potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing dalam lembaga DPRD.

c. informasi adalah segala sesuatu baik berupa angka, tulisan, gambar dan lain-lain apapun bentuknya yang disampaikan oleh seseorang atau oleh lembaga/badan/organisasi yang dapat memberikan manfaat bagi pengambilan suatu keputusan.

1.6.7. Definisi Operasional

Definisi operasional sering dijelaskan sebagai suatu spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur variabel.

Definisi opersional dari masing-masing variabel penelitian ini adalah: 1. Kinerja DPRD (Dependent Variabel), akan diukur dengan indikator :

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

Apakah dari pelaksanaan kegiatan DPRD dan kebijakannya telah sesuai dengan fungsi dan wewenangnya konsisten dengan kehendak masyarakat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

b. Responsivitas dengan tolak ukur :

Seberapa jauh anggota DPRD tanggap dan bisa memahami kondisi yang berkembang dan apa yang menjadi prioritas untuk ditangani sesuai dengan aspirasi masyarakat.

c. Efektifitas dengan tolak ukur :

Apakah tujuan, rencana dan program dari lembaga DPRD sebagai penyambung aspirasi masyarakat dapat melaksanakan fungsinya serta memberikan pelayanan dari amanat yang diembannya.

2. Kelembagaan (Organisasi), Sumber Daya Manusia dan Informasi (Indevenden Variabel) dengan masing-masing operasional variabel adalah:

a. Kelembagaan (Organisasi), diukur dengan indikator :

1) Sarana dan prsarana

Pengaruh sarana dan prasarana yang dimiliki anggota DPRD dalam lembaga legislatif daerah terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diembannya sebagai wakil rakyat.

2) Anggaran dan pembiayaan

Pengaruh anggaran dan pembiayaan yang dimiliki anggota DPRD dalam lembaga legislatif daerah untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi yang diembannya sebagai wakil rakyat.

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

b. Sumber Daya Manusia, diukur dengan indikator : 1) Latar belakang pendidikan

Pengaruh latar belakang tingkat pendidikan formal yang telah dimiliki dan pendidikan non formal yang pernah dilaksanakan anggota Dewan terhadap kompetensi anggota DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

2) Pengalaman di bidang organisasi, politik dan pemerintahan.

Pengaruh tingkat pendidikan informal yang dimiliki anggota Dewan terhadap kompetensi anggota DPRD yang berhubungan erat dengan dunia politik praktis berdasarkan pada masa kerja dan pengalamannya terhadap pelaksanaan tugas dan fungsinya.

c. Informasi, diukur dengan indikator : 1) Sumber Informasi yang digunakan

Tersedianya sumber informasi media yang diperlukan anggota DPRD dalam menunjang pelaksanaan fungsi DPRD.

2) Keterbukaan menerima dan menyampaikan informasi

Mengenai Informasi yang dimiliki oleh anggota DPRD memiliki kualitas dan dapat dipergunakan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan fungsinya.

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

Informasi yang dimiliki oleh anggota DPRD memiliki validitas (relevan atau sesuai) dengan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan fungsinya.

1.6.8. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I Pendahuluan

Bab I ini berisikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, pembatasan masalah, Tujuan Penelitian, manfaat Penelitian, kerangka teori, definisi konsep, metodologi penelitian.

BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian

Berisikan tentang sejarah singkat Kota Medan, susunan organisasi dan tata kerja DPRD Kota Medan serta susunan dan kedudukan DPRD Kota Medan.

BAB III Temuan Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini akan membahas mengenai hasil Penelitian

BAB IV Penutup

Berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian serta saran- saran.

BAB II

SEJARAH KOTA MEDAN

Dokumen terkait