• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.6. Deskripsi DPRD Kota Medan

2.6.2. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

1. Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Dalam hal penguatan Lembaga Legislatif Daerah (DPRD), berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Lembaga Legislatif Daerah (DPRD) telah mengalami perubahan dan peningkatan fungsi serta peran yang sangat berarti dalam hal :

1) DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai penyelenggara pemerintahan daerah.

2) membentuk perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapat persetujuan bersama.

3) Membahas dan menyetujui rancangan perda tentan APBD bersama dengan kepala daerah.

4) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, Kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah dan kerjasama internasional didaerah.

5) Mengusulakan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah/wakil kepala daerah kepada Presiden melalui Menteri dalam Negeri Bagi DPRD Provinsi dan Kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur bagi DPRD kabupaten/kota.

6) Memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah.

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

7) Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjaanjian internasional didaerah.

8) Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasional didaerah.

9) Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

10) Membentuk panitia pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah.

11) Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama antar daerah dan dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah.

Bertolak dari kenyataan bahwa Lembaga Legislatif adalah lembaga politik yang merupakan representasi masyarakat, maka bagi anggota yang melaksanakan tugas dalam lembaga tersebut diperlukan kadar pemahaman yang cukup atas prinsip-prinsip dan tata kerja institusi tersebut. Disamping itu anggota perlu pula mempunyai tingkat pemahaman tertentu mengenai kultur politik dan nilai serta kepentingan-kepentingan yang melandasi tingkah laku politik anggota masyarakat secara menyeluruh.

2. Wewenang dan Tugas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

DPRD adalah unsur Pemerintah kota yang susunannya mencerminkan perwakilan seluruh rakyat daerah, bersama-sama Kepala Daerah menjalankan tugas

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

wewenang Pemerintah Daerah di bidang legislatif. Dalam menjalankan wewenang dan tugas DPRD secara rinci diatur dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan Nomor 09 / KEP DPRD / Tahun 2004 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan sebagaimana tertera dalam Bab V, Pasal 30 yang menyatakan bahwa DPRD mempunyai tugas dan wewenang :

1) Membentuk Perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapat persetujuan bersama.

2) Menetapkan APBD bersama dengan kepala daerah.

3) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, Kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah dan kerjasama internasional didaerah.

4) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah/wakil kepala daerah kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Sumatera Utara

5) Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjaanjian internasional didaerah.

6) Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban kepala daerah dalam pelaksanaan tugas desentralisasi.

7) Tugas-tugas lain yang diberikan undang-undang.

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

Untuk melaksanakan tugas dan kewenangannya, DPRD memiliki beberapa hak, baik hak institusi maupun hak anggota, yaitu :

a. Hak Mengajukan Pertanyaan Bagi Masing-masing Anggota

Dalam pelaksanaan hak ini, setiap anggota DPRD dapat mengajukan pertanyaan kepada Kepala Daerah atau perangkat Daerah. Pertanyaan disusun singkat, jelas dan tertulis disampaikan kepada Pimpinan DPRD. Pimpinan DPRD dapat memusyawarahkan dengan penanya tentang bentuk dan isi pertanyaan. Selanjutnya Pimpinan DPRD meneruskan pertanyaan kepada Kepala Daerah atau Perangkat Daerah lainnya. Jawaban atas pertanyaan dimaksud oleh Kepala Daerah atau Perangkat Daerah disampaikan secara tertulis.

Apabila jawaban atas pertanyaan tersebut kurang tepat, tidak memberikan gambaran yang sebenarnya dan atau tidak dapat memecahkan persolalan masalah. Maka penanya dapat mengajukan melalui Pimpinan Dewan untuk dibahas dalam panitia musyawarah. Panitia musyawarah adalah panitia yang terakhir untuk memberikan jalan keluarnya.

b. Hak Meminta Keterangan kepada Kepala Daerah

Dalam pelaksanaan hak ini, sekurang-kurangnya 5 (lma) anggota DPRD dapat mengajukan usul kepada Pimpinan DPRD untuk meminta keterangan kepada Kepala Daerah tentang sesuatu kebijaksanaan dan Keputusan Bupati. Usul tersebut disusun secara singkat, jelas dan ditandatangani oleh para pengusul. Serta usul tersebut diberikan nomor

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

pokok oleh sekretariat DPRD, kemudian disampaikan kepada Pimpinan DPRD.

Selanjutnya apabila usul permintaan keterangan kepada Walikota disetujui dalam rapat Paripurna sebagaimana permintaan keterangan DPRD, maka permintaan keterangan tersebut dikirimkan kepada Kepala Daerah. Dalam pemberian keterangan Kepala Daerah tersebut, diadakan pembicaraan dengan memberikan kesempatan kepada pengusul maupun anggota DPRD lainnya untuk memberikan pandangannya dalam rapat paripurna. Atas pandangan para pengusul dan para anggota DPRD, DPRD dapat menyatakan pendapatnya terhadap jawaban tersebut dalam suatu keputusan.

c. Hak Mengajukan Pernyataan Pendapat

Sekurang-kurangnya 5 (lima) orang anggota DPRD dapat mengajukan usul pernyataan pendapat. Usul pernyataan pendapat tersebut disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan DPRD dengan disertai daftar nama dan tanda tangan pengusul. Dan usul pernyataan tersebut juga diberi nomor pokok oleh Sekretariat DPRD. Kemudian usul pernyataan pendapat tersebut oleh Pimpinan DPRD disampaikan dalam rapat paripurna DPRD setelah mendapat pertimbangan dari panitia musyawarah. Dalam rapat paripurna DPRD para pengusul diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan atas usul yang disampaikan tersebut.

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

Pembicaraan mengenai suatu usul pernyataan pendapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada : Anggota-anggota DPRD lainnya untuk memberikan pandangan, Kepala Daerah untuk menyatakan pendapat, para pengusul memberikan jawaban atas pandangan para anggota dan pendapat Kepala Daerah. Kemudian pembicaraan diakhiri dengan keputusan DPRD yang menerima atau menolak usul pernyataan pendapat tersebut menjadi pernyataan pendapat DPRD.

d. Hak Prakarsa Mengenai Rancangan Peraturan Daerah

Sekurang-kurangnya 5 (lima) orang anggota DPRD dapat mengajukan sesuatu usul prakarsa (inisiativ). Usul prakarsa tersebut disampaikan kepada Pimpinan DPRD dalam bentuk Rancangan Peraturan Daerah disertai penjelasan secara tertulis dan diberi nomor pokok oleh Sekretariat DPRD. Kemudian usul prakarsa tersebut oleh Pimpinan DPRD disampaikan dalam rapat paripurna setelah mendapat pertimbangan dari panitia musyawarah. Dalam rapat paripurna para pengusul diberi kesempatan memberikan penjelasan atas usul prakarsa tersebut.

Dalam pembicaraan mengenai sesuatu usul prakarsa dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada : Anggota-anggota DPRD lainnya untuk memberikan pandangannya, Kepala Daerah memberikan pendapatnya, dan para pengusul memberikan jawaban atas pandangan para anggota dan pendapat Kepala Daerah.

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

Kemudian pembicaraan diakhiri dengan keputusan DPRD yang menerima atau menolak usul prakarsa menjadi prakarsa DPRD. Selama usul prakarsa belum diputuskan menjadi prakarsa DPRD para pengusul berhak mengajukan perubahan atau mencabutnya kembali.

e. Hak Mengajukan Perubahan Rancangan Peraturan Daerah

Setiap anggota DPRD dapat mengajukan usul perubahan atas Rancangan Peraturan Daerah. Pokok-pokok usul perubahan tersebut disampaikan dalam pemandangan umum para anggota DPRD pada pembicaraan tahap I (satu). Kemudian usul perubahan tersebut disampaikan oleh anggota DPRD dalam tahap II (dua) untuk dibahas untuk diambil keputusan.

f. Hak Penyelidikan

Setiap anggota DPRD berhak melakukan penyelidikan. Untuk melakukan penyelidikan tersebut, penyidik wajib dilengkapi surat Tugas/surat jalan yang diterbitkan oleh Pimpinan DPRD. Penyelidik dalam melakukan penyelidikannya wajib membuat laporan penyelidikannya dan menyampaikannya kepada Pimpinan DPRD.

Kemudian Pimpinan DPRD dapat membentuk Panitia musyawarah untuk melakukan penyelidikan yang lebih komprehensip. Setelah itu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Panitia khusus tersebut disampaikan kepada Pimpinan DPRD untuk ditindak lanjuti dan selanjutnya diambil

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

keputusan DPRD setelah memperoleh pertimbangan dari Panitia Musyawarah.

g. Hak Protokoller

Dalam hak protokoller ini Pimpinan dan Anggota Dewan dalam melaksanakan tugasnya berhak untuk mendapat perlindungan, keamanan dan pembelaan. Apabila keadaan menghendaki demi kelancaran tugas Pimpinan dan anggota DPRD berhak untuk meminta dan diberikan pengawalan oleh aparat hukum demi menjamin keselamatannya.

h. Hak Keuangan

Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan DPRD atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), DPRD menentukan Anggaran Belanja DPRD, dengan hak-hak keuangan yang terdiri dari : Uang refresentasi, Uang paket, Biaya pemeliharaan kesehatan, Tunjangan kehormatan, Uang duka dan biaya pengangkutan jenazah, Pakaian Dinas dan Biaya perjalanan dinas.

Disamping pembiayaan tersebut pada APBD, DPRD juga menentukan pembiayaan untuk : Dana penunjang kegiatan, Tunjangan kesejahtraan, Tunjangan perumahan Pimpinan dan anggota DPRD, Fasilitas (bentuk fasilitas ditentukan oleh Pimpinan DPRD) dan besarnya

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

hak keuangan dan fasilitas tersebut diputuskan dengan keputusan DPRD setelah memperoleh masukan dan pertimbangan dari panitia anggaran. i. Hak Tenaga Ahli

DPRD dalam melaksanakan hak kewajiban, tugas dan wewenang berhak memperoleh tenaga akhli. Anggaran yang diperlukan sehubungan dengan tenaga akhli tersebut dibebankan kepada anggaran Dewan. Dengan demikian pengaturan lebih lanjut mengenai tenaga akhli akan diatur dalam keputusan Pimpinan DPRD.

Kesembilan hak- hak DPRD tersebut di atas, pelaksanaannya di atur dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan Nomor 09 / KEP DPRD/ Tahun 2004, tentang Peraturana Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan.

j. Mekanisme Kerja DPRD Kota Medan Dalam Penampungan Aspirasi Masyarakat

Badan Eksekutif Badan Legislatif

Daerah Daerah

Sekw

Surat ke DPRD disampaikan

Instan

Bupat

i

Sekda

Ketua

Wakil

Rapat Pimpinan Dewan. Selanjutnya diminta kepada Bupati untuk ditindaklanjuti

Rapat kerja/peninjauan lapangan/mengundang ybs (pengadu)

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

Pada DPRD Kota Medan, mekanisme kerja itu dikatakan oleh Sekretaris Dewan adalah :

“Setelah surat masuk ke Sekwan, kemudian dari Sekwan ke Ketua DPRD. Ketua mendisposisikan ke Wakil-Wakil Ketua, misalnya pada Ketua 1, 2, dan 3 sesuai dengan bidangnya. Selanjutnya Wakil Ketua tersebut rapat kerja peninjauan lapangan atau mengaundang langsung yang bersangkutan (pengadu), hasilnya disampaikan ke Sekwan, dari Sekwan ke Pimpinan Dewan untuk selanjutnya rapat, hasilnya disampaikan kepada Bupati, kemudian Bupati menyurati Dinas atau Instansi terkait.” (Agustus 2009)

Sri Puji Nurhaya : Kinerja Lembaga Legislatif (Studi: Analisis Kinerja Dprd Kota Medan Periode 2004-2009), 2010.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait