• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Penelitian

Dalam dokumen LOGIKA DESAIN PESAN DAKWAH PADA KONTEN AKUN (Halaman 25-36)

BAB I : PENDAHULUAN

G. Metodologi Penelitian

Menurut Harmon, paradigma adalah cara mendasar untuk melakukan persepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara

khusus tentang realitas.11 Paradigma penelitian adalah pola pikir atau cara pandang (aliran/mazhab) mengenai keseluruhan proses, format dan hasil penelitian. Ragamnya dintaranya adalah positivis, interpretif, dan kritis.12

Penelitian dalam penelitian ini menggunakan perspektif teori logika desain pesan dalam konten di instagram, maka paradigma yang digunakan adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memangndang realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi dari kemampuan berpikir seseorang, dimana kebenaran suatu realitas sosial bersifat relatif.13

Alasan penelitian ini cocok menggunakan paradigma konstruktivisme karena makna teks tidak dapat dilihat begitu saja seperti apa yang dituliskan, melainkan dari peneliti berusaha membentuk konstruksi realitas dari bagian-bagian teks, sehingga penelitian ini memperhatikan peristiwa, proses, dan otentitas dokumen.

11 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004), h.49

12 Muslim, “Varian-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode, dan Jenis

Penelitian dalam Ilmu Komunikasi” Jurnal Wahana, Tahun Akademik

2015/2016, Vol. 1, No. 10, h.78

13 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta : Kencana, 2008), h.5

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana metode kualitatif menurut Gogdan dan Guba adalah prosedur penelitian yang menghasilakan data desktritif atau data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.14

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan analisis isi (content analysis) media kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan ini lebih banyak dipakai untuk meneliti dokumen yang berupa teks, gambar, simbol dan sebagainya untuk memahami budaya dari suatu konteks sosial tertentu. Dalam analisis isi media kualitatif semua jenis data atau dokumen yang dianalisis lebih cenderung disebut dengan istilah “text” apapun bentuknya gambar, tanda, simbol, gambar bergerak, dan sebagainya. Atau dengan kata lain yang disebut dokumen dalam analisis isi kualitatif ini adalah wujud dari representasi simbolik yang dapat direkam/ didokumentasikan atau disimpan untuk dianalisis. Analisis isi media kualitatif ini merujuk pada metode analisis yang integratif dan lebih secara konseptual untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah, dan menganalisis

14 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.76

dokumen untuk memahami makna, signifikansi, dan relevansinya.15

Dan jenis metode penelitian deskriptif menurut Nanan Sudjana dan Ibrahim (1989) merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian untuk kemudian digambarkan sebagaimana mestinya.16

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subyek penelitian, adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran (Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862). Dan subjek penelitian pada penelitian ini adalah akun instagram @saridezra.

Obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian (Kamus Bahasa Indonersia; 1989: 622). Menurut (Supranto 2000: 21) obyek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti. Dan objek penelitian pada penelitian ini adalah pesan dakwah dalam unggahan konten berupa teks didalam gambar dan video pada instagram @saridzera pada periode September 2015 sampai dengan Juni 2020.

15 Burhan Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke

Arah Ragam Varian Kontemporer, (Jakarta : Rajawali Pers, 2001), h.203 16 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Bandung: Sinar Baru, 1989) h.64

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Kategorisasi

Kategorisasi merupakan instrument utama yang harus ada dalam penelitian analisis isi. Oleh karena itu peneliti mengkategorisasikan pesan dakwah yang terdapat dalam instagram @saridzera sebagai berikut :

No. Kategorisasi Keterangan Kode

1 Logika ekspresif

1. Komuniksi untuk berekspresi, menyatakan perasaan dan pikiran diri sendiri.

2. Pesan berorientasi pada emosi dan keinginan diri sendiri. 3. Tidak mengetahui dan

melupakan bahwa konten ditujukan untuk umum. 4. Komunikator jarang

melakukan interaksi atau mengharap respon dari komunikan. 1. Menggunakan kalimat non-formal 2. Menggunakan emotikon 3. Tidak terlalu memperhatikan penyusunan kalimat 4. Tidak berusaha mendapatkan feedback 5. Berbentuk cerita 6. Tipografi 2 Logika konvensional

1. Komunikasi yang sopan, pantas, dan mengikuti aturan yang diketahui kelompok. 2. Mengutamakan ekspresi komunikan dengan 1. Menggunakan bahasa formal 2. Kalimat kutipan tokoh

berpedoman pada aturan dan norma yang berlaku.

3. Potongan hadits dan ayat Al-Qur’an 4. Adaptasi kalimat

tranding 3 Logika

retorika

1. Komunikasi untuk mengubah aturan melalui negosiasi dan pesan tersampaikan dengan baik sehingga dapat

menggiring pendapat

komunikan agar setuju dengan pesan kominkator secara tersirat.

2. Pesan didesain fleksibel, memiliki makna, dan berorientasi pada individu. 3. Pesan disampaikan ditekankan

untuk mencapai tujuannya, bukan hanya sekedar terjadi respon atau timbal balik.

1. Menggunakan bahasa yang luwess, lembut, dan menarik perhatian

2. Menggunakan tanda tanya atau kalimat pertanyaan

3. Slogan

4. Kalimat sebab - akibat

Tabel 1.1

Kategorisasi dalam akun Instagram @saridezra

Setelah dilakukan kategorisasi pesan dakwah, pesan tersebut akan di analisis menggunakan teori logika desain pesan untuk mengetahui faktor logika apa yang digunakan oleh komunikator dalam mendesain pesan dakwahnya

b. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan yang menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan.17 Observasi dilakukan pada laman akun media sosial Instagram @saridezra.

c. Studi pustaka

Dengan melakukan pengumpulan informasi sebagai data teoritis dari berbagai literatur keilmuan yang bersangkutan. Kegiatan yang dilakukan dengan mengkaji dan menganalisis literatur yang diperoleh, sehingga dapat memberikan pencerahan berupa informasi, inspirasi, dan data-data untuk penulisan penelitian ini.

d. Dokumentasi

Dokumen adalah segala sesuatu materi dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh manusia. Dokumen yang dimaskud adalah segala catatan baik berupa catatan dalam kertas (hardcopy) maupun elektronik (softcopy). Dokumen dapat berupa makalah, buku, artikel media massa, undang-undang, blog, halaman web, foto, dan lainnya.18 Data dilakukan untuk mendapatkan informasi yang mendukung

17 Irawan Soeharti, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Lainnya, (Bandung : Remaja Rosdakarya,

1995), h.69, cet.1

18 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, (Jakarta : PT Indeks, 2012), h.61

analisis dan interpretasi data. Data dalam penelitian ini diperoleh dari tangkapan layer / screnshoot unggahan konten dalam akun Instagram @saridezra. Dan data yang diteliti adalah unggahan yang memiliki kategori kedalam pesan dakwah. e. Wawancara

Wawancara yaitu sebuah teknik pengumpulan data dengan mendatangi dan dan berkomunikasi untuk mempertanyakan hal-hal terkait penelitian kepada pihak-pihak yang berhubungan. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara kepada pemilik akun @saridezra, untuk mengetahui latar belakang diangkatnya sebuah tema dan desain pada sebuah unggahan pesan pada periode September 2015 sampai dengan Juni 2020. Namun, dalam penelitian ini wawancara hanya digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Yang mana wawancara hanya bersifat opsional jika memang diperlukan.

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dimulai dari observasi pengumpulan data berupa teks dalam gambar pada unggahan konten akun Instagram @saridezra pada tanggal 18 September 2015 sampai dengan tanggal 29 Juni 2020. Setelah itu dilakukan kategorisasi pesan dakwah, kemudian dianalisis menggunakan teori

logika desain pesan. Dari sini, penliti dapat menemukan bahwa beberapa tema dakwah dalam setiap postingan tersebut, berangkat dari fakta yang terjadi di masyarakat. Setelah diklasifikasikan, peneliti melakukan pemaknaan atau interpretasi terhadap data.

Riset kualitatif merupakan riset yang menggunakan cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari hal-hal khusus (fakta empiris) menuju hal-hal yang umum (tataran konsep). Riset kualitatif bersifat subjektif dan tidak bermaksud membuat generalisasi. Karena itu secara garis besar teknik analisis datanya dapat digambarkan sebagai berikut19 :

Fakta Empiris Tataran Konseptual

Bagan 1.2

Alur proses teknik analisis data

19 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana, 2014), h.197 Berbagi data di lapangan Analisis/klasifikasi data/kategorisasi ciri-ciri umum Pemaknaan/interp retasi ciri-ciri umum Kesahihan data : - Kompetensi subjek - Authenticity & triangulasi - Intersubjectivity agreement Berteori dan konstektual

Gambar tersebut menjelaskan analisis data kualitatif dimulai dari analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan peneliti di lapangan. Data tersebut terkumpul baik melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumen-dokumen. Kemudian data tersebut diklasifikasikan kedalam kategori-kategori tertentu. Setelah diklasifikasikan, peneliti melakukan pemaknaan terhadap data. Pemaknaan ini merupakan prinsip dasar riset kualitatif, yaitu bahwa realitas ada pada pikiran manusia, realitas adalah hasil dari konstruksi manusia.

Dalam penelitian ini, teknik analisis data kualitatif yang digunakan adalah filling system yang diperkenalkan oleh Wimmer & Domminick (2000). Data hasil observasi akan dianalisis dengan membuat kategori-kategori tertentu atau domain-domain tertentu. Setelah itu data diinterpestasi dengan memadukan konsep-konsep atau teori-teori tertentu.20

7. Keabsahan Data

Dalam penelitian ini keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Wiliam Wiersama (1986) menyebutkan bahwa pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

20 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana, 2014), h.200

sumber dengan berbagai waktu. Triangulasi terbagi menjadi 3, yaitu21 :

a. Triangulasi sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan tiga sumber data.

b. Triangulasi teknik

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk mengecek data bisa melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.

c. Triangluasi waktu

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari saat narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid sehingga lebih kredibel. Selanjutnya dapat dilakukan dengan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

8. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di media sosial instagram dengan nama akun @saridezra. Dan waktu

21 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2007), h.273-274

penelitian ini akan mulai dilaksanakan di bulan September 2020 sampai dengan bulan Februari 2021.

Dalam dokumen LOGIKA DESAIN PESAN DAKWAH PADA KONTEN AKUN (Halaman 25-36)

Dokumen terkait