• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI : PENUTUP

B. Saran

Berikut adalah saran dari penulis :

1. Untuk pemilik akun Instagram @saridezra, Ahmad Sarid Ezra agar mulai aktif kembali menyuguhkan konten di Instagramnya yang sudah ramai pengikut. Jika memiliki kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan, akun Instagram @saridezra dapat beroperasi menggunakan team. Selain membuka lapangan pekerjaan, pemilik akun juga akan mendapatkan branding akun yang aktif dan konten yang beragam.

2. Untuk pengikut dari akun Instagram dakwah, khususnya akun Instagram @saridezra agar selalu ikut berperan aktif menanggapi unggahan pemilik akun agar pemilik akun semangat dan mengetahui respon pengikut untuk tau bagaimana konten akan dibuat kedepannya.

3. Untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan lebih mendalam lagi penelitian serupa dari sudut pandang yang berbeda.

x

DAFTAR PUSTAKA Buku

Abdullah, Amin. 2007. Komunikasi Profetik Konsep dan Pendekatan. Bandung : Alfabeta.

Arbi, Armawati. 2012. Psikologi Komunikasi dan Tabligh. Jakarta : Amzah

'Asyur, Ibn. al-Tahrīr. Jilid 16

Aziz, Ali. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta : Kencana. Bridging Communication Theory into Mathematics Education. Disertasi tidak dipublikasikan : USA, OHIO.

Bachtiar, Wardi, 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.

Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta : Kencana

Chua, Tat-Seng, dkk. 2014. Mining User Generated Content. Chapman and Hall/CRC dan Aminuddin Ram. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Eriyanto. 2013. Analisis Isi. Jakarta : Kencana Firdaus

Forest, Denise B. 2008. Investigating The Logics Secondary mathematics Teachers

Ilahi, Wahyu dan Muhammad Munir. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta : Kencana

Ilahi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Kementrian Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta : Forum Pelayanan Qur’an, 2019), h.57

xi

Kementrian Agama Republik Indonesia. 2019. Al Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta : Forum Pelayanan Qur’an

Kriyantono, Rachmat. 2014. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana

McQuail, Denis. 1987. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar,Terj. Agus Dharma

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif. Bandung : PT

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Nasrullah, Rulli. 2017. Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Natta, Abudin. 1994. Al-Qur’an dan Hadits. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta : Remaja Rosdakarya

Saleh, Hasan. 2000. Study Islam di Perguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ dan Pengembangan Wawasan. Jakarta : Penerbit ISTN

Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta : PT Indeks Simbiosa Rekatama Media.

Soeharti, Irawan. 1995. Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang Sosioteknologi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 1989. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Remaja Rosdakarya

xii

Syukri, Asmuni. 1983. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya : Al – Ikhlas

Yaqub, Ali Mustafa. 2000. Sejarah dan Metode Dakwah Nabi. Pejaten Barat : Pustaka

Jurnal

Bahrudin. 2010. Prinsip-Prinsip Komunikasi dalam Al-Qur’an. Ilmu Dakwah. 4(15) : 837

Iftar Jafar dan Mudzhira Nur Amarullah. 2018. Bentuk-Bentuk Pesan Dakwah dalam Kajian Al-Qur’an. Komunikasi Islam. 08(01) : 43

James R.Situmorang. 2012. Pemanfaatan Internet sebagai New Media dalam Bidang Politik, Bisnis, Pendidikan, dan Sosial Budaya. Administrasi Bisnis FISIP UNPAR : 73

Julis Suriani. 2017. Komunikasi Dakwah di Era Cyber. An-nida’. 41(2) : 258

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Daring, Tersedia di kbbi.kemdikbud.go.id/entri/konten. (diakses 14 Agustus 2020 pkl 20:22)

Michael Haenlein. 2010. Users of The World, Unite! The Challenges and Opportunities of Social Media. Business Horizons : 59-68.

Muhamad Yasin. 2012. Analisis Gaya Komunikasi Guru Matematika Berdasarkan Teori Komunikasi Logika Desain Pesan. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY : 592

Muslim. Tahun Akademik 2015/2016. Varian-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode, dan Jenis Penelitian dalam Ilmu Komunikasi. Wahana. 1(10):78

xiii Internet

Dan Frommer. 2010, "Here's How To Use Instagram", pada laman

https://www.businessinsider.com/instagram201011?r=US &IR=T. Business Insider. (diakses tanggal 08 Agustus 2020, pukul 01:44)

Sarid Ezra, “About Me”, https://saridezra.com/about-me/, Sarid Ezra, (diakses tanggal 09 Agustus 2020, pukul 21:50)

xiv LAMPIRAN

DRAFT PERTANYAAN NARASUMBER

untuk : Pemilik Akun Instagram @SARIDEZRA

ditujukan untuk Pemenuhan Sumber Penelitian Skripsi Strata 1 Komunikasi dan Penyiaran Islam

dengan judul skripsi “Logika Desain Pesan Dakwah pada Akun

Instagram @SARIDEZRA”

dengan rumusan masalah :

1. Bagaimana logika ekspresif dalam pesan dakwah pada unggahan konten akun Instagram @saridezra?

2. Bagaimana logika konvensional dalam pesan dakwah pada unggahan konten akun Instagram @saridezra?

3. Bagaimana logika retorika dalam pesan dakwah pada unggahan konten akun Instagram @saridezra?

Pertanyaan Penelitian untuk Bab 3 : Gambaran Umum :

1. Profil SARIDEZRA

Apa dan siapa saridezra, seperti tagline, landasan, asal mula adanya saridezra, kenapa mengambil ranah dakwah, untuk keperluan komersil atau hobi, dakwah menurut pemilik akun apa, tujuan dan harapan pembuatan saridezra, saridezra dapat ditemukan dimana saja (instagram saja atau facebook juga ada)

Nama akun Sarid Ezra diambil dari nama tengah saya sendiri yaitu Ahmad Sarid Ezra Fathin. Keputusan untuk menggunakan dua penggalan nama tersebut karena

xv

menurut saya nama tersebut cukup komersial dan bisa menjadi self branding. Sebenarnya tidak ada tagline khusus ataupun landasan, Saya hanya mencoba memanfaatkan platform untuk digunakan sebagai media saya menyampaikan pendapat, bercerita, atau ilmu yang saya ketahui. Asal mula saya mengubah akun pribadi ke akun komik/ ilustrasi kalau tidak salah mungkin karena dulu tahun 2015-an sedang naik-naiknya media konten komik di instagram dan saya mencoba ikut andil karena menurut saya itu hal yang menarik. Apalagi saat itu saya sedang menunggu wisuda S1 dan saya juga memiliki alat gambar digital yang menganggur. Saat saya mulai, konten yang saya bagikan belum menuju ke ranah dakwah, tapi hal-hal remaja pada umumnya. Keputusan saya untuk membuat konten dakwah mungkin karena saat itu sangat sedikit yang membahas soal agama. Dan ternyata responnya cukup bagus sehingga saya melanjutkan mengambil tema tersebut walaupun tak jarang diselingi konten umum. Keputusan tersebut juga tak lepas dari perjalanan masa sekolah maupun kuliah yang aktif mengikuti kegiatan kerohanian Islam. Saya masih ingat perkataan ustadz yang pada ceramahnya bilang “jadi ustadz dulu, sebelum jadi apa-apa”. Konten instagram saya tersebut saat pertama kali dibuat murni untuk hobi, karena saya saat itu juga sudah punya pekerjaan. Walaupun dalam perjalanannya, terkadang dikomersilkan. Dakwah menurut saya adalah menyebarkan hal baik yang

xvi

mungkin dapat berguna untuk sesorang dan pasti berguna untuk orang yang menyebarkan. Maaf kalau salah. Tujuan dan harapan saya adalah agar akun tersebut dapat memberikan manfaat ke orang yang membaca, atau setidaknya menghibur. Dan yang paling penting sebenarnya adalah sebagai pengingat kepada yang membuatnya. Susah memang, tetapi saya yakin hal baik yang kecil selalu ada manfaatnya. Sarid Ezra kontennya hanya bisa ditemukan di IG dan FB, karena nama tersebut juga sudah saya gunakan sebagai branding bisnis saya yang lain.

2. Struktur @SARIDEZRA

(penggagas, pemilik, direktur, tim kreatif, manajer produksi, staf)

Proses atau alur jika ada konten kerja sama dengan kreator lain

Proses atau alur jika ada konten untuk keperluan komersil Akun instagram @saridezra hanya dikelola oleh satu orang yaitu saya sendiri. Untuk kerja sama dengan kreator lain biasanya melalui komunitas. Untuk keperluan komersil saya sudah mencantumkan alamat email saya di halaman IG. Tetapi untuk sekarang saya tidak menerima endorsement ataupun kerja sama dalam bentuk apapun. 3. Prinsip dan Nilai @SARIDEZRA

Prinsip dan nilai yang selalu saya coba pegang untuk konten-konten saya adalah “kalau tidak bisa bermanfaat,

xvii

setidaknya bisa menghibur”. Meski sering kali konten yang saya buat tidak berisi keduanya.

4. Akun Instagram @SARIDEZRA

Kenapa akun tersebut dibuat dan kenapa di instagram? Sasaran dakwahnya siapa?

Materi atau kontennya apa?

Apakah ada konten yang didokumentasikan secara fisik (media cetak)?

Seperti yang saya sudah jawab sebelumnya. Akun tersebut dibuat karena saya berpikir saya memiliki ide-ide yang beda dari akun yang lainnya. Dan dulu saat saya memutuskan untuk lebih fokus ke dakwah karena saya berpikir harus ada akun yang mengimbangi akun-akun yang lain untuk kebutuhan media konten remaja. Penggunaan Instagram karena platform gambar paling besar saat itu adalah instagram dan sesuai dengan sasaran dakwahnya yaitu remaja. Saya beberapa kali kolaborasi dengan kreator lain dalam bentuk komik fisik. Beberapa kali juga sempat ditawarkan untuk membuat buku, tetapi belum bisa terealisasikan.

Pertanyaan Penelitian untuk Bab 5 : Pemabahasan :

1. Apa gaya yang berusaha dibangun dalam mendesain pesan di Instagram?

xviii

Gaya yang berusaha dibangun adalah penyampaian pesan sering kali dilakukan secara tidak langsung, tetapi secara tersirat tanpa berusaha menggurui.

2. Apa keunggulan pesan dakwah yang ada di Instagram @saridezra?

Keunggulan pesan dakwah pada akun saridezra menurut saya yaitu terletak pada gaya penyampaian pesan baik melalui cerita ataupun berusaha mengaitkan dengan fenomena yang sedang terjadi baik secara tersirat maupun tersurat dengan berusaha tanpa menggurui.

3. Pemanfaaan Instagram oleh pemilik akun sebagai media dakwah, memiliki dampak apa saja baik secara internal maupun eksternal?

Secara tidak langsung berdampak kepada diri saya sendiri untuk lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu semacam “tameng”. Secara eksternal saya bisa lebih mengasah kemampuan saya baik dalam aspek desain maupun tata bahasa.

4. Berdasarkan bio di Instagram @saridezra yang menyebutkan ‘just wanna share some useful stuff. Or sometimes spam (?)’, apakah mencerminkan secara keseluruhan bahwa konten atau pesan yang diunggah di instgaram adalah hanya hasil dari ungkapan ekspresi dari pemilik akun?

Dari bio tersebut ada harapan bahwa apapun yang saya unggah diharapkan ada manfaatnya atau setidaknya menghibur

xix

5. Bagaimana proses dalam penentuan tema konten dan penggalian ide-ide tersebut?

Proses penggalian ide dan penentuan tema dilakukan dengan melihat trend yang sedang berlangsung, ilmu baru yang menarik yang saya dapat baik dari pengajian ataupun artikel, hingga pengalaman pribadi.

6. Ada unggahan konten yang terdapat watermark episode, apakah mini series tersebut adalah episode hasil dari keperluan komersil atau pekerjaan berbayar?

Unggahan pada akun tersebut sepenuhnya dibuat karena penyaluran hobi ataupun media penyampaian pendapat. Penggunaan watermark adalah untuk memudahkan pembaca dalam mengenal konten.

7. Sahur masih sendiri, pojok cewek, pojok cowok, indi, indah, juz 30, teman kecil, rin dan rio adalah mini series yang dibuat oleh pemilik akun. Bisakah memberikan sinopsis atau penjelasan singkat dari setiap series dari sudut pandang pembuat konten?

Mungkin ini agak panjang kalau dijelaskan satu-satu. Dari semua konten itu saya bisa menyimpulkan bahwa kita tidak selalu bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Saat manis ataupun pahit kehidupan merupakan bagian dari serangkaian perjalanan kehidupan.

8. Dalam memposting atau mendesain pesan di Instagram, apakah pemilik akun mempertimbangkan bahwa pesan yang dibuat akan dipublikasikan secara umum, maka pesan

xx

menggunakan bahasa yang dapat diterima oleh masyarakat?

Atau mendesain pesan hanya difaktori keinginan mengungkapkan ekspresi dari pemilik akun?

Saya berusaha menggunakan bahasa yang mudah dimengerti semua kalangan khususnya remaja sebagai target utama. Dalam perjalanannya, saya berusaha terus memperbaiki dan mencari formula yang bisa diterima dengan melihat respon pembaca.

9. Apakah ada beberapa unggahan konten di Instagram @saridezra yang bertujuan untuk mengubah atau menggiring opini pengikutnya agar berpersepsi sama dengan pemilik akun?

Ada bahkan mungkin banyak. Biasanya untuk mengkonter pesan atau konten dari yang tidak sepaham. Tujuan lain dari menggiring opini adalah memberikan persepsi dari sudut pandang yang lain.

10. Apakah ada indikator jika pesan dibuat berdasarkan keinganan pemilik akun menyampaikan ekspresi? Seperti penulisan menggunakan hurus kapital, ada emotikon, ada kata ‘hehe’ diakhir kalimat?

Pasti ada. Penggunaan huruf kapital untuk menegaskan sesuatu. Penggunaan emotikon atau kata “hehe” untuk mengakrabkan diri kepada pembaca ataupun bisa untuk mengurangi tendensi dari postingan tanpa mengurangi keseriusan konten.

xxi

11. Apakah ada indikator jika pesan dibuat berdasarkan mempertimbangkan perasaaan atau tanggapan pembaca pesan? Seperti biasanya pesan dibuat dengan bahasa yang sopan dan dapat dimaklumi oleh banyak orang.

Ada pesan yang bersifat lembut, ada juga yang tegas. Indikator dilihat dari seberapa penting pesan yang akan disampaikan.

12. Apakah ada indikator jika pesan dibuat berdasarkan keinginan untuk menggiring opini pembaca agar berpersepsi sama dengan pemilik akun? Seperti mempertimbangkan unsur keuntungan dari menyamakan persepsi dengan pemilik akun.

Indikator dilihat dari seberapa ofensif postingan yang dibuat. Persamaan persepsi terbentuk seiring dari berapa lama pembaca mengikuti akun.

13. Diantara mempertimbangkan desain pesan berdasarkan ekspresi pemilik akun, pembaca pesan, dan keinginan menggiring opini. Manakah yang paling mendominasi? Yang paling mendominasi adalah ekspresi pemilik akun. Penyampaian pesan ada karena adanya usaha saya mengekspresikan diri melalui karya baik dalam usaha dakwah ataupun sekadar membagikan pengalaman yang mungkin pernah dilalui juga oleh pembaca.

14. Apa tujuan utama dalam berkonten di Instagram melaui akun @saridezra tersebut?

Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, tujuan utama saya dalam membuat konten adalah membagikan

xxii

pengalaman saya ataupun menyampaikan pesan yang saya harapkan berguna atau sekadar mencoba menghibur. 15. Kenapa dalam kurun waktu 1-2 tahun kebelakang jarang

membuat konten? Apakah lebih memfokuskan kepada pembuatan font?

Kalau boleh jujur, saya selalu berusaha membuat konten untuk akun tersebut. Tetapi tidak pernah terunggah mungkin karena faktor kecemasan saya terhadap tanggung jawab pesan yang saya sampaikan ataupun hanya sekadar melihat respon pembaca. Dan juga memang dalam kurun dua tahun belakangan saya disibukkan dengan studi ataupun kerja saya. Ingin sekali saya aktif lagi, tetapi tidak tau mulai dari mana.

Terima kasih, Sarid Ezra

Dalam dokumen LOGIKA DESAIN PESAN DAKWAH PADA KONTEN AKUN (Halaman 152-170)

Dokumen terkait