• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOGIKA DESAIN PESAN DAKWAH PADA KONTEN AKUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LOGIKA DESAIN PESAN DAKWAH PADA KONTEN AKUN"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Sosial (S.Sos)

Oleh :

Varien Sakinah Awanda NIM 11170510000084

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1442 H / 2021 M

(2)

LOGIKA DESAIN PESAN DAKWAH PADA

KONTEN AKUN INSTAGRAM @SARIDEZRA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Oleh :

Varien Sakinah Awanda NIM : 11170510000084

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PERNYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi berjudul “LOGIKA

DESAIN PESAN DAKWAH PADA KONTEN AKUN INSTAGRAM @SARIDEZRA” telah diujikan dalam siding

munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 3 Maret 2021. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata (S1) Sarjana Sosial pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Tangerang Selatan, 03 Maret 2021

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Dr. Armawati Arbi, M.Si Dr. Edi Amin, M.A NIP. 196502071991032002 NIP.197609082009011010

Anggota :

Penguji 1 Penguji 2

Zakaria, M.Ag Dr. Nuriyah, M.M.

NIP. 197208072003121003 NIP. 96505062002122002

Pembimbing :

Drs. Wahidin Saputra, M.Ag

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Varien Sakinah Awanda

NIM : 11170510000084

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Logika Desain Pesan Dakwah Pada Konten Akun Instagram @saridezra” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunanya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Tangerang Selatan, 03 Maret 2021

Varien Sakinah Awanda NIM 1117051000084

(5)

i ABSTRAK Varien Sakinah Awanda

Logika Desain Pesan Dakwah Pada Konten Akun Instagram @saridezra

Akun Instagram @saridezra merupakan akun dakwah yang unggahannya memiliki target kepada remaja aktif pada media sosial Instagram. Akun Instagram @saridezra memiliki desain pesan yang menggabungkan gambar, tipografi, dan isi pesan yang beragam. Akun Instagram @saridezra juga memiliki banyak tema pesan yang dapat diambil, salah satunya yaitu pesan dakwah aqidah, syariah, dan akhlak. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan pertanyaan yaitu bagaimana logika desain pesan dakwah pada akun Instagram @saridezra?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penulis memperoleh data dari kegiatan observasi unggahan konten akun Instagram @saridezra. Penulis juga mengkategorikan pesan yang didesain berdasarkan jenis pesan dakwah dan teori logika desain pesan oleh Barbara O’Keefe.

Teori logika desain pesan memiliki 3 jenis, yaitu logika ekspresif, logika konvensional, dan logika retorika. Logika ekspresif adalah logika yang berhubungan dengan ekspresi dan perasaan. Logika konvensional adalah logika yang didesain agar pesan tersampaikan dan dapat dipahami sesuai aturan oleh semua orang. Dan logika retorika adalah logika yang didesain untuk negosiasi dengan cara beretorika.

Dalam akun Instagram @saridezra, logika ekspresif didesain dengan penggunaan bahasa non-formal, emotikon, garis bawah, dan huruf kapital pada pesan aqidah dan akhlak. Logika konvensional didesain dengan penggunaan bahasa formal, tipografi, kutipan tokoh, dan potongan hadits dan ayat Al-Qur’an. Dan pada logika retorika pesan didesain dengan penggunaan bahasa yang menarik perhatian, slogan, kalimat pertanyaan, dan kalimat sebab-akibat.

Kata Kunci : Logika Desain Pesan, Pesan Dakwah, Akun Instagram @saridezra

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan kenikmatan, kesabaran, keberkahan, dan ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul “Logika Desain Pesan Dakwah pada Konten Akun Instagram @saridezra”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Semoga kelak kita mendapatkan syafaat dari beliau, aamiin yaa rabbal’alamiin.

Dalam proses menyelesaikan skrispsi ini tentu tidak luput dari berbagai macam kesulitan beragam yang penulis lalui baik itu dari segi internal maupun eksternal, dan juga dari segi materi maupun non materi. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Akan tetatpi, karena adanya dukungan dari berbagai pihak, maka sebagai tanda syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A, sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Suparto, M.Ed, Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Dr. Siti Napsiyah, S.Ag., MSW., sebagai Wakil Dekan 1 Bidang Akademik. Dr. Sihanudin Noor, M.Ag.,

(7)

iii

sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum. Drs. Cecep Castrawijaya, M.A., sebagai Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

3. Dr. Armawati Arbi, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan Dr. H. Edi Amin, M.A., sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Drs. Wahidin Saputra, M.Ag., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telag meluangkan waktunya dan senantiasa membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Drs. S. Hamdani, M.Ag., sebagai Dosen Penasehat Akademik yang telah membantu penulis dalam memberikan saran-saran terbaik untuk perkuliahan dan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta pengalamannya kepada penulis. Dengan harapan ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi penulis dan masyarakat luas.

7. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan pelayanannya dengan baik sehingga penulis dapat melaksanakan sidang dengan lancar. 8. Pemilik akun Instagram @saridezra, Ahmad Sarid Ezra yang

semoga senantiasa diberi kesehatan dan keberkahan yang berlimpah.

9. Keluarga penulis. Orang tua penulis, ibunda Ida Saprudin Abad dan ayahanda Asep Setiawan atas segala kasih sayang dan do’a yang selalu dipanjatkan untuk penulis. Untuk adik Khalil Al Khairi yang menjadi pemicu semnagat penulis.

(8)

iv

10. Seluruh keluarga besar Komunitas JTV, paguyuban UJBC, Beasiswa 10.000 Jakarta, kelompok KKN 166 Adibrata, dan teman seperjuangan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2017 khususnya KPI B yang penuh semangat dan ceria dalam kebersamaan memperoleh ilmu.

11. Teman-teman semasa kuliah Ayu Nadia, Pitri Amalia, Aulia Fitri, Yuniar Mauludina, Tika Destiana, Nurlela Gustiawati, Aidiya Irdiani Asra, Desviana, Nadzifa Silviana, Rizki Rachmawati Tsani, Ratnasari Ayuningtyas, dan Agung Nur Faizi yang menjadi penyemangat penulis dan selalu bersama penulis baik dalam kondisi susah maupun senang.

12. Kepada tiga sahabatku Raudhotul Fitria, Ghinna Alauddina Iskandar, dan Fadhli Naufal. Juga teman-teman di grup Lulusan Apaan Si Ini dan Pants, Dea, Raihan, Opang, Ridwan, Akmal, Ekana Listiani, Febby, Lula, Marin, Mitha, Wendy, Zacky, dan Maula.

13. Semua pihak lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih untuk semuanya atas motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

Tangerang Selatan, 03 Maret 2021

(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR / BAGAN ... ix

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Batasan Masalah... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

F. Penelitian Terdahulu ... 11

G. Metodologi Penelitian ... 12

H. Sistematika Penulisan ... 23

BAB II : LANDASAN TEORI ... 26

A. Teori Logika Desain Pesan ... 26

1. Logika Ekspresif ... 27

2. Logika Konvensional ... 29

3. Logika Reorika ... 30

B. Pesan Dakwah ... 31

1. Pengertian Pesan Dakwah ... 31

2. Materi Dakwah ... 32

C. Tinjauan Tentang Konten Media ... 37

(10)

vi

2. Jenis Konten Media ... 38

D. Tinjauan Tentang Instagram ... 39

1. Pengertian Instagram ... 39

2. Sejarah Instagram ... 41

3. Fitur Instagram ... 42

E. Tinjauan Tentang Analisis Isi ... 44

1. Pengertian Analisis Isi ... 44

2. Karakteristik Analisis Isi ... 45

3. Prosedur Analisis Isi... 48

BAB III : GAMBARAN UMUM ... 49

A. Gambaran Umum @saridezra ... 49

1. Profil @saridezra ... 49

2. Struktur @saridezra ... 52

3. Prinsip dan Nilai @saridezra ... 54

4. Akun Instagram @saridezra ... 54

5. Pesan Dakwah dalam Instagram @saridezra ... 60

BAB IV : DATA DA TEMUA PENELITIAN ... 74

A. Logika Ekspresif dalam Unggahan Pesan Dakwah Instagram @saridezra ... 74

B. Logika Konvensional dalam Unggahan Pesan Dakwah Instagram @saridezra ... 78

C. Logika Retorika dalam Unggahan Pesan Dakwah Instagram @saridezra ... 83

BAB V : PEMBAHASAN ... 98

A. Analisis Logika Ekspresif dalam Unggahan Pesan Dakwah Instagram @saridezra ... 98

(11)

vii

B. Analisis Logika Konvensional dalam Unggahan Pesan

Dakwah Instagram @saridezra ... 111

C. Analisis Logika Retorika dalam Unggahan Pesan Dakwah Instagram @saridezra ... 124

BAB VI : PENUTUP ... 135

A. Kesimpulan ... 135

B. Saran ... 139

DAFTAR PUSTAKA ... x LAMPIRAN

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jenis pengemasan pesan pada akun Instagram @saridezra ... 62

Tabel 3.2 Unggahan pesan aqidah pada akun Instagram @saridezra ... 68

Tebel 3.3 Unggahan pesan syariah pada akun Instagram @saridezra ... 70

Tabel 3.4 Unggahan pesan akhlak pada akun Instagram @saridezra ... 74

Tabel 4.1 Pengelompokan unggahan pesan dakwah pada Instagram @saridezra kedalam logika desain pesan : logika ekspresif, logika konvensional, dan logika retorika ... 97

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR / BAGAN

Bagan 1.2 Alur proses teknik analisis data ... 20

Gambar 3.1 Halaman utama profil Instagram @saridezra ... 51

Gambar 3.2 Halaman utama website www.saridezra.com ... 53

Gambar 3.3 Unggahan konten untuk keperluan iklan dan bentuk fisik karya @saridezra ... 54

Gambar 3.4 Unggahan komik bersambung berjudul ‘Makna’.... 57

Gambar 3.5 Konten @saridezra dengan desain visual ilustrasi, tipografi, dan komik. ... 58

Gambar 3.6 Konten @saridezra dalam bentuk foto dan video ... 59

(14)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pesan adalah unsur utama dari komunikasi. Komunikasi terjadi karena sebuah alasan yaitu untuk menyampaikan sebuah pesan, sehingga menjadikan unsur pesan dalam komunikasi menjadi syarat utama agar komunikasi dapat terjadi. Tanpa adanya pesan, komunikator maupun komunikan tidak dapat melakukan komunikasi. Pesan juga menjadi indikator yang menentukan keberhasilan komunikasi, dimana jika pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh komunikan, maka dapat dikatakan jika komunikasi tersebut berhasil. Menurut Onong Effendy, pesan adalah suatu komponen dalam proses komunikasi yang berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan lambang, bahasa, atau lambang-lambang lainnya yang disampaikan kepada orang lain.

Pesan yang dapat dengan mudah diterima dan dipahami oleh komunikan adalah hal yang terpenting dalam komunikasi. Untuk itu sebuah pesan yang baik tidak sembarang dikemas hanya agar informasi tersampaikan, namun dikaji menggunakan sebuah proses produksi pesan agar pesan terkemas dengan baik, menarik, dan mudah dipahami.

Cara setiap komunikator dalam memproduksi pesan agar menjadi sebuah pesan yang menarik dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Terdapat faktor yang memengaruhi sebuah pesan

(15)

disampaikan dan dikemas dalam sebuah desain pesan tertentu oleh komunikator, salah satunya yaitu faktor logika yang digunakan komunikator dalam memproduksi sebuah pesan, disebut sebagai teori logika desain pesan (message design logics theory). Teori logika desain pesan ini dicetuskan oleh Barbara O’Keefe, membahas bagaimana produksi pesan terjadi sehingga menjadi sebuah konsep komunikasi berupa desain pesan yang memengaruhi jenis pesan yang dibentuk oleh komunikator.

Teori ini memiliki 3 premis, yaitu logika ekspresif, logika konvensional, dan logika retorika. Yang pertama adalah logika ekspresif, yaitu bagaimana sebuah pesan dibentuk berdasarkan ekspresi perasaan dan pikiran dari komunikatornya. Yang kedua adalah logika konvensional, yaitu bagaimana sebuah pesan dibentuk berdasarkan prosedur yang ada, sehingga komunikan menerima pesan dengan cara yang sopan, pantas, dan mengikuti aturan yang ada. Dan yang ketiga adalah logika retorika, yaitu bagaimana sebuah pesan dibentuk berdasarkan keinginan komunikator untuk mengubah aturan melalui negosiasi, sehingga pesan yang dibentuk cenderung lembut, luwes, berwawasan, dan terpusat kepada komunikannya.

Teori logika desain pesan ini dibuat secara general untuk semua jenis bidang pesan. Seperti pesan dibidang bisnis, hiburan, pendidikan, dan dakwah. Saat ini pesan dakwah sedang mengalami intensitas yang semakin meningkat dari waktu ke waktu disertai dengan meningkatnya keterampilan dan kreatifitas dalam menyampaikan pesan dakwah, dan secara tidak langsung kegiatan

(16)

ini memperluas area komunikasi. Perluasan ini juga mendorong manusia untuk lebih mengkaji mengenai ilmu dakwah dan berusaha mengembangkan metode, materi, dan lain sebagainya. Dakwah merupakan salah satu bentuk komunikasi yang menyampaikan pesan ajaran agama islam kepada mad’u atau komunikan, dengan tujuan yang sama yaitu memberikan informasi, mendidik, dan mempengaruhi, atau dalam istilah agama islam yaitu amar ma’ruf nahi munkar yaitu mengajak kepada kebaikan dan menjauhi keburukan. Hal itu pun menjadikan teori-teori yang berkembang dalam ilmu komunikasi, akan berlaku juga didalam dakwah.

Perihal dakwah ini pada dasarnya ada di Al Qur’an surah Ali Imron ayat 104, dengan bunyi:

َن ۡوَهۡنَي َو ِفو ُرۡعَمۡلٱِب َنو ُرُمۡأَي َو ِرۡيَخۡلٱ ىَلِإ َنوُعۡدَي

ةَّمُأ ۡمُكنِ م نُكَتۡلَو

1

َنوُحِلۡفُمۡلٱ ُمُه َكِٕٮٰٓ ـَل ْوُأ َو ۚ ِرَكنُمۡلٱ ِنَع

Artinya : “Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”2

Perkembangan dakwah sejak awal para nabi melakukannya hingga saat ini mengalami banyak perkembangan dari segi materi dan metode. Metode dakwah adalah cara-cara penyampaian pesan

1 QS. Ali Imran (3): 104.

2 Kementrian Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemahnya,

(17)

dakwah yang dilakukan oleh seorang komunikan atau dai. Dalam istilah komunikasi, metode itu dikenal dengan saluran komunikasi, sehingga metode dakwah bisa dikatakan sebagai media dakwah.3 Perkembangan penyampaian pesan dakwah itu pun tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan media komunikasi informasi yang terus menerus mengalami peningkatan. Sehingga saat ini dakwah banyak disampaikan dengan metode yang bervariasi, salah satunya menggunakan metode media baru (new media).

Istilah new media sudah diperkenalkan sejak tahun 1969 oleh Masrshall McLuhan. Denis McQuail mendefinisikan new media sebagai perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda pula. Media elektronik baru ini mencakup beberapa sistem teknologi seperti : sistem transmisi (melalui kabel atau satelit), sistem miniaturisasi, sistem penyimpanan dan pencarian informasi, sistem penyajian gambar (dengan menggunakan kombinasi teks dan grafik secara lentur), dan sistem pengendalian (oleh komputer).4

Munculnya istilah new media sangat berkaitan erat dengan hadirnya internet di dunia ini. Sekalipun dalam perkembangannya new media tidak hanya terbatas kepada internet, namun internet merupakan alat atau media yang paling dominan dalam era new

3 Julis Suriani, “Komunikasi Dakwah di Era Cyber” Jurnal An-nida’, Vol.41

No.2, 2017, h.258.

4 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Terj. Agus

(18)

media.5 Sebelum munculnya new media, pesan disampaikan melalui media cetak (koran, majalah, dll) dan media elektronik (TV, radio, dll). Peralihan dari media cetak dan media elektronik ke new media tersebut tidak serta merta menghapuskan cara penyampaian pesan media cetak dan elektronik, akan tetapi pesan tersebut mengalami peningkatan metode dengan penggunaan internet, sehingga pesan dapat disiarkan atau disampaikan secara daring/online, dengan nilai efektivitas dan biaya produksi yang relatif terjangkau.

Media komunikasi dan informasi yang dikembangkan oleh internet memiliki berbagai macam produk, salah satunya yaitu media sosial. Andreas Kaplan dan Michael Henlein mendifinisikan media sosial sebagai suatu kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.6 Menurut Van Dijk, media sosial dapat dilihat sebagai fasilitator online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.7 Metode new media khusunya media sosial sedang menjadi trendsetter, tidak hanya dalam ajang eksistensi diri, namun juga dalam melakukan banyak kegiatan, diantaranya berkarya dengan binis, edukasi, informasi, dan dakwah. Seorang pendakwah yang menggunakan media sosial

5 James R.Situmorang, “Pemanfaatan Internet sebagai New Media dalam Bidang Politik, Bisnis, Pendidikan, dan Sosial Budaya” Jurnal Administrasi

Bisnis FISIP UNPAR, 2012, h.73

6 Michael Haenlein, “Users of The World, Unite! The Challenges and Opportunities of Social Media.” Business Horizons, 2010, h. 59-68. 7 Rulli Nasrullah, Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017), h. 11.

(19)

sebagai metodenya dalam menyampaikan pesan atau dakwah, akan lebih memfokuskan diri pada eksistensi diri yang didukung dengan tekanan inovasi, kreativitas dan kolaborasi yang tinggi agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan dapat bersaing dalam sistem sosial saat ini. Dengan itu, dapat dikatakan bahwa internet, new media, dan media sosial sudah menjadi suatu kesatuan yang melahirkan media dakwah kontemporer dengan memiliki jangkauan luas untuk menyeru kebaikan dan mencegah keburukan.

Berdasarkan hasil riset Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2019 pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total populasi. Dilanjutkan dengan hasil riset dari Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2020 yaitu penggunaan media sosial yang paling sering di Indoensia adalah YouTube dengan persentase pengguna mengakses 88%, WhatsApp 84%, Facebook 82%, dan Instagram 79%. Ke-empat media sosial itu memiliki fungsi dan keunggulannya masing-masing dalam publikasi kontennya. Konten (bahasa Inggris : content) adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik..8

Instagram (juga disebut IG atau Insta) adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram

8 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta :

(20)

sendiri.9 Konten utama pada aplikasi ini adalah berbagi foto dan video yang berdurasi 1 menit, dengan kolom deskripsi singkat dan kolom komentar interaktif untuk pengguna dan pengakses. Seiring berkembangnya, aplikasi ini membuat fitur-fitur lainnya yang tetap mengutamakan foto dan video, yaitu instgram stories, live instagram, IGTV, dan penggunaan filter digital yang tidak terfokus pada perubahan tone warna saja, tetapi dikembangkan menjadi filter digital dengan animasi atau pertanyaan tematik.

Populer dan banyaknya masyarakat yang mengakses instagram, menjadikannya sebuah peluang besar untuk pendakwah dalam menyampaikan dakwahnya. Konten utama foto dan video maupun fitur-fitur pendukung lainnya dimanfaatkan untuk menebarkan pesan dakwah dengan sekreatif mungkin agar menarik untuk dibaca dan dilihat pengakses. Pada umumnya dakwah melalui foto atau gambar di instagram berupa hadits, foto ulama dan kalamnya, atau tulisan pesan dakwah orisinil dari pengguna dengan menggunakan elemen visual desain grafis seperti tipografi, fotografi, dan ilustrasi. Sedangkan dakwah melalui video berupa cuplikan video ceramah, video blog, film pendek, dan animasi.

Salah satu akun dakwah yang terdapat di instagram adalah @saridezra. Akun tersebut memiliki 38.800 pengikut dan 670 unggahan terhitung sampai 1 Desember 2020. @saridezra adalah

9 Dan Frommer (1 November 2010), "Here's How To Use Instagram", https://www.businessinsider.com/instagram-2010-11?r=US&IR=T, Business Insider, (diakses tanggal 08 Agustus 2020, pukul 01:44)

(21)

nama asli dari pemilik akun dengan nama panjang Ahmad Sarid Ezra Fathin. Ia berasal dari Selong, Nusa Tenggara Barat, dan sekarang bertempat di Kota Yogyakarta. Dalam website pribadinya www.saridezra.com, ia menuliskan profesinya sebagai type designer. Selain itu, pada laman profile websitenya. Ia menuliskan profil tentangnya yaitu “Hi, My name is Sarid Ezra. I make fonts for life. Mostly Script. It's fun to know that your fonts is using by someone. Because you made it from sketch to become an installable font.”.10

Konten yang diunggah pada akun instagram @saridezra didominasi oleh foto atau gambar pesan dakwah, motivasi, dan pengetahuan islam yang dikemas dalam bentuk desain grafis. Ciri khas yang ia miliki dalam unggahannya adalah animasi kartun islami yang dijadikan percakapan pendek sehari-hari atau komik dan tipografi (seni cetak atau tata huruf) pesan dakwah orisinil miliknya. Sedangkan konten video yang ia unggah yaitu berupa pengetahuan islam seperti makharijul huruf. Isi konten @saridezra disertai dengan deskripsi singkat yang sesuai dengan tema unggahan, namun keunikan dari unggahan konten miliknya adalah pesan dakwah yang ia sampaikan pada unggahan menggunakan gaya bahasa non-formal yang humoris dengan ilustrasi yang mendukung, dan terkadang menggunakan majas sindiran, sehingga pesan dakwah yang ia unggah menjadi mudah dipahami, menarik, dan mempunyai ciri khas tersendiri.

10 Sarid Ezra, “About Me”, https://saridezra.com/about-me/, Sarid Ezra,

(22)

Berdasarkan paparan diatas, melihat dari unggahan @saridezra maka peniliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam mengkaji faktor logika desain apa yang digunakan terhadap unggahan konten pesan dakwah pada akun Instagramnya, dengan judul

“Logika Desain Pesan Dakwah pada Konten Akun Instagram @saridezra.”

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasi yaitu logika desain pesan yang digunakan pada produksi konten, sehingga menghasilkan sebuah desain pesan dakwah dalam konten akun Instagram @saridezra.

C. Batasan Masalah

Agar penulisan ini lebih terfokus pada satu permasalahan, maka penulis membatasi penelitian ini pada isi pesan dakwah dalam konten akun Instagram @saridezra menggunakan teori logika desain pesan dalam rentang waktu unggahan tanggal 18 September 2015 sampai dengan tanggal 29 Juni 2020.

D. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagaimana logika ekspresif, konvensional, dan retorika dalam pesan dakwah pada uanggahan konten akun Instagram @saridezra?

(23)

b. Apa integrasi teori logika desain pesan dan ilmu dakwah pada uanggahan konten akun Instagram @saridezra?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui logika ekspresif, konvensional, dan retorika yang terdapat pada unggahan konten akun Instagram @saridezra

b. Untuk mengetahui integrasi teori logika desain pesan dan ilmu dakwah pada uanggahan konten akun Instagram @saridezra

2. Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat memberikan manfaat secara :

a. Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu komunikasi dan penyiaran islam, khususnya persoalan produksi sebuah pesan dalam konten media sosial Instagram bagi para akademisi.

b. Praktis

Dengan penelitian ini, diharapkan dapat menjadi peluang bagi masyarakat untuk berdakwah dengan cara yang berbeda, yaitu sebagai referensi untuk mengembangkan kreatifitas agar dakwah yang disampaikan dapat dikemas dengan menarik sehingga dakwah dapat diterima masyarakat.

(24)

F. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelusuran dan telaah terhadap berbagai hasil kajian yang terkait dengan hal yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Skripsi dengan judul “Analisis Isi Pesan Dakwah

Sinetron Kun Anta 2 episode 01 sampai episode 06 di MNC TV” oleh Ismy Nurus Shobah (UIN Sunan Ampel Surabaya Tahun 2019). Persamaan dalam penelitian ini adalah membahas bagaimana menganalisis sebuah pesan dakwah pada sebuah media. Perbedaanya terdapat pada penggunaan media yang digunakan, yaitu jika penelitian tersebut menggunakan konten yang terdapat pada media televisi, maka peneliti menggunakan konten yang terdapat pada media sosial Instagram.

2. Skripsi dengan judul “Komunikasi Dakwah melalui Komik di Instagram (Analisis Isi Konten Dakwah dalam Akun Instagram @Komikin_ajah” oleh Dina Tria Faradita (Universitas Muhammadiyah Malang Tahin 2017). Persamaan dalam penelitian ini adalah membahas tentang analisis isi konten dakwah pada media sosial Instagram. Perbedaanya terdapat pada objek yang diteliti, jika pada penelitian tersebut membahas tentang analisis isi pesan dakwah pada konten yang berupa komik, maka peneliti menggunakan objek konten yang berupa foto dan video.

(25)

3. Skripsi dengan judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Akun Instagram @hijabalila” oleh Shera Maulidia Gusniati (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2020). Persamaan dalam penelitian ini adalah membahas bagaimana menganalisis isi pesan dakwah pada sebuah akun di Instagram. Perbedaanya terdapat pada fokus penelitian, jika pada penelitian tersebut difokuskan pada komunikasi intrapribadi yang terdapat pada kolom deskripsi singkat Instagram, maka peneliti memfokuskan pada isi pesan unggahan konten foto atau video yang mengandung pesan dakwah ditinjau dari teori logika desain pesan.

4. Skripsi dengan judul “Desain Pesan Akhlak dalam Novel Ayat-Ayat Cinta 2 Karya Habiburrahman El-Shirazy” oleh Umu Aeman (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2017). Persamaan dalam penelitian ini adalah membahas desain pesan pada sebuah teks. Perbedaanya terdapat pada pokok bahasan, jika pada penelitian tersebut membahas desain pesannya, maka peneliti memfokuskan pada faktor logika yang terdapat pada sebuah desain pesan dakwah.

G. Metodologi Penelitian 1. Paradigma Penelitian

Menurut Harmon, paradigma adalah cara mendasar untuk melakukan persepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara

(26)

khusus tentang realitas.11 Paradigma penelitian adalah pola pikir atau cara pandang (aliran/mazhab) mengenai keseluruhan proses, format dan hasil penelitian. Ragamnya dintaranya adalah positivis, interpretif, dan kritis.12

Penelitian dalam penelitian ini menggunakan perspektif teori logika desain pesan dalam konten di instagram, maka paradigma yang digunakan adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memangndang realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi dari kemampuan berpikir seseorang, dimana kebenaran suatu realitas sosial bersifat relatif.13

Alasan penelitian ini cocok menggunakan paradigma konstruktivisme karena makna teks tidak dapat dilihat begitu saja seperti apa yang dituliskan, melainkan dari peneliti berusaha membentuk konstruksi realitas dari bagian-bagian teks, sehingga penelitian ini memperhatikan peristiwa, proses, dan otentitas dokumen.

11 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif, (Bandung :

PT Remaja Rosdakarya, 2004), h.49

12 Muslim, “Varian-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode, dan Jenis Penelitian dalam Ilmu Komunikasi” Jurnal Wahana, Tahun Akademik

2015/2016, Vol. 1, No. 10, h.78

13 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta : Kencana, 2008),

(27)

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana metode kualitatif menurut Gogdan dan Guba adalah prosedur penelitian yang menghasilakan data desktritif atau data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.14

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan analisis isi (content analysis) media kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan ini lebih banyak dipakai untuk meneliti dokumen yang berupa teks, gambar, simbol dan sebagainya untuk memahami budaya dari suatu konteks sosial tertentu. Dalam analisis isi media kualitatif semua jenis data atau dokumen yang dianalisis lebih cenderung disebut dengan istilah “text” apapun bentuknya gambar, tanda, simbol, gambar bergerak, dan sebagainya. Atau dengan kata lain yang disebut dokumen dalam analisis isi kualitatif ini adalah wujud dari representasi simbolik yang dapat direkam/ didokumentasikan atau disimpan untuk dianalisis. Analisis isi media kualitatif ini merujuk pada metode analisis yang integratif dan lebih secara konseptual untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah, dan menganalisis

14 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja

(28)

dokumen untuk memahami makna, signifikansi, dan relevansinya.15

Dan jenis metode penelitian deskriptif menurut Nanan Sudjana dan Ibrahim (1989) merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian untuk kemudian digambarkan sebagaimana mestinya.16

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subyek penelitian, adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran (Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862). Dan subjek penelitian pada penelitian ini adalah akun instagram @saridezra.

Obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian (Kamus Bahasa Indonersia; 1989: 622). Menurut (Supranto 2000: 21) obyek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti. Dan objek penelitian pada penelitian ini adalah pesan dakwah dalam unggahan konten berupa teks didalam gambar dan video pada instagram @saridzera pada periode September 2015 sampai dengan Juni 2020.

15 Burhan Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer, (Jakarta : Rajawali Pers, 2001), h.203 16 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Bandung:

(29)

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Kategorisasi

Kategorisasi merupakan instrument utama yang harus ada dalam penelitian analisis isi. Oleh karena itu peneliti mengkategorisasikan pesan dakwah yang terdapat dalam instagram @saridzera sebagai berikut :

No. Kategorisasi Keterangan Kode

1 Logika ekspresif

1. Komuniksi untuk berekspresi, menyatakan perasaan dan pikiran diri sendiri.

2. Pesan berorientasi pada emosi dan keinginan diri sendiri. 3. Tidak mengetahui dan

melupakan bahwa konten ditujukan untuk umum. 4. Komunikator jarang

melakukan interaksi atau mengharap respon dari komunikan. 1. Menggunakan kalimat non-formal 2. Menggunakan emotikon 3. Tidak terlalu memperhatikan penyusunan kalimat 4. Tidak berusaha mendapatkan feedback 5. Berbentuk cerita 6. Tipografi 2 Logika konvensional

1. Komunikasi yang sopan, pantas, dan mengikuti aturan yang diketahui kelompok. 2. Mengutamakan ekspresi komunikan dengan 1. Menggunakan bahasa formal 2. Kalimat kutipan tokoh

(30)

berpedoman pada aturan dan norma yang berlaku.

3. Potongan hadits dan ayat Al-Qur’an 4. Adaptasi kalimat

tranding 3 Logika

retorika

1. Komunikasi untuk mengubah aturan melalui negosiasi dan pesan tersampaikan dengan baik sehingga dapat

menggiring pendapat

komunikan agar setuju dengan pesan kominkator secara tersirat.

2. Pesan didesain fleksibel, memiliki makna, dan berorientasi pada individu. 3. Pesan disampaikan ditekankan

untuk mencapai tujuannya, bukan hanya sekedar terjadi respon atau timbal balik.

1. Menggunakan bahasa yang luwess, lembut, dan menarik perhatian

2. Menggunakan tanda tanya atau kalimat pertanyaan

3. Slogan

4. Kalimat sebab - akibat

Tabel 1.1

Kategorisasi dalam akun Instagram @saridezra

Setelah dilakukan kategorisasi pesan dakwah, pesan tersebut akan di analisis menggunakan teori logika desain pesan untuk mengetahui faktor logika apa yang digunakan oleh komunikator dalam mendesain pesan dakwahnya

(31)

b. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan yang menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan.17 Observasi dilakukan pada laman akun media sosial Instagram @saridezra.

c. Studi pustaka

Dengan melakukan pengumpulan informasi sebagai data teoritis dari berbagai literatur keilmuan yang bersangkutan. Kegiatan yang dilakukan dengan mengkaji dan menganalisis literatur yang diperoleh, sehingga dapat memberikan pencerahan berupa informasi, inspirasi, dan data-data untuk penulisan penelitian ini.

d. Dokumentasi

Dokumen adalah segala sesuatu materi dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh manusia. Dokumen yang dimaskud adalah segala catatan baik berupa catatan dalam kertas (hardcopy) maupun elektronik (softcopy). Dokumen dapat berupa makalah, buku, artikel media massa, undang-undang, blog, halaman web, foto, dan lainnya.18 Data dilakukan untuk mendapatkan informasi yang mendukung

17 Irawan Soeharti, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Lainnya, (Bandung : Remaja Rosdakarya,

1995), h.69, cet.1

18 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, (Jakarta : PT Indeks,

(32)

analisis dan interpretasi data. Data dalam penelitian ini diperoleh dari tangkapan layer / screnshoot unggahan konten dalam akun Instagram @saridezra. Dan data yang diteliti adalah unggahan yang memiliki kategori kedalam pesan dakwah. e. Wawancara

Wawancara yaitu sebuah teknik pengumpulan data dengan mendatangi dan dan berkomunikasi untuk mempertanyakan hal-hal terkait penelitian kepada pihak-pihak yang berhubungan. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara kepada pemilik akun @saridezra, untuk mengetahui latar belakang diangkatnya sebuah tema dan desain pada sebuah unggahan pesan pada periode September 2015 sampai dengan Juni 2020. Namun, dalam penelitian ini wawancara hanya digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Yang mana wawancara hanya bersifat opsional jika memang diperlukan.

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dimulai dari observasi pengumpulan data berupa teks dalam gambar pada unggahan konten akun Instagram @saridezra pada tanggal 18 September 2015 sampai dengan tanggal 29 Juni 2020. Setelah itu dilakukan kategorisasi pesan dakwah, kemudian dianalisis menggunakan teori

(33)

logika desain pesan. Dari sini, penliti dapat menemukan bahwa beberapa tema dakwah dalam setiap postingan tersebut, berangkat dari fakta yang terjadi di masyarakat. Setelah diklasifikasikan, peneliti melakukan pemaknaan atau interpretasi terhadap data.

Riset kualitatif merupakan riset yang menggunakan cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari hal-hal khusus (fakta empiris) menuju hal-hal yang umum (tataran konsep). Riset kualitatif bersifat subjektif dan tidak bermaksud membuat generalisasi. Karena itu secara garis besar teknik analisis datanya dapat digambarkan sebagai berikut19 :

Fakta Empiris Tataran Konseptual

Bagan 1.2

Alur proses teknik analisis data

19 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana,

2014), h.197 Berbagi data di lapangan Analisis/klasifikasi data/kategorisasi ciri-ciri umum Pemaknaan/interp retasi ciri-ciri umum Kesahihan data : - Kompetensi subjek - Authenticity & triangulasi - Intersubjectivity agreement Berteori dan konstektual

(34)

Gambar tersebut menjelaskan analisis data kualitatif dimulai dari analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan peneliti di lapangan. Data tersebut terkumpul baik melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumen-dokumen. Kemudian data tersebut diklasifikasikan kedalam kategori-kategori tertentu. Setelah diklasifikasikan, peneliti melakukan pemaknaan terhadap data. Pemaknaan ini merupakan prinsip dasar riset kualitatif, yaitu bahwa realitas ada pada pikiran manusia, realitas adalah hasil dari konstruksi manusia.

Dalam penelitian ini, teknik analisis data kualitatif yang digunakan adalah filling system yang diperkenalkan oleh Wimmer & Domminick (2000). Data hasil observasi akan dianalisis dengan membuat kategori-kategori tertentu atau domain-domain tertentu. Setelah itu data diinterpestasi dengan memadukan konsep-konsep atau teori-teori tertentu.20

7. Keabsahan Data

Dalam penelitian ini keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Wiliam Wiersama (1986) menyebutkan bahwa pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

20 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana,

(35)

sumber dengan berbagai waktu. Triangulasi terbagi menjadi 3, yaitu21 :

a. Triangulasi sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan tiga sumber data.

b. Triangulasi teknik

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk mengecek data bisa melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.

c. Triangluasi waktu

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari saat narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid sehingga lebih kredibel. Selanjutnya dapat dilakukan dengan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

8. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di media sosial instagram dengan nama akun @saridezra. Dan waktu

21 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung :

(36)

penelitian ini akan mulai dilaksanakan di bulan September 2020 sampai dengan bulan Februari 2021.

H. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi nantinya diperlukan adanya uraian mengenai susunan penulisan yang dibuat agar pembahasan teratur dan terarah pada pokok permasalahan yang sedang dibahas. Sistematika ini pun mengikuti pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh Surat Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507 Tahun 2017.

Dengan susunan seperti dibawah ini :

LEMBAR PENGESAHAN PEMBINGBING

Halaman ini merupakan surat pengajuan peneliti kepada dosen pembingbing untuk mengesahkan penelitian menuju jenjang siding skripsi

LEMBAR PERNYATAAN

Lembar ini bermaksud untuk menyatakan bahwa penelitian tersebut belum pernah dibuat atau bukanlah plagiat.

ABSTRAK

Pada halaman ini merupakan penjelasan secara sekilas mengenai penelitian yang dituang pada skripsi.

KATA PENGANTAR

Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang berjasa serta membantu penulis selama penelitian maupun yang telah ada penelitian sebelum penelitian dimulai

DAFTAR TABEL

(37)

DAFTAR GAMBAR/BAGAN

Urutan halaman pada setiap gambar atau bagan yang tertera pada skripsi

BAB I : PENDAHULUAN

Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang, identifikasi, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan pembahasan tentang pengertian teori logika desain pesan secara umum, dilanjutkan pembahasan konten yakni pengertian, fungsi dan ruang lingkupnya, model komunikasi melalui sebuah konten, pengertian pesan dakwah dengan sub-babnya serta pengertian media sosial Instagram.

BAB III : GAMBARAN UMUM KONTEN AKUN INSTAGRAM SARIDEZRA

Bab ini membahas tentang sejarah, visi dan misi, tujuan, dan model konten dalam akun Instagram @saridezra

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS

Dalam bab ini berisi penguraian data, kategorisasi, dan temuan penelitian pesan dakwah yang terjadi selama peneliti melakukan observasi, wawancara, dan analisis isi pesan dakwah dalam akun Instagram @saridezra

BAB V : PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan penelitian yang menggunakan teori logika desain pesan oleh Barbara O’Keefe pada

(38)

unggahan konten akun Instagram @saridezra yang sebelumnya sudah di kategorisasi pesan dakwahnya.

BAB VI : PENUTUP

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari bab-bab yang telah dipaparkan dan saran untuk peneliti.

DAFTAR PUSTAKA : PENGURAIAN SUMBER

Berisikan sumber-sumber yang digunakan selama proses penelitian, baik sumber dari online maupun offline.

LAMPIRAN

Muatan dari beberapa bukti proses penelitian dalam mencari data penguat.

(39)

26

A. Teori Logika Desain Pesan (Massage Design Logic)

Asal muasal kata ‘logika’ adalah logos, logike, logica, logique, dan logic. Dua kata pertama berasal dari bahasa Yunani. Yang pertama berarti kata, ide, akal. Yang kedua berarti senin berpikir. Tiga kata berikutnya berarti sama dengan kata kedua. Hanya saja, kata ketiga berasal dari bahasa Latin, kata keempat berasal dari bahasa Prancis, dan kata terakhir berasal dari bahasa Inggris.1

Teori ini masuk kedalam rumpun teori produksi pesan, yang merupakan sebuah proses pembentukan dan penyampaian makna interaksi sosial dan kultural merupakan dua konteks yang dapat memiliki pengaruh terhadap proses pembentukan pesan. Pada tahapan produksi pesan, terdapat pemaparan bagaimana proses penciptaan pesan seseorang dalam bentuk tulisan, ucapan, maupun ekspresi dari pemproduksi pesan. Pada ranah produksi pesan, definisi teori yang terdapat didalamnya Sebagian besar memaparkan proses encoding. Pemaparan yang ada memberikan pemahaman kepada pembaca terhadap proses prosuksi, seperti teori logika desain pesan (massage design logic).2

1 Zainul Maarif, Logika Komunikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2015), h.3-4

2 Siti Chanifah, Skripsi : “Produksi Logika Desain Pesan pada Instagram Selebgram dalam Menciptakan Konten Life Style (Studi Deskriptif Kualitatif

(40)

Teori logika desain pesan dikemukakan oleh Barbara O’Keefe pada tahun 1977. Barbara O’Keefe pada awalnya adalah seorang pendukung teori kontruktivisme, namun kemudian ia memperluas teorinya dengan memasukkan juga pandangan-pandangan yang terkait dengan bagaimana orang mendesain pesan. Tesis yang diajukannya menyatakan bahwa manusia berpikir secara berbeda mengenai bagaimana berkomunikasi dan membuat pesan, dan manusia menggunakan logika yang berbeda dalam memutuskan apa yang harus dikatakan kepada orang lain pada situasi tertentu. Dia menggunakan istilah teori logika desain pesan untuk menjelaskan bagaimana proses berpikir yang terjadi sehingga munculnya pesan.3

O’Keefe mengemukakan tiga logika dalam merancang pesan dari yang paling tidak terpusat pada orang (least centered) hingga yang sangat terpusat (most person-centered).4

1. Logika Ekspresif (expressive logic)

Memiliki premis dasar bahwa "bahasa adalah media untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan”.5 Logika ekspresif ini adalah logika yang

pada Pemilik Akun Instagram Produksi Logika Desain Pesan oleh @_meizda dan @abdugp)” (Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga, 2019), h.15

3 Barbara O’Keefe, Variation, Adaptaion, and Functional Explanation, Communication Mogograph 55, 1988

4 Barbara O’Keefe, Variation, Adaptaion, and Functional Explanation, Communication Mogograph 55, 1988

5 Barbara O’Keefe, The Logic of Message Design: Individual Differences in Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 1988,

(41)

memandang komunikasi sebagai cara untuk berekspresi serta untuk menyatakan perasaan dan pikiran, dengan kata lain logika ekspresif ini lebih bersifat terbuka dan reaktif, dengan hanya memberikan sedikit perhatian pada kebutuhan dan keinginan orang lain. Dalam hal ini, logika ekspresif bersifat self-centered atau terpusat pada diri si pembicara, kebalikan dari person-centered atau terpusat pada lawan bicara sebagaimana yang dikenal dalam teori kontruktivisme. Contoh, Anda marah kepada seorang teman yang tidak mengembalikan buku yang dipinjam dari Anda.6

Tujuan dari logika ekspresif ini yaitu :

a. Untuk mengekspresikan keadaan mental pembicara saat ini secara penuh dan jujur. b. Untuk menyampaikan versi terdistorsi dari

kondisi mental pembicara melalui penyuntingan atau kebohongan. Karena keterus terangan ekstrim dari pesan ekspresif, pesan tersebut mungkin berisi beberapa aspek yang dapat dipandang sebagai negatif saat membahas keefektifan komunikatif, seperti konten yang tidak berguna (pengetahuan yang berlebihan tentang apa yang dirasakan atau diinginkan pembicara), redundansi (karena suatu pemikiran

6 Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta : Kharisma

(42)

sedang didaur ulang), ancaman atau hinaan yang tidak terus-menerus (pengumuman hukuman sederhana), atau komentar yang tidak menyinggung tetapi tidak pantas (komentar pribadi gratis disampaikan secara tidak tepat).7

2. Logika Konvensional (conventional logic)

Memilki premis dasar bahwa "komunikasi adalah permainan yang dimainkan secara kooperatif, sesuai dengan aturan dan prosedur konvensional secara sosial.".8 Logika konvensional ini yaitu logika yang melihat komunikasi sebagai permainan yang harus dimainkan dengan mengikuti sejumlah prosedur. Disini komunikasi merupakan alat untuk mengekspresikan diri yang dilakukan menurut aturan dan norma yang diterima termasuk hak dan tanggung jawab masing-masing orang yang terlibat. Logika ini hanya bisa berjalan ketika anggota kelompok dalam berkomunikasi semuanya mengikuti aturan-aturan yang ada. Sealin itu, logika ini dinilai berhasil ketika terdapat reaksi antara anggota kelompoknya. Logika ini menganggap bahwa pesan yang diproses merupakan pesan yang berdasarkan pada aturan dan

7 Barbara O’Keefe, The Logic of Message Design: Individual Differences in Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 1988,

h.80

8 Barbara O’Keefe, The Logic of Message Design: Individual Differences in Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 1988,

(43)

norma yang berlaku, sehingga membangun tujuan dari logika konvensional ini menciptakan komunikasi yang sopan, pantas dan mengikuti aturan yang harus diketahui kelompoknya. Contoh, teman Anda hendak meminjam buku Anda, namun sebelumnya Anda memperingatkan dia untuk mengembalikannya dalam waktu tiga hari dan dia setuju.9

3. Logika Retorika (rhetorical logic)

Memiliki premis dasar bahwa "komunikasi adalah penciptaan dan negosiasi diri dan situasi sosial.".10 Logika retorika ini yaitu logika yang memandang komunikasi sebagai suatu cara untuk mengubah aturan melalui negoisasi. Berbeda dengan logika konvensional, yang mengatakan untuk mendesain pesan yang relevan dengan konteks yang diberikan, logika retorika berusaha untuk menciptakan konteks menggunakan pesan yang dirancang. Penciptaan konteks ini dilakukan dengan menggunakan koordinasi dan negosiasi. Untuk koordinasi, desain retoris berupaya berulang kali menyelesaikan masalah koordinasi guna mewujudkan realitas sosial. Untuk negosiasi, komunikasi beroperasi di bawah anggapan

9Barbara O’Keefe, The Logic of Message Design: Individual Differences in Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 1988,

h.80

10 Barbara O’Keefe, The Logic of Message Design: Individual Differences in Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 1988,

(44)

bahwa ia dapat "mengeksploitasi secara strategis" sebuah makna. Pesan logika retorika lebih bersifat proaktif daripada reaktif, jadi pesan tersebut dirancang untuk efek daripada sebagai tanggapan atas tindakan orang lain. Pesan retoris biasanya juga berisi "klausa dan frasa yang menguraikan dan kontekstualisasi yang memberikan definisi konteks yang eksplisit". 11

Pesan-pesan yang disusun dalam logika ini cenderung lembut, luwes, berwawasan dan terpusat kepada komunikannya.12 Pembicara yang menggunakan logika ini cenderung untuk membigkai ulang situasi yang dihadapi agar berbagai tujuan, termasuk persuasi dan kesopanan, dapat diintegrasikan dalam satu kesatuan yang bulat. Contoh, Anda menyarankan teman Anda secara sopan untuk meminjam buku yang sama di perpustakaan agar ia bisa mengembalikan buku Anda yang dipinjamnya.13

B. Pesan Dakwah

1. Pengertian Pesan Dakwah

Dalam ilmu komunikasi, pesan dakwah adalah messege, yaitu simbol-simbol. Dalam bahasa Arab, pesan

11 Barbara O’Keefe, The Logic of Message Design: Individual Differences in Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 1988,

h.80

12 Muhamad Yasin, “Analisis Gaya Komunikasi Guru Matematika Berdasarkan Teori Komunikasi Logika Desain Pesan” Jurnal Seminar

Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, November 2012, h.592

13 Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta : Kharisma

(45)

dakwah disebut maudlu’ al-da’wah. 14 Pesan dakwah adalah bahan-bahan atau isi ceramah yang akan disampaikan dalam dakwah. penyusunan pesan dakwah didasarkan pada kondisi objektif mad’u yang diperoleh melalui pengamatan, interview, atau telaah sumber-sumber tertulis. Dalam kajian pesan dakwah dikenal pesan utama dan pesan pendukung. Bahan dasar atau materi utama dakwah adalah Al-Qur’an dan hadits, ditambah dengan pendapat ulama, hasil-hasil penelitian para ahli dibidangnya, kisah-kisah, dan berita.15

Sedangkan Moh. Ali Aziz dalam bukunya Ilmu Dakwah, menyatakan bahwa pesan dakwah merupakan isi dakwah berupa kata, gambar, lukisan dan sebagainya yang diharapkan dapat memberikan pemahaman bahkan perubahan sikap dan perilaku mitra dakwah.16

2. Materi Dakwah

Wardi Bachtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, pesan-pesan yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dapat dikategorisasikan menjadi pesan aqidah, syariah, dan akhlak.17

14 Prof. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2009), h.318

15 Iftar Jafar dan Mudzhira Nur Amarullah. “Bentuk-Bentuk Pesan Dakwah dalam Kajian Al-Qur’an” Jurnal Komunikasi Islam, Juni 2018, Vol 08, No.01,

h.43

16 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 318 17 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta : Logos

(46)

a. Akidah

Akidah secara etimologi berasal dari kata ‘aqad yang berarti pengikatan. ‘ataqdtu kadza artinya “Saya beri ‘itiqad begini”. Maksudnya saya mengikat hati terhadap hal tersebut. Akidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Jika dikatakan, “Dia mempunyai akidah yang benar”, berarti akidahnya bebas dari keraguan. Akidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu.18 Sedangkan secara terminologis, aqidah adalah keyakinan akan kebenaran sesuatu, yang terhujam dalam lubuk hati seseorang, sehingga mengikat kehidupannya baik dalam sikap, ucapan, dan tindakannya.19

Menurut Sayyid Sabiq dalam bukunya Aqidah Islam (Ilmu Tauhid) menyatakan bahwa pengertian keimanan atau akidah itu tersusun dari enam perkara yaitu :

1. Ma’rifat kepada Allah, ma’rifat dengan nama-namaNya yang mulia dan sifat-sifatNya yang tinggi. Juga ma‟rifat dengan bukti-bukti wujud atau adaNya serta kenyataan sifat keagungan-Nya dalam alam semesta atau di dunia ini.

18 Shaleh Bin Fauzan Bin Abdullah Al-Fauzan, Kitab Tauhid 1, (Jakarta:

Akafa Press, 1998) h. 2

19 Hasan Saleh, Study Islam di Perguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ dan Pengembangan Wawasan, (Jakarta : Penerbit ISTN, 2000), Cet.Ke-2, h.55

(47)

2. Ma’rifat dengan alam yang dibalik alam semesta ini yakni alam yang tidak dapat dilihat. Demikian pula kekuatan-kekuatankebaikan yang terkandung didalamnya yakni yang berbentuk malaikat, juga kekuatankekuatan jahat yang berbentuk iblis dan sekalian tentaranya dari golongan syaitan. Selain itu juga ma‟rifat dengan apa yang ada didalam alam yang lain lagi seperti jin dan ruh.

3. Ma’rifat dengan kitab-kitab Allah Ta‟ala yang diturunkan olehNya kepada para rasul. Kepentingannya ialah djadikan sebagai batas untuk mengetahui antara yang hak dan yang bathil, yang baik dan yang jelek, yang halal dan yang haram. Juga antara yang bagus dan yang buruk.

4. Ma’rifat dengan nabi-nabi serta rasul-rasul Allah Ta‟ala yang dipilih olehNya untuk menjadi pembimbing kearah petunjuk serta pemimpin seluruh makhluk guna menuju kepada yang hak

5. Ma’rifat kepada takdir (qada dan qadar) yang diatas landasannya itulah berjalannya peraturan segala yang ada di alam semesta ini,

(48)

baik dalam penciptaan atau cara mengaturnya.20

b. Syariah

Syariah adalah susunan, peraturan dan ketentuan yang diisyaratkan Tuhan dengan lengkap atau pokok-pokoknya saja supaya manusia mempergunakannya dalam mengatur hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan saudara seagama, hubungan dengan sandarannya sesama manusia serta hubungannya dengan alam besar dan kehidupan.21

Dalam buku komunikasi dakwah, pesan syariah terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Ibadah

Merupakan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan Allah SWT yang terdiri dari rukun islam, yakni : syahadat, sholat, puasa, zakat, dan haji. 2. Muamalah

Hukum perdata yang meliputi : hukum niaga, hukum nikah, hukum waris.

20 Sayyid Sabiq , Aqidah Islam(Ilmu Tauhid), (Bandung : Diponegoro, 2006)

h.16-17

21 Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta :

(49)

Hukum publik yang meliputi : hukum pidana, hukum negara, hukum perang dan damai. 22

c. Akhlak

Secara bahasa akhlak adalah perkataan, jamak dalam bahasa Arab dari kata khluk. Khluk dalam kamus Al- Munjid berarti budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat. Didalam Da’iratul Ma’rif dikatakan akhlak adalah sifat-sifat manusia yang terdidik.23

Ilmu akhlak bagi Al-Farabi, tidak lain daribahasaan tentang keutamaan-keutamaan yang dapat menyampaikan manusia kepada tujuan hidupnya yang tertinggi, yaitu kebahagiaan, dan tentang berbagai kejahatan atau kekurangan yang dapat merintangi, usaha pencapain tujuan tersebut.24

Ruang lingkup akhlak terbagi menjadi 3, yaitu : 1. Akhlak terhadap Allah SWT

2. Akhlak terhadap mahluk (manusia, diri sendiri, tetangga, masyarakat lainnya)

22 Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta :

Kencana, 2006), h.102

23 Asmuni Syukri, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya : Al –

Ikhlas, 1983), h.61

24 Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta:

(50)

3. Akhlak terhadap lingkungan (flora, fauna, dan sebagainya.) 25

C. Tinjauan Tentang Konten Media 1. Pengertian Konten Media

Secara bahasa, konten (content) adalah isi, muatan, dan kandungan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik.26 Dalam bahasa

Inggeis, menurut Cambrige Dictionary, sakah satu pengertian konten adalah “artikel atau bagian yang terdapat dalam majalah atau buku” (the articles or parts contained in a magazine or book). Dan dalam Bussiness Dictionart, konten memiliki arti :

a. Teks dari dokumen atau publikasi dalam bentuk apa pun. Konten adalah informasi dan komunikasi : jumlah total dari kesegaran, keterbacaan. Relevansi, dan kegunaan informasi yang disajikan, dan cara penyajiannya.

b. Esensi dari pesan atau wacana yang dikomunikasikan, sebagaimana dipahami atau diterima oleh audiens yang dituju

c. Lem ‘yang membuat situs web’ lengket ‘membuat pengunjung kembali, dam membuat mereka tidak pergi.

25 Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, (bandung : PT. Remaja Rosdakarya,

2010), h.20

26 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Daring, Tersedia di

(51)

Dari pengertian diatas, dapat disumpulkan, konten adalah berbagai macam format dan informasi yang tersaji melalui media, khusunya media baru, berupa tulisan, gambar, suara (audio), atau video.

Sedangkan konten media merupakan berbagai segala bentuk konten atau isi dalam sebuah media di dunia teknologi dan informasi yang ada pada saat ini seperti blog, wiki, forum diskusi, chatting, tweet, podcasting, pin, gambar digital, video, file audio, iklan hingga berbagai bentuk konten media lainnya yang terbentuk melalui buatan dari para pengguna sistem atau layanan online yang sering kali dilakukan lewat sebuah situs media sosial.27 Konten yang berada di Instagram saat ini berupa gambar, video, IGTV, Instagram stories, dan filter digital.

2. Jenis Konten Media

Dalam konteks jurnalistik, konten media terdiri dari berita, artikel, dan feature. Sedangkan dari segi format, konten media terdiri dari teks (tulisan), gambar (foto, karikatur, meme, infografis), audio (suara), dan video.

Konten media online berupa teks, gambar, video, dan sebagainya berisi beragam informasi dan fakts. Konten media online yang memlih memunculkan big data atau mahadata. Konten media dibuat oleh pemilik atau pengelola situs web dan pemilik akun media sosial.

27 Chua, Tat-Seng, Juanzi, Li, Moens, Marie-Francine, Mining User Generated Content, (Chapman and Hall/CRC, 2014), h. 7

(52)

Mereka adalah wartawan, humas, warga, dan pengguna internet aktif yang disebut warganet.

Terdapat berbagai konten media yang telah dibuat pengguna secara online :

a. Thread di forum internet yang membicarakan tentang berbagai topik

b. Posting blog yang dibuat para blogger dengan beragam topik

c. Wiki tenpat pengguna anonym dapat mengedit dan membuat perubahan pada artikel yang ada d. Update status media sosial seperti Facebook,

Twitter, Instagram, dan LinkedIn, termasuk video di YouTube dan foto di Flickr dan Pinterest e. Live streaming yang dilakukan melalui Facebook

Live, Intagram Live, atau Live Video Youtube f. User Generated Content (UGC) atau konten

buatan pengguna adalah konten yang dihasilkan oleh pengguna. Para pengguna situs melaukakan proses upload, mengembangkan, dan bahkan mengendalikan sendiri konten sesuai kehendak mereka. UGC diantaranya blog post, comment, status update, check-ins, like, dan review.

D. Tinjauan Tentang Instagram 1. Pengertian Instagram

Instagram berasal dari kata “instan” atau “insta”, seperti kamera polaroid yang dulu lebih dikenal dengan

(53)

“foto instan”.28 Instagram juga dapat menampilkan

foto-foto secara instan dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja telegram adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Begitu pula dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram berasal dari kata “instan-telegram”.29

Menurut Bambang, Instagram adalah sebuah aplikasi dari Smartphone yang khusus untuk media sosial yang merupakan salah satu dari media digital yang mempunyai fungsi hampir sama dengan twitter, namun perbedaannya terletak pada pengambilan foto dalam bentuk atau tempat untuk berbagi informasi terhadap penggunanya. Instagram juga dapat memberikan inspirasi bagi penggunanya dan juga dapat meningkatkan kreatifitas, karena Instagram mempunyai fitur yang dapat membuat foto menjadi lebih indah, lebih artistik dan menjadi lebih bagus.30

28 Pengertian instagram, 2012, dalam http://.id.wikipedia.org./wiki/instagram,

diakses pada tanggal 13 November 2020).

29 Yashinta Putri Aulia, 2013, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Sebelumya terhdap Opini Audit Ongoing Concern”, Jurnal Penelitian, Universitas Negeri Padang, h.14

30 Bambang Atmoko Dwi, Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel,

(54)

2. Sejarah Instagram

Welcome To Instagram, inilah kalimat pembuka yang ditulis oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger di blog resminya pada 6 Oktober 2010, yang menandai lahirnya aplikasi photo sharing revolusioner Instagram. Di startup yang didirikannya yaitu perusahaan Burbn, inc. Kevin Systrom dan Mike Krieger bekerja keras untuk mewujudkan layanan jejaring sosial berbasis fotografi sesuai impiannya. Steve Jobs pendiri (Apple), Bill Gates pendiri (Microsoft), Mark Zuckerberg pendiri (Facebook), Matt Mullenweg pendiri (Wordpress), google dan sebagainya adalah para inovator teknologi kelas dunia yang telah mengembangkan produk revolusioner sejak usia muda.31

Perusahaan Burbn, Inc. berdiri pada tahun 2010, perusahaan teknologi startup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Pada awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang terlalu banyak di dalam HTML5 peranti bergerak, namun kedua CEO, Kevin Systrom dan Mike Krieger memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja. Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus, pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn yang sudah final, aplikasi

31 Bambang Atmoko Dwi, Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel,

(55)

yang sudah dapat digunakan iPhone yang isinya terlalu banyak denga fitur-fitur. Sulit bagi Kevin Systrom dan Mike Krieger untuk mengurangi fitur-fitur yang ada, dan memulai lagi dari awal, namun akhirnya mereka hanya memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga kemampuan untuk menyukai sebuah foto. Itulah yang akhirnya menjadi Instagram.32

3. Fitur Instgaram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan mengambil gambar atau foto yang menerapkan filter digital untuk mengubah tampilan efek foto, dan membagikannya ke berbagai layanan media sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram memiliki lima menu utama yang semuanya terletak dibagian bawah yaitu sebagai berikut :

a. Home Page

Home page adalah halaman utama yang menampilkan (timeline) foto-foto terbaru dari sesama pengguna yang telah diikuti. Cara melihat foto yaitu hanya dengan menggeser layar dari bawah ke atas seperti saat scroll mouse di komputer. Kurang lebih 30 foto terbaru dimuat saat pengguna mengakses aplikasi, Instagram hanya membatasi foto-foto terbaru

32 Via Adrian Aoun, 8 Oktober 2010, "What is the history of Instagram?",

(56)

b. Comments

Sebagai layanan jejaring sosial Instagram menyediakan fitur komentar, foto-foto yang ada di Instagram dapat dikomentar di kolom komentar. Caranya tekan ikon bertanda balon komentar di bawah foto, kemudian ditulis kesan-kesan mengenai foto pada kotak yang disediakan setelah itu tekan tombol send.

c. Explore

Explore Merupakan tampilan dari foto-foto populer yang paling banyak disukai para pengguna Instagram. Instagram menggunakan algoritma rahasia untuk menentukan foto mana yang dimasukkan ke dalam explore feed.

d. Profil

Profil pengguna dapat mengetahui secara detail mengenai informasi pengguna, baik itu dari pengguna maupun sesama pengguna yang lainnya. Halaman profil bisa diakses melalui ikon kartu nama di menu utama bagian paling kanan. Fitur ini menampilkan jumlah foto yang telah diupload, jumlah follower dan jumlah following.33

33 Bambang Atmoko Dwi, Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel,

Gambar

Tabel  3.1  Jenis  pengemasan  pesan  pada  akun  Instagram
Gambar  tersebut  menjelaskan  analisis  data  kualitatif  dimulai  dari  analisis  berbagai  data  yang  berhasil  dikumpulkan  peneliti  di  lapangan
Ilustrasi  tersebut  pun  dilengkapi  dengan  kalimat  “woi  kalian mau kemana, entaran aja sholatnya, tonton gue  nangis  dulu..”

Referensi

Dokumen terkait

Selain pengujian melalui professional judgment, pengujian modul juga dilakukan dengan ujicoba pelatihan terhadap tiga orang siswa mengenai dua sesi yang ada di

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini secara umum dapat dilakukan sesuai dengan rencana. Walaupun pada pelaksanaan masih terdapat jadwal pelaksanaan kegiatan yang

Berdasarkan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana produksi logika desain pesan pada akun Instagram selebgram

Gaya retorika dakwah merupakan segala sesuatu yang dilakukan oleh muballigh dalam menyampaikan pesan kepada mad’u dengan kata lain, gaya retorika dakwah merupakan

Maka pada aspek ini pesan dakwah yang diterima tersebut dapat mendorong masyarakat untuk melakukan secara nyata ajaran- ajaran Islam sesuai dengan pesan dakwah, maka

Setelah menjadi BUMN, PT.PINDAD (Persero) Bandung mempunyai fungsi ganda sebagai penunjang pertahanan dan keamanan nasional dalam hal pengembangan industri

Kategori isi pesan dakwah yang terkandung dalam Channel YouTubeHobby Makan meliputi masalah keimanan (Akidah) dari 20 unggahan terdapat 26 pesan dakwah 3 pesan dakwah mengenai

Analisis terhadap perhitungan six big losses dilakukan agar perusahaan mengetahui besarnya kontribusi dari masing-masing faktor dalam six big losses yang