• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis isi pesan dakwah dalam rurik tausiyah pada republika online

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis isi pesan dakwah dalam rurik tausiyah pada republika online"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Isi Pesan Dakwah

Dalam Rubrik Tausiyah Pada Republika Online

Skripsi ini

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam

(S. Sos. I)

Oleh:

Muhamad Syarifuddin NIM: 105051001904

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

Analisis Isi Pesan Dakwah

Dalam Rubrik Tausiyah Pada Republika Online

Skripsi ini

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam

(S. Sos. I)

Oleh:

Muhamad Syarifuddin NIM: 105051001904

Dibawah Bimbingan

Dr. H.Arief Subhan, MA NIP: 150262442

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ini bukan hasil karya saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain maka, saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 September 2009

(4)

ABSTRAK

Nama : Muhamad Syarifuddin

Judul : Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Rubrik Tausiyah Pada Republika Online

Kemajuan teknologi komunikasi yang semakin pesat memudahkan setiap orang untuk berkomunikasi, saling bertukar informasi bahkan transaksi perdagangan salah satu kemajuannya adalah internet. Internet sarana komunikasi

yang memungkinkan orang memudahkan aktivitas mereka. Dengan

perkembangan teknologi komunikasi yaitu internet, aktivitas dakwah perlahan mengikuti perkembangan atau menyelaraskan dengan perkembangan teknologi komunikasi tersebut. Dengan banyaknya situs-situs dakwah yang memudahkan orang-orang untuk mengakses informasi agama dengan cepat. Salah satunya adalah Republika Online, yang merupakan situs didalamnya menyajikan berbagai informsi-informasi keagamaan.

Dalam penyajiannya Republika Online banyak mengangkat tema-tema agama, yang didalamnya mengandung pesan-pesan dakwah yang tersirat. Republika Online juga banyak membagi kategori dalam penyajian informasi- informasinya. Rubric tausiyah diantaranya, yang menyajikan tulisan-tulisan para pakar agama.

Berdasarkan pernyataan diatas timbullah pertanyaan a. Apa saja pesan dakwah dalam rubrik tausiyah pada Republika Online? Dan b. Apa pesan dakwah yang dominan dalam rubrik tausiyah pada Republika Online?

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metodologi analisis isi, dengan menggunakan pendekatan kuntitatif-kualitatif. Dengan menganalisis setiap paragaraph kemudian dimasukkan kedalam beberapa sub kategori. Dan juga menganalisa isi pesan yang terkandung didalamnya.

Setelah melakukan penelitian penulis mendapatkan isi pesan dakwah yang terdapat dalam rubrik tausiyah pada Republika Online. Pesan akhlak, syari`ah, dan aqidah yang terdapat dalam rubrik tausiyah, kemudian mendapatkan hasil pesan akhlak yang paling dominan, diikuti pesan syari`ah dan pesan aqidah. Dengan begitu kegiatan dakwah tidak hanya seorang da`i berdiri diatas mimbar kemudian berceramah, akan tetpi dapat dilakukan dengan berbagai media.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalmu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil`alamin, hanya kata itu yang pantas diucapkan,

dengan memanjatkan puja serta syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan kenikmatan dan anugerah-Nya. Shalawat serta salam tetap atas

Rasulullah Muhammad SAW, semoga keselamatan juga atas keluarganya, para

sahabat, para tabi`ut tabi`in, dan mudah-mudahan kepada kita semua.

Dengan ridho Allah SWT, sehingga penulis mendapatkan kemampuan

untuk menyelesaikan skripsi ini, yang menjadi impian orang-orang terdekat, dan

khususnya impian penulis. Tidak ada satu pun karya manusia yang tidak ada ikut

campur tangan manusia lainnya, dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak

mendapatkan bantuan, bimbingan, dan motivasi.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga

kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku dekan Fakultas Dakwah dan komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi

yang telah sabar, meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis, sehingga penulis dapat

(6)

2. Drs. Wahidin Saputra, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, Dra. Umi Musyarofah, MA, selaku sekretaris jurusan

yang telah memberikan arahan dan bimbingannya.

3. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah banyak

memberikan wawasan keilmuannya dan pengetahuan kepada penulis.

4. Bagian Perustakaan Umum dan Perpustakaan Dakwah, yang selama ini

telah membantu dalam menyediakan buku-buku untuk menunjang semua

kegiatan belajar penulis.

5. Orang tua tercinta, Ayahanda Achmad Fauzi dan Ibunda Nachwiyah

Ariep. Terimakasih atas segala pengorbanan dan do`a yang tak terhingga,

begitu juga saudara-saudara terimakasih atas do`a-do`anya.

6. Pihak Republika Online, terimasih atas bantuan dan waktu yang telah

diberikan.

7. Teman-teman KPI B angkatan 2005, yang saling berbagi ilimu dalam

bangku kuliah.

Dengan berbagai macam kekurangan yang terdapat dalam laporan

penelitian ini, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi kita semua,

khususnya bagi penulis. Semoga kita semua senantiasa dalam bimbingan Allah

SWT. Amin Ya Robbal `Alamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

23 Desember 2009

(7)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...

i

KATA PENGANTAR...

ii

DAFTAR ISI...

iv

BAB I PENDAHULUAN...

1

A. Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Pembatasan Dan Perumusan Masalah ...

2

C. Tujuan penelitian ...

3

D. Manfaat penelitian ...

3

E.

Metode penelitian ...

4

F. Tinjauan Pustaka ...

8

G. Sistematika Penulisan ...

9

BAB II TINJAUAN TEORITIS ...

11

A. Definisi Dan Tujuan Dakwah ...

11

B. Pesan Dan Sasaran Dakwah ...

17

C. Rubrikasi ...

22

D. Internet Sebagai Media Dakwah ...

23

E. Pengertian Analisis Isi ...

30

BAB III GAMBARAN UMUM REPUBLIKA ONLINE...

34

A. Sejarah Republika Online ...

34

B. Visi Dan Misi Republika Onlin...

35

(8)

v

D. Rubrikasi Tausiyah Republika Online ...

38

BAB IV ANALISA RUBRIK TAUSIYAH REPUBLIKA ONLINE ...

39

A. Pesan Dakwah Dalam Rubrik Tausiyah Republika Online ...

39

B. Analisis Perkategori Isi Pesan...

43

BAB V PENUTUP...

63

A. Kesimpulan ...

63

B. Saran-saran ...

64

DAFTAR PUSTAKA...

65

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Tidak dapat di sangkal informasi, merupakan suatu komoditas primer yang

dibutuhkan orang, walupun informasi terkadang menjelma menjadi makhluk yang

di takutkan, akan tetapi pada saat yang bersamaan informasi juga digandrungi

karena dapat menghilangkan ketidak pastian sehingga tak heran jika peradaban

masa kini digelari dengan peradaban masyarakat informasi.

Selain itu, informasi kini bukan hanya sebatas kebutuhan, melainkan juga

dapat menjadi sumber kekuasaan.1. anggapan umum bahwasanya siapa yang

menguasai informasi maka dialah penguasa masa depan ternyata kini dapat

dibuktikan. Sumber kekuasaan baru di masyarakat bukanlah uang di tangan

segelintir orang, malinkan informasi di tangan banyak orang.

Berkaitan dengan hal tersebut, Islam sebagai agama yang responsif

terhadap segala perubahan dan keadaan. Sudah selayaknya melakukan perubahan

terhadap dakwah tradosional. Dakwah dalam artinya yang luas (bukan hanya

sekedar tabligh atau ceramah), dituntut untuk menyesuaikan dengan

perkembangan zaman untuk mampu menembus dunia maya dalam rangka

menebarkan benih-benih ajaran Islam. Dakwah juga dapat diumpamakan sebagai

pengenalan sebuah produk kepada seseorang.

1

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Praktis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999) cet. 1 hal; 111

(10)

Dakwah Islam melalui internet menjadi sangat luar biasa. Karena

berpotensi di baca oleh jutaan bakan lebih banyak dari itu oleh manusia diseluruh

dunia. Pada zaman sekarang orang-orang sudah mampu mendapatkan informasi

dengan cepat dan mudah melalui akses internet.

Untuk itu penulis tertarik untuk mengkaji dunia dakwah dari sisi dunia

maya khususnya dalam internet. Dan dari sekian banyaknya situs-situs yang ada.

Penulis tertarik pada Republika Online, karena situs iniudah untuk diingat dan di

akses oleh banyak orang. Belum lagi Republika Online merupakan kepanjangan

tangan dari surat kabar nasional yaitu Surat Kabar Harian Umum Republika.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk mengkaji

dunia dakwah pada internet. Maka penulis mengambil judul skripsi ”Analisis Isi

Pesan Dakwah Dalam Rubrik Tausiyah Pada Republika Online

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

Penelitian ini hanya membatasi pada lingkup rubrik tausiyah pada

Republika Online dan di ambil pada Kamis, 01 Januari 2009 mulai dari pukul

11:35:00 - 16:36:00. Penulis memandang bahwasanya dalam menjalankan

dakwah tidak hanya pada media-media yang lainnya akan tetapi dapat dilakukan

dalam media internet

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

(11)

3

2. Apa pesan dakwah yang dominan dalam rubrik tausiyah pada Republika

Online?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari

penelitian ini terbagi yaitu umum dan khusus, dan diantaranya adalah:

Tujuan Umum

Untuk mengetahui pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam rubrik tausiyah

pada Republika Online

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui isi pesan dakwah dalam rubrik tausiyah tentang aqidah

2. Untuk mengetahui isi pesan dakwah dalam rubrik tausiyah tentang akhlak

3. Untuk mengetahui isi pesan dakwah dalam rubrik tausiyah tentang

syari`ah

4. Untuk mengetahui kategori yang dominan dalam rubrik tausiyah

D. MANFAAT PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan diatas, maka

manfaat penelitian ini juga terbagi dua yaitu akademis dan praktis diantaranya

adalah:

1. Manfaat Akademis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan

dalam bidang dakwah dan komunikasi

b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para

(12)

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan

dalam penelitian selanjutnya untuk dapat mengambil langkah-langkah strategis

dalam melakukan kegiatan dakwah melalui media internet yang lebih sempurna

dari penelitian-penelitia sebelumnya dengan bentuk atau metode yang sama.

E. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam menjawab semua pertanyaan

yang ada dan untuk menemukan hasil yang sesuai, adalah metode analisis isi

pesan (content analisys) yang bersifat kuantitaif.

Analisis isi pesan dalam menganalisis isi pesan di media, penulis

menggunakannya untuk mengetahui pesan-pesan yang tersurat yang terkandung

dalam rubrik tausiyah Republika Online. Dan seberapa besar prosentasi setiap

kategori pesan dakwah.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah rubrik tausiyah dalam Republika Online,

sedangkan objek penelitian ini adalah pesan-pesan dakwah dalam rubrik tausiyah

yang diambil pada tanggal 01 Januari 2009. Dengan unit analisis adalah edisi

(13)

5

[image:13.612.127.514.155.713.2]

Objek Penelitian

Tabel. 1 Objek Penelitian

No. Edisi Judul

1 01-01-2009

11:35:00

Hikmah Shalat Khusyuk

2 01-01-2009

13:26:00

Teladan Haji Mabrur

3 01-01-2009

12:20:00

Indahnya Menjaga Pandangan

4 01-01-2009

13:36:00

Yang Membutakan Kebenaran

5 01-01-2009

13:37:00

Ramadhan Yang Istimewa

6 01-01-2009

13:40:00

Amal-Amal Penyelamat Umat Muhammad

7 01-01-2009

13:43:00

Sabar Itu Indah

8 01-01-2009

14:36:00

Suami. Pemimpin Bagi Keluarga

9 01-01-2009

15:25:00

Ilmu Yang Bermanfaat

10 01-01-2009

15:29:00

(14)

Kategorisasi Isi Pesan Dakwah

Kategorisasi dari pesan-pesan dakwah yang terdapatdalam rubrik tausiyah

[image:14.612.124.512.195.583.2]

adalah sebagai berikut:

Tabel. 2 Kategorisasi Isi Pesan Dakwah

Dalam Rubrik Tausiyah

No Kategori Sub Kategori

a. Iman kepada Allah

b. Iman kepada Malaikat

c. Iman kepada Kitab

d. Iman kepada Rasul

e. Iman kepada Hari Akhir

1 Pesan Aqidah

f. Iman kepada Qadha dan Qadar

a. Ibadah

2 Pesan Syari`ah

b. Mu`amalah

a. Akhlak kepada Allah

3 Pesan Akhlak

b. Akhlak kepada Manusia

Teknik Pengumpulan Data

Dokumentasi

Langkah-langkah pendokumentasian yang dilakukan adalah dengan

(15)

7

selanjutnya akan dilakukan pengkategorisasian menjadi; Aqidah, Syari`ah dan

Akhlak.

Observasi

Mengadakan pengamatan langsung melalui media yang bersangkutan.

Dalam hal ini, akan dilakukan pengamatan dan pencatatan langsung terhadap

objek penelitian yaitu pesan-pesan dakwah dalam rubrik tausiyah pada Republika

Online.

Teknik Analisa Data

Penulis menggunakan metode anlisis isi dalam penelitian ini, dengan

teknik analisis menggunakan teknik perbandingan pesan. Yaitu dengan

membandingkan sumber pesan yang sama pada waktu yang berbeda, yang akan

mengahsilkan sebuah kecenderungan isi. Dan rumus yang digunakan adalah:2

P= Fx 100% N

Dengan; P= preesntase, F= frekuensi,dan N= jumlah

Selain rumus di atas, dalam penelitian ini di bentuk oleh tiga (3) orang juri

yang akan menjadi koder dalam menganalisis pesan-pesan yang terdapat dalam

rubrik tausiyah, dengan pengolahan data yang di hasilkan dari pengkoderan

dengan rumus:3 Coefisient Reliability (CR)= 3 M: N1+ N2 + N3

2

Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: ANDI, 2004), h. 12

3

(16)

dan

Komposit Reliability (KR)= N (x antar juri) : 1 + (N-1) (x antar juri)

Dengan N= Jumlah Juri dan X= Rata-rata koefisien reliability antar

juri

Tujuan dari penggunaan kedua rumus di atas adalah untuk mengetahui

reliabilitas dari validitas dari kode-kode yang sudah diberikan oleh para

pengkoder. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang di lakukan dalam

menganalisa data:

a. Melakukan kategorisasi terhadap rubrik tausiyah Republika Online dengan

memakai juri sebanyak tiga orang

b. Memasukan data kedalam lembaran koding dengan beberapa kategori yang

telah ditentukan.

c. Menentukan koder untuk mengisi lembar koding yang sudah disiapkan dengan

kategori-kategori yang telah ditentukan.

d. Melakukan penghitungan data yang telah diperoleh berdasarkan hasil

lembaran koding serta deskripsi terhadap data yang diperoleh.

F. TINJAUAN PUSTAKA

Untuk menentukan judul skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka di

Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (PFDK) dan di perpustakaan

Utama (PU) yang berkaitan dengan judul untuk menambah kelengkapan dalam

(17)

9

Skripsi ini memang banyak kemiripan judul dengan skripsi yang ada

sebelumnya, yang telah ditulis oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, yang sama-sama meneliti tentang analisis rubrik, seperti:

1. ”DAKWAH MELALUI INTERNET (Analisis Wacana Terhadap Artikel

Situs DTJAKARTA.or.id)” oleh Ika Fitrianti (204051002128), Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2008.

2. ” DAKWAH MELALUI INTERNET (Studi

www.MASJIDISTIQLAL.com) ” Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Tahun 2008.

Dalam penelitian sebelumnya meneliti tentang kegiatan-kegiatan dakwah

dalam suatu organisasi, kemuadian yang lainnya memaparkan atau menganlisis

dari wacana-wacana pesan dakwah.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mempermudah pembahasan penelitian ini, penelitian laporan hasil

penelitian di bagi menjadi kedalam lima (5) bab, yang terdiri dari sub-sub.

Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan secara singkat mengenai latar belakang, perumusan,

maksud dan tujuan penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika

(18)

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang landasan teori yang dipakai penulis dalam

menyusun penelitian ini, antara lain; penegrtian dan tujuan dakwah, pesan dan

sasaran dakwah, internet sebagai media dakwah, pengertian analisis isi, dan yang

berhubungan dengan penelitian.

BAB III : GAMBARAN UMUM REPUBLIKA ONLINE

Bab ini membahas tentang sejarah Republika Online, visi dan misi, dan

rubric tausiyah pada Republika Online.

BAB IV : PEMBAHASAN DAN PERMASALAHAN

Bab ini membahas tentang pesan-pesan apa saja yang terkandung dalam

rubric tausiyah pada Republika Online dan juga isi pesan yang dominant dalam

republika Online.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diberikan oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

(19)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi dan Tujuan Dakwah

Dakwah dalam sejarah kehidupan manusia dimuka bumi merupakan salah

satu aktivitas atau kegiatan yang telah memiliki usia yang cukup tua. Dakwah

dalam ajaran Islam memiliki posisi yang strategis dalam menentukan kemajuan

dan kemunduran sebuah peradaban manusia yang lebih dari itu adalah agama

Islam itu sendiri.

Perkembangan sejarah dakwah melahirkan beberapa pandangan dan

perbedaan dalam menentukannya. Para sejarawan berbeda pandangan dalam

menentukan titik awal dakwah Islam dimulai. Yang tidak lepas dalam makna

Islam itu sendiri, ada yang berpendapat atau beranggapan bahwa makna Islam

adalah makna yang universal, maka dakwah Islam telah dimulai sejak zaman Nabi

Nuh A.S. Namun, jika Islam dalam maknanya yang spesifik adalah apa yang

dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W, maka dakwah Islam dimulai semenjak

diutusnya Nabi Muhammad S.A.W. Sedangkan dalam kehidupan Nabi

Muhammad S.A.W. terdiri dari periode Mekkah dan periode Madinah. Kemudian

periode Khulafa Al-Rasyidin, periode Umayyah, periode Abbasiyah, periode

Raja-raja kecil, periode Kolonialisme, dan masa kebangkitan kembali.

Kata “dakwah” berasal dari bahasa Arab yang berarti ajakan, seruan,

(20)

merupakan bentuk dari Isim Masdar dari kata kerja (fi`il), yaitu “Da`a” ( ) –

1

M. Toha Yahya Omar, Islam & Dakwah, (Jakarta: PT. Al-Mawardi Prima, 2004), h. 67

Yad`u” ( ) yang artinya adalah memanggil, mengajak, atau menyeru. Kata

dakwah sering di jumpai dalam ayat-ayat Al-qur`an seperti:

Artinya: “Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki

orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)”. (Q.S. Yunus: 25)

Dalam ayat diatas memerintahkan kita untuk kembali kepada ajaran dan

tuntunan yang di bawa oleh para utusan-Nya sampai pada akhirnya Allah

mengutus Nabi Muhammad SAW., yang tujuannya untuk mendapatkan

kebahagian dunia dan akhirat. Begitu juga dalam ayat-ayat yang lainnya Allah

berfirman:

(21)

13

Sedangkan dakwah menurut Prof. Toha Jahja Oemar MA. Dilihat dari dua

segi yaitu dakwah secara umum dan dakwah menurut Islam.

a. Pengertian dakwah secara umum adalah ilmu pengetahuan yang berisi

cara-cara dan tuntunan-tuntunan, bagaimana seharusnya menarik

perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu

ideology, pendapat, pekerjaan tertentu.

b. Pengertian dakwah menurut Islam adalah mengajak manusia kepada

kebenaran yang sesuai dengan perintah Allah S.W.T. dengan cara yang

bijaksana untuk kemaslahatan manusia itu sendiri di dunia maupun di

akhirat.2

Sedangkan menurut Muhammad Al-Khaydar Husayn dalam kitabnya Ad-

Da`wah Ila Al-Islam dakwah adalah mengajak kepada kebaikan dan petunjuk,

serta menyuruh kepada kebajikan (ma`ruf), dan melarang kepada kemungkaran

agar mendapat kebahagian dunia dan akhirat. Dakwah menurut Abu Bakar

Zakaria dalam kitabnya Ad-Da`wah Ila Al-Islam mendefinisikan dakwah sebagai

suatu kegiatan para ulama dengan mengajarkan manusia apa yang baik bagi

mereka dalam kehidupan dunia dan akhirat menurut kemampuan mereka3.

Dakwah menurut Sayyid Qutub harus meliputi empat bentuk yaitu;

a. Mengajak manusia kepada Allah S.W.T. Tuhan yang pantas disembah.

Yang akan dapat menghidupkan hati dan akal.

2

AH. Hasanuddin, Retorika Da`wah & Publisistik dalam kepemimpinan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h. 34-35

3

(22)

b. Mengajak manusia kepada ajaran-ajaran Allah SWT. yaitu syari`at yang

dibawa oleh utusan-Nya. Yang akan menghidupkan pribadi dan

masyarakat yang lebih baik.

c. Mengajak manusia untuk hidup saling penuh kerukunan dan saling

hormat menghormati dan jugakepastian dalam beraga dan bernegara.

d. Mengajak manusia untuk membela agama Allah SWT., untuk

menegakkan kalimat Allah.4

Pada intinya dakwah adalah suatu kegiatan baik dijalankan perorangan

atau dengan kelompok untuk menyeru kepada kebajikan dan mencegah yang

mungkar, mengajak manusia untuk senantiasa menjalankan perintah-perintah

Allah dan menjauhkan segala larangan-larangan Allah.

Tidak lepas dari sebuah kegiatan dakwah juga mempunyai tujuan-tujuan

tersendiri. Tujuan merupakan landasan seluruh aktivitas-aktivitas dalam

artikesluruhan dalam semua aktivitas dan aktivitas lainnya mempunyai tujuan-

tujuannya masing-masing juga. Tujuan juga merupakan penentu sasaran , strategi,

dan langkah-langkah yang harus diambil untuk berdakwah dan begitupun

seterusnya, tanpa adanya tujuan maka, suatu aktivitas dianggap atau dinilai sia-

sia.

Dakwah yang dilaksanakan harus mempunyai tujuan tertentu. Dan tujuan

inidapat dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas apa yang hendak di capai

didalam proses berdakwah. Tujuan dakwah merupakan salah satu faktor yang

penting, dengan tujuan itulah dapat ditentukan tindakan dan pelaksanaannya.

4

(23)

15

Menurut Drs. H.M. Arifin M.Ed., tujuan dakwah adalah untuk

menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan,dan pengamalan ajaran agama

yang dibawakan oleh para Nabi dan Rasul atau para penerang agama. Oleh karena

itu ruang lingkup dakwah menyangkut masalah pembentukan sikap mental dan

pengembangan motivasi yang bersifat positif dalam segala aspek kehidupan

manusia.5

Tujuan dari dakwah dapat dirumuskan kedalam beberapa hal diantaranya

adalah sebagai berikut:

a. Menyiarkan tuntunan Islam, membenarkan aqidah dan meluruskan amal

perbuatan manusia terutama akhlak.

b. Memindahkan hati dari keadaan yang lupa kepada Allah kepada ingat

pada Allah.

c. Membentuk tali silaturrahmi dan menguatkannyha diantara sesema

kaum muslim.

d. Mencegah dan menolak faham atheisme

e. Mencegah dan menolak perkara-perkara yang bersifat subhat, tahayul,

bid`ah dan khurafat dengan mendalami ajaran Islam yang

sesungguhnya.6

Dakawah akan berhasil dalam mencapai tujuannya apabila ajaran-ajaran

Islam yang sesungguhnya dapat dipahami dan diamalkan oleh setiap pemeluknya.

Dan lebih tercapai tujuannya dakwah apabila dapat mengubah atau memperbaiki

akhlak manusia itulah tujuan dakwah pada awalnya.

5

Hasanuddin, HUKUM DAKWAH, Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdakwah Di Indonesia, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996)cet.ke-1, h. 34-35

6

(24)

B. Pesan dan Sasaran Dakwah

Pesan yang dimaksud dalam komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan

oleh pengirim kepada penerima. Dalam bahasa inggris pesan biasanya

diterjemahkan dengan kata message, content atau information.

Pesan adalah seperangkat lambing-lambang baik verbal maupun non

verbal yang disampaikan oleh komunikator kepada penerima.7 Dalam sebuah

komunikasi yang melibatkan aktivitas dakwah pesan sangat besar peranannya

dalam meyakinkan penerima untuk dapat menerima pesan-pesan dakwah yang

disampaikan.

Suatu pesan tidak hanya begitu saja disampaikan akan tetapi agar pesan itu

dapat diterima oleh penerima dan adanya hubungan timbal balik, maka pesan

dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga

dapat menarik perhatian komunikan.

b. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman

yang sama antara komunikator dan komunikan, sehinggga sama-sama

mengerti.

c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan

menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

7

(25)

17

d. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhantadi

yang layak bagi situasi kelompok di mana komunikan berada pada saat

ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.8

Pesan dakwah adalah semua penyampaian yang bersumber dari Al-qur`an

dan As-sunnah baik itu secara tertulis maupun dengan pesan-pesan risalah.9 Pesan

dakwah yang disampaikan yang terdapat peringatan dan kabar gembira yang

bersumber pada -qur`an dan As-sunnah dengan tujuan untuk diamalkan oleh

setiap ummat Islam demi keselamatan di dunia dan di akhirat.

Zaman modern seperti ini pesan banyak yang disampaikan lewat berbagai

macam media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, bahkan internet yang

dapat menjangkau belahan dunia. Demikian pesan-pesan dakwah tidak hanya para

ustadz dan para muballigh meyampaikan pesan-pesan dakwahnya lewat

ucapannya langsung akan tetapi dapat menggunakan media lain.

Pesan-pesan dakwah yang bersumber dari Al-qur`an dan As-sunnah dapat

dikategorikan menjadi pesan aqidah, pesan akhlak, dan pesan syari`ah.10

1. Pesan Aqidah

Aqidah adalah pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap

ummat Islam yang berdasarkan dalil aqli dan naqli (nash dan akal)11. Secara lebih

8

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat komunikasi (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h.41-42

9

Totok Tasmara, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987), cet.ke-1 h. 43

10

Wardi Bachtiar, Metodologi Pnelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 33- 34

11

(26)

luas lagi aqidah adalah mengiqrarkan dalam hati, menucapkan dalam ucapan, dan

mampu mengamalkan dalam perbuatan.

Dalam aqidah tidak lepas dengan rukun iman yang ada enam, sebagaimana

Rasulullah SAW., bersabda yang artinya adalah “Rasulullah bersabda; iman

adalah meyakini atau mempercayai Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-

Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiyamat, dan taqdir yang baik dan buruk. (H.R.

Muslim)

2. Pesan Syari`ah

Syari`ah secara bahasa adalah peraturan atau undang-undang, yaitu

peraturan-peraturan yang mengenai tingkah laku yang mengikat yang harus

dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.12

Pesan syari`ah merupakan pesan dakwah yang berisikan tentang norma-

norma atau hubungan antara manusia dengan Allah SWT., manusia dengan

manusia, dan manusia dengan alam sekitarnya. Pesan syari`ah erat kaitannya

dengan dua hal yaitu ibadah dan mu`amalah.

Syari`ah mengandung cara-cara atau peraturan-peraturan ibadah seperti

sholat, puasa zakat, ibadah haji dan lain-lain yang berkaitan dengan hablum

minallah (hubungan dengan Allah). Syari`ah juga mengandung muamalah seperti

pernikahan,hutang-piutang, jual-beli, keadilan social, pendidikan dan lain-lain

yang menyang hubungan dengan manusia (hablim minannas).13

Ibadah adalah bentuk dari norma hubungan antara nabusia dengan

Tuhannya, yang tata cara dan ketentuannya telah digariskan atau dibawa oleh

12

M. Abd. Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994) cet. Ke-1, h. 23

13

(27)

19

Nabi dan Rasul-Nya. Seperti sholat, zakat, puasa, haji dan lain sebagainya.

Sedangkan mu`amalah adalah bentuk norma hubungan manusia dengan

sesamanya dan lingkungan sekitarnya. Seperti masalah ekonomi, politik, hukum,

budaya, dan lain sebagainya.14

3. Pesan Akhlak

Imam Al-Ghazali, akhlak adalah sesuatu yang menggambarkan perilaku

seseorang yang terdapat dalam jiwa yang baik, yang darinya keluar perbuatan

secara mudah dan otomatis tanpa terpikir sebelumnya.15

Pesan akhlak erat kaitannya dengan perangai atau kebiasaan manusia

yaitu, akhlak manusia dengan tuhannya dan akhlak manusia dengan sesamanya.

Sasaran dakwah atau biasa yang disebut dengan objek dakwah adalah

manusia baik perorangan atau lebih yaitu masyarakat. Didalam memahami

masyarakat berbagai pendapat yang mengasumsikannya hanya tergantung dari

mana cara memandangnya. Dalam pandangan sosiologi masyarakat mempunyai

strukktur dan mengalami perubahan-perubahan, dan di dalam masyarakat terdapat

kelompok-kelompok yang saling berinteraksi, lapisan-lapisan, lembaga-lembaga,

nilai-nilai, norma-norma, keuasaan dan perubahan-perubahan lainnya.16

Dakwah memandang bahwasanya masyarakat merupakan sasaran,

dikarenakan terdapat perorangan-perorangan yang belum tersenruh oleh ajaran

Islam, begitu juga dengan masyarakat yang sudah tersentuh dengan ajaran Islam

14

E. Hasan Shaleh, Studi IslamPerguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ & Pengembangan Wawasan, (Jakarta: ISTN, 2000), cet. Ke-2, h.56

15

www.republikaonline.co.id Keutamaan Akhlak, Tgl: 03-03-2009 Pkl:20:00 wib

16

(28)

namun, masih kurangnya akan pemahaman dan pengajaran agama Islam secara

baik dan benar.

Sasaran dakwah tidak hanya pada perorangan dan masyarakat saja akan

tetapi perlu adanya perumusan dalam sasaran dakwah. Agar dakwah dapat

dilakukan secara efektif, efisien, sesuai dengan situasi dan kondisi, dan juga

sesuai dengan kemampuan atau kadar. Agar tidak terjadinya miss communication

dan miss understanding dalam penyampaian materi dakwah.

Seandainya sasaran dakwah dilihat dari strafikasi masyarakat berdasarkan

tata letak geografisnya, pendidikan dan usia. Dilihat dari tata letak geografisnya

masyarakat kota kehidupannya cenderung individualistis dan juga pola

berpikirnya rasionalis yang perlu diperhatikan dalam penyampaian dakwahnya

lebih menggunakan pendekatan-pendekatan yang rasional. Sedangkan masyarakat

desa kehidupannya cenderung berbaur dengan masyarakat yang lainnya yang

memiliki pola berpikirnya sederhana sehingga dalam penyampaian dakwah tidak

terlalu menggunakan pendekatan yang rasional dan ilmiah.

Dilihat dari pendidikannya masyarakat yang terpelajar atau pun

masyarakat yang jenjang pendidikannya tinggi cenderung mempunyai pola

berpikirnya kearah rasionalistis dan juga lebih modern, terdapat sikap yang tidak

mudah untuk menerima pemahaman-pemahaman yang lain. Sedangkan

masyarakat yang berpendidikannya rendah cenderung berpikir sederhana yang

meliputi mitos, dengan penyampain dakhnya dengan lebih banyak kepada

(29)

21

Jika dilihat dari sikap hati sasasran dakwah terhadap agama terbagi

kedalam empat golongan yaitu;

a. Yang mencintai agama

b. Yang hanya sekedar suka terhadap agama

c. Yang tidak memperdulikan terhadap agama

d. Yang membenci terhadap agama17

M. Ghazali menambahkan sasaran dakwah secaralebih terperinci

diantaranya:

a. Sasaran dakwah yang menyangkut golongan yang dilihat dari struktur

kelembagaan yaitu, masyarakat dari kalangan pemerintah dan

keluarga.

b. Sasaran dakwah yang berupa kelompok masyarakat yang dilihat dari

cultural berupa golongan priyayi, santri dan abangan terutama dalam

masyarakat jawa.

c. Sasaran dakwah yang berhubungan dengan golongan masyarakat dari

segitingkat kehidupan social ekonomi yang berupa golongan ekonomi

keatas, menengah, dan kebawah.

d. Sasaran dakwah dengan golongan masyarakat yang dilihat

kekhusussannya yaitu, masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya,

narapidana dan sebagainya.18

17

Basrah Lubis, Pengantar Ilmu Dakwah (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 34

18

(30)

C. Rurikasi

Rubrik dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah kepala

karangan dalam surat kabar atau media lainnya. Sedangkan menurut Onong

Uchjana Efendi mendefinisikan rubrik adalah ruangan yang terdapat pada surat

kabar, majalah, atau media lainnya, yang didalamnya berisikan yang mengenai

aspek atau kegiatan dalam kehidupan manusia. Seperti rubrik wanita, olah raga,

dan lain sebagainya.19

Rubrik dalam media cetak sama dengan menu. Menu adalah sajian-sajian

tertentu, yang khas dimana masing-masing mempunyai cita rasa dan warna yang

berbeda. Seorang yang menyukai menu A misalnya, belum tentu menyukai menu

B. Kalau buletin (media) diibaratkan dengan prasmanan, sedangkan rubrik adalah

menunya.

Asal usul istilah rubrikasi, sepertinya dimulai ketika tidak lama setelah

Gutenberg menemukan mesin cetak, banyak buku diproduksi secara massal. Pada

cetakan awal, buku-buku itu rata-rata tebal. Untuk menandai buku, buku satu

dengan buku yang lainnya, disekat dengan pita warna merah. Dalam bahasa Latin

merah berarti ruber. Karena itu hingga kini untuk menandai ruang satu dengan

ruang lainnya disebut rubrikasi, dari kata ruber tadi20.

19

Onong Uchjana efendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosda Kar ya, 1994), Cet. 8, hal. 149-150

20

(31)

23

D. Internet Sebagai Media Dakwah

Berdakwah pada zaman sekarang tidak hanya bisa dilakukan oleh para

mubaligh dimasjid, dipanggung-panggung pada perayaan hari-hari besar Islam

dan juga tidak hanya para ustadz atau para kiyai berceramah di pengajiannya atau

di pondok pesantrennya, akan tetapi bisa dilakukan dengan banyak cara dan

banyak tempat banyak media yang bisa digunakan pada zaman sekarang sebagai

media dakwah seperti Televisi, Koran, majalah, Buku, lagu dan internet.

Selain beberapa media yang telah disebutkan diatas tentunya masih

banyak lagi media yang bisa dimanfaatkan untuk berdakwah salah satunya adalah

internet. Pada zaman sekarang teknologi informasi telah berkembang pesat,

internet tidak hanya menjangkau wilayah propinsi atau kabupaten tetapi telah

menjangkau wilayah pedesaan tentunya hal ini merupakan satu kabar gembira

bagi kita, walaupun internet masih terlalu mahal untuk dijangkau oleh masyarakat

lapisan bawah tetapi media ini bisa kita manfaatkan.

Pada saat sekarang internet digunakan untuk berbagai keperluan seperti

mencari berita, mengirim e-mail, belanja, chating, ngeblog atau sekedar bertukar

informasi melalui sebuah mailinglist. melalui banyak fasilitas yang ditawarkan

(32)

Teknologi komunikasi atau informasi adalah istilah yang merujuk pada

teknologi komunikasi modern yang terutama mencerminkan aplikasi computer ,

tele komunikasi, atau kombinasi keduanya (Williams, 1987).21

Internet dilihat dari bahasa tersusun dari dua kata yang diadopsi dari

bahasa inggris yaitu “International Network” . International yang berarti

internasional sedangkan Network yang berarti jaringan. Sedangkan International

Network dapat diartikan adalah jaringan internasional.

Internet adalah kumpulan berbagai computer antar wilayah-wilayah yang

dihubungkan dengan protocol atau server atau provider yang semua computer itu

saling berkomunikasi. Internet merupakan media komunikasi yang disambungkan

antara computer dengan telepon dengan perantara modem. Berbeda halnya dengan

telepon internet media komunikasi yang di komunikasikan lewat tulisan atau

gambar sedangkan telepon komunikasi yang dilakukan dengan kata-kata.

Internet juga dapat diartikan kumpulan atau jaringan-jaringan computer

yang ada di seluruh dunia, manusia yang menggunakannya dapat berinteraksi atau

berkomunikasi dari berbagai belahan dunia. Dahulu computer hanya stand alone

dengan adanya program ini computer-komputer satu sengan yang lainnya dapat

terhubung olehmodem dan dengan line telepon yang menghubungkan.

Sejarah intenet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan

Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA)

memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan

sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini

h. 173

21

(33)

25

dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang

berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi

dan membentuk sebuah jaringan.22

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail

yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu

mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga

diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan "at" atau "pada".

Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika

Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama

yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun

yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn

mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal

pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas

Sussex.23

Media dakwah dilihat dari instrumennya, maka dapat dilihat dari empat

sifat. Yaitu yang bersifat visual, auditif, audio visual, dan cetak.

a. Media visual yaitu alat yang dapat dioperasikan untuk kepentingan

dakwah dengan melalui indera penglihatan sperti film, slide,

transparansi, overhead projector, gambar, foto dan lain-lain

22

Hanson, Ralph E., MASS COMMUNICATION: LIVING IN A MEDIA WORLD, (New York, America: Mc. Graw-Hill Companies, 2005),h. 269

23

(34)

b. Media auditif yaitu alat-alat yang dapat dioperasikan sebagai sarana

penunjang dakwah yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran,

seperti radio, tape recorder, telepon, telegram dan sebagainya

c. Media audio visual yaitu alat-alat dakwah yang dapat didengar juga

sekaligus dapat dilihat, seperti movie film, televisi, video, dan

sebagainya

d. Media cetak yaitu cetakan dalam bentuk tulisan dan gambar sebagai

pelengkap informasi tulis, seperti bulletin, surat kabar, majalah dan

sebagainya.24

Dari penjelasan diatas berbagai macam media dakwah yang dapat dipakai

internet masuk kedalam media dakwah yang bersifat audio visual dikarenkan

internet dapat dilihat dan didengar oleh panca indera.

Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin mengatakan; Bahwa setiap

sarana yang bisa digunakan untuk dakwah, maka kaum muslimin harus

menggunakannya. Dahulu, sarana dakwah hanya terbatas pada ceramah, tulisan

dan diskusi antara juru dakwah dan yang didakwahi, serta halaqah-halaqah ilmiah,

(disamping sarana-sarana lainnya) sebagai pengamalan

Adapun zaman sekarang, kita perlu menempuh setiap sarana yang bisa

digunakan untuk mengajak kepada Islam. Seperti ; radio, televisi, bulletin

(selebaran ilmiah), penerbitan makalah-makalah Islami di Koran-koran dan

majalah-majalah yang baik, termasuk juga sarana internet yang muncul di zaman

ini dan telah merambah ke seluruh dunia

24

(35)

27

Kiranya, para ahli ilmu dan para da'i perlu menempuh jalur ini untuk

menyebarkan makalah-makalah dan ceramah-ceramah yang bermanfaat serta

wejangan-wejangan yang benar agar bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang

menghendaki kebaikan, mengharapkan ilmu dan melaksanakannya

Karena internet telah ada dan hadir di negeri ini, maka jangan dibiarkan

digunakan oleh kaum Nasrani, Yahudi, kaum musyrikin, para ahli bid'ah, para ahli

maksiat dan ahli kemunafikan untuk menyebarkan pemikiran-pemikiran mereka

sehingga mengelabui orang-orang yang menyambangi situs-situs mereka lalu

berbaik sangka terhadap mereka, meyakini saran dari mereka dan kebenaran

wejangan mereka

Akibatnya, sesatlah orang-orang yang menemukan makalah-makalah

tersebut, yang berisi kekufuran, bid'ah, kemaksiatan dan fitnah, baik yang nyata

maupun yang tersembunyi

Tapi jika digunakan oleh para ahli ilmu yang benar, ahli tauhid dan

keikhlasan, maka mereka bisa mempersempit ruang lingkup para penyebar

kerusakan, dan makalah-makalah mereka bisa bermanfaat bagi orang-orang yang

menginginkan kebenaran dan bermaksud memanfaatkannya dengan beramal

shalih dan berilmu yang bermanfaat”25

Di Indonesia situs-situs Islam mulai marak sekitar awal tahun 1999. Situs

myquran.com, al-islam.or.id, laskarjihad.or.id, kisdi.or.id, pesantrenvirtual.com,

iiman.co.id, hidayatullah.com, republika.co.id dan banyak lagi yang lainnya mulai

menyemarakkan Internet dengan berbagai format sajian. Perkembangannya

25

(36)

kemudian semakin pesat di tahun 2000-an dengan masuknya berbagai investasi

asing di Indonesia yang berhubungan dengan Internet. Format penampilan pun

berbeda-beda bahkan semakin tersegmentasi sesuai dengan kebutuhan yang ada di

masyarakat. Myquran.com menampilkan situs komunitas kolaboratif dimana

pengunjung situs dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada seperti Al

Qur’an online, direktori situs islam, forum diskusi, chatroom, berita serta artikel

dan berbagai sarana interaktif lainnya yang disumbangkan oleh para pengunjung

dan anggotanya. Sasarannya adalah pemakai internet usia 17 sampai 35 tahun

yang merupakan segmen pemakai Internet terbesar dewsa ini.26

Sebagai produk teknologi, Internet bisa dikatakan tidak bebas nilai karena

teknologi pada dasarnya dibuat untuk membantu memecahkan masalah dan untuk

memenuhi kebutuhan manusia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Namun,

dari sisi pemakai, baik atau buruk suatu alat sebagai produk teknologi pada

akhirnya tergantung pada bagaimana kita menggunakannya dan bagaimana kita

melihatnya. Pada akhirnya nilai positif atau negatif produk teknologi akan

ditentukan oleh niat dan motivasi yang akan menjadi penentu apakah suatu alat

akan menjadi bermanfaat atau mudharat.

Disini, diperlukan pendekatan yang terbaik untuk menjelaskan kepada

masyarakat mengenai suatu produk teknologi dalam hal ini adalah internet.

Utamanya adalah komunitas-komunitas muslim tradisional yang menjadi center of

influence masyarakat muslim Indonesia selama beradab-abad. Sejak jaman para

26

(37)

29

wali sampai zaman sekarang ini peran komunitas tradisional dan figur tradisional

yang kharismatis sangat signifikan bagi masyarakat Indonesia.

Fenomena dakwah digital atau Internet di Indoneisia dewasa ini semakin

marak seiring dengan berkembangnya teknologi informasi (TI) di dunia.

Sebagaimana telah disebutkan, Internet komersial baru masuk ke Indonesia pada

tahun 1994, dengan dibukanya IndoNet di Jakarta, sebagai Internet Service

Provider (ISP) pertama di Indonesia. Salah satu pelopor penggunaan Internet

sebagai media da’wah adalah seperti yang dilakukan oleh kelompok Jaringan

Informasi Islam (JII). JII yang dibidani oleh jebolan Pusat Teknologi Tepat Guna

(Pustena) Masjid Salman ITB tersebut sudah sejak sekitar tahun 1997-1998

bergulat dengan teknologi e-mail yang diaplikasikan ke dalam pesantren-

pesantren, membentuk apa yang disebut dengan Jaringan Pondok Pesantren.

Kemudian pada sekitar tahun 1998-1999 mulai marak aneka mailing-list

(milis) Indonesia bernuansa Islami semisal Isnet dan Al Islam. Baru kemudian

pada tahun 1999-2000 bermunculanlah situs-situs Islam di Indonesia, yang tidak

sekedar situs-situs institusi Islam, tetapi berisi aneka informasi dan fasilitas yang

memang dibutuhkan oleh umat Islam. Maka lengkaplah Internet menjadi salah

satu media rujukan dan media dakwah Islam Indonesia.

Masuknya Internet dalam aspek kehidupan umat Islam mulai menggeser

pemikiran-pemikiran lama. Menjadi santri kini tidak harus diidentikkan dengan

sarung dan mengaji di langgar saja. Menjadi da’i yang ikhlas tidak mesti selalu

(38)

Sekedar contoh, para santri Pesantren Darunnajah di Ulujami Jakarta

Selatan ternyata telah akrab dengan e-mail karena di dalam pesantren tersebut ada

sebuah warnet yang dipergunakan bergantian antara santri pria dan wanita. Ada

pula pesantren Annida di Bekasi, yang memang telah benar-benar memberikan

materi pendidikan e-mail dan Internet kepada para santri-santrinya.

E. Pengertian Analisis Isi

Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan

mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.

Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol

coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi

interpretasi.

R. Holsty mendefinisikan Analisis isi (content analysis) adalah suatu

metode analisis pesan dalam suatu cara yang sistematis dan menjadi petunjuk

mengamati serta menganalisa pesan-pesan tertentu yang idsampaikan oleh

komunikator. Yang menjelaskan batasan tentang analisis dengan pendekatan

kuantitatif yang mengutamakan ketepatan dalam mendefinisikan isi pesan seperti

perhitungan dan penyebutan yang berulang dari kata-kata tertentu, konsep, tema

atau penyajian suatu informasi. Analisis isi (content analysis) juga dapat

pendekatannya dengan kualitatif yang lebih menganalisis kepada isi pesan yang

terkandung dalam sebuah tulisan.

Klaus Krippendroff Analisis isi (content analysis) adalah suatu teknik

(39)

31

untuk menghasilkan konteksnya. Sebagai sebuah teknik penelitian, analisis isi

(content analysis) harus mencakup prosedur-prosedur khusus untuk memproses

data ilmiah.27

Sebagaimana semuanya teknik penelitian, Analisis isi (content analysis)

bertujuan memberikan pengetahuan , membuka wawasan yang baru, penyajian

data dan fakta dengan panduan praktis dalam pelaksanaannya

Analisis isi merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis

komunikasi secara sistematik, objektif dan kuantitatif terhadap pesan yang

tampak. Dan pada prinsipnya analisis isi memegang prinsip sistematik, prinsip

objektif, prinsip kuantitatif, prinsip isi yang nyata.28

Analisis Isi bersifat deskriptif, yaitu deskripsi isi-isi komunikasi. Dalam

praktiknya, hal ini mudah dilakukan dengan cara melakukan perbandingan.

Perbandingan pesan (message) dokumen yang sama pada waktu yang berbeda.

Dalam hal ini analisis dapat membuat kesimpulan mengenai kecenderungan isi

komunikasi, Perbandingan pesan (message) dari sumber yang sama/tunggal dalam

situasi-situasi yang berbeda. Dalam hal ini, studi tentang pengaruh situasi

terhadap isi komunikasi, Perbandingan pesan (message) dari sumber yang sama

terhadap penerima yang berbeda. Dalam hal ini, studi tentang pengaruh ciri-ciri

audience terhadap isi dan gaya komunikasi, Analisis antar-message, yaitu

perbandingan isi komunikasi pada waktu, situasi atau audience yang berbeda.

27

Klaus Krippendroff, Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), cet. Ke-2, h.15

28

(40)

Dalam hal ini, studi tentang hubungan dua variabel dalam satu atau sekumpulan

dokumen (sering disebut kontingensi (contingency), dan Pengujian hipotesis

mengenai perbandingan message dari dua sumber yang berbeda, yaitu perbedaan

antar komunikator.

Holsti (dalam Bailey, 1987), mendaftar tujuh tujuan analisis isi, yakni

sebagai berikut:

a. Untuk menjelaskan kecenderungan isi komunikasi

b. Untuk menjelaskan karakteristik yang diketahui dari sumber-sumber

kepada pesan-pesan yang dihasilkan

c. Untuk memeriksa atau mengaudit isi komunikasi terhadap standar

yang berlaku

d. Untuk menganalisis teknik persuasi

e. Untuk menganalisis gaya suatu tulisan

f. Untuk menghubungkan atribut (sifat dan perlengkapan) yang diketahui

dari audiens kepada pesan-pesan yang dihasilkan bagi mereka

g. Untuk menjelaskan pola-pola komunikasi.

Metode analisis isi (content analysis) sangat tepat digunakan dalam bidang

ilmu komunikasi karena yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah isi pesan

yang disampaikan oleh suatu media komunikasi.29

Kategori dalam analisis isi merupakan instrument pengumpul data, yang

fungsinya identik dengan kuesioner dalam survey. Agar nilai yang didapat secara

1, h. 18

29

(41)

33

objektif, maka kategorisasi harus dijaga reliabilitasnya. Terlebih lagi kategorisasi

yang dibuat sendiri oleh periset sehingga belum memiliki standar yang telah

teruji, oleh karena itu sebaiknya dilakukan uji reliabilitas.

Kategori harus menggambarkan tujuan penelitian, lengkap (mendalam)

dan independen. Yang disebut dengan independen di sini adalah bahwa nilai pada

suatu kategori tidak menentukan nilai pada kategori yang lain.

Kategori hendaknya mencukupi untuk tujuan studi. Setelah peneliti

membatasi tujuan studinya, maka ia harus mengkonstruk seperangkat kategori

yang sesuai. Seperti halnya kategori-kategori untuk penelitian observasi, kategori

untuk analisis isi pada umumnya tidak berasal dari teori, namun dibentuk dengan

menguji dokumen yang dipelajari, serta menegaskan unsur-unsur umum apa saja

(42)

BAB III

GAMBARAN UMUM REPUBLIKA ONLINE

A. Sejarah Republika Online

Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas

Muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan tersebut merupakan puncak dari

upaya panjang kalangan umat, khususnya para wartawan profesional muda yang

telah menempuh berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim se -

Indonesia yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin

penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut berbuah. Republika terbit

perdana pada 4 Januari 1993.

Penerbitan Republika menjadi berkah bagi umat. Sebelum masa itu,

aspirasi umat tidak mendapat tempat dalam wacana nasional. Kehadiran media ini

bukan hanya memberi saluran bagi aspirasi tersebut, namun juga menumbuhkan

pluralisme informasi di masyarakat. Karena itu kalangan umat antusias memberi

dukungan, antara lain dengan membeli saham sebanyak satu lembar saham per

orang.PT Abdi Bangsa Tbk sebagai penerbit Republika pun menjadi perusahaan

media pertama yang menjadi perusahaan publik.

Mengelola usaha penerbitan koran bukan perkara sederhana. Selain sarat

dengan modal dan sarat SDM, bisnis inipun sarat teknologi. Keberhasilan

Republika menapaki usia 15 tahun merupakan buah upaya keras manajemen dan

seluruh awak pekerja di PT Abdi Bangsa Tbk yang dilakukan oleh perusahaan

yang menerbitkan koran ini sejak 1993 untuk mengelola segala kerumitan itu.

(43)

35

Selain dituntut piawai berhitung, pengelola koran juga harus jeli, cerdik,

dan kreatif bersiasat untuk tetap bertahan dan memenangkan persaingan. Sejak

awal, Republika memang dekat dengan "sesuatu yang baru". Tatkala lahir,

Republika menggebrak dengan tampilan "Desain Blok" yang tak lazim. Republika

pun mampu menyabet gelar juara pertama Lomba Perwajahan Media Cetak 1993.

Tahun 1995, Republika membuka situs web di internet. Republika menjadi

yang pertama mengoperasikan Sistem Cetak Jarak Jauh ( SCJJ ) pada tahun 1997.

Pendekatan juga dilakukan kepada komunitas pembaca lokal. Republika menjadi

salah satu koran pertama yang menerbitkan halaman khusus daerah. Selalu dekat

dengan publik pembaca adalah komitmen Republika untuk maju.1

Mulai tahun 2004, Republika dikelola oleh PT Republika Media Mandiri (

RMM ). Sementara PT Abdi Bangsa naik menjadi perusahaan induk ( Holding

Company ). Di bawah PT RMM, Republika terus melakukan inovasi penyajian

untuk kepuasan pelanggan.Segala kreativitas dicurahkan untuk sedapat mungkin

membuat Republika selalu dekat dan meladeni keinginan publik.

B. Visi dan Misi Republika Online

Visi

Menjadikan HU REPUBLIKA sebagai koran umat yang terpercaya dan

mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan

profesional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan

Bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan pemahaman Rahmatan Lil

Alamin.

1

(44)

Misi

1. Menciptakan dan menghidupkan system manajemen yang efisien dan efektif,

serta mampu dipertanggung jawabkan secara professional.

2. Menciptakan budaya kerja yang sehat dan transparan

3. Meningkatkan kinerja dengan menciptakan system manajemen yang

kondusif dan professional.

4. Meningkatkan penjualan iklan dan Koran sementara menekankan biaya

operasinal.

5. Memprioritaskan pengembangan pemasaran Harian Umum Republika di

jabodetabek, tanpa harus mematikan di daerah yang sudah ada.

6. Merajut tali persaudaraan dengan organisasi-organisaasi Islam di Jakarta.

7. Bekerjasama dengan mitra usaha di dalam pengembangan pasar Harian

Umum Republika di luar pulau jawa.

8. Mengamati peluang pengembangan Koran komunitas seperti, Bintaro pos,

Depok pos, Bekasi pos, atau jenis Koran lainnya.

9. Mengelola kantor perwakilan sebagai “semi otonomi”

10. Menjadikan PT. REPUBLIKA MEDIA MANDIRI sebagai system company

yang sehat.

(45)

37

C. Struktur Redaksi Surat Kabar Republika Tahun 2009

Pemimpin Redaksi Ikhwan Kiram Mashuri, Wakil Pemimpin Redaksi

Nasihin Masha (ink), Redaktur Pelaksana Agung P. Vazza, Kepala newsroom

Arys Hilman (rys), Redaktur Senior Anif Punto Utomo (nif), Wakil Redaktur

pelaksana I Elba Damhuri (erd), Wakil Redaktur pelaksana II Selamat Ginting

(gin), Wakil Redaktur pelaksana III/Art Director Sri Kumara Dewatasari,

Asredpel I (Ekonomi) Nurul S. Hamami (nul), Asredpel II (OR, Hiburan, Intern.)

Rachmat Hadi Sucipto (rhs), Asredpel III (Special Product) Bidramnanta,

Asredpel IV (Nasional) Subroto (sbt), Asredpel V (Ahad dan Akhir Pekan)

Nina Chairani (poy), Asredpel VI (Agama) Ali Ridho, Asredpel VII

(investigasi) Irwan Ariefyanto (one), Sekretaris Redakasi Fachrul Ratzi (fr),

Kepala Republika Online Yayat Sipriyatna.

Republika online meliputi bagian-bagian

1. Community and Blog

2. Agama

3. News

4. Economy

5. Sporf

6. Entertain

7. Konsultasi, kolom, produk Halal, Fatwa

(46)

D. Rubrikasi Tausiyah Republika Online

Kehadiran Republika di Internet merupakan jawaban para pengelolanya

untuk menjejaki teknologi informasi global yang juga baru masuk ke Indonesia.

Didalamnya republika online terdapat berbagai macam kolom, feature, rubric dan

lain sebagainya yang berisikan mengenai meliputi masalah-masalah sosial,

ekonomi, politik, agama, budaya, hingga pariwisata.

Akan tetapi yang selama ini diketahui atau yang dikenal dalam rubrik

hikmah saja yang berisikan atau bercirikan masalah-masalah keagamaan. Akan

tetapi bukan hanya rubrik hikmah saja dalam rebublika online terdapat Islam

Mancanegara, Khasanah, Pengalaman Rohani, Tausiyah, Mutiara Islam, Islam

Nusantara, Ensiklopedia Islam dan masih banyak lainnya.

Yang menjadi pusat perhatian penulis adalah rubrik tausiyah yang tidak

jauh beda dengan rubric hikmah yang memuat masalah-masalah agama Islam

yang dikarang oleh berbagai pakar keagamaan Islam. Akan tetapi yang

membedakan rbrik tausiyah dengan yang lainnya didalamnya terkumpul dalam

satu hari berbagai artikel-artikel yang memuat tentang masalah-masalah

keagamaan.

Rubrik tausiyah yang berada dalam republika online beralokasikan

disamping kolom Pengalaman Rohani dan dibawah rubrik Hikmah, akan tetapi

(47)

BAB IV

ANALISA RUBRIK TAUSIYAH REPUBLIKA ONLINE

A. Pesan Dakwah Dalam Rubrik Tausiyah Republika Online

Dakwah adalah suatu usha untuk mengkomunikasikan ajaran-ajaran Islam

kepada mad`unya. Dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media,

dalam penyampaiannya dakwah membutuhkan unsur-unsur seperti da’i, mad`u, isi

pesan, media dan metodenya. Agar dakwah dapat berjalan lancer dan berhasil

pesan yang akan disampaikan oleh seorang da’i harus menggunakan bahasa yang

dapat diterima oleh mad`unya.

Pesan dakwah adalah pernyataan-pernyataan yang bersumber dari Al-

Qur`an dan As-Sunnah yang disampaikan untuk mengajak manusia agar

mengikuti ajaran Islam.1 Untuk mengetahui pesan-pesan dakwah yang terdapat

dalam rubric Tausiyah di republika online pada tanggal 01 Januari 2009 (Pkl:

11:35-15:29 WIB), maka penulis melakukan pengolahan data sekaligus

menganalisanya untuk selanjutnya mengelompokkan dalam beberapa kategori,

yaitu, aqidah, akhlak, dan syari`ah.

Pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam rubrik Tausiyah selanjutnya

akan dianalisaberdasarkan jumlah paragraph dalam tulisan. Untuk lebih jelasnya

akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

1

[image:47.612.121.514.251.548.2]

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987), cet.ke-1, h. 43

Tabel. 3 Edisi, Judul Penelitian

(48)

1 01-01-2009

11:35:00 Hikmah Shalat Khusyuk 14

2 01-01-2009

13:26:00 Teladan Haji Mabrur 14

3 01-01-2009

12:20:00 Indahnya Menjaga Pandangan 18

4 01-01-2009

13:36:00 Yang Membutakan Kebenaran 17

5 01-01-2009

13:37:00 Ramadhan Yang Istimewa 13

6 01-01-2009

13:40:00

Amal-Amal Penyelamat Umat

Muhammad 16

7 01-01-2009

13:43:00 Sabar Itu Indah 18

8 01-01-2009

14:36:00 Suami. Pemimpin Bagi Keluarga 13

9 01-01-2009

15:25:00 Ilmu Yang Bermanfaat 19

10 01-01-2009

15:29:00 Jiwa Mandiri Kunci Harga Diri 15

Jumlah

157

Dari penelitian yang telah penulis lakukan dengan metode analisis isi

(content analysis) terhadap Rubrik Tausiyah pada Republika Online pada tanggal

01 Januari 2009 (Pkl: 11:35-15:29 WIB), penulis mendapatkan data seperti tabel

(49)

41

Table. 4 Hasil Rincian Masing- masing Juri *

Kategori

Juri Aqidah Akhlak Syari’ah Jumlah

I (Suryana) 16 83 58 157

II (Andin Sudirman S.Pd.I)

13 86 58 157

III (Rachman Karsono)

13 92 52 157

Jumlah 42 261 168

-Tabel. 5 Kecenderungan Isi Pesan Dakwah

Rubrik Tausiyah tanggal 01 Januari 2009 (Pkl: 11:35-15:29 WIB)

KATEGORI

F

(Frekuensi)

P

(Prosentase)

AKHLAK 87 55.42%

SYARI`AH 56 35.66%

AQIDAH 14 8.92%

JUMLAH 157 100%

Dari tabel diatas dapat penulis simpulkan, bahwa penulis membagi

kedalam tiga kategori yaitu aqidah, akhlak, dan syari`ah. Dan dari ketiga kategori

tersebut, kategori akhlak mendapatkan prosentase 55.42%, syari`ah 35.66%, dan

aqidah 8.92%.*

*

Perhitungan Terlampir *

[image:49.612.123.514.128.557.2]
(50)
[image:50.612.125.516.131.305.2]

Tabel. 6 Kesepakatan Antar Juri

Antar Juri Item Sepakat Tidak Sepakat Nilai

I-II 157 127 30 0.80

II-III 157 133 24 0.84

I-III 157 139 18 0.88

Penelitian ini penulis anggap falid dikarenakan dari hasil Komposit

Reliabilitynya berjumlah 0,94.*

Menurut data diatas, kategori akhlaklah yang mendapatkan prosentase

paling tinggi sebesar 55.42%. Pada kali ini Republika Online lebih mengutamakan

isi pesannya dalam masalah akhlak, seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah

SAW yang artinya:

"Muslim yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya." (HR Tirmidzi dan Ahmad).

Hadis ini mengungkapkan hal yang sangat penting dalam Islam, yaitu

akhlak. Selain masalah tauhid dan syariat, akhlak memiliki porsi pembahasan

yang sangat luas. Setidaknya ada enam dimensi akhlak dalam Islam, yaitu:

1. Akhlak kepada Allah SWT. Diaplikasikan dengan cara mencintai-Nya,

mensyukuri nikmat-Nya, malu berbuat maksiat, selalu bertobat, bertawakkal,

dan senantiasa mengharapkan limpahan rahmat-Nya.

2. Akhlak kepada Rasulullah SAW. Diaplikasikan dengan cara mengenalnya

lebih jauh, kemudian berusaha mencintai dan mengikuti sunnah-sunnahnya,

*

(51)

43

termasuk pula banyak bershalawat, menerima seluruh ajaran beliau dan

menghidupkan kembali sunnah-sunnah yang beliau contohkan.

3. Akhlak terhadap Alquran. Diaplikasikan dengan membacanya penuh

perhatian, tartil. Kemudian berusaha untuk memahami, menghapal, dan

mengamalkannya.

4. Akhlak kepada orang-orang di sekitar kita, mulai dari cara memperlakukan

diri sendiri, kemudian orangtua, kerabat, tetangga, hingga saudara seiman.

5. Akhlak kepada orang kafir. Caranya adalah dengan membenci kekafiran

mereka. Namun, kita harus tetap berbuat adil kepada mereka. Agama

memperbolehkan kita berbuat baik pada mereka selama hal itu tidak

bertentangan dengan syariat Islam, atau untuk mengajak mereka pada Islam.

6. Akhlak terhadap lingkungan dan makhluk hidup lain. Caranya dengan

berusaha menjaga keseimbangan alam, menyayangi binatang, melestarikan

tumbuh-tumbuhan, dan lainnya.2

B. Analisis Perkategori Isi Pesan

1. Akhlak

Pesan akhlak yang terdapat Rubrik Tausiyah tanggal 01 Januari 2009 (Pkl:

11:35-15:29 WIB) paling dominan, karena pesan akhlak yang dimuat dalam

rubrik tausiyah pada edisi tersebut mencapai 87 item dari 157 item dan mendapat

55.42%.

2

(52)
[image:52.612.123.509.157.649.2]

Tabel. 7 Hasil Analisis Isi Pesan Akhlak

Akhlak Edisi

Mahmudah Mazmumah

1 2 3 1 2 3

01-01-2009 11:35:00

3 - 3 - -

-01-01-2009 13:26:00

9 9 9 4 4 4

01-01-2009 12:20:00

10 8 10 4 6 6

01-01-2009 13:36:00

5 5 5 9 9 9

01-01-2009 13:37:00

1 2 2 1 - 1

01-01-2009 13:40

Gambar

Tabel. 1 Objek Penelitian
Tabel. 2 Kategorisasi Isi Pesan Dakwah
Tabel. 3 Edisi, Judul Penelitian
Tabel.  5 Kecenderungan Isi Pesan Dakwah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pesan Dakwah dalam Rubrik Opini Redaksi Majalah Syir' ah edisi Januari 2006 yang berjudul "Perlunya Ruang Dialog Sejati" Pesan dakwah yang terkandung dalam judul

Buku How To Master Your Habits banyak memberi pesan-pesan dakwah (Aqidah, akhlak, dan syariah) kepada pembaca dan intisari dari buku tersebut yaitu bahwa

Isi pesan yang terkandung di dalam novel Bidadari-Bidadari Surga ini adalah isi pesan yang mengandung pesan aqidah yang terdiri iman kepada Allah, iman kepada Rosull,

Dengan demikian, pesan dakwah yang paling dominan yang terdapat pada novel Cinta-Mu Seluas Samudra karya Gola Gong adalah pesan aqidah dengan hasil prosentase

Dengan penelitian ini, dalam mencari pesan dakwah dalam buku Menabur Pesan Ilahi, maka ini menjadi landasan penulisan teorii dakwah yaitu ingin mengetahui isi pesan

Penulis menganalisis isi pesan pada setiap paragraf yang mengandung isi pesan dakwah dari kategori aqidah, unsur iman kepada Allah yang paling besar sebanyak 88,90% dilanjutkan

Penelitian yang telah dilakukan terhadap analisis isi pesan lagu band indie d Indonesia mendapatkan hasil bahwa mereka menjadikan lagu untuk menyampaikan pesan dakwah seperti

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.. Pesan Syariat dalam Rubrik Tafakkur Tabloid Tabangun Aceh sepanjang Tahun 2016 .... Dakwah melalui tulisan atau bil qalam adalah salah satu jenis dakwah