• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Isi Pesan Dakwah M.Quraish Shihab dalam Buku Menabur Pesan Ilahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Isi Pesan Dakwah M.Quraish Shihab dalam Buku Menabur Pesan Ilahi"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIP SI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Kom·linikasi Diajukan untuk Memenubi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh:

SUKRIAH

Nil'vl: 104051001848

JURUSAN KOMUNIKASI DAN Jl>ENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOM.UNIKASI

UNIVERSITAS ISLAl\1 NEGERI

SY ARIF IDDAYATULLAJfl

(2)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasl

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh:

SUKRIAH NIM: 104051001848

DR. H. A. WAHID MU'THI, MA NIP. 150 183 152

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTASDAKWAHDANKOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF IDDAYATULLAlfl

(3)

QURAISH SHII-IAB DALAM BUKU MENABUR P'ESAN ILAHI" telab diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 19 Mei 2008. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program

Strata I (SI) pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 19 Mei 2008

Sidang Muuaqasyah

Dekan/ Sekretaris Jurusan/

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

セMMセ@

Dr. Murodi, MA NIP. 150 254 102

Penguji I

Dra. H'. Raudhou

NIP. 150 232 920

-Pembimbiug

Umi Mnsyarafah, MA NIP. 150 282 980

P

ngtJ!

wjセL@

(4)

Buku Menabur Pesan Jlahi adalah salah satu ha! yang menarik bagi penulis, karena ia merupakan buku yang dikarang oleh seorang Mufassir terkenal yaitu M. Quraish Shihab. Dakwah yang dilakukannya sangat beragam; J:llUlai dari ceramah mimbar yang monolog, diskusi interaktif dalarn kajian dan seminar, hingga dalam bentuk buku yang hingga kini beliau telah menerbitkan puluhan judul buku dan salah satunya yaitu buku Afenabur Pesan Ilahi. Peneliti mengambil buku ini karena menilai isi buku ini terdapat pesan-pesan dakwah yang dapat membantu kita mencari solusi atau jalan keluar, menambah pengetahuan dari berbagai persoalan yang telah menghimpit kita sekarang ini.

Pesan dakwah apa saja yang terdapat buku Menabur Pesan Ilahi? Apa pesan dakwah yang paling dominan dalam buku Menabur Pesan llahi? Bagaimana relevansi pesan dakwah dalam buku Menabur Pesan Ilahi terhadap keadaan umat sekarang ini?

Pesan dakwah yang terdapat dalam buku tersebut itu. berupa pesan dakwah dalam bidang aqidah, syariah (ibadah dan muamalah), dan akhlak. Pesan dakwah yang paling dominan adalah pesan dakwah yang mengandung nilai akhlak. Sedangkan relevansi pesan dakwah yang terdapat dalam buku ini terhadap keadaan sekarang termasuk relevan. Karena pesan yang ditulis oleh M. Quraish Shihab dalam buku ini mencakup segi keagamaan, pembaharuan dan kelndonesiaan.

Penelitian ini menggunakan content analysis (analisis isi) yang dianalisis dengan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif yaitu dengan mencoba memaparkan atau menggambarkan pesan dakwah M. Quraish Shihab dalam buku Menabur Pesan Ilahi, mengetahui pesan dakwah yang dominan serta ingin mengetahui relevansi pesan dakwahnya terhadap keadaan umat sekarang.

Dengan penelitian ini, dalam mencari pesan dakwah dalam buku Menabur Pesan Ilahi, maka ini menjadi landasan penulisan teorii dakwah yaitu ingin mengetahui isi pesan dakwah dalam buku ini dan menggunakan teori tulisan sebagai media dakwah yaitu bahwa buku tennasuk dalam sebuah media dalam berdakwah yang merupakan media yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah.

Pesan dakwah dalam buku Menabur Pesan Ilahi memberikan manfaat kepada kita yaitu: mendapatkan masukan serta pengetahuan yang dapat memperkuat kesadaran beragama kita (iman, ibadah dan akhlak), meluruskan paham keagamaan yang salah, pentingnya pembaruan dalam Islam, dan peranan Islam dalam mengatasi pennasalahan bangsa dan negara.

(5)

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga terlimpahkan kepada

juujungan Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya.

Karya tulis ini merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Dakwah

dan Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, penulis banyak

mendapat bantuan, motivasi se11a bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu

pada kesempatan ini penul is ingin menyampaikan penghargaan yang

setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada :

I. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA., selaku Rektor yang mendapat amanah

ilmiah dari Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Murodi, MA, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi beserta

jajarannya

3. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA, Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam

4. Ibu Umi Musyarofah, MA, Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

5. Bapak Dr. H. A. Wahib Mu'thi, MA, selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang

telah membimbing dan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran disela-sela

kesibukannya memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan

(6)

7. Pemimpin dan karyawan perpustakaan Universitas Islam Negeri Jakarta, dan

perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi.

8. Bapak tercinta, H. Ahmad Suryani, S.Pd.I, Mamaku Hj. Nuroniah, Kakakku

Rahmawati, S.Pd.I dan Kakak Ipar Abdul Muid Nawawi, MA serta

adik-adikku tersayang Nurfadila, Abdul Azim dan Abdul Hafiz, yang dengan penuh

keikhlasan memberikan perhatian, dorongan serta memberikan bantuan baik

moril maupun materil, sehingga skripsi dapat penulis selesaikan.

9. Teman-temanku seperjuangan yang ikut andil dalammemberikan bantuan dan

dorongan terutama sahabat-sahabatku di kelas KPI C Dama, Adhe, dan Eriz,

teman-temanku yang lain angkatan 2004 yang telah memberikan motivasi dan

bantuannya kepada penulis baik dalam perkuliahan maupun penyusunan

skripsi ini.

Hanya harapan dan do'a semoga semua puhak yang telah bekerja sama

dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi mendapatkan pahala yang

berlipat dari Allah SWT. Amiin

Jakarta, April 2008 M

(7)

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISi ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

C. Penelitian Terdahulu ... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

E. Metodologi Penelitian ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II. KAJIAN TEORITIS A. Pengertian dan Tujuan dakwah ... 15

B. Pesan Dakwah ... 17

C. Metode dan Media dakwah ... 20

D. Tulisan sebagai Media Dakwah ... 26

BAB III. PROFIL BUKU MENABUR PESAN ILAHI A. Biografi M.Quraish Shihab ... 33

B. Karir Yang Ditapaki ... 35

C. Karya-karya M.Quraish Shihab ... 38

(8)

... 49

B. lsi pesan dakwah dalam buku Menabur Pesan Ilahi ... 59

C. Pesan dakwah yang paling dominan dalam buku Menabur Pesan Ilahi ... 75

D. Relevansi pesan dakwah dalam buku Menabur Pesan Ilahi

terhadap keadaan umat sekarang ... 76

BABV. PENUTUP

A. Kesimpulan ... 83

B. Saran-saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA

(9)

2. Sub Judul Pembahasan Buku Menabur Pesan Jlahi yang diteliti ...•.... 11

3. Sub-sub Judul Dalam Baku Menabur Pesan Jlahi ...•...••.••••••..•.•... .45

4. Perhitungan Antar Juri ••...••...•••..•••..•.•.•..•..•..•.••....••...•...•... 51

5. Ceofisien Reliability Kesepakatan Antar Juri ....•.•.•..•...•...•.••••.• 52

6. Rincian Kategorisasi Aqidah ...•••..••.••.•.••••••••.•.•.•...•..•.••.•.•••.•.. 53

7. Rincian Kategorisasi Syariah .•••...•.•.••.•••.•.•...•...••••••.•• 54

8. Rincian Kategori Akhlak ... 56

(10)

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kini sedang mencapai tingkat

,,

yang sangat luar biasa, khususnya dalam bidang teknologi komunikasi dan

informasi sebagai sebuah sarana yang dapat menghubungkan suatu masyarakat di

satu tempat dengan masyarakat di tempat lain. Kemajuan teknologi ini, secara

langsung maupun tidak, ikut mempengaruhi segala aspek ke,hidupan manusia.

Sebagai agama dakwah, Islam tentunya harus merespon kondisi ini dengan

baik. Teknologi informasi adalah wahana yang sangat efektif dalam rangka

menyampaikan pesan-pesan dakwah. Disebut efektif karena antara pemberi pesan

dan penerima tidak lagi dipersulit oleh jarak dan waktu. Tidak ada lagi kehamsan

tatap muka langsung antara pendakwah dengan audience-nya. Semua itu bisa

disiasati oleh teknologi.

Kegiatan dakwah mempakan suatu aktivitas yang mulia, di mana setiap

Muslim dapat melakukan amar ma'mfnahi munkar sehingga tujuan dakwah yakni

agar mencapai kebahagian di dunia dan akhirat dapat tercapai. Dakwah sebagai

proses menyeru kepada kebaikan (amar ma 'ruj) serta manifestasi keimanan

seorang Muslim, dapat disosialisasikan dalam berbagai me,dia tanpa mengurangi

makna dan tujuan dakwah.

Objek utama dakwah adalah manusia, semua pemyataan, perintah dan

(11)

seluruh manusia, yang dalam fitrahnya memiliki potensi yang dapat diarahkan dan

diwujud nyatakan dalam tindakan nyata.1

Dakwah sebagai proses penyampaian dan penerapan pesan-pesan

keislaman agar objek dakwah mau her-Islam sesuai dengan yang diridhai Allah,

maka dakwah senantiasa dinamis. Ia selalu mencari cara dan alq,t atau metode dan media yang lebih efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dakwahnya kepada

objek yang ditujunya.

Para pelaku dakwah harus mampu memanfaatkan media massa untuk

berdakwah. Salah satunya dengan menggunakan metode da 'wah bi al-qalam

melalui media cetak dengan cara persuasi dengan argumentasi yang baik melalui

tulisan. Da'i dapat berdakwah dengan baik secara tersirat maupun

terang-terangan.

Perkembangan komunikasi diawali dengan tulisan, kemudian dengan

audio, visual dan audio visual. Karena semua media tersebut memiliki kelebihan

dan kekurangan. Maka penguasaan semua media tersebut untuk berdakwah

menjadi penting adanya dan salah satunya yaitu melalui tulisan.

Dengan menulis diharapkan masyarakat semakin maju dalam segala

bidang. Maka harus mulai dengan memasuki tradisi dan budaya menulis. Sebab,

terlalu banyak para da'i menggunakan tradisi dan budaya lisan ketimbang tulisan.

Padahal, salah satu syarat untuk bisa memajukan masyarakat dan bangsa ini

adalah tradisi dan budaya menulis. Sebab, dengan menulis ide dan pemikiran

1

(12)

menjadi lebih awet dan bisa tersebar luas. Ilmu pengetahuan dan teknologi akan

a wet dan bisa ditransfer dari generasi ke generasi j ika diabadikan lewat tulisan.

Sebagaimana lihat, saat ini orang begitu haus in:formasi. Mereka tidak

hanya puas mendengar tetapi ingin lebih tahu detail dan mendalam. Yang salah

satunya yaitu melalui buku yang merupakan bagian integral dari bidang kajian ,,

dakwah yang berbentuk tulisau. Tulisan yang dibentukkan dalam buku merupakan

media yang efektif bagi orang yang selalu ingin tahu informasi. Islam itu sangat

kaya dengan ide dan ilmu. Maka, perlu sekali munculnya buku-buku yang akan

menemani umat Islam dalam mengarungi kehidupan ini, karena buku adalah

teman yang selalui siap menasehati dan menemani tanpa pamrih. Lebih penting

lagi kemunculan buku sebagai media dakwah tidak hanya sekedar dicetak lalu

diterbitkan akan tetapi dapat ditindaklanjuti dalam perbuatan sebagai sumber

pengetahuan yang baik, atau lebih spesifiknya harus ada upaya agar umat Islam

kembali mencintai ilmu dan buku. Karena tersedianya buku harus diiringi dengan

mengkomunikasikannya kepada masyarakat. Sehingga bila masyarakat sudah

mencintai dan mengamalkan ilmu, barulah disebut buku mempunyai daya rubah

dari kebodohan menjadi kebijaksanaan. 2

Buku Menabur Pesan llahi adalah salah satu ha! yang menarik penulis,

karena ia merupakan buku yang dikarang oleh seorang mufassir terkenal yaitu

M.Quraish Shihab. Dia adalah seorang tokoh intelektual Muslim yang telah

melampaui taraf nasional. Dakwah yang dilakukannya pun sangat beragam; mulai

dari ceramah mimbar yang monolog, diskusi interaktif dalam kajian dan seminar,

2

(13)

hingga dalam bentuk buku yang hingga kini beliau telah menerbitkan puluhan

judul buku dan salah satunya yaitu buku Menabur Pesan Ilahi.

Peneliti mengambil buku ini karena menilai isi buku ini terdapat

pesan-pesan dakwah yang dapat membantu dalam mencari solusi atau jalan keluar

terhadap problema yang terjadi di kehidupan, menambah pengetahuan dan

informasi dari berbagai persoalan yang menghimpit seperti persoalan kloning dan

kasus pelecehan terhadap karikatur Nabi Muhammad yang marak akhir-akhir ini.

Karena seiring cepatnya perkembangan informasi, zaman kita ditandai dengan

lahirnya aneka perubahan yang menjungkirbalikan sekian banyak pandangan

lama. Yang mana agama dituntut untuk mampu menjawab beberapa persoalan

yang dihadapi pemeluknya. Tentu, itu bukan tugas yang mudah. Sulitnya perkara

itu terletak pada tantangan bahwa persoalan yang dihadapi umat manusia

senantiasa berkembang dan berubah-ubah.

Di buku ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi semua lapisan

masyarakat khususnya umat Islam dan kaum intelektual maupun aktivis dakwah,

karena dalam buku ini membicarakan tentang berbagai aneka persoalan yang

menghimpit umat pada saat sekarang, sepe1ti tentang kloning dan pelecehan

karikatur Nabi Muhammad yang mana aktualitas al-Qur'an digemakan kembali

kembali di tengah problem yang menghimpit umat. Isinya itu bersumber dari

kedalaman dan keluasan Al-Qur'an. Menurut beliau al-Qur'an adalah kitab

kehidupan. Pedoman bagi siapa saja yang menginginkan petunjuk jalan yang

(14)

mereka menyadari jati diri dan hakikat keberadaan mereka di pentas bumi ini dan

juga agar mereka tidak terlena dengan kehidupan ini.

Buku ini adalah hasil dari tulisan-tulisan beliau dalam sebuah

makalah-makalah, dalam upaya membimbing manusia atau umat Islam untuk melahirkan

keyakinan dan meajadikan manusia berusaha memahami makna pesan yang

terkandung dalam al-Qur'an. Temanya pun beragam di antaranya itu berbicara

tentang "Agama dan Masalah Keberagamaan, Umat Islam dan Tantangan Zaman,

Agama dan Pembaharuan, Al-Qur'an dan Persoalan Tafsir, Agama dan Masalah

Kebangsaan."

Pada hakikatnya buku ini adalah saudara kandung dari buku sebelumnya

yaitu membumikan al-Qur'an yang mana dalam buku ini banyak gagasan yang

pemah disampaikan beliau dalam buku membumikan al-Qur 'an itu akan tetapi

buku ini tidak sepenuhnya sama karena gagasannya itu dengan sudut pandang

barn dan pembahasan yang lebih mendalam. Sehingga pembaca bisa menilai

bahwa betapa pentingnya buku ini bagi pemahamannya terhadap pesan-pesan

yang terkandung dalam Al-Qur' an sebagai pedoman bagi kehidupan.

Berdasarkan uraian yang tertulis di alas, peneliti mencoba mengangkat

buku Menabur Pesan Jlahi yaitu untuk mengetahui pesan-pesan dakwah yang

terdapat dalam buku tersebut dan mencari pesan dakwah yang dominan serta

mencari relevansi pesannya terhadap keadaan umat sekarang ini. Maka peneliti

(15)

B. Pembatasan dan Perumusau Masalab

l. Pembatasan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dan untuk membatasi permasalahan

dalam penelitian ini agar tidak terlalu luas pembahasannya dan jelas sasarannya,

·' maka dibatasi yaitu pada isi pesan yang terdapat dalam buku Menabur Pesan

Ilahi. Yang dikategorikan dalam pesan aqidah, syariah dan akhlak.

2. Perumusan masalah

Sedangkan dalam perumusan masalahnya dapat dirinci sebagai berikut:

a. Pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam buku Menabur Pesan Ilahi?

b. Apa pesan dakwah yang paling dominan dalam buku Menabur Pesan

llahi?

c. Bagaimana relevansi pesan dakwah dalam buku Menabur Pesan Jlahi

terhadap keadaan umat sekarang?

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini dimaksudkan agar dapat diketahui bahwa apa yang

penulis teliti sekarang tidak sama dengan penelitian terdahulu. Meskipun sudah

banyak penelitian terdahulu yang sudah membahas karya M. Quriash Shihab,

seperti Siti Rahmaniyah, Konsep Dakwah Multi/cultural dalam Perspektif Taftir

Al-Mishbdh, (Skripsi: UIN Jakarta, 2007). Dalam penelitiannya itu, dia

memaparkan tentang konsep dakwah multikultural dengan menyimpulkan bahwa

konsep dakwah multikultural yang termasuk didalamnya yaitu membangun

(16)

mengajak umat lain untuk masuk ke dalam ajaran Islam hendaknya dengan

memberikan tawaran yang sangat adil, cara yang menarik, simpatik dan halus.

Konsep ini diharapkan menjadi acuan bagi pengernban dakwah untuk

menjalankan rutinitas dakwahnya. Konsep dakwah multikultural senantiasa akan

memudahka.:i dan mengembangkan dakwah secara global dan universal.

Kemudian Fitria Siti Nurmaya Sopa, Konsep Metode Dakwah Menurut

Penafsiran M Quraish Shihab dalam Surat An-Nahl ayat 125 (Skripsi: UIN

Jakarta, 2007). Dalam penelitiannya, Fitria menjelaskan bahwa konsep metode

dakwah dalam Tafsir Al-Mishbi\h yang terkandung dalam surat An-Nahl ayat 125

adalah bi al-b.ikmah, al-mau 'izhah al-hasanah, clan al-mujadiilah bi al-lati hiya

ab.san. Pandangan Quraish Shihab, metode dakwah tersebut haruslah diturunkan

pada konteks kekinian (kontekstual) dan metode dakwah yang digunakan M.

Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbi\h merupakan pilihan yang menggunakan

ketiga metode tersebut sesuai kondisi masing-masing sasaran, yang mana

disesuaikan dengan tingkat kecerdasan sasaran dakwah. Yakni, cendikiawan yang

memiliki kemampuan berfikir yang tinggi diajak dengan hikmah. Adapun orang

awam yang belum mencapai tingkat kesempurnaan aka!, maka mereka disentuh

dengan metode mau 'izhah. Sedangkan untuk ahl kitab dan agama lain dengan

menggunkan metodejidd/ atau perdebatan yang baik.

Dan masih banyak lagi yang meneliti Tafsir Al-Mishbi\h dengan bahasan

yang berbeda. Akan tetapi belum ada yang membahas t<mtang karya bukunya

yang lain. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk m1myempurnakan kajian

(17)

karena penelitian ini belum pernah ditelaah oleh siapapun. Dalam penelitian ini,

peneliti mengambil bukunya yang berjudul Menabur Pesan flahi sehingga pasti

terjadi perbedaan basil.

D. Tujuan dan Manfaat Pcnelifam

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pesan-pesan dakwah M. Quraish Shihab tentang

aqidah, syariah, dan akhlak dalam buku "Menabur Pesan Ilahi"

b. Untuk mengetahui pesan dakwah yang paling dominan dalam buku

"Menabur Pesan Ilahi"

c. Untuk mengetahui relevansi pesan dakwah yang terdapat dalam buku

"Menabur Pesan Ilahi" terhadap keadaan umat sckarang ini

2. Manfaat Penelitian

a. Akademis

Untuk menambah wawasan para praktisi dakwah dalam mengetahui

konsep dakwah dan konsep komunikasi dalam sebuah karya tulis terutama

mengenai pesan-pesan dakwah dalam buku "Menabur Pesan llahi" secara spesifik

dan diharapkan dapat memperkaya jenis penelitian analisis isi.

b. Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada semua elemen

masyarakat dan dapat memberikan pengetahuan kepada dai mengenai makna isi

(18)

dakwah dapat mengetahui makna pesan dakwahnya dan dapat menambah

khazanah keilmuan dakwah.

E. Metodologi Penelitian

I. Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalalh metode analisis isi

(content analysis) yang bersifat kualitatif. Metode ini seringkali dipakai untuk

mengkaji pesan-pesan dalam media di mana menitik beratkan pada penelitian

kepustakaan yang akan menghasilkan suatu kesimpulan tentang: gaya bahasa,

kecenderungan isis, tata tulis, lay out, ilustrasi dan sebagainya.3

Barelson mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk

keperluan mendeskripsikan secara obyektif, sistematis dan kuantitatif tentang

manifestasi komunikasi. Definisi lain dikemukakan oleh Krippendrofyakni kajian

isi adalah teknik penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang

replikatif yang sahih dari data atas dasar konteksnya.4 Sedangkan R. Hostly

mendefinisikan analisis isi sebagai suatu metode analisis isi pesan dalam satu cara

yang sistematis yang menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisa ha!

tertentu yang disampaikan oleh komunikator.5 Dengan langkah-Iangkah sebagai

berikut: I) perumusan masalah, 2) perumusan hipotesis,. 3) pemilihan satuan

3

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi II, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1998), h, JO

4

Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian; Pemikiran dan Penerapannya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), Cet ke-1, h. 13

(19)

analisis, 4) konstruksi kategori, 5) penarikan sample, 6) pembuatan alat-alat ukur,

7) realibilitas koding, 8) analisis dan interpretasi data.6

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah buku Menabur Pesan Ilahi karya M. Quraish

Shihab. Sedangkan objek penelitiannya adalah isi pesan dakwah M. Quraisl;:. Shihab dalam buku Menabur Pesan Ilahi.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan

metode sebagai berikut:

a. Observasi atau pengamatan yaitu metode pertama yang digunakan dalam

penelitian ini. Pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang diselidiki.

b. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal variable yang berupa

catatan, buku, internet dan lain sebagainya.

4. Olah Data

Pada tahapan olah data peneliti menampilkan pesan dakwah berdasarkan

kategorisasi secara sistematik yang terdiri dari aqidah, syariah dan akhlak dalam

bentuk table kategorisasi:

No. l. 2.

3.

Tabel I Kategorisasi Pesan

Katef!:o Aqid Syari

Akhl

C

·sasi ah ah ak

6

[image:19.595.53.430.204.498.2]
(20)

Berdasarkan kategori tersebut penulis membuat definisi operasional

sebagai berikut:

a. Aqidah

Yang dimaksud dengan aqidah adalah hal-hal yang membahas tentang

keyakinan, kepercayaan, keimanan yang termasuk dalam rukun-rukun iman.

b. Syariah

Yang dimaksud dengan syariah yaitu hal-hal yang memuat tentang

berbagai aturan dan ketentuan yang berasala dari Allah SWT dan Rasulullah saw

dalam ha! ibadah. Ibadah meliputi shalat, puasa, zakat dan haji. Sedangkan

muamalah berkenaan dengan pergaulan hidup antar sesame manusia seperti

perkawinan, kewarisan, pidana, peradilan dan politik.

c. Akhlak

Yang dimaksud dengan akhlak adalah hal-hal yang membahas tentang

etika, moral, budi pekerti manusia dengan makhluk lainnya dan manusia dengan

Allah SWT.

Untuk mempermudah penelitian, subjudul yang akan teliti dalam buku

[image:20.595.54.425.189.701.2]

Menabur Pesan Ilahi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel II

Sub Judul Pembahasau

Buku Me11abur Pesa11 Ilahi yang diteliti

NO

SUBJUDUL PARAGRAF

I. Konsep Dasar Keislaman: Iman, Islam, dan

39

Ihsan

2.

Apa yang Salah dalam Keberagamaan Kita?

32

(21)

4. Puasa Mengasah Aneka Kecerdasan 5. Berihram di dalam Pesawat

6. Mengoptimalkan Dayaguna Silaturrahmi di Kalangan Umat Islam

7. Tantangan Yang dihadapi Umat Islam 8. Lembaga Pendidikan Islam

9. Wawasan Al-Qur'an tentang Epistemologi 10. Sains dan Teknologi pada Masa Keemasan

Islam dan Sebab-sebab Kepudarannya 11. Manajemen Masjid Nabawi

12. Pandangan Ulama tentang Kloning

13. Aspek Etika dalam Penelitian Ilmiah dan Pemanfaat Stem Cell

14. Prinsip dan Landasan Dasar Sistem Ekonomi Islam Menurut Perspektif al-Qur'an

15. Wawasan al-Qur'an Menyangkut Pelecahan Terhadap Nabi Muhammad

16. Tajdid dan Pembaharuan

17. Siapa yang Berhak Berijtihad Terhadap Masalah-masalah Kontemporer?

18. Tajdid dalam PerspektifTafsir

19. Wahyu Ilahi dan Otentisitas al-Qur'an

20. Peranan Ulama dalam Penulisan dan Penyebaran Tafsir

21. Pengamatan Sekilas Terhadap Al-Qur'an dan Tafsirnya

22. Materi Pembelajaran Tafsir pada Perguruan Tinggi Agama Islam

23. Mewujudkan Misi Nation and Character Building

24. Moral dan Pendidikan Nasional 25. Kepempinan Spiritual

26. Tsunami: Memahaminya dalam Perspektif al-Qur'an

27. Pesan untuk Kepala Negara

5. Analisa Data

31 20 27 42 55 59 17 18 23

25

35

58

30 27 52 31 24 44 22

35

42

29

25 21

Data-data tersebut diolah dan dianalisa sesuai demgan jenis data yang

(22)

kualitatif yaitu dengan memaparkan atau menggambarkan pesan-pesan dakwah

dalam buku Menabur Pesan Ilahi. Dalam hal ini, menggunakan rumus7

P=E_X 100%

N

Tujuan menggunakan rumus ini adalah untuk melakukan penjumlahan

pada kategorisasi pesan terhadap buku Menabur Pesan Jlahi, selain itu juga untuk

mencari pesan dakwah yang dominan dalam buku Menabur Pesan Ilahi.,

Setelah data terkumpul, maka menentukan atau mengklasifikasi tema-tema

dakwah dalam buku Menabur Pesan Ilahi. Analisa dilakukan dengan cara

mengkategorisasi ke dalam kategori pesan yang sudah ditentukan oleh peneliti

yaitu aqidah, syariah dan akhlak. Kemudian dianalisa untuk mencari isi pesan dan

tema-tema dakwah apa yang terkandung di dalamnya dan menganalisis relevansi

pesan dakwahnya yang terdapat dalam buku Menabur Pesan Ilahi terhadap

keadaan umat sekarang.

Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori-kategori pesan yang

diambil peneliti, maka diadakan pengujian kategori pada 3 orang juri atau koder

yang dipilih dari orang yang dipandang kredibel yang dijadikan sebagai koefisien

reliabilitas dan untuk mencari koefisien reliabilitas kategori antarjuri, penulis

menguraikan rumus dari Holsty (1969: 17-150)8

Koefisien reliabilitas = 2M

Nl+N2

7

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 43

8

(23)

F. Sistematika Pennlisan

Secara sistematis penulisannya disusun sebagai berikut:

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BABY

Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan

dan pernmusan masalah, penelitian terdahulu, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian se1ta sistematika penulisan

Kajian teoritis yang membahas tentang pengertian dan tujuan

dakwah, pesan dakwah, metode dan media dakwah, tulisan sebagai

media dakwah

Profil buku Menabur Pesan Ilahi yang membahas tentang biografi

M. Quraish Shihab, karir yang ditapaki, karya-karya M.Quraish

Shihab dan seputar buku Menabur Pesan llahi

Membahas tentang analisis isi pesan dakwah dalam buku Menabur

Pesan Ilahi, yang meliputi pengolahan data, isi pesan dakwah

dalam buku Menabur Pesan Ilahi, pesan dakwah yang paling

dominan dan relevansi pesan dakwah dalam buku Menabur Pesan

Ilahi エ・イィ。、セー@ keadaan umat sekarang

(24)

A. Pengertian dan Tujuan Dakwah

' Secara etimologis kata "dakwah" berasal dari bahasa Arab, yaitu dari

ft

'ii

mddhi (da'd- yad'zi - da'wah) yang mana dakwah berarti menyeru, memanggil,

mengajak, menjamu.1

Adapun secara terminologis terdapat banyak pendapat mengenai

pengertian dakwah ini, antara lain:

Muhammad Natsir mendefinisikan dakwah dalam aiti "ajakan yang berisi

amar ma'ruf dan nahi munkar." Bahkan beliau pun mengatakan bahwa "ajakan

tersebut tidak cukup dengan lisan saja, melainkan juga dengan bahasa, perbuatan,

dan kepribadian mulia secara nyata."2

Dakwah menurut HSM. Nasarudin Latif yaitu: "Setiap aktivitas dengan

tulisan maupun lisan yang bersifat menyeru, mengajak memanggil maupun

lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT., sesuai dengan garis-garis aqidah

dan syariat serta akhlak Islamiyah."3

Definisi dakwah yang menekankan proses penyebaran pesan dakwah

(ajaran Islam) dengan mempertimbangkan penggunaan metode, media, dan pesan

yang sesuai dengan situasi dan kondisi mad'zi (khalayak da:kwah). Penggagasnya

adalah Ahmad Ghalwusy. Dia mengemukakan dakwah dapat didefinisikan

1 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penyelenggaraan

Penterjemahan/Penafsiran Al-Qur'an), h. 127

2

M. Natsir, Dakwah dan Pemikirannya, (Jakarta: Gema Insani Pers, 1999), h. 80

3

Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2003), Ce! ke-1,

(25)

sebagai berikut: "Menyampaikan pesan Islam kepada manusia disetiap waktu dan

tempat dengan berbagai metode dan media yang sesuai dengan situasi dan kondisi

para penerima pesan dakwah (khalayak dakwah)."4

Lebih jauh M. Arifin mengartikan dakwah sebagai usaha kegiatan untuk

mengerjakJm kebaikan dalam bentuk tulisan, Iisan, tingkah laku dan sebagainya

dalam rangka mempengaruhi orang lain, baik individu atau Jketompok, agar dalam

dirinya timbul pengertian, kesadaran, sikap pernyataan serta pengamalan terhadap

ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya tanpa ada unsur

paksaan.5

Selain itu, menurut M. Quraish Shihab dakwah mengandung arti

penyadaran, datam mengubah keadaan kepada yang lebih baik dan sempurna, baik

terhadap pribadi maupun masyarakat, yakni dengan adanya peningkatan

pemahaman agama dalam melaksanakan Islam secara menyeluruh diberbagai

aspek kehidupan manusia. 6

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dakwah itu

tidak hanya berperan dalam konseptual semata, akan tetapi dapat

diwujudnyatakan dalam kehidupan manusia di dunia dan akhirat.

4

Adars. H. Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspekiif Al·Qur 'an, (Bandung: CV. Pustaka Selia, 2002), h. 32-33

5

M. Arifin, Psiko/ogi Dakwah: suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h. 6

6

(26)

Tujuan dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses, dalam

rangka mencapai suatu tujuan. Jadi tujuan dakwah adalah mengajak umat manusia

bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat.7

Sedangkan menurut Didin Hafidhuddin, clalam bukunya Dakwah Aktual

menerangkan tujuan dakw?h secara umum adalah mengubah perilaku sasaran

dakwah agar mau menerima ajaran Islam dan mengamalkannya dalam daratan

kenyataan kehidupan sehari-hari baik yang bersangkutan dengan masalah pribadi,

keluarga, maupun sosial kemasyarakatannya agar terdapat kehidupan yang penuh

clengan keberkahan samawi clan keberkahan ardhi (Al-A'raf: 96) menclapat

kebaikan clunia clan akhirat serta terbebas clari azab neraka (al-Baqarah: 202-202)8

B. Pesan Dakwah

Pesan clalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah perintah, nasehat,

pennintaan, amanat yang hams clilakukan untuk clisampaikan pada orang lain.9

Aclapun pesan clakwah aclalah semua pemyataan yang bersumber dari Al-Qur'an

dan Sunnah baik tertulis maupun lisan dan pesan-pesan (risalah) tersebut.10

Dalam hubungannya clengan aktivitas dakwah, pesan merupakan materi

ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur' an dan Sunnah Rasul yang meliputi

seluruh aspek kehidupan, baik spiritual maupun aspek material. Maka,

7

Hasanuddin, Manajemen Dakwah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 58-62

8

Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema lnsani Press, 1998), h. 78

9

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 677

(27)

pembahasan materi dakwah adalah membahas ajaran Islam, sebab semua ajaran

Islam yang sangat luas bisa dijadikan maddah dakwah Jslam.11

Menurut M.Quraish Shihab, pesan dakwah adalah al-Isldm yang

bersumber pada Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi

aqidah, ibadah dan akhlak. Dasar dari peml:agian tersebut merujuk pada tujuan

pokok diturunkannya Al-Qur' an yaitu sebagai petunjuk aqidah dan kepercayaan

yang hams dianut oleh manusia serta petunjuk mengenai akhlak dengan jalan

menerangkan norma-norma agama dan susila.12

Secara garis besar materi dakwah terbagi menjadi 3, yaitu:

a. Aqidah

Aqidah adalah keterikatan seseorang terhadap ajaran-ajaran Islam yang

tidak hanya sekedar dipercaya tetapi lebih dari itu, ajaran tersebut diyakini sebagai

suatu prinsip yang Maha Benar, karena dia bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah

yang merupakan blue print dari konsepsi tingkah laku.13

Aqidah merupakan keimanan kepada Allah SWT, malaikat, kitab-kitab

yang diwahyukan kepada para rasul, para Rasul, adanya hari kiamat dan adanya

qadha dan qadar serta masalah-masalah yang berkaitan dengan pokok-pokok

keimanan itu.

b. Syariah

Menu rut Moh. Ali Aziz Syari 'ah meliputi dua aspek pesan dakwah yaitu

ibadah dan muamalah.

11

Moh. Ali Aziz, I/mu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 49

12

M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur 'an, h.40

(28)

l)lbadah

Pelaksanaan kewajiban azasi manusia sebagai hamba Allah terhadap Allah

atau semua bentuk perbuatan penghambaan diri manusia kepada Allah.14 Jadi

ibadah tersebut menyangkut ibadah meliputi tata cara shalat, zakat, puasa, haji dan

ibadah-ibadah lainnya.

2)Muamalah

Muhammad Yusuf berpendapat bahwa muamalah adalah segala peraturan

yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam

hidup dan kehidupan.15

Jadi muamalah adalah segala aturan Allah untuk mengatur kehidupan

manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial.

c. Akhlak

Masalah akhlak adalah etika dalam mengatur masalah keimanan dan

kelslaman seorang Muslim. Akhlak atau moral merupakan pendidikan jiwa agar

jiwa seseorang dapat bersih dari sifat yang tercela dan dihiasi dengan

sifat-sifat terpuji, seperti rasa persaudaraan dan saling tolong menolong antar sesama

manusia, sabar, tabah, belas kasih, pemurah, dan sifat-sifat terpuji lainnya.16

"Aspek akhlak dalam bahasa sehari-hari sering disebut dengan etika, moral, budipekerti dan lain-lain. Namun demikian, sesungguhnya konsep akhlak memiliki dimensi yang lebih luas daripada konsep etika, moral, atau budi pekerti. Sebab konsepsi akhlak tidak hanya rnencakup hubungan manusia dengan flora dan fauna, serta hubungan rnanusia dengan alarn lingkungannya. Sedangkan hubungan rnanusia dengan Al-Khalik sering disebut ihsan."17

14 A. Machfoeld, Filsqfat Dakwah "I/mu Dakwah dan Penerapannya", (Jakarta: PT

Bulan Bintang, 2004), h. 89

15 H. Hendi Suhendi, Fiqh Muama/ah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), h. 2 16 Mansyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1999),

Cet ke-1, h. 11-13

(29)

C. Metode dan Media Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu "meta" (melalui)

dan "hodos" (jalan atau cara).18 Jadi dapat diartikan bahwa metode adalah cara

atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.

Sedangkan metode menurut istilah di dalam buku Pedoman Da]<;vah

bahwa memiliki pengertian "Suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang

ditentukan secara jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana

system, tata piker manusia."19

Metode dakwah adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang muballigh

(komunikator) untuk mencapai suatu tujuan tertentu atas da.sar hikmah dan kasih

sayang. Dengan kata lain, pendekatan dakwah hams bertumpu pada suatu

pandangan human oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas dasar diri

manusia.20

Jadi, metode dakwah adalah cara atau jalan tertentu yang dilakukan oleh

seorang muballigh (komunikator) kepada mad'(l (komuni:kan) dalam kegiatan

dakwah untuk mencapai tujuan dakwah.

Sumber metode dakwah yang terdapat di dalam Al··Qur'an menunjukkan

ragam yang banyak, seperti "hikmah, nasehat yang benar dan mujadalah atau

diskusi atau berbantah dengan cara yang paling baik" (Q.S. An-Nahl: 125). Ada

juga Hadits Rasul yang diriwayatkan oleh Muslim yang menegaskan bahwa bila

ada kemunkaran maka hendaknya diubah dengan memakai anggota anggota tubuh

(tangan), dengan mulut (lidah) dan bila tidak mampu, malca dengan hati. Dari

18

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), Cet. 1, h. 61

19

M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Dakwah, (Jakarta: Wijaya, 1992), Cet ke-1, h. 160

20

(30)

sumber metode itu tumbuh metode-metode yang merupakan operasionalnya yaitu

dakwah dengan lisan, tulisan, dan bi al-hdl. Bentuk-bentuk dakwah yaitu:

l) Dakwah dengan lisan berupa ceramah, seminar, simposium, diskusi,

khutbah, sarasehan, brain storming, dan lain-lain.

2) Dakwah dengan tulisan berupa buku, majalah, suratkabar, spanduk,

pamplet, lukisan-lukisan dan lain-lain.

3) Dakwah bil-hal berupa perilaku yang sopan sesuai dengan ajaran Islam,

memelihara lingkungan, mencari natkah dengan tekun, ulet, sabar,

semangat, kerja keras, menolong sesama manusia. Dakwah bil-hal berupa

perilaku yang sopan sesuai dengan ajaran al-Islam, memelihara

lingkungan, mencari natkah dengan tekun, ulet, sabar, semangat, kerja

keras, menolong sesama manusia, misalnya mendirikan rumah sakit,

mendirikan dan memelihara anak yatim piatu, mendirikan lembaga

pendidikan, mendirikan pusat-pusat pencaharian rnatkah seperti pabrik,

pusat perbelanjaan dan lain-lain, meliputi berbagai sektor kehidupan.

4) Seni meliputi seni lukis, seni tari, seni suara atau musik dan lain-lain21

Dalam Al-Qur'an pada surat An-Nahl: 125 terdapat penjelasan tentang

metode dakwah, yaitu:

Artinya:

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan cara hikmah, dan pelajaran yang baik dan berdiskusilah dengan mereka dengan cara yang baik pula.

(31)

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jaln-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (Q.S. Al-Nahl:l25)

Dari ayat di atas tersebut menunjukkan bahwa metode dakwah itu meliputi

3 cakupan, yaitu:

a. Al-Hikmah

Kata hikmah dalam bentuk masdarnya adalah b_ukm yang diartikan secara

makna aslinya adalah mencegah. Apabila dikaitkan dengan hukum berarti

mencegah dari kedzaliman dan jika dikaitkan dengan dakwah maka berarti

menghindari hal-hal yang kurang relevan dalam melaksanakan tugas dakwah.22

Sebagai metode dakwah, al-b_ikmah diartikan bijaksana, aka! budi yang

mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, menarik perhatian orang kepada agama

atau Tuhan.

Dapat dipahami bahwa al-b_ikmah adalah kemampuan dai memilih,

memilah dan menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi objektif mad'il.

Memang tidak semua orang mampu meraih sukses. Karunia. Allah yang diberikan

kepada orang yang layak mendapatkan hikmah Insya Allah juga akan berimbas

kepada mad'fl-nya, sehingga mereka termotivasi untuk merubah diri dan

mengamalkan apa yang disarankan dai kepada mereka.23

Dai tidak boleh sekadar menyampaikan ajaran agama tetapi

mengamalkannya. Dan seharusnya dailah orang pertama yang mengamalkan apa

yang diucapkannya. Kemampuan dai untuk menjadi contoh nyata umatnya dalam

22

Harjani Hefni, dkk, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 8 23Jbid.

(32)

bertindak adalah hikmah yang seharusnya tidak boleh ditinggalkan oleh seorang

dai.

Salah satu format dakwah yang terkandung dalam lafaz bi al-!J.ikmah

adalah metode bi /isdn al-hiil. Dalam sebuah tulisannya, M. Yunan Yusuf

mengungkapkan bahwa istilah dakwah bi lisdn al-hiil dipergunakan untuk

merujuk kegiatan dakwah melalui aksi atau tindakan perbuatan nyata.24

Karena merupakan aksi atau tindakan nyata maka clakwah bi lisdn al-hiil

lebih mengarah kepsda tindakan menggerakkan atau aksi menggerakkan mad'fi

sehingga dakwah ini lebih berorientasi pada pengembangan masyarakat.

Usaha pengembangan masyarakat Islam meliputi pengembangan

pendidikan, ekonomi dan sosial masyarakat. Sementara pengembangan sosial

masyarakat dilakukan dalam kerangka merespon problem sosial yang timbul

karena dampak modernisasi dan globalisasi seperti masalah pengangguran, tenaga

kerja, penegakkan hukum, HAM dan pemberdayaan perempuan.25

Melihat persoalan umat Islam di atas nampaknya dakwah Islam harus

dilakukan dengan upaya yang serius dan tidak hanya cukup dilakukan dengan

dakwah bi al-lisdn, dakwah yang dibutuhkan adalah kerja nyata yang mampu

menimbulkan perubahan-perubahan sosial kemasyarakatan dan rnampu

memberikan solusi bagi permasalahan umat.

b. Al-Mau 'izhah al-Hasanah

Al-Mau 'izhah al-!Jpsanah dapat diartikan sebagau ungkapan yang

mengandung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita

24 Yunan Yusuf, Dakwah bi/ haal, IAIN Syarif Hidayatullah. Jakarta: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan, Vol. 3 No. 2, 2001

(33)

gembira, peringatan, pesan-pesan positif (wasiat) yang bisa dijadikan pedoman

dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.26

Metode dakwah dalam bentuk al-mau 'izhah al-fJ.asanah mengandung arti

kata-kata yang masuk ke dalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan ke dalam

perasaan dengan penuh kelembutan. Jadi apabila ditarik kesimpulan bahwa

pemahaman al-mau 'izhah a/-fJ.asanah merupakan salah satu manhaj dalam

dakwah untuk mengajak ke jalan Allah dengan cara memberi nasihat.

Memberikan nasihat kepada manusia haruslah sesuai kadar aka! yang

dimiliki masing-masing. Maka tentunya kita harapkan orang yang mendengarkan

nasihat kita berbuat amal shaleh yang bermanfaat, dan terkadang pula dalam

memberikan nasihat harus dengan motivasi dan ancaman-ancaman.27

c. aャMmセゥ、、。ャ。ィ@ bi al-Lati Hiya AfJ.san

Pengertian al-mujddalah sebagai bagian metode dakwah yang

disampaikan Allah dan disepakati oleh para ulama dan mufassir bukanlah

menunjukkan m0ddalah yang dalam arti sebenarnya yaitu debat, akan tetapi

dalam konteks al-fJ.iwdr yaitu dialog.

Al-mujddalah dapat diartikan upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh

dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya

permusuhan diantara keduanya.28 Bagaimanapun bentuk lawan kita hadapi dengan

bantahan yang baik akan tetapi di sisi lain kita membantahnya dengan bantahan

yang tegas dan lugas demi mematahkan pendapat lawan. Oleh karena itu, Islam

pun mengajarkan agar dalam mempergunakan dialog selalu dilandasi dengan etika

26

1bid, h. 16

27

Ibid., h. 260

28 Ibid.

(34)

agar dialog dapat terarah dan berhasil dengan baik, yaitu pihak lawan mau

menerima terhadap argumen-ergumen yang kita berikan dan akhimya merubah

ataupun mengikuti terhadap dakwah yang kita sampaikan.

Jadi dapat diartikan al-mujddalah yaitu tukar pendapat yang dilakukan

c;leh dua pihak, secara sinergis yang tidak melahirkan pennusuhan dengan tujuan

agar lawan menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi

dan bukti yang kuat.29

Media adalah suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu.

Sarana penggunaanya adalah keefektifan dan keefesiensian, semakin efektif dan

efisien suatu media dalam menyampaikan sesuatu, maka ia akan menjadi pilihan.

Media yang digunakan dalam proses komunikasi massa adalah media massa yang

merupakan sarana teknis untuk memungkinkan terlaksananya proses komunikasi

massa. Saluran media massa ini, dilihat bentuknya dapat dilrnlompokkan atas:

I) Media cetak, yang mencakup suratkabar, majalah, buku, pamflet, brosur,

dan sebagainya.

2) Media elektronik, 'Seperti radio, televisi, film, video dan lain-lain.30

Adapun 3 media dakwah dari segi pesan penyampaian, yaitu:

1) Spoken Words, yaitu media dakwah berbentuk ucapan/bunyi yang dapat

ditangkap dengan panca indera pendengaran sepe1ti radio, telepon dan

sebagainya.

2) Printed Writing, yaitu media dakwah yang berbentuk tulisan, gambar,

lukisan dan sebagainya yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan.

29 Ibid,

h. 20

(35)

3) The Audio Visual, yaitu media dakwah yang berbentuk gambar hidup yang

dapat didengar dan dilihat, seperti televisi, video dan sebagainya.31

D. Tulisan Sebagai Media Dakwah

M<>,'.lyampaikan infmmasi massal kepada masyarakat dan menuntut

gerakan dakwah harus mampu memanfaatkan basil sains, teknologi dan informasi

modem untuk mencapai tujuan dakwah, yaitu memperluas jangkauan pengaruh

dakwah. Menulis merupakan tradisi ulama dan intelektual Muslim. Tradisi ini

merupakan konsekuensi logis dan dorongan Islam yang sangat menekankan arti

penting penguasaan ilmu dalam kehidupan.

Berdakwah menggunakan sarana media cetak memerlukan bakat

mengarang karena media cetak merupakan sarana komunikasi tulisan. Dalam

Islam, faktor tulisan dan menulis ini merupakan media awal yang sarna usianya

dengan media tatap muka.32

Ali bin Abi Thalib pemah berkata: "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya."

Ucapan Ali ini menjadi sebuah renungan tersendiri akan arti pentingnya

menuangkan ilmu dan pengetahuan ke dalarn bentuk tulisan seperti buku.

Ilmu yang hanya disimpan dalam otak pemiliknya saja, tanpa ditulis akan

berakhir setelah kematian pemilik ilmu. Ilrnu yang diikat dalam bentuk buku akan

tetap bermanfaat bahkan setelah pemilik ilmu telah tiada. Andai saja Imam

Al-Ghazali tidak mengikat ilmunya ke dalarn sebuah buku maka tentu kita tidak

31 Moh. Ali Aziz,

I/mu Dakwah, h. 149

32

Djamalul Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (JE!lrarta: Gema Insani Press,

(36)

dapat merasakan kefakihan Imam Al-Ghazali dalam menguasai ilmu-uilmu agama

lewat kitab-kitab yang ditulisnya.

Dorongan ini telah menggerakkan para ulama melakukan aktivitas ilmiah

dan menulis karya-karya intelektual. Dengan demikian, menggalakkan tradisi

penulisan terutama buku merupakan upaya melanjutkan tradisi yang baik (sunnah

b_asanah) yang telah diteladankan secara gemilang oleh para ulama kita. Dengan

demikian, mengikat ilmu dengan menuliskannya menjadi sebuah buku merupakan

suatu cara agar ilmu yang dimiliki seseorang dapat memberikan manfaat yang

besar.

Berdakwah tak musti berceramah. Dakwah bisa menggunakan berbagai

sarana. Di era modem sekarang ini, dakwah musti dikemas dengan berbagai

sarana, agar dakwah dapat berlangsung lebih efektif dan tidak ketinggalan zaman.

Yang penting inti dakwah yakni "mengajak manusia ke jalan Tuhan (ud'u ild

sabili rabbik)" dapat tercapai.

Di era saat ini, ada banyak media yang bisa dijadikan sebagai sarana

dakwah. Selain media massa, seperti koran, majalah, radio, dan televisi, ada juga

sarana lain yang cukup efektif, yakni melalui buku. Melihat animo manusia yang

mulai menyukai buku sebagai sumber ilmu dan pengetahuan, menjadikan dakwah

melalui buku bisa dijadikan sebagai altematif yang cukup representatif.

Contohnya adalah KH. Abdullah Gymnasiar alias A.a Gym. Meski sudah

kondang berdakwah dengan mengisi ceramah di mana-mana, Aa Gym juga

melirik buku sebagai sarana dakwahnya. Menurutnya menulis buku atau

(37)

cukup efektif. Dengan berdakwah melaui buku, seorang da'i berarti telah

mnyediakan sumber bacaan bagi umat dan bangsa untuk mempelajari din

al-lセャ。ュN@ Tidak saja itu, tetapi pembaca juga dapat secara reprentif

(mengulang-mengulang) mengkaji suatu tuntunan ajaran-ajaran Islam yang tersaji pada

buku-buku itu.

Tulisan sebagai media dakwah yang salah satunya dengan melalui buku

memang telah mulai menjadi altematif rujukan ummat. Sehingga menjadikan

buku sebagai sarana dakwah, taushiyah, maupun koreksi dan kritik terhadap

sesama Muslim, merupakan jalan yang layak untuk ditempuhi. Asalkan semuanya

berangkat dari niat yang mulia, dan untuk tujuan yang mulia pula, yaitu menuju

pencerahan, menggapai kebenaran, dan tentu saja menghindarkan ummat dari

"penyimpangan dan kesesatan" sebagai inti dari dakwah.33

Media massa pada hakikatnya sekadar alat atau sarana dalam komunikasi

massa. Karena media adalah alat dalam komunikasi massa, maka ia bertugas

membawa pesan yang harus disampaikan kepada massa,, Media massa yang

pertama lahir adalah media cetak. Hal ini sesuai dengan perkembangan teknologi

di mana teknologi percetakan lebih dulu lahir dibandingkan dengan teknologi

telekomunikasi dan teknologi penyiaran. Dengan mesin p1:rcetakan maka dapat

diterbitkan buku, surat dan selebaran.

Media cetak memiliki kekuatan besar dalam mernpengaruhi sekaligus

mengubah pola pikir, sikap dan perilaku publik. Media dakwah mampu

memainkan salah satu fungsinya sebagai saluran efektif dalam melakukan

33

Badiatul Muchlisin, Berdakwah dengan Menu/is Bulat, (Bandung: Media Qalbu,

(38)

pendidikan sosial, politik, moral, dan berbagai arti kehiclupan lainnya secara

massal.34

Dakwah menggunakan mass media cetak, seperti suratkabar, majalah,

buletin, brosur, tabloid dan lain-lain untuk menyebarkan pikiran-pikiran dan

prinsip-prinsip dakwah bi al-qalam kepada semua);ingkatan manusia.

Terdapat beberapa jenis tulisan yang dipilih oleh penulis dakwah.

Sehingga seseorang yang akan berdakwah memenuhi tulisan clapat memilih jenis

tulisan yang sesuai dengan penguasaan, minat dan bahan yang akan ditulisnya.

Adapun jenis-jenis tulisan dakwah itu cliantaranya adalah:

I. Artikel

Artikel adalah tulisan yang berisi fakta, masalah yang ada di tengah

masyarakat, ulasan atau kritik terhaclapnya disertai gagasan atau pendirian

subjektif yang disertai argumentasi berdasarkan teori keilmuan dan bukti dapat

berupa statistik yang mendukung pendirian.

Di sini letaknya kesempatan pribadi untuk bisa menuliskan buah

pikirannya clalam mencermati perkembangan kehidupan di ウQセォ・ャゥャゥョァョケ。N@ Gagasan

yang mengembalikan persoalan ke arah terciptanya rahmah Ii al- alamin

merupakan sumbangan yang sehingga berharga bagi peme1;ahan persoalan yang

ada masyarakat tersebut.

34

SufKasman, Jurnalisme Universal, (Jakarta: Penerbit Teraju, 2000), Cet ke-1, h.

(39)

-30

2. Kolom

lstilah kolom sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu colums yang berarti

suatu jenis artikel yang khas, unik dan lebih memiliki daya tariknya diantara

artikel-artikel lain di media massa dan lebih personal.

Tulisan pendapat isinya hanya pendapat saja, tidak ada angka ,,3tatistik dan

bukti pengalaman pada waktu lampau yang mendukung pendapat itu, satu-satunya

pendukung hanyalah argumentasi berdasarkan penalaran menurut pandangan

subjektif dari penulis sendiri.

3. Resensi Buku

Tentu saja bagi masyarakat kalangan intelektual penulisan dakwah melalui

resensi buku berjasa sebagai perantara antara penulis dan pembaca. Dengan

resensi itu pembaca dengan cepat dapat mengakui kekuatan dan kelemahan buku

yang baru terbit. Jika ia tertarik, dapat segara membelinya.

4. Feature

Feature adalah tulisan kreatifyang dirancang untuk memberikan informasi

tentang kejadian, situasi atau aspek kehidupan seseorang, sambil menghibur.

Feature dapat dikatakan tulisan yang lebih ringan dibandingkan artikel opini.

Kekhasannya terletak pada unsur menghibur (gizya penulisannya) dan boleh

subjektif (cara penuturannya). 35

5. Buku

Dalam kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, buku dalam bahasa Latin disebut

liber, kitab, buku, kitab-kitab agama, risalah, karangan, Belanda (boek), Inggris

35

Aep Kusnawan, Berdakwah /ewat Tu/isan, (Bandung: Mujahid Press, 2004), eel ke-1,

(40)

(book) yaitu suatu alat komunikasi yang dapat terlihat dala.m bentuk

lembaran-lembaran yang dijilid dan berisi tulisan tangan atau cetakan.36 Sedang menumt

Ors. Bambang Marjianto, buku adalah bundelan, lembaran kertas yang berjilid.37

Dapat didefinisikan, buku adalah sekumpulan informasi atau bacaan yang disusun

dalam satu jilid/bendel cetakan.

Menulis buku hampir mirip menulis tulisan lain, Cuma buku Jebih fokus

dan mendalam sehingga Jebih tebal halamannya. Berbeda dengan artikel, kolom

yang tentu Jebih pendek. Sebuah buku biasanya yang membahas satu tema utuh

dan mendalam, misalnya, Kiat Menulis di Media Massa, Kial' Berternak Lele, Kiat

Be/ajar di Perguruan Tinggi, Pengantar I/mu Sastra, Pengantar I/mu Politik dan

• • 38

se1emsnya.

Media cetak merupakan media massa te1tua konon sampai akhir abad

ke 19, pertama kali hadir media cetak tampil dengan bentuk yang sederhana yang

di cetak dengan tinta hitam. Tetapi sekarang mengalami kemajuan pesat sehingga

tidak aneh jika media cetak itu semakin canggih denganji1/I colour.

Ketika radio dan televisi secara berturut-turut muncul sebagai media

massa, kelompok pesimistis meramalkan akan suramnya, masa depan dunia

pembukuan. Termasuk media cetak Jainnya, buku akan bergeser oleh

pembangunan media informasi elektronik. Kecenderungan masyarakat berubah

perlahan dengan semakin kuatnya efek media elektronik. Akan tetapi buku tetap

36

Komarudin, dkk, Kamus Jsti/ah Katya Tulis llmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 34

37 Drs. Bambang Marjianto, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Terbit Terang,

1999), h. 52

38 Didik Komaidi, Aku Bisa Menu/is; Panduan Praktis Menu/is Kreatif Lengkap,

(41)

survive, dan bahkan merupakan media yang amat penting dalam kehidupan

manusia. Buku menawarkan informasi penting tentang ilmu pengetahuan. Buku

menjadi teman yang paling dekat bagi para penggemamya.39

Dewasa ini, hampir setiap minggu bahkan setiap hari ada buku baru

diterbitkan. Hampir setiap hari itu pula ada informasi baru yang siap menjadi

bahan rujukan bagi masyarakat. Jika tanpa adanya tahap pe1timbangan dari pada

pengemban dakwah, maka akan lahir buku yang apapun isinya akan menjadi

rujukan masyarakat.

Pemanfaatan buku sebagai media dakwah dapat dilakukan sebagai bentuk

sarana upaya memberi pemahaman yang mampu memberikan perubahan bagi

para pembacanya. Oleh karena itu, telah banyak diakui bahwa dakwah melalui

buku merupakan salah satu bentuk media yang cukup efektif. Dengan dakwah

rnelalui buku, seorang da'i berarti telah menyediakan sumber bacaan bagi umat

dan bangsa untuk mempelajari diin al-Islam. Tidak saja itu, pernbaca juga dapat

mengkaji suatu tuntutan ajaran-ajaran Islam yang tersaji pada buku-buku itu.

39

(42)

A. Biografi Muhammad Quraish Shihab

Muhammad Quraish Shihab lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, pada

tanggal 16 Februari 1944. Beliau telah memberikan perubahan besar bagi dunia

khususnya di bidang Ilmu Tafsir. Sebagaimana nama Shihab, adalah keturunan

Arab. Dari seorang ayah yang bernama Abdurrahman Shihab (1905-1986) beliau

telah berhasil mendidik putra-putrinya. Selain itu kitajuga mengenal tokoh seperti

Umar Shihab, Alwi Shihab sampai dengan cicit beliau Nazwa Shihab yang telah

meramaikaan dunia politik, pendidikan bahkan entertainment. Ayahanda Quraish

Shihab adalah seorang wiraswastawan tidak lupa pula beliau juga menjadi

muballigh yang dari muda gemar berdakwah dan mengajar ilmu-ilmu

keagamaan.1

Selain itu, ulama ini juga dikenal sebagai guru besar dalam bidang Tafsir,

dan pernah pula menjabat sebagai Rektor pada IAIN Alauddin Ujung pandang.

Dalam suasana yang bernuansa agamis inilah Quraish tumbuh dan berkembang.

Tak pelak lagi keharrnonisan keluarga yang demikian dan bimbingan orangtua

yang selalu diberikan telah membekas dan berpengaruh 「Qセウ。イ@ bagi pribadi dan

perkembangan akademisnya pada kemudian hari.2

1

M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur'an, Tafsir Maudhu'l atas Pelbagai Persoalan Um at, (Bandung: Mizan, 2003 ), h. vii

2

(43)

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya ( dahulu namanya Sekolah

Rakyat) di Ujung pandang, Quraish kemudian melanjutkan studi ke Pondok

Pesantren Dami Hadis Al-Fiqihiyah, yang terletak di kota Malang, Jawa Timur.

Di kola yang sejuk ini, ia nyantri selama kurang lebih dua tahun, dan pada tahun

1958 ia berangkat ke Kairo, Mesir, untuk melanjutkan pendidikannya. Dengan

bekal ilmu yang berhasil diserap ketika studi di Malang, ia diterima di kelas II

pada tingkat Tsnawiyah al-Azhar. Setelah selesai pada tingkat tersebut, ia

benninat untuk melanjutkan studi di Universitas al-Azhar di kola tersebut. Jurusan

yang dipilihnya adalah Tafsir Hadis pada Fakultas Ushuluddin, sesuai dengan

kecintaannya terhadap bidang ini yang telah tertanam sejak masa kecilnya,

sebagai akibat langsung dari pendidikan yang diterima dan kebanggaan terhadap

sang ayah yang ahli tafsir. Mengenai hal ini, Quraish menulis sebagai berikut:

"Seringkali beliau mengajak anak-anaknya duduk-duduk bersama. Pada saat-saat yang seperti inilah beliau menyampaikan petuah-petuah keagamaannya. Banyak dari petuah itu yang kemudian saya ketahui sebagai ayat-ayat Al-Qur'an atau petuah Nabi, sahabat, atau pakar-pakar Al-Qur'an yang hingga detik ini masih terngiang di teling saya ... Dari sanalah benih kecintaan kepada studi Al-Qur'an mulai tersemai di jiwa saya". 3

Ternyata jurusan yang dipilih itu memerlukan persyaratan yang cukup

ketat, dan pada saat itu Quraish dinilai belum memenuhi syarat-syarat yang telah

ditetapkan. Karenanya, ia rela dan bersedia mengulang satu tahun lagi demi

mendapatkan kesempatan melanjutlkan studinya di Jurusan Tafsir, meski pada

saat yang sama jurusan-jurnsan lainnya pada fakultas lain sudah membuka pintu

lebar-lebar untuknya.

3

M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an: Fungsi don Peran Wahyu dalam

(44)

Dengan semangat yang tinggi disertai ketekunan Quraish Shihab mampu

menyelesaikan dalam kurun waktu tak lebih dari 7 tahun, dan merupakan waktu

relatif singkat pada waktu itu. Tepatnya (1967) diusia 23 tahun Quraish Shihab

menyelesaikan studinya dan memperoleh gelar Le (setingkat Sl) pada Fakultas

Ushuluddin Jurusaan Tafsir dan Hadits Universitas Al-Azhar. Kemudian, tidak

berhenti sampai di situ, beliau melanjutkan pendidikannya di Fakultas yang sama.

Dan hanya dalam kurun waktu 2 tahun telah menyelesaikan program Master

tepatnya pada tahun 1969 beliau meraih gelar MA, diusianya 25 tahun. Untuk . .,_

spesialisasi bidang Tafsir Al-Qur'an dengan tesis berjudul Al-Tjdz Al-Tasyri'iy Ii

Al-Qur 'dn Al-Karim. 4

Pada tahun 1980, Quraish Shihab kembali melanjutkan pendidikan S-3 di

Universitas Al-Azhar Kairo. Pada tahun 1982, karena kepintaran dan

kepiawaiannya beliau mampu menyelesaikan dalam kurun waktu 2 tahun dengan

disertasi berjudul Nazhm Al-Durar li Al-Biqd 'iy, Tab_qiq wa Dirdsah, dia berhasil

meraih gelar doktor dalam ilmu-ilmu Al-Qur' an dengan yudisium Summa Cum

Laude disertai penghargaan tingkat I (Mumtdz Ma 'a Martabah Syaraf

Al-' Old).

B. Karir Yang Ditapaki

Setelah menyelesaikan studi pada tingkat master, Quraish Shihab mulai

meniti karir dengan tugas-tugas yang diembannya, baik itu di lingkungan kampus,

sebagai pejabat tinggi dalam pemerintahan, maupun sebagai aktifis dari berbagai

4

(45)

organisasi kemasyarakatan. Masing-masing kelompok itu telah memberikan andil

yang cukup besar bagi pribadinya. Karimya di dunia kampus dimulai sejak tahun

1969, yaitu pada saat ia kembali dari Kairo dengan gelar MA. Pada mulanya, ia

diangkat sebagai dosen pengasuh materi tafsir dan 'Ulumul Qur'an pada IAIN

Alauddin Ujungpandang. Kemudian ia dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil

Raktor Bidang Akademis dan Kemahasiswaan. Selain itu, pimpinan IAIN

tempatnya berdedikasi juga mengangkatnya sebagai Koordinator Perguruan

Tinggi Agama Islam Swasta (KOPERTAIS) Wilayah VII Indonesia Bagian

Timur. Karir ini berlanjut sampai tahun 1980, kemudian sek·embalinya dari Kairo

untuk kedua kalinya ia masih tetap bekerja di IAIN Alauddin Ujungpandang. Pada

tahun 1984, ia ditugaskan sebagai dosen di Fakultas Ushuluddin dan Program

Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kedua lembaga ini, ia juga

diberi kepercayaan sesuai bidangnya, yaitu mengasuh mated tafsir dan 'Ulumul

Qur'an. Selanjutnya dari tahun 1992 sampai 1998, selama dua periode, ia terpilih

sebagai Rektor IAIN Jakarta. Seharusnya perode kedua dari masa jabatannya

berakhir pada tahun 2000, namun pada tahun 1998 ia terpilih sebagai Menteri

Agama pada Kabinet Pembangunan RI Ke-6.5

Dipilihnya Quraish Shihab sebagai Menteri Agama merupakan awal

karimya sebagai penjabat tinggi pada masa pemerintahan Soeharto. Namun

jabatan ini tidak lama dipangkunya karena pimpinan nasional yang terjadi secara

mendadak. Angin reformasi yang melanda Indonesia menjadikan jabatan Menteri

Agama kurang lebih hanya 3 bulan saja dalam jabatannya. Tahun 1999, Quraish

'Hamdani Anwar, Te/aah Kritis Terhadap Tqfsir al-Misbah Kmya M Quraish Shihab, h.

(46)

Shihab diangkat sebagai duta besar Republik Indonesia untuk Republik Arab

Mesir, yang berkedudukan di Kairo. Tugas tersebut berhasil d\jalaninya sehingga

akhir periode, yaitu tahun 2002. Setelah itu ia kembali ke almamaternya dan

menekuni tugasnya sebagai dosen di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat serta

Program Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.6

Selain itu di luar kampus, beliau dipercayakan untuk menduduki berbagai

jabatan, antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat (sejak 1984);

Anggota Lajnah Pentashih Al-Qur'an Departemen Agama (sejak 1989); Lembaga

Pengembangan. Dia juga banyak terlibat dalam kepengurusan dan kegiatan pada

beberapa organisasi kemasyarakatan dan profesi; peran aktifuya dalam berbagai

organaisasi seperti: Pengurus Perhimpunan Ilmu-ilmu Syari'ah; Pengurus

Konsorsium Ilmu-ilmu Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; dan

Asisten Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indoneisa (ICMI), Ketua

Perhimpunan Alumni Timur Tengah, dan lain sebagainya. Quraish Shihab juga

sempat meluangkan waktunya sebagai muballigh yang poluler di kalangan

masyarakat awam maupun di kalangan akademis banyak pengajian yang diasuh,

dan tidak sedikit pula stasiun TV yang menerangkan ceramah atau siraman rohani

yang disampaikannya. 7

Kini Quraish Shihab menjabat sebagai Direktur Pusat Studi Al-Qur'an

(PSQ) Jakarta dan Guru Besar Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN)

Jakarta. Di samping itu beliau juga aktif menyampaikan gagasan dan pemikiran

6

Ibid., h. 172

7

(47)

dalam pelbagai forum dan kajian ilmiah, yang dilakukan sebagai bentuk

pertanggungjawaban intelektual dan penyebaran ilmu.

Dalam mengarungi bahtera hidupnya, Quraish Shihab ditemani Fatmawati

sang istri tercinta. Bersama ia bertukar pikiran, berwelas asih dan mengayuhkan

kaki untuk; membina kelima anaknya; empat putri dan satu putra, yaitu Najla,

Najwa, Naswa, Ahmad dan Nahla.8

C. Karya-karya M. Quraish Shihab

Di sela-sela segala kesibukannya itu, dia juga terlibat dalam berbagai

kegiatan ilmiah di dalam maupun luar negeri. Quraish Shihab dikenal sebagai

sosok intelektual yang produktif. Di tengah kesibukannya yang luar biasa sebagai

dosen, pejabat tinggi, dan aktivis organisasi, ia masih sempat menulis berbagai

karya ilmiah, baik yang berupa artikel ilmiah yang dipresentasikan dalam berbagai

seminar, rubrik atau kolom yang dimuat dalam beragam suratkabar dan majalah,

maupun buku-buku yang diterbitkan. Quraish Shihab menulis berbagai tulisan dan

diberbagai wilayah kemudian dipaparkan segala permasalahan kehidupan dalam

konteks kemasyarakatan Indonesia kontemporer. Beberapa karyanya antara lain di

suratkabar Pelita, pada setiap hari Rabu beliau menulis di rubrik "Pelita Hati".

Beliau juga mengasuh rubrik "Tafsir Al-Amanah". Se lain itu, beliau juga tercatat

sebaga

Gambar

Tabel I Kategorisasi Pesan
Tabel II Sub Judul Pembahasau
Perhitungan Tabel 4 Antar Juri
Tabel 5 Ceofisien Reliability Kesepakatan An tar Jfuri
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini secara umum dapat dilakukan sesuai dengan rencana. Walaupun pada pelaksanaan masih terdapat jadwal pelaksanaan kegiatan yang

19 Saluran alamat (address bus) diperlukan untuk menentukan suatu lokasi alamat memori maupun lokasi alamat dari perangkat input / output (Input Output Interface) yang

Hadis ini merupakan dalil bahwa orang yang akan melakukan puasa Asyura disunnah untuk berpuasa satu hari sebelumnya, yaitu hari kesembilan. Maka puasa pada hari

Rangkaian wayarles terdiri semata-mata daripada stesen dalam julat komunikasi bersama antara satu sama lain (tiada Titik Akses).. Tetapan

Berat umbi bawang merah dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh dosis pupuk KCl Pada Tabel 2 dapat dilihat, pemberiaan pupuk KCl menunjukkan pengaruh yang nyata

Dari tampilan tersebut dapat diketahui bahwa ketika diketikkan karakter “hhh”, mikropengendali mengirimkan kembali karakter yang sama, memperlihatkan status penyalaan

Dalam hal manajemen tata kelola pasar yang dilakukan baik dinas perindag dan UPT (Unit Pengelola Teknis) sudah sesuai dengan peraturan daerah nomor 4 tahun 2010 tentang

Analisis terhadap perhitungan six big losses dilakukan agar perusahaan mengetahui besarnya kontribusi dari masing-masing faktor dalam six big losses yang