• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-eksperimental dengan

one-group pre-post test design untuk mengidentifikasi tanda vital pasien

praoperasi. Penelitian ini dilakukan satu hari sebelum responden menjalani

tindakan operasi (H-1). Desain ini menggunakan satu kelompok intervensi.

Kelompok ini dilakukan pretest (T1) dan setelah diberikan perlakuan (pemberian

pendidikan kesehatan praoperasi), maka tanda vital dikaji kembali dengan

melakukan pemeriksaan (T2).

Kelompok Pre-test Intervensi Post-test

K1 T1 X T2

Skema 2. Desain penelitian

2. Populasi dan Sampel 2.1. Populasi

Populasi adalah sekelompok individu yang tinggal di wilayah yang sama,

atau sekelompok individu atau objek yang memiliki karakteristik yang sama

(Chandra, B. 2008). Populasi dari penelitian ini adalah pasien yang akan

pasien setiap bulan yang menjalani tindakan operasi periode tahun 2009 adalah

175 orang (Rekam Medik RSUP.Haji Adam Malik Medan).

2.2.Sampel

Sampel terdiri dari bagian populasi yang dapat dipergunakan sebagai subjek

penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses menyeleksi porsi

dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2008).

Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan

teknik purposive yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih

sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti

(tujuan/masalah dalam penelitian) sehingga sampel tersebut dapat mewakili

karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Adapun kriterianya yaitu:

a. Pasien yang akan menjalani tindakan operasi.

b. Dewasa.

c. Pasien yang tidak mengalami gangguan orientasi realita (compos mentis).

d. Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Jumlah sampel dalam penelitian menurut Arikunto (2006) jika populasinya

kurang kurang dari 100 sebaiknya diambil semua sehingga penelitian merupakan

penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil 10-15%

atau 10-25%, karena tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu,

tenaga dan dana, maka jumlah sampel yang diambil yaitu 15% dari populasi,

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP. H. Adam Malik Medan. Karena

kemampuan peneliti yang terbatas maka tempat penelitian dibatasi yaitu ruang

perawatan Rindu B. Rumah sakit tersebut dipilih sebagai tempat penelitian karena

di rumah sakit tersebut telah banyak dilakukan tindakan pembedahan, juga

merupakan rumah sakit pendidikan dan rujukan dari sekitar Sumatera Utara,

sehingga mudah dalam mendapatkan subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan

pada bulan Agustus 2010.

4. Pertimbangan Etik Penelitian

Pertimbangan etik dalam penelitian ini bertujuan agar peneliti dapat

menjaga dan menghargai hak responden penelitian, dimana subjek harus

diperlakukan secara manusiawi dalam memutuskan mereka menjadi subjek atau

tidak, dan peneliti dapat menjamin kerahasiaan indentitas responden dengan tanpa

menggunakan nama dan rahasia pada hasil pemeriksaan. Responden terlebih

dahulu diberikan penjelasan mengenai manfaat dan tujuan penelitian. Selanjutnya

responden diminta untuk membaca dan memahami isi surat persetujuan

responden. Pasien yang bersediamenjadi responden maka responden diminta

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner demografi. Kuesionar mengenai data demografi meliputi: kode

penomoran, umur, jenis kelamin, agama, operasi yang akan dijalani dan tabel

hasil pemeriksaan tanda vital.

2. Alat pemeriksaan tanda vital. Untuk pemeriksaan tekanan darah yaitu

menggunakan sphygmomanometer air raksa (tensimeter) lengkap dengan

manset, stetoskop. Pemeriksan denyut nadi dan pernapasan yaitu

menggunakan arloji atau stopwatch.

3. Leaflet sebagai alat penyampaian materi pendidikan kesehatan.

6. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen

Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip

keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur

apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2003). Alat ukur yang baik adalah alat

ukur yang memberikan hasil yang sama bila digunakan beberapa kali pada

kelompok sample (Ritonga,1997). Dalam penelitian ini digunakan uji validitas isi

yang mana materi penyuluhan dan instrumen pemeriksaan tanda vital terlebih

dahulu diperiksa oleh tenaga kesehatan yang paham tentang alat pemeriksaan

tanda vital. Semua peralatan yang digunakan dalam penelitan ini (tensimeter,

stetoskop, thermometer, dan jam) telah diperiksa oleh salah satu dosen Fakultas

Keperawatan USU dan juga seorang yang pakar alat-alat kesehatan dan telah diuji

Untuk mengetahui kepercayaan (realibilitas) instrumen dilakukan uji

realibilitas instrumen. Instrumen disebut realibel jika instrumen tersebut sudah

baik, dapat dipercaya dan dapat diandalkan (Arikunto, 2006). Pada penelitian ini

telah dilakukan uji realibilitas pada 10 responden dengan mengukur tanda vital,

pernafasan dan denyut nadi sebanyak tiga kali dengan rentang waktu 15 menit.

Selama uji instrumen, seluruh responden harus tetap dalam keadaan rileks dan

menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tanda vital,

seperti aktifitas dan emosi, sehingga peneliti melalukan uji instrumen pada hari

ketika responden bangun pagi. Apabila instrumen memberikan hasil yang sama

atau tidak dengan perbedaan yang signifikan maka instrumen dinyatakan

realiabilitas.

7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan tekanan darah,

pernapasan, denyut nadi untuk mengidentifikasi tanda vital sebelum dan sesudah

diberikan pendidikan kesehatan praoperasi. Prosedur pengumpulan data yang

digunakan yaitu:

1. Mengidentifikasi pasien yang akan menjalani tindakan operasi.

2. Sehari sebelum menjalani operasi (H-1), peneliti meminta persetujuan calon

responden untuk menjadi responden dengan menandatangani informed

consent.

3. Memberikan kuesioner demografi atau dapat ditanyakan langsung dan diisi

4. Melakukan pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan sebagai

test awal dan mencatat hasil pemeriksaan.

5. Selanjutnya peneliti memberikan pendidikan kesehatan praoperasi (leaflet).

6. Setelah 15 menit, peneliti melakukan pemeriksaan tanda vital kembali sebagai

test akhir.

7. Hasil pemeriksaan tanda vital diperiksa kelengkapannya untuk dianalisa

sebagai data.

8. Analisa Data

Setelah data terkumpul, data dianalisa melalui beberapa tahapan, antara lain

tahap pertama editing yaitu mengecek nama dan kelengkapan identitas maupun

data responden serta memastikan semua hasil pemeriksaan tanda vital pre dan post

test telah diisi sesuai petunjuk. Tahap kedua coding yaitu memberi kode atau

angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah pada saat mengadakan

tabulasi dan analisa. Tahap ketiga ialah entri yaitu memasukkan data dari

kuesioner kedalam program komputer. Tahap keempat adalah melakukan cleaning

yaitu mengecek kembali data yang telah dimasukkan ke program komputer untuk

mengetahui ada kesalahan atau tidak. Tahap ke lima saving yaitu penyimpanan

data untuk siap dianalisis. Uji paired t-test digunakan untuk membandingkan hasil

pemeriksaan tanda vital sebelum dan sesudah penyuluhan dengan α=0,05. Uji

normalitas data dilakukan dengan shapiro-wilk dikarenakan jumlah sampel dalam

Selanjutnya hasil pemeriksaan dibandingkan untuk menguji hipotesa

penelitian. Kesimpulan hasilnya diinterpretasikan dengan membandingkan nilai p

dan nilai alpha (α=0,05). Bila nilai p < α, maka keputusannya adalah Ha gagal ditolak sedangkan bila nilai p > α, maka keputusannya adalah Ha ditolak.

Dokumen terkait