• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif . Dimana peneliti akan mengetahui penilaian remaja terhadap tipe pola asuh keluarga di SMA N. 1 Padangsidimpuan.

4.2. Populasidan Sampel Penelitian

4.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa remaja pria dan wanita usia 15-17 tahun yang duduk dikelas 2 SMA N 1 Padangsidimpuan, Dengan jumlah populasi siswa/i kelas 2 sebanyak 224 orang .

4.2.2. Sampel

Menurut Arikunto (2002), untuk pengambilan sampel jika subjeknyakurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25% atau lebih, tergantung pada kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana serta luasnya wilayah pengamatan, maka peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 56 orang yaitu 25% dari

populasi. Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi.

4.2.3 .Teknik Sampling

Teknik Sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2003).

Sampel dipilih dengan menggunakan Quota Sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), jika sampel sudah terpenuhi maka pengambilan sampel dihentikan (Nursalam, 2003).

ada beberapa kriteria responden sebagai subjek studi dan dianggap representative yaitu :

1. Siswa/siswi kelas 2 SMA 2. Siswa remaja usia 15-17

3. Tinggal dengan keluarga inti, baik sekandung atau tidak 4. Bersedia berpartisipasi dalam penelitian.

4.3. Lokasi Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan di SMA N 1 Padangsidimpuan, dengan pertimbangan banyak terdapat remaja usia 15-17 tahun masih memiliki orang tua atau keluarga inti dan tinggal bersama,dan belum pernah dilakukan penelitian di SMA ini. Penelitian dilakukan pada tanggal 12 juni 2011 di SMA N 1 Padangsidimpuan.

4.4. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, permohonan izin diajukan kepada Fakultas Keperawatan USU, kemudian izin penelitian disampaikan kepada kepala sekolah SMA N 1 Padangsidimpuan agar penelitian dapat dilaksanakan.

Pada pelaksanaan penelitian, kepada calon responden diberikan penjelasan tentang informasi esensial dari penelitian yang akan dilakukan, antara lain tujuan, manfaat, kegiatan dalam penelitian serta hak-hak responden didalam penelitian ini.

Penelitian ini memperhatikan, menghormati, dan memberikan sepenuhnya hak-hak perlindungan diri bagi responden, yaitu hak atas privacy diri, kerahasian identitas diri, dengan perlakuan yang sama dalam penelitian.

Responden berhak untuk menentukan sendiri kesediaan berpartisipasi sampai akhir penelitian ini selesai atau menarik diri dari penelitian walaupun penelitian masih berlangsung dan belum selesai. Hal tersebut tercantum

dengan jelas dalam informend consent yang berupa pernyataan prsetujuan partisipasi secara lisan atau yang ditandatangani oleh responden sebelum penelitian dilaksanakan.

Sebelum menandatangani informend consent tersebut, responden diberi waktu hingga benar-benar paham sepenuhnya atas apa yang akan dijalaninya dalam penelitian.

4.5. Instrumen Penelitian

Untuk megetahui informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa kuisoner yang disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada konsep dan tinjauan pustaka. Kuisoner Penilaian remaja terhadap tipe pola asuh keluarga merupakan instrument yang digunakan dalam penelitian ini. Item-item dalam instrumen terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

4.5.1. Data Demografi Remaja

Bagian ini terdiri dari 10 item yaitu umur, jenis kelamin, agama, suku, tinggal dengan keluarga, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan pendapatan orangtua. Data demografi merupakan variabel yang tidak diteliti.

4.5.2. Penilaian remaja terhadap tipe pola asuh keluarga

Bagian ini ditujukan untuk mengkaji penilaian remaja terhadap tipe pola asuh keluarga. Pengkajian penilaian remaja terhadap tipe pola asuh keluarga. menggunakan skala likert dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item (Mardalis, 1995). Kuesioner terdiri dari 36 pernyataan, dengan tiga pilihan jawaban yaitu tidak pernah (TP), jarang terjadi (JT), atau sering terjadi (ST). Kuesioner ini terbagi atas dua kategori pola asuh keluarga meliputi pernyataan tentang tipe pola asuh otoriter pernyataan no. 1-12, dimana TP ( Nilai 1), JT (Nilai 2), dan ST (Nilai 3). pernyataan tentang tipe pola asuh demokratis pernyataan no. 13-24, dimana TP ( Nilai 1), JT (Nilai 2), dan ST (Nilai 3) pernyataan tentang tipe pola asuh permisif no. 25-36, dimana TP (Nilai 1), JT (Nilai 2), dan ST (Nilai 3) .

4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas telah dilakukan oleh dosen pembimbing ibu Siti Zahara S.Kp.MNS. dengan cara validitas isi yaitu instrumen dilihat dan dikoreksi oleh dosen apakah sesuai dengan konsep pola asuh keluarga, jika instrumen sesuai maka instrumen dikatakan valid.

Uji reliabilitas dilakukan pada 20 remaja yang bertempat tinggal di jl.perjuangan Padangsidimpuan yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel penelitian. Hasil uji reliabilitas kuesioner untuk penilaian remaja terhadap tipe pola asuh keluarga menggunakan uji Cronbach Alfa dengan

hasil 0.730. Menurut Polit & Hungler (1995) suatu instrumen yang baru reliabel bila koefisiennya 0.70 atau lebih. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner penilaian remaja terhadap tipe pola asuh keluarga yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

4.7.Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengajukan permohonan izin kepada pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan program studi ilmu keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara.

2. Mengirimkan permohonan izin yang diperoleh ketempat penelitian (SMA N. 1 Padangsidimpuan )

3. Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah SMA N.1 Padangsidimpuan, maka peneliti melakukan pengumpulan data penelitian dikelas 2 IPA3 dan dikelas 2 IPA4.

4. Menjelaskan kepada calon responden tentang prosedur, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan cara pengisian kuesioner

5. Peneliti meminta kesediaan responden untuk mengikuti penelitian dengan memberikan informend consent dan meminta untuk menandatanganinya

6. Seluruh responden yaitu 56 orang bersedia untuk menjadi responden dan responden diminta menjawab pertanyaan dengan mengisi sendiri kuesioner yang diberikan sesuai dengan waktu yaitu ± 30 menit.

7. Peneliti menganalisa data.

4.8. Analisa Data

Setelah data terkumpul, maka analisa data dilakukan melalui pengolahan data secara komputerisasi dengan menggunakan SPSS versi 14.0. Data demografi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase untuk melihat penilaian remaja terhadap tipe pola asuh keluarga yaitu otoriter, demokratis, permessive, dengan pembagian rentang kelas menggunakan rumus menurut Hidayat (2009).

Data demografi dianalisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase dan data hasil analisa tipe pola asuh keluarga juga akan disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentase.

Berdasarkan rumus statiska P = Rentang , dimana P merupakan panjang kelas dan Banyak kelas

rentang adalah nilai tertinggi dikurangi nilai terendah (Hidayat, 2009).

Untuk analisa tipe pola asuh Authoritarian (otoriter) dengan rentang sebesar 28 dan jumlah kategori sebanyak 2 maka diperoleh panjang kelas sebesar 12. Dengan P = 12 dan nilai terendah = 12 sebagai batas bawah kelas interval pertama, pemberian skor adalah sebagai berikut:

Tidak Otoriter = 12-23 Otoriter = 24-36

Untuk analisa tipe pola asuh Demokrasi dengan rentang sebesar 28 dan jumlah kategori sebanyak 2 maka diperoleh panjang kelas sebesar 12. Dengan P = 12 dan nilai terendah = 12 sebagai batas bawah kelas interval pertama, pemberian skor adalah sebagai berikut :

Tidak Demokratis = 12-23 Demokratis = 24-36

Untuk analisa tipe pola asuh permissive dengan rentang sebesar 28 dan jumlah kategori sebanyak 2 maka diperoleh panjang kelas sebesar 12. Dengan P = 12 dan nilai terendah = 12 sebagai batas bawah kelas interval pertama, pemberian skor adalah sebagai berikut :

Tidak Permisif = 12-23 Permisif = 24-36

Dan skor tertinggi dari ketiga skor penilaian remaja terhadap tipe pola asuh keluarga yaitu otoriter,demokratis,dan permessive merupakan tipe pola asuh yang dominan digunakan oleh keluarga responden di SMA N. 1 Padangsidimpuan. Hasil analisa data baik data demografi maupun kuesioner akan disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi.

BAB 5

Dokumen terkait