METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini didesain sebagai penelitian survai dengan tipe explanatory atau confirmatory research. Penelitian explanatory merupakan jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar peubah-peubah penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya (Singarimbun dan Efendy 2006). Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan didukung data kualitatif seperti catatan lapang dan wawancara mendalam antara peneliti dengan petani. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari informasi faktual secara detail tentang hal-hal yang sedang menggejala dan mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan kegiatan- kegiatan yang sedang berjalan.
3.2. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2011. Penelitian ini dilakukan di Dusun Ngrandu dan Dusun Tegawanu, Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan: (a) lokasi Dusun Ngrandu dan Dusun Tegawanu adalah dusun yang radiusnya dekat dengan stasiun Radio Komunitas Petani Trisna Alami, (b) penduduk Dusun Ngrandu dan Dusun Tegawanu sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani.
3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian adalah anggota kelompok tani pendengar Radio Komunitas Petani Trisna Alami. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel acak sederhana, dimana tiap sampel yang berukuran sama memiliki suatu kesempatan sama untuk terpilih dari populasi. Sampling acak sederhana dapat dilakukan setelah kerangka sampling dibuat dengan benar. Kemudian dibuatlah daftar nama seluruh anggota kelompok
tani pendengar radio komunitas yang terpilih itu. Dari kerangka sampling tersebut, sampel yang dipilih dilakukan dengan menggunakan pola pengundian.
Pemilihan petani dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahwa petani merupakan petani pendengar Radio Komunitas Petani Trisna Alami. Cara menentukan 40 sampel dari 66 populasi dihitung menggunakan Rumus Slovin. Hasan (2002) menjelaskan rumus Slovin digunakan karena ukuran populasi diketahui dan asumsi bahwa populasi berdistribusi normal.
Persamaan Slovin: n = Keterangan:
n = Jumlah Sampel N = Populasi E = Batas eror 10%
Untuk memperoleh petani, maka ditentukan kerangka contoh (sampling frame) ialah Kelompok Tani Mulya dan Kelompok Tani Marsudi Bogo, Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I Yogyakarta (Lampiran 1). Petani diwawancarai sesuai dengan kuesioner yang telah disusun Informan pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive yaitu memilih petani-petani yang terlibat dalam penyelenggaraan radio komunitas dan instansi yang berkaitan dengan petani yang dipercaya bisa menjadi sumber data serta mengetahui masalahnya secara mendalam. Informan dalam penelitian ini adalah pengelola radio, ketua kelompok tani, tokoh masyarakat, JRKY, dan KPID Yogyakarta serta Lesman. Informan diwawancarai dengan panduan wawancara terstruktur yang telah disusun .
3.4. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara melalui kuesioner untuk mengetahui karakateristik petani, perilaku komunikasi, dan pemahaman fungsi-fungsi radio komunitas. Data sekunder diperoleh dari Desa
= 39,8 ≈ 40
Kaliagung mengenai kependudukan, transportasi, jarak kepusat-pusat informasi, dan gambaran lokasi penelitian secara keseluruhan, dokumentasi Radio Komunitas Petani Trisna Alami seperti profil radio, sejarah berdirinya radio, sumberdaya yang ada, program siaran radio serta regulasi perizinan penyelenggaraan Radio Komunitas Petani Trisna Alami.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah:
1. Menggunakan kuesioner yang telah diuji reliabilitasnya.
2. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan petani, guna mendapatkan data yang lebih dapat dipercaya atau belum terungkap dari kuesioner.
3. Pengamatan/observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian. Cara ini dilakukan untuk menguji kebenaran jawaban petani pada kuesioner dan wawancara.
3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.5.1. Validitas
Untuk mencapai validitas instrumen, daftar pertanyaan disusun dengan jalan:
1. Menyesuaikan dengan apa yang telah pernah dilakukan para peneliti terdahulu untuk memperoleh data yang sama.
2. Mempertimbangkan teori-teori dan kenyataan yang telah diungkapkan petani pada berbagai pustaka empiris.
3. Menyesuaikan isi pertanyaan dengan keadaan petani.
4. Memperhatikan nasehat-nasehat para ahli terutama dosen pembimbing.
3.5.2. Reliabilitas Instrumen
Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama.
Arikunto (1993) dalam Muhidin (2009) menjelaskan formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1951), yaitu:
r11 = ] [1 – ] Dimana:
Rumus Varians : δ2 = [∑ – ] / N r11 : reliabilitas instrumen/koefisien alfa k : banyaknya bulir soal
∑ : jumlah varians bulir : varians total
N : jumlah petani
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan program SPSS for Windows versi 17,0, dengan menggunakan teknik Split-half. Uji kuesioner dilakukan kepada 10 petani pada pertanyaan pemahaman fungsi radio komunitas. Berdasarkan hasil pengujian terhadap pertanyaan mengenai pemahaman fungsi radio komunitas terdapat 14 pertanyaan yang reliabel dengan nilai reliabilitas yang diperoleh adalah 0,935. Sesuai kriteria, nilai ini sudah lebih besar dari 0,444 (r tabel), maka hasil data hasil angket memiliki tingkat reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain data hasil angket dapat dipercaya. Seluruh pertanyaan yang tidak reliabel dihilangkan.
3.6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data penelitian dianalisis dengan prosedur analisis statistik deskriptif dan menggunakan software SPSS 17.0. Statistika deskriptif (nilai tengah, frekuensi distribusi, dan tabulasi silang) digunakan untuk mengelompokkan data karakteristik petani, perilaku komunikasi, dan pemahaman petani terhadap fungsi radio komunitas menjadi beberapa kategori disajikan dalam bentuk skala nominal dan ordinal. Selanjutnya hubungan perilaku komunikasi dengan pemahaman petani terhadap fungsi radio komunitas diuji dengan menggunakan prosedur khi-
kuadrat (chi square) pada α = 0,05 dan α = 0,1. Selain analisis data kuantitatif, dilakukan pula analisis data kualitatif sebagai pendukung dengan mengutip hasil pembicaraan dengan petani atau informan disampaikan secara deskriptif untuk mempertajam hasil penelitian.
Hubungan fungsional antarvariabel dinyatakan dalam bentuk derajat hubungan antarvariabel atau yang dikenal dengan koefisien korelasi (r). Untuk data nominal derajat hubungan dinyatakan dalam bentuk koefisien kontingensi [C/Cmax]. Ada atau tidaknya hubungan antara x dan y ditentukan oleh nilai Xn2, sesuai derajat kebebasannya, df = (B-1) (K-1). Kriteria pengujian X berhubungan dengan Y jika p-value < 0,05 dan atau p-value < 0,1. Menurut Siregar (2004) kriteria koefisien korelasi (r) adalah sebagai berikut:
0,80 < r < 1 hubungan sangat tinggi 0,60 < r ≤ 0,80 hubungan tinggi 0,40 < r ≤ 0,60 hubungan sedang 0,20 < r ≤ 0,40 hubungan rendah 0,00 < r ≤ 0,20 hubungan sangat rendah
r = 1 hubungan sempurna r = 0 tidak berhubungan