• Tidak ada hasil yang ditemukan

 

8.2. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan penelitian mengenai hubungan perilaku komunikasi dan keterdedahan terhadap pemahaman fungsi radio komunitas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perilaku komunikasi yang berhubungan nyata dengan pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal adalah kekosmopolitan, frekuensi mendengarkan selain radio komunitas, dan keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami, sedangkan keterdedahan saluran komunikasi interpersonal, frekuensi bertemu penyuluh, dan keterdedahan media massa yang terdiri dari frekuensi dan lama menonton televisi dan membaca koran tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan fungsi komunikasi internal. Semakin tinggi perilaku komunikasi petani maka pemahaman terhadap fungsi komunikasi internal juga meningkat.

2. Perilaku komunikasi yang berhubungan nyata dengan pemahaman petani terhadap fungsi sarana pendidikan umum dan agama adalah keterdedahan saluran komunikasi interpersonal, frekuensi menonton televisi, dan keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami. Kekosmopolitan dan frekuensi bertemu penyuluh tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan fungsi sarana pendidikan umum dan agama, sedangkan keterdedahan menggunakan media massa yang terdiri dari frekuensi dan lama mendengarkan selain radio komunitas dan membaca koran tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan fungsi sarana pendidikan umum dan agama. Pemahaman petani mengenai fungsi sarana pendidikan umum dan agama akan meningkat seiring dengan perilaku komunikasi dalam mencari sumber informasi mengenai Radio Komunitas Petani Trisna Alami.

3. Perilaku komunikasi yang terdiri dari: keterdedahan saluran komunikasi interpersonal, kekosmopolitan, frekuensi bertemu penyuluh, dan

keterdedahan media massa yang meliputi frekuensi dan lama menonton televisi, mendengarkan selain radio komunitas, dan membaca koran tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan pemahaman petani terhadap fungsi ruang publik. Kecuali keterdedahan media massa pada lama menonton televisi dan frekuensi membaca koran berhubungan nyata dengan pemahaman petani terhadap fungsi ruang publik. Keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami mempunyai hubungan yang nyata dengan pemahaman petani mengenai fungsi ruang publik. Perilaku komunikasi petani yang tinggi akan meningkatkan pemahaman petani terhadap fungsi radio komunitas sebagai ruang publik yang tinggi pula. 8.2. Saran

Saran dari penelitian ini untuk berbagai pihak yang terkait dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami antara lain:

1. Bagi akademisi

Diperlukan penelitian lanjutan mengenai media komunitas khususnya radio komunitas yang berkaitan dengan fungsi radio komunitas sebagai media pemberdayaan masyarakat.

2. Bagi pemerintah

Pemerintah harus mempertegas tata aturan mengenai penyelenggaraan radio komunitas yang terkesan terlalu panjang dan berbelit-belit birokrasinya.

3. Bagi pengelola Radio Komunitas Petani Trisna Alami

Pengelola Radio Komunitas Petani Trisna Alami perlu menyusun kembali program-program yang menarik dan disesuaikan dengan keinginan masyarakat, dimana persentase informasi pertanian harus lebih banyak sehingga kebutuhan informasi dapat terpenuhi. Pengelola radio komunitas perlu meninjau ulang fungsi radio komunitas yang telah dirumuskan dikaitkan dengan fungsi yang diteliti, yaitu fungsi medium komunikasi internal, sarana pendidikan umum dan agama, serta ruang publik. Trisna Alami FM perlu melakukan kordinasi rutin baik dengan pengelola, warga,

maupun pemerintah desa agar dapat menyatukan tujuan serta dapat mengembangkan radio komunitas yang diharapkan.

4. Bagi masyarakat

Radio komunitas adalah dari, oleh, dan untuk rakyat. Masyarakat pendengar radio komunitas sudah cukup lama mengenal radio komunitas sehingga perlu memberikan masukan mengenai program acara yang sesuai dengan kebutuhan mereka, membantu operasional radio, serta memberikan dukungan semangat secara moril maupun yang lainnya kepada pengelola radio. Masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan radio komunitas agar Radio Komunitas Petani Trisna Alami tetap bertahan dan mengudara

5. Bagi pihak lainnya

Pendirian media sebagai jembatan penyampai informasi seharusnya lebih melibatkan masyarakat khususnya petani. Lesman perlu melakukan pendekatan dan sosialisasi yang berkelanjutan kepada masyarakat mengenai keberadaan dan pentingnya radio komunitas bagi warga. Melanjutkan pendampingan baik untuk pengembangan kapasitas sumberdaya manusia, jejaring, maupun membantu operasional Radio Komunitas Petani Trisna Alami. Selain itu juga, Lesman perlu melakukan kordinasi dengan warga, pemerintah desa, maupun instansi lain yang dekat dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami untuk pemberdayaan masyarakat serta pemerataan informasi pertanian.

JRKY dapat membantu pendampingan dalam proses perizinan dan meningkatkan intensitas pertemuan secara rutin pada pengelola radio komunitas. Semua kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemajuan radio komunitas seharusnya ditampilkan di website JRKY. Membina komunikasi dan pengarahan secara rutin kepada anggota radio komunitas agar bisa bertahan untuk siaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2010. Suara Surabaya Bukan Radio. Edisi I. Surabaya [ID]: PT Radio Fiskariya Jaya Suara Surabaya. 435 hal.

Bloom B.S. ed, Et al. 1956. Taxonomy of Educational Objective:Handbook I, Cognitive Domain. New York [AS]: David McKay. 196 hal.

Bungin Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Edisi Pertama, Cetakan Ke-3. Jakarta [ID]: Kencana Prenada Media Group. 384 hal.

Darmanto A, Masduki, Andhy Panca Kurniawan. 2009. Pengelolaan Radio Komunitas. Yogyakarta [ID]: Combine Resource Institution. 98 hal.

Effendy OU. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung [ID]: PT Remaja Rosdakarya. 181 hal.

Estrada Sonia Restrepo, Colin Fraser. 2009. Buku Panduan Radio Komunitas. Yogyakarta [ID]: Perpustakaan Combine Resource Institution. 99 hal. Fuady Ikhsan. 2011. Hubungan Perilaku Komunikasi dengan Praktek Budidaya

Pertanian Organik (Kasus Petani Bawang Merah di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul). [tesis]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 116 hal.

Furbani Widiastuti. 2008. Hubungan Karakteristik Personal dan Perilaku Komunikasi dengan Keputusan Memilih Obyek Wisata (Kasus Obyek Wisata di Pulau Lombok Provinsi NTB). [tesis]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 102 hal.

Hakim Andi Fuad. 2010. Hubungan Karakteristik, Persepsi, dan Terpaan Media Komunitas dengan Kepuasan Pendengar Radio Komunitas (Kasus Radio Komunitas Suara Kencana di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. [skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 93 hal.

Handayani Muslih Aris. 2002. Hubungan Karakteristik Individu, Perilaku Komunikasi, dan Penggunaan Jenis Media dengan Pemahaman Petani tentang Kredit Ketahanan Pangan (kasus Kelompok Tani di Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur). [tesis]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 105 hal.

Hapsari Dwi Retno. 2008. Peranan Radio Siaran dalam Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus: Radio Pertanian Ciawi,Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). [skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 128 hal.

Hasan Iqbal M. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta [ID]: Ghalia Indonesia. 260 hal.

Haryanto Ignatius, Juventius Judy Ramdojo. 2009. Dinamika Radio Komunitas. Jakarta [ID]: Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP). 129 hal. Ichwanudin. 1998. Hubungan Perilaku Komunikasi Peserta Kelompok Penggerak

Pariwisata dengan Program Sapta Pesona di Kabupaten Sukabumi. [tesis]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 86 hal.

Irmawati. 2007. Motif dan Perilaku Masyarakat dalam Mendengarkan Radio Siaran Studi Kasus Pendengar Warga RW 01, Desa Babakan, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. [skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 121 hal.

Makfiah. 2006. Pemahaman Pendidikan Agama dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan Ibadah Siswa MTs Al Falah Jakarta Selatan. [skripsi]. [Internet]. [dikutip 12 Juni 2011]. Jakarta [ID]: UIN Syarif Hidayatullah. 67 hal. Dapat diunduh dari: http://idb4.wikispaces.com/file/view/rc07- Pemahaman+Pendidikan+Agama+Dan+Pengaruhnya.pdf.

Mardianah. 2010. Pengaruh Siaran Radio dalam Penyebaran Informasi Teknologi Budidaya Padi Sawah terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Petani (Kasus: Desa Kluting Jaya, Kecamatan Weda Selatan, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara). [tesis]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 95 hal.

Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Profesional. Cetakan Pertama. Yogyakarta [ID]: Pustaka Populer LKIS. 148 hal.

2007. Radio Komunitas Belajar dari Lapangan. Jakarta [ID]: Kantor Perwakilan Bank Dunia di Indonesia. 103 hal.

Muhidin. 2009. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung [ID]: CV Pustaka Setia. 280 hal.

Pratiwi Ayu Tri. 2008. Tingkat Partisipasi Warga dalam Penyelenggaraan Radio Komunitas Studi Kasus Radio Komunitas Suara Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. [skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 104 hal.

Purwanto Ngalim. 2000. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung [ID]: PT Remaja Rosdakarya. 165 hal.

Rachmiatie A. 2007. Radio Komunitas Eskalasi Demokratisasi Komunikasi. Bandung [ID]: PT Remaja Rosdakarya. 198 hal.

Rakhmat Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi, Cetakan ke-23. Bandung [ID]: PT Remaja Rosdakarya. 332 hal.

Rogers Everet M. 2003. Diffusion of Innovation Fifth Edition. New York [AS]: Free Press. 550 hal.

Servaes Jan. 2002. Community for Development One World, Multiple Cultures. United States of America [AS]: Hampton Press, Inc. 323 hal.

Singarimbun Masri, Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survey. Jakarta [ID]: LP3ES Indonesia. 265 hal.

Siregar Syafaruddin. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian. Jakarta [ID]: PT Grasindo. 399 hal.

Sudarman. 2009. Radio Komunitas dan Petani (Studi Tentang Upaya Radio Komunitas dalam Pengembangan Jaringan Kelompok Tani di Kabupaten Kulon Progo, DIY). [tesis]. Yogyakarta [ID]: Universitas Gajah Mada. 148 hal.

Sudibyo A. 2004. Ekonomi Politik Media Penyiaran. Yogyakarta [ID]: LKIS. 371 hal.

Syatori A. 2009. Media Komunitas dan Strategi Pengembangan Komunitas Berbasis Media Komunitas “Angkringan” di Bantul Yogyakarta. [tesis]. [Internet]. [dikutip 8 Maret 2011] Jakarta [ID]: Universitas Indonesia. 133 hal. Dapat diunduh dari: http://eprints.lib.ui.ac.id/3670/.

Usmiza Astuti. 2007. Hubungan Karakteristik Individu dan Aktivitas Komunikasi dan Perilaku Masyarakat dalam Mengembangkan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan Jakarta Selatan. [tesis]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 77 hal.

Witjaksono Roso. 1990. Hubungan Perilaku Komunikasi dan Tingkat Pemahaman Informasi Anggota Kelompok Tani tentang Paket Teknologi Supra Insus di WKBPP Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. [tesis]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 194 hal.

Yani Achmad Sungkawa. 1988. Hubungan Beberapa Karakteristik Terpilih Petani Model Farm dengan Perilaku Mereka Mendengarkan Radio di DAS Citanduy. [tesis]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 124 hal.

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

Sumber: Monografi Desa Kaliagung 2010

Gambar Sketsa Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DIY

Lampiran 2. Bagan Struktur Organisasi Radio Komunitas Petani Trisna Alami di Desa Kaliagung Tahun 2003

Keterangan:

Garis mandat

Garis pertanggungjawaban

ANGGOTA RADIO KOMUNITAS PETANI     Kec. Kec.   Kec.   Kec.   Kec. DEWAN KOMUNITAS Koordinator Pengurus Lokasi

(Paguyuban Tingkat Desa)

Pelaksana Harian

Koordinator

Programming

Lampiran 3. Jadwal siaran Radio Komunitas Petani Trisna Alami di Desa Kaliagung, Tahun 2011

Lampiran 4. Tabel Uji Crosstab Chi Square

Tabel 4.1 Hubungan Kekosmopolitan dengan Pemahaman Petani terhadap Fungsi Komunikasi Internal di Desa Kaliagung, Tahun 2011

Pemahaman Petani terhadap Fungsi Komunikasi Internal

Kekosmopolitan

Lokalit Kosmopolit Jumlah

n % n % n %

Rendah 10 62,5 7 29,2 17 42,5

Tinggi 6 37,5 17 70,8 23 57,5

Jumlah 16 100,0 24 100,0 40 100,0

Ket: Chi Square hitung = 4,635, p < 0,05, nilai Sig. (2-tailed) = 0,037

Tabel 4.2 Hubungan Tingkat Keterdedahan Saluran Interpersonal dengan Pemahaman Petani terhadap Fungsi Sarana Pendidikan Umum dan Agama di Desa Kaliagung, Tahun 2011

Pemahaman Petani terhadap Fungsi Sarana Pendidikan Umum dan Agama

Tingkat Keterdedahan Saluran Interpersonal Rendah Tinggi Jumlah

n % n % n %

Rendah 5 27,8 1 4,5 6 15,0

Tinggi 13 72,2 21 95,5 34 85,0

Jumlah 18 100,0 22 100,0 40 100,0

Ket: Chi Square hitung = 4,191, p < 0,05, Nilai Sig. (2-tailed) = 0,041

Tabel 4.3 Hubungan Frekuensi Mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami dengan Pemahaman Petani terhadap Fungsi Ruang Publik di Desa Kaliagung, Tahun 2011

Pemahaman Petani terhadap Fungsi Ruang Publik

Frekuensi Mendengarkan Radio Komunitas Trisna Alami

Rendah Tinggi Jumlah

n % n % n %

Rendah 15 93,7 9 37,5 24 60,0

Tinggi 1 6,3 15 62,5 16 40,0

Jumlah 16 100,0 24 100,0 40 100,0

Lampiran 5. Dokumentasi penelitian

1. Studio Radio Komunitas Petani Trisna Alami 2. Sekolah Lapang Padi di Dusun Tegowanu

3. Arisan kelompok tani Marsudi Bogo

Dokumen terkait