• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM WILAYAH

7. Analisis SWOT Kabupaten Purwakarta Strengths

4.4 Kajian Komparatif Metropolitan Mebidangro, Gerbangkertosusilo, Dan Sarbagita

4.4.3 Metropolitan Gerbangkertasusilo

Metropolitan Gerbang Kertosusilo merupakan Metropolitan yang patut dikaji karena perkembangannya sudah mulai dilakukan dan sudah meulai terlihat dampak pengembangan metropolitannya tersebut sehingga dapat ditarik beberapa pelajaran untuk pengembangan 3 Metropolitan di Jawa Barat ini. Jawa Timur memiliki Luas Wilayah 47.154 Km2 dengan kepadatan penduduk 807 jiwa/km2, Memiliki 38 Kab/Kota, 664 Kecamatan, 8.501 Desa/Kel. Jawa Timur merupakan salah satu Provinsi yang terpadat di Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 38.847.561, Laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,610%.

Jawa Timur merupakan Center of Gravity Indonesia dengan posisi yang strategis karena berada di tengah-tengah nusantara, hal ini merupakan keuntungan bagi Jawa Timur. Tanjung Perak sebagai akses kapal-kapal petikemas untuk pendistribusian barang atau sebagai jalur dagang ke Pulau Sulawesi maupun Papua. Konektivitas antar wilayah yang baik juga cluster-cluster yang terbagi atas cluster industri pengeolahan gelang utara, cluster industri pengolahan Moker, cluster industri gempol dan cluster industri kalibaru. Perluasan Pusat Pertumbuhan di Jawa Timur adalah Segitiga Pertumbuhan Bonjonegoro Tuban Lamongan yang fokus pertumbuhannya berbasis kegiatan non pertanian, Perluasan Pertumbuhan maduraa sebagai pusat pertumbuan yang berbasis Agribisnis dan Minabisnis, kemudian terdapat 3 Perluasan pertumbuhan yaitu Perluasan pertumbuhan bagian barat, Perluasan pertumbuhan bagian tengah, dan perluasan pertumbuhan wilayah

R e n c a n a K e b u t u h a n I n v e s t a s i M e t r o p o l i t a n B O D E B E K K A R P U R 85

Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan BODEBEKKARPUR

2016

bagian timur yang ketiga perluasan tersebut terfokus pada pertumbuhan berbasis Agribisnis.

Makro Ekonomi Jawa Timur dilihat dari segi LPE tahun terakhir sebesar 5,44 % berada di atas LPE nasional dan LPE Jawa Barat. Dengan nilai ekspor yang didominasi oleh ekspor antar daerah sebesar 452,954 triliun rupiah dan 249,078 triliun rupiah.

Gerbang Kertosusila adalah akronim dari Gersik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan. Pembentukan Suatu wilayah Pembangunan (SWP) Gerbangkertosusila sendiri, menurut Perda Provinsi Jawa Timur No. 4/1996 Tentang RTRW Provinsi Jawa Timur dan PP No. 47/1996 tentang RTRW nasional, bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan antar daerah. Wilayah Gerbang Kertosusila merupakan metropolitan terbesar kedua di Indonesia yang berpusat di Surabaya. Gerbangkertosusilo juga mempunyai penduduk paling banyak kedua setelah Jabodetabek.

Secara nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah memang sudah ditetapkan Megapolitan Gerbangkertasusila, namun untuk Rencana Tata Wilayah Jawa Timur, Gerbangkertasusila yang ditambah hingga ke Malang, Probolinggo dan Tuban. Akses dan aktifitas Gerbangkertasusilaa terbagi ke dalam beberapa macam Pusat Urban Metropolitan dan GKS. Pusat Urban Metropolitan Utara dengan industri, pertdagangan dan pendidikan, kesehatan dan pariwisata, dengan hubungan yang kuat kawasan ekonomi Surabaya, Lamongan, dan Pacitan/Brondong. Pusat Urban Metropolitan dari Pulau Madura untuk mengakomodasi kegiatan ekonominya, dengan aktivitas utama untuk agroindustri,

R e n c a n a K e b u t u h a n I n v e s t a s i M e t r o p o l i t a n B O D E B E K K A R P U R 86

Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan BODEBEKKARPUR

2016

perdagangan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata dan pemerintahan berada di Bangkalan. Surabaya sebagai Pusat Urban Utama, Pintu gerbang dan citgra kawasan untuk luar GKS.

Pusat Regional untuk kegiatan politik, administratif, ekonomi dan sosial, dengan fungsi utama untuk bisnis, jasa, pendidikan, kesehatan, perdagangan, administrasi dan wisata-budaya. Lamongan sebagai Pusat Urban GKS untuk mengakomodasi kegiatan ekonomi berbasis agrikultur, dengan hubungan kuat dengan Surabaya Pacitan/Brondong, Babat, Bonjonegoro, dengan dukungan kegiatan untuk perdagangan dan jasa, industri, kesehatan dan pariwisata. Mojokerto sebagai Pusat Urban GKS. Untuk mengakomodasi kawasan Mojokerto dan Jombang dengan hubungan kuat dengan Jombang dan Surabaya melalui jalan arteri, dengan kegiatan industri dan perdagangan yang didukung kegiatan pendidikan, pariwisata dan kesehatan. Terakhir, Gempol sebagai Pusat Metropolitan Urban dengan fungsi utama untuk industri dan perdagangan jasa, pendidkan, kesehatan dan pariwisata, dengan hubungan kuat dengan Surabaya dan Pasuruan untuk meningkatkan Ekonomi.

Perkotaan Metropolitan Gerbangkertasusila merupakan kawasan perkotaan yang terdiri dari dua/lebih daerah otonom, terdiri dari 1 kota otonom (inti) dan kawasan perkotaan sekitarnya yang membentuk sistem fungsional dan kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk agregat melebihi 1 juta jiwa.

Visi Pengembangan GKS adalah mewujudkan GKS sebagai Pusat Perkembangan Berkelanjutan bertaraf Global melalui pengembangan Gerbang Ekonomi dan Logistik Dunia, serta menciptakan kawasan metropolitan yang

R e n c a n a K e b u t u h a n I n v e s t a s i M e t r o p o l i t a n B O D E B E K K A R P U R 87

Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan BODEBEKKARPUR

2016

Pintar dan Hijau. Skenario Perkembangan Ekonomi (GRDP/PDRB) dibagi menjadi 2 sekenario yakni :

- Skenario A: Tidak ada perubahan posisi ekonomis GKS dalam negeri - Skenario B: Pertumbuhan ekonomis GKS akan meningkat sehingga menjadi ekonomi unggulan dalam negeri dengan dasar GKS akan menuju perkembangan nasional yang lebih adil dan merata dan GKS dilengkapi potensi pertumbuhan yang memadai serta sumber daya yang dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi.

Skenario dan Strategi Urbanisasi salah satunya Compact Eco-City merupakan salah satu konsep yang harus diterapkan karena tidak hanya megapolitan yang padat tapi juga mempertimbangkan hal-hal ekologis dan ekonomisnya, sehingga pada konten yang seperti itu ruang tata kota masih terasa nyaman, mobilitas juga masih tinggi kemudian industri yang ada di sekitarnya yang mendukung pusat industri sekarang masih ada perkembangannya.

Ada beberapa upaya dalam menciptakan Compact Eco-City yakni dengan : - Urbanisasi Intensif dalam radius 20 km area metropolitan serta pusat-pusat pemukiman yang potensial.

- Pengembangan Sub-Pusat dengan Sistem Transportasi Berbasis Rel: Sub-pusat perkotaan yang multi-fungsi dengan sistem kereta komuter metropolitan (akan dikembangkan)

- Sistem Transit Umum: Jaringan Transportasi perkotaan yang komprehensif (Rail,MRT dan BRT)

R e n c a n a K e b u t u h a n I n v e s t a s i M e t r o p o l i t a n B O D E B E K K A R P U R 88

Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan BODEBEKKARPUR

2016

Faktor-faktor yang dianalisis dalam evaluasi tata guna lahan dengan mengurangi faktor penghambat dengan faktor potensial dimana yang termasuk sebagai faktor penghambat adalah area konservasi, area tangkap air, hutan lindung, hutan produksi, stabilitas lahan, dan perairan/rawa/kolam ikan sedangkan yang termasuk sebagai faktor potensial adalah akses terhadap transportasi berbasis rel, akses terhadap pusat-pusat perkotaan, akses terhadap jalan, akses terhadap bus, akses terhadap pelabuhan/lapangan udara dan proyek proyek.

Dasar rancangan penggunaan lahan yakni :

a. Hutan lindung : Hendaknya tetap dilindungi dengan penegakan hukum

b. Area Rawan Lingkungan (ESAs) akan diidentifikasi dan dikelola dengan kebijakan-kebijakan khusus.

c. Area Konservasi: termasuk wilayah-wilayah rawa, rawan-banjir, pesisir, tambang garam dan wilayah semburan lumpur Lapindo, harus dilindungi dari kegiatan-kegiatan pembangunan kota.

d. Konversi lahan dari Area Irigasi : menjadi laha utnuk keperluan kota harus diminimalisir untuk mengurangi desakan urbanisasi.

e. Lahan Agrikultur: Untuk kegiatan-kegiatan yang lebih variatif dan multi-guna, termasuk peternakan di daerah bangkalan dan mojokerto.

f. Pola Penggunaan Lahan yang akan dihijaukan : hendaknya lebih digalakan dibanding pola urbanisasi.

Strategi dalam Pengembangan ekonomi adalah dengan pemasaran yang efektif, salah satunya dengan mengoptimalkan pasar domestik dengan menggunakan Kantor Perwakilan Dagang sebagai fasilitatior. Dengan harapan

R e n c a n a K e b u t u h a n I n v e s t a s i M e t r o p o l i t a n B O D E B E K K A R P U R 89

Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan BODEBEKKARPUR

2016

menambang para wirausaha untuk memiliki akses ke luar pasar Jawa Timur, ketika ekspor harga perjalanan dapat di bagi dua dengan Pewakilan Dagang. Disamping melalui hubungan bilateral, lingkage hubungan perdagangan komoditas jatim yang terdistribusi ke KPD Papua dan KPD NTT diekspor ke Australia seperti palm oil, australia dapat pula mengekspor langsung ke jatim seperti Sapi.

Pengembangan kawasan metropolitan berbasis Ekologi : kawasan hutan lindung di Jawa Timur ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya 344.742 Ha. Hutan lindung di Gerbangkertasusila beada di bangkalan, lamongan dan mojokerto, Tahura R. Soerjo dengan luas total sekurang-kurangnya 27.868 Ha. Selain itu Tahura R. Soerjo merupakan kawasan rawan bencana kebaran hutan. Kawasan sekitar Gunung arjuno-welirang. Selain itu Gunung Arjuna merupakan kawasan Rawan Bencana kebakaran Hutan.

Pengawalan terhadap penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan dan RTH perkotaan. Rencana LP2B terhutang dalam Perda RTRW Kab/Kota Pemerintah Kab/Kota memiliki wewenan dalam menetapkan LP2B dengan menetapkan lokasi pada Rencana Rinci Tata Ruang. Keriteria lahan yang ditetapkan sebagai LP2B yaitu seluruh hamparan lahan penghasil tanaman pangan (tidak hanya sawah padi) Ladang, Sawah Pasang Surut, Sawah Lahan Basah/Kering. Upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu fasilitasi dan koordinasi penetapan LP2B dalam Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Provinsi, Penyusunan SOP Penyelenggaraan LP2B di Jawa Timur,

R e n c a n a K e b u t u h a n I n v e s t a s i M e t r o p o l i t a n B O D E B E K K A R P U R 90

Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan BODEBEKKARPUR

2016

Fasilitasi Penyediaan Peta dasar 1 : 5.000 sebagai basis penetapan LP2B dan dukungan kebijakan insentif pendukung LP2B.

Pemantapan fungsi-fungsi perdagangan jasa skala nasional dan internasional dengan pemantapan kawasan perdagangan dan jasa yang telah secara terintegratif dan upaya percepatan pengembangan kawasan kaki jembatan suramadu sisi madura sebagai titik pertumbuhan perekonomian pulau madura khususnya dan jawa timur pada umumnya melalui pengembangan kawasan perdagangan dan jasa serta industri.

Konsep Pengembangan Struktur Ruang di Gerbangkertasusila dengan rancangan konsep pendekatan pemerataan pertumbuhan melalui penyebaran pusat kegiatan guna mengurangi kepadatan di satu wilayah, maka perlu dilakukan penyebaran pusat kegiatan dilokasi lain. Pendekatan penyebaran pusat kegiatan selanjutnya dapat diaplikasikan di wilayah Gerbangkertasusila dengan menghubungkan pusat kegiatan antar kabupaten/kota di wilayah Gerbangkertasusila.

Konsep Pengembangan Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila adalah pengembangan kawasan permukiman dan kegiatan perkotaan pada koridor transportasi serta pengendalian kawasan hijau)zona pertanian/perkebunan/sawah irigasi/hutan) dan pembangunan koridor hijau pendukung infrastruktur perkotaan. Jatim sedang mengoptimalkan modal sosial sama seperti Jawa Barat dengan penduduk yang sangat banyak yaitu bagaimana mengendalikan arus – arus migrasi. Dan Jawa Barat baru dalam pengembangan Metropolitannya sementara Jawa Timur sudah secara rinci dalam perhitungannya hingga tahun 2030.

R e n c a n a K e b u t u h a n I n v e s t a s i M e t r o p o l i t a n B O D E B E K K A R P U R 91

Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan BODEBEKKARPUR

2016

Dalam investasi Industri-Industri Besar Kepala Daerah memiliki 4 jaminan yakni adalah ketersediaan lahan disana tersediaa kepastian rencana tata ruangnya, Buruh yang demokratis, perizinan yang cepat/mudah. singapura sebagai tolak ukur bagaimana kemudahan perizinan investasi itu ditindak lanjut dan tidak boleh ada pungutan biaya dalam perizinannya, Jawa Timur memiliki unit reaksi cepat dalam melayani perizinan. terakhir merupakan jaminan ketersediaan jaringan listrik karena faktor ini merupakan faktor kendala yang paling besar.Jawa Timur memiliki peta produk sehingga jika ada investor yang masuk sudah tau dimana daerah yang tepat melakukan investasi tersebut. Dalam perizinan mimiliki standar paling lama 3 hari dan dari luar negeri maximal 1 minggu, tidak untuk menutup akses bila mana investor hanya mengirimkan blangko-blangko.

4.4.4 Analisis SWOT Metropolitan Gerbangkertosusilo

Dokumen terkait