• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian dan pemberdayaan

Dalam dokumen LAKIP KabMalang 2012 BARU (Halaman 111-127)

BAB IV PENUTUP LAMPIRAN – LAMPIRAN

Misi 7 Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian dan pemberdayaan

Tujuan : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang lebih merata hingga perdesaan.

Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan sektor pertanian dalam arti luas sebagai basis peningkatan industri, perdagangan dan jasa-jasa serta meningkatnya pertumbuhan sektor potensi pariwisata, pertambangan dan jasa konstruksi/bangunan yang mengarusutamakan peran UMKM dan koperasi serta pengentasan kemiskinan Program : 1. Peningkatan Ketahanan Pangan, dilaksanakan

melalui kegiatan:

a. Pengembangan Penganekaragaman Pangan; b. Penyuluhan Pola Konsumsi Pangan Menuju 3B; c. Pemanfaatan Pekarangan;

d. Pengembangan Pangan Lokal;

e. Pelatihan Mutu dan Keamanan Pangan;

f. Penanganan Kerawanan Pangan Dalam pengembangan SKPG;

g. Peningkatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi;

h. Pengembangan Lumbung Pangan; i. Lembaga Pembelian Gabah (LPG); j. Pengembangan Sistem Tunda Jual;

k. Demplot Pekarangan (Cadangan Pekarangan); l. Penguatan Lembaga Distribusi Pangan

Masyarakat (P-LDPM);

m. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian;

n. Pengembangan insentifikasi tanaman padi, palawija;

o. Pengembangan pertanian pada lahan kering; p. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

q. Perkembangan sistem informasi pasar;

r. Penelitian dan pengembangan sumber daya pertanian;

s. Penelitian dan pengembangan teknologi pasca panen;

t. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Penyusunan program penyuluhan Desa, Kecamatan, Kabupaten;

b. Temu teknis penyuluh tingkat Kecamatan dan tingkat Kabupaten;

c. Kaji Terap;

d. Demonstrasi Plot;

e. Pembuatan alat bantu penyuluhan (media cetak, dll);

f. Peningkatan SDM penyuluh melalui pelatihan Teknologi Informasi (IT).

3. Peningkatan Kesejahteraan Petani, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis;

b. Peningkatan kemampuan Lembaga Tani;

c. Peningkatan sistem insentif dan disinsentif petani/kelompok tani.

4. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Fasilitasi kerjasama Regional Internasional penyediaan hasil produksi pertanian/ perkebunan komplementer;

b. Pembangunan sarana dan prasarana pasar kecamatan/perdesaan produksi hasil pertanian/ perkebunan;

c. Promosi atas hasil produksi pertanian/ perkebunan unggul daerah;

d. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;

e. Promosi atas hasil produksi pertanian/ perkebunan unggul daerah;

f. Promosi atas hasil produksi pertanian/ perkebunan unggulan daerah.

5. Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian perkebunan tepat guna;

b. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian perkebunan tepat guna. 6. Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan,

dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Penyuluhan Produksi pertanian/perkebunan guna menghindari tengkulak dan sistem ijon; b. Penyediaan sarana produksi pertanian/

perkebunan.

7. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Vaksinasi Flu Burung (AI); b. Vaksinasi Flu Birucellosis; c. Desinfeksi;

d. Sosialisasi penyakit hewan menular; e. Pemeriksaan sample susu;

f. Pemeriksaan sample daging; g. Pengawasan RPH;

i. Pengadaan peralatan pemeriksaan susu; j. Pengelolaan limbah RPH/rehab RPH; k. Pengadaan peralatan kebersihan RPH; l. Pengobatan ternak masal;

m. Pengamatan penyakit ternak;

n. Pengambilan sample penyakit hewan; o. Pengadaan peralatan kesehatan hewan

8. Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pembibitan dan perawatan ternak;

b. Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat; c. Pembelian dan pendistribusian vaksin dan

pakan ternak;

d. Teknologi pembuatan biogas dari limbah kotoran ternak;

e. Demplot teknologi pembuatan pupuk bokasi dari kotoran ternak;

f. Pelatihan penguatan kelembagaan kelompok; g. Demplot intensifikasi budidaya ternak kelinci; h. Penyebaran informasi teknologi peternakan. 9. Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan,

dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana Teknologi Peternakan tepat guna; 10. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan,

dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan;

b. Pelatihan pengolahan hasil peternakan; c. Sosialisasi perizinan usaha peternakan;

d. Pendataan ketersediaan bahan pangan asal ternak dan harga pasar;

11. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Optimalisasi PNBP;

b. Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan;

c. Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan;

d. Pengawasan dan penertiban pelaksanaan peraturan daerah mengenai pengelolaan industri hasil hutan;

e. Pendampingan kelompok usaha perhutanan rakyat.

12. Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan b. Pengembangan hutan rakyat dan pengkayaan

vegetatif;

c. Penghijauan lingkungan (lahan fasilitas umum, fasilitas sosial, serta hamparan lahan kosong); d. Pembangunan Konservasi Tanah dan Air (KTA)

berupa Dam Pengendali/Dam Penahan/ Pengendali Jurang;

e. Penyusunan rencana pengelolaan rehabilitasi hutan dan lahan.

13. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Penyuluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Dampak Perusakan Hutan;

b. Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber Air;

14. Pengembangan Usaha Perhutanan dan Peran Serta Masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan (AUK): 1) Pengembangan Bambu;

2)Pengembangan Perlebahan; 3)Minyak atsiri sebagai sentra AUK. b. Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu;

c. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam RHL.

15. Pengembangan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Kehutanan, dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Penyuluh Kehutanan;

16. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir;

b. Pembinaan kelompok masyarakat pesisir di Kabupaten Malang.

17. Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumber Daya Laut, dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan hukum dalam pendayagunaan sumber daya laut;

18. Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut, dilaksanakan melalui kegiatan kajian mitigasi bencana alam laut dan prakiraan iklim laut;

19. Pengembangan Budidaya Perikanan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. pengembangan bibit ikan unggul;

b. pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan;

c. pembinaan dan pengembangan perikanan; d. pembinaan kesehatan ikan;

e. pengembangan dan pemberdayaan SDM kelautan dan perikanan;

f. kajian pengembangan kawasan produksi perikanan;

g. pendataan potensi kelautan dan perikanan. 20. Pengembangan Perikanan Tangkap, dilaksanakan

melalui kegiatan:

a. pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap;

b. pembinaan pelelangan ikan.

21. Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan, dilaksanakan melalui kegiatan kajian sistem penyuluhan perikanan;

22. Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. kajian optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan;

b. pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksi perikanan;

c. kajian optimalisasi peningkatan mutu dan pengolahan hasil perikanan;

d. kajian optimalisasi pengembangan investasi dan permodalan.

23. Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (GBHCT);

c. Pembinaan lingkungan Sosial Industri dan Tanam Tembakau;

d. Peningkatan kerjasama antar wilayah antar pelaku dan antar sektor dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi;

e. Pengerahan dan fasilitasi perpindahan; f. Pembinaan industri rokok dan tembakau;

g. Pengadaan mesin dan peralatan bagi IKM Wirausaha Baru;

h. Peningkatan kualitas bahan baku.

24. Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pembinaan kemampuan Teknologi Industri; b. Pembinaan kemampuan Teknologi Industri

(Pelatihan SDM dan Bantuan Mesin/Alat).

25. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Monitoring dan Evaluasi Industri kecil dan Menengah;

b. Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Produk dan Teknologi;

c. Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya.

26. Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pengembangan sentra-sentra industri potensial; b. Penyusunan profil sentra dan potensi sentra; c. Pelatihan kemampuan dan keterampilan SDM

(Bantuan Alat/Mesin dan Bantuan Bahan Baku). 27. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan

a. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa;

b. Peningkatan tertib ukur;

c. Peningkatan pengawasan barang beredar dan jasa.

28. Peningkatan Pengembangan Ekspor, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Sosialisasi kebijakan penyederhanaan prosedur dan dokumen ekspor impor;

b. Promosi perdagangan;

c. Monitoring dan evaluasi ekspor impor.

29. Pengembangan dan Pengawasan Perdagangan Dalam Negeri, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Penyempurnaan dan Peyusunan Kebijaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Usaha Perdagangan untuk mendorong Peningkatan Iklim Usaha yang lebih Kondusif; b. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/

Produk;

c. Pengembangan Pasar Lelang Daerah;

d. Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan;

e. Pemantauan dan Pengendalian Perusahaan; f. Pengembangan dan Peningkatan Data dan

Informasi Perusahaan;

g. Pemantauan dalam Rangka Mengantisipasi Lonjakan Harga;

h. Monitoring dan Evaluasi Harga Sembako; i. Pengembangan Sarana Distribusi.

30. Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Intensifikasi dan ekstensifikasi pungutan retribusi pasar;

b. Pembinaan disiplin pedagang;

c. Pendidikan dan latihan bagi Kepala Pasar dan staf;

d. Pengadaan sarana prasarana ketertiban, keamanan, dan kebersihan.

31. Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar, dilaksanakan melalui kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana pasar;

32. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk;

b. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa;

c. Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk;

d. Pemantauan dan pengendalian perusahaan; e. Pengolahan data dan informasi perusahaan; f. Peningkatan sistem dan jaringan informasi

perdagangan.

33. Pengembangan Kewirausahakan dan Keunggulan Kompetitif KUKM, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Memfasilitasi peningkatan Kemitraan Usaha bagi UMKM;

b. Penyelenggaraan Pelatihan Wirausaha baru. 34. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Koordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah untuk UKM dan Koperasi;

b. Pengembangan Sarana Pemasaran Produk UMKM;

c. Penyelenggaraan Pembinaan Industri Rumah Tangga Industri Kecil dan Industri Menengah; d. Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro

Kecil dan Menengah;

e. Pengembangan Kebijakan dan Program Ekonomi Lokal;

f. Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Penggunaan Dana Pemerintah bagi Koperasi; g. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan

dan Pelatihan Perkoperasian;

h. Sosialisasi Prinsip-prinsip Pemahaman Koperasi;

i. Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi;

j. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

35. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian;

b. Sosialisasi Prinsip-prinsip Pemahaman Koperasi;

c. Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi;

d. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

36. Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif;

b. Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah;

c. Pengkajian Dampak Regulasi/Kebijakan Nasional.

37. Pengembangan Destinasi Pariwisata, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata;

b. Pengembangan daerah tujuan wisata;

c. Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan;

d. Pemberdayaan pedagang kaki lima (PKL) pada usaha;

e. Pemberdayaan usaha rekreasi dan hiburan umum;

f. Pengembangan daerah tujuan wisata daerah unggulan.

38. Pengembangan Kemitraan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata (pemilihan Duta Wisata Jaka Rara Kabupaten Malang); b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam

pengembangan kemitraan pariwisata (Festival Makanan Khas Jawa Timur);

c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam

pengembangan kemitraan pariwisata

(Pembinaan SDM Usaha Biro Perjalanan, Agen Perjalanan dan Sarana Transportasi Wisata); d. Pengadaan surat atau piagam tanda

pendaftaran usaha dan blanko pendaftaran usaha jasa dan sarana wisata;

e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam

(Pemantauan dan Pengawasan Lingkungan terkait dengan Amdal, UKL UPL Usaha Jasa danSarana Wisata).

39. Pengembangan Pemasaran Pariwisata,

dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata;

b. Pengembanagan jaringan kerjasama promosi pariwisata sub kegiatan (Farmillarization Trip dan peningkatan pelayanan pariwisata bagi pemandu wisata);

c. Kegiatan pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri;

d. Analisa pasar untuk promosi dan pemasaran wisata.

40. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pembinaan Administrasi Proyek (PAP) PNPM- MP;

b. Fasilitasi Sistem Manajemen Pembangunan Partisipatif (SMPP);

c. Pelatihan bagi Pengurus LPMD; d. Pengadaan buku Administrasi LPMD;

e. Pengentasan kemiskinan di Dusun Terpencil; f. Pemberdayaan UPKU (Unit Pengelola

Keuangan dan Usaha); g. Updating Data UPK;

h. Penyelenggaraan Diseminasi Informasi bagi Masyarakat Desa.

41. Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pelatihan, Fasilitasi Penguatan dan Pendampingan Pendirian Badan Usaha Milik Desa;

b. Pelatihan manajemen pengelola pasar desa; c. Gelar TTG Nasional Tahun 2012;

d. Bantuan peralatan TTG; e. Identifikasi peralatan TTG;

f. Pengembangan Lab Site di Kabupaten Malang; g. Pemberdayaan Lembaga Sanimas dan

Lembaga Nelayan Peternak.

42. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Workshop pemanfaatan Sumber Daya Desa (SDD);

b. Identifikasi Sumber Daya Desa (SDD);

c. Pelatihan penguatan Kelembagaan Sumber Daya Desa (SDD);

d. Pelestarian Sumber Daya Desa (SDD);

e. Kegiatan pelaksanaan musyawarah

pembangunan desa;

f. Kegiatan pemberian Stimulan Pembangunan Desa;

g. Monitoring, Evaluasi dam Pelaporan.

43. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa dalam Bidang Pengelolaan Keuangan Desa;

b. Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa dalam Bidang Pembangunan Kawasan Perdesaan; c. Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa dalam

Bidang Pembangunan Kawasan Perdesaan (Sumber Daya Perangkat Desa dalam rangka

peningkatan pelayanan pembangunan desa di Kabupaten Malang).

44. Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan, dilaksanakan melalui Kegiatan Pelatihan Perempuan di Perdesaan dalam Bidang Usaha Ekonomi Produktif;

45. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pengembangan Potensi Unggulan Daerah; b. Koordinasi Perencanaan dan Pengembangan

Penanaman Modal;

c. Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama di Bidang Penanaman Modal dengan Instansi Pemerintah dan Dunia Usaha;

d. Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal;

e. Peningkatan Kualitas SDM guna peningkatan pelayanan investasi;

f. Penyelenggaraan Pameran Investasi; g. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

46. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Memfasilitasi dan Koordinasi Kerjasama di Bidang Investasi;

b. Pengembangan Sistem Informasi Penanaman Modal;

c. Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal; d. Kajian Kebijakan Penanaman Modal.

Misi 8 : Mewujudkan peningkatan kualitas dan fungsi

Dalam dokumen LAKIP KabMalang 2012 BARU (Halaman 111-127)