• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP KabMalang 2012 BARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAKIP KabMalang 2012 BARU"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan komitmen nyata kinerja Instansi Pemerintah dalam satu tahun. LAKIP disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang tertuang dalam rencana strategis Pemerintah Kabupaten Malang Tahun 2010-2015, juga menyajikan data capaian kinerja setiap sasaran yang tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan berupa Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Malang Tahun 2012 yang telah ditetapkan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan Instansi Pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja.

Sasaran Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah :

a. Menjadikan Instansi Pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya;

b. Terwujudnya transparansi Instansi Pemerintah;

c. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional;

(2)

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengamanatkan bahwa Pemerintah Kabupaten Malang berkewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap tahun serta Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan bahwa tingkat pencapaian sasaran dilaksanakan dengan membandingkan kinerja aktual dengan rencana atau target dan membandingkan kinerja aktual dengan tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah bahwa penyusunan LAKIP dilakukan melalui proses penyusunan rencana strategis, penyusunan rencana kinerja, dan pengukuran kinerja. Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategis Instansi Pemerintah, yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.

Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis. Hasil dari proses ini berupa Rencana Kinerja Tahunan. Sedangkan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya, indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap kegiatan meliputi indikator masukan (Input), keluaran (Output), dan hasil (Outcome).

(3)

Sedangkan menurut Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2012 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013, bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 disampaikan kepada Presiden Rl melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir yaitu tanggal 31 Maret 2012 dengan menyajikan Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan oleh Kepala Daerah sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Instansi Pemerintah.

B. Maksud dan Tujuan

(4)

penyusunan rencana program dan pelaksanaan kegiatan yang lebih efektif dan efisien pada tahun-tahun berikutnya.

C. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis

Karakter Lokasi dan Wilayah

Wilayah Kabupaten Malang terletak pada wilayah dataran tinggi dengan koordinat antara 112O17’10,90” – 122O57’00,00” Bujur Timur, 7O44’55,11” –

8O26’35,45” Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Malang adalah

3.534,86 km2 atau 351.872,62 Ha (sumber : Kab. Malang dalam angka

Tahun 2012) terletak pada urutan luas terbesar kedua setelah Kabupaten Banyuwangi dari 38 Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Timur, terdiri dari 33 Kecamatan 12 Kelurahan, 378 Desa, 3.185 Rukun Warga (RW) dan 14.667 Rukun Tetangga (RT), yang tersebar pada wilayah perkotaan dan perdesaan dan terletak antara 0-2000 m dari permukaan laut.

Wilayah datar sebagian besar terletak di Kecamatan Bululawang, Gondanglegi, Tajinan, Turen, Kepanjen, Pagelaran, Pakisaji sebagian Kecamatan Singosari, Lawang, Karangploso, Dau, Pakis, Dampit, Sumberpucung, Kromengan, Pagak, Kalipare, Donomulyo, Bantur, Ngajum, Gedangan. Wilayah bergelombang terletak di wilayah Sumbermanjing Wetan, Wagir dan Wonosari. Daerah terjal perbukitan sebagian besar di Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Poncokusumo, Jabung, Wajak, Ampelgading dan Tirtoyudo. Secara administrasi wilayah Kabupaten Malang berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Mojokerto dan Jombang

Sebelah Timur : Kabupaten Lumajang Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Barat : Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri Lingkar dalam : Kota Malang dan Kota Batu

(5)

Kabupaten Malang merupakan dataran tinggi yang dikelilingi oleh beberapa gunung dan dataran rendah atau daerah lembah pada ketinggian 250-500 meter dari permukaan laut yang terletak di bagian tengah wilayah Kabupaten Malang. Daerah dataran tinggi merupakan daerah perbukitan kapur (Gunung Kendeng) di bagian Selatan pada ketinggian 0-650 meter dari permukaan laut, daerah lereng Tengger Semeru di bagian timur membujur dari utara ke selatan pada ketinggian 500-3600 meter dari permukaan laut dan daerah lereng Kawi Arjuno di bagian barat pada ketinggian 500-3.300 meter dari permukaan laut. Terdapat 9 gunung dan 1 pegunungan yang menyebar merata di sebelah utara, timur, selatan dan barat wilayah Kabupaten Malang: G. Kelud (1.731 m), G. Kawi (2.651 m), G. Panderman (2.040 m), G. Anjasmoro (2.277 m), G. Welirang (2.156 m), G. Arjuno (3.339 m), G.Bromo (2.329 m), G. Batok (2.868 m), G.Semeru (3.676 m), Pegunungan Kendeng (600 m). Dengan kondisi topografi seperti ini mengindikasikan potensi hutan yang besar, memiliki sumber air yang cukup yang mengalir sepanjang tahun melalui sungai-sungainya untuk mengaliri lahan pertanian. Memiliki 18 sungai besar, diantaranya Sungai Brantas sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Timur.

Kondisi topografis pegunungan dan perbukitan menjadikan wilayah Kabupaten Malang sebagai daerah yang sejuk dan banyak diminati sebagai tempat tinggal dan tempat peristirahatan. Suhu udara rata-rata berkisar antara 19,1º C hingga 26,6º C. Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 71º C hingga 89º C dan curah hujan rata-rata berkisar antara 2 mm hingga 780 mm. Curah hujan rata-rata terendah terjadi pada bulan Juni, dan tertinggi pada bulan Desember.

(6)

Secara geografis wilayah Kabupaten Malang merupakan pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah dan pesisir. Klasifikasi pengembangan wilayah adalah hutan bakau, perikanan darat, perkebunan, permukiman dan hutan. Beberapa permasalahan pengembangan wilayah adalah kerusakan alam dan lingkungan seperti banjir, erosi, longsor, kerusakan hutan, kekeringan, alih fungsi lahan, sumber daya manusia yang rendah, pengangguran, terbatasnya ketersediaan lahan. Sedangkan potensi pengembangan wilayah diarahkan ke pengembangan kawasan:

a) Gunung Bromo di Kecamatan Poncokusumo meliputi potensi alam yang sangat indah, aktifitas keagamaan dan acara ritual Yadnya Kasada dari masyarakat Tengger yang memiliki keunikan sendiri, vegetasi yang beragam seperti bunga abadi edelweis, flora fauna yang sangat indah; b) Gunung Kawi di Kecamatan Wonosari dengan aktifitasnya antara lain

adanya mitos dan kepercayaan tentang Gunung Kawi dan komodifikasi budaya termasuk Kirab Budaya Agung, Pesarean yang dikeramatkan, kirab dan gebyar Suroan;

c) Wisata Selorejo di Kecamatan Ngantang yaitu keindahan bendungan yang dikelilingi gunung;

d) Potensi alam Sendangbiru di Kecamatan Sumbermanjing Wetan memiliki potensi perikanan tangkap dan olahan yang sangat besar.

Untuk efektifitas dan efisiensi percepatan dan pemerataan pembangunan Kabupaten Malang dibagi menjadi 6 Wilayah Pengembangan (WP) : 1) Wilayah Pengembangan lingkar Kota Malang yang berorientasi ke Kota

Malang (meliputi Kecamatan Dau, Kecamatan Karangploso, Kecamatan Lawang, Kecamatan Singosari, Kecamatan Pakisaji, Kecamatan Wagir, Kecamatan Tajinan, Kecamatan Bululawang, Kecamatan Pakis), memiliki potensi pengembangan sub sektor perdagangan dan jasa, pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan), industri, pariwisata serta transportasi udara, dengan prioritas pengembangan infrastruktur:

a. Peningkatan akses jalan tembus terkait Kota Malang; b. Pengembangan jalan Malang–Batu;

(7)

d. Peningkatan kualitas koridor jalan Kota Malang - Bandara Abdul Rahman Saleh; dan

e. Pengembangan permukiman.

2) Wilayah Pengembangan Kepanjen dengan pusat di perkotaan Kepanjen (meliputi Kecamatan Kepanjen, Kecamatan Wonosari, Kecamatan Ngajum, Kecamatan Kromengan, Kecamatan Pagak, Kecamatan Sumberpucung, Kecamatan Kalipare, Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Gondanglegi, Kecamatan Pagelaran), memiliki potensi pengembangan sub sektor perdagangan dan jasa skala Kabupaten, pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan), peternakan, perikanan darat, industri, pariwisata, kehutanan serta pariwisata pilgrim, dengan prioritas pengembangan infrastruktur:

a. Jalan Lingkar Timur dan penyelesaian Jalan Lingkar Barat Kepanjen; b. Peningkatan akses menuju Gunung Kawi dan Wisata Ngliyep;

c. Jalan penghubung antar sentra ekonomi di perdesaan dengan pusat kecamatan;

d. Percepatan penyelesaian JLS;

e. Peningkatan sediaan air bersih pada kawasan rawan kekeringan; dan

f. Pengembangan permukiman.

3) Wilayah Pengembangan Ngantang dengan pusat pelayanan di perkotaan Ngantang (meliputi Kecamatan Ngantang, Kecamatan Pujon, Kecamatan Kasembon), memiliki potensi pengembangan di sub sektor pariwisata antara lain Bendungan Selorejo, pertanian (tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan), peternakan, industri serta perikanan air tawar, dengan prioritas pengembangan infrastruktur:

a. Jalan menuju sentra produksi pertanian di perdesaan; b. Jalan penghubung dengan Blitar dari Ngantang;

c. Peningkatan pengelolaan tanah pada kawasan rawan longsor sepanjan Pujon–Ngantang–Kasembon–Kandangan;

(8)

4) Wilayah Pengembangan Tumpang dengan pusat pelayanan di perkotaan Tumpang (meliputi Kecamatan Tumpang, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Wajak, Kecamatan Jabung), memiliki potensi pengembangan sub sektor pariwisata, pertanian (tanaman pangan, sayuran, hortikultura, dan perkebunan), Peternakan, Perikanan serta Industri; dengan prioritas pengembangan infrastruktur:

a. Jalan utama Pakis–Tumpang–Poncokusumo–Ngadas–Bromo; b. Jalan pada pusat ekonomi di perdesaan;

c. Jalan tembus utama antar kecamatan; d. Perbaikan sistem irigasi dan sediaan air.

Di WP ini dikembangkan Kawasan Agropolitan Poncokusumo termasuk pengembangan kawasan wisata menuju Gunung Bromo dan kawasan Minapolitan Wajak.

5) Wilayah Pengembangan Turen dan Dampit (meliputi Kecamatan Turen, Kecamatan Dampit, Kecamatan Tirtoyudo, Kecamatan Ampelgading) dengan pusat pelayanan sosial di Turen, dan pusat pelayanan ekonomi di Dampit, memiliki potensi pengembangan sub sektor pertanian (tanaman pangan dan perkebunan), peternakan, perikanan laut, industri, pariwisata serta kehutanan, dengan prioritas pengembangan infrastruktur:

a. Jalan menuju perdesaan pusat produksi;

b. Jalan menuju pantai selatan (untuk perikanan dan pariwisata);

c. Jalan khusus penunjang ekonomi sekaligus untuk evakuasi bencana (bila terjadi letusan Gunung Semeru) dan kemungkinan tsunami; d. Peningkatan irigasi dan sediaan air.

Di kawasan ini dikembangkan peternakan kambing Peranakan Etawa (PE).

(9)

a. Jalan kearah perdesaan pusat produksi;

b. Jalan menuju pantai selatan terutama ke Sendangbiru dan Bajulmati (untuk perikanan dan pariwisata);

c. Pengembangan pelabuhan berskala nasional;

d. Jalur jalan khusus untuk evakuasi bencana (kemungkinan tsunami); e. Peningkatan irigasi dan sediaan air.

Di kawasan ini dikembangkan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sendangbiru dan direncanakan pembangunan pelabuhan umum.

3. Wilayah Rawan Bencana

Dengan kondisi topografis Kabupaten Malang yang bergunung-gunung serta memiliki bentang wilayah yang sangat luas selain memiliki potensi keindahan dan kesuburan juga memiliki potensi rawan bencana banjir, erosi, longsor dan juga tsunami, antara lain:

1) Daerah rawan longsor berada di wilayah sebelah Timur dan Selatan meliputi Kecamatan Tumpang, Jabung, Poncokusumo, Bantur, Gedangan dan Sumbermanjing Wetan;

2) Daerah rawan banjir meliputi wilayah Kabupaten Malang sebelah Barat yaitu Kecamatan Ngantang, Pujon dan Kasembon;

3) Daerah rawan tsunami meliputi wilayah Kabupaten Malang bagian Selatan yaitu Donomulyo, Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan dan Ampelgading.

4. Organisasi Perangkat Daerah

(10)

Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang terdiri dari:

(1) Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah, yang dibantu oleh:

a. Asisten Pemerintahan;

b. Asisten Perekonomian dan Pembangunan; c. Asisten Administrasi;

d. Asisten Kesejahteraan Rakyat.

(2) Asisten Pemerintahan membawahi: a. Bagian Tata Pemerintahan Umum; b. Bagian Tata Pemerintahan Desa; c. Bagian Hukum;

d. Bagian Pertanahan.

(3) Asisten Perekonomian dan Pembangunan membawahi: a. Bagian Perekonomian;

b. Bagian Kerjasama;

c. Bagian Administrasi Pembangunan; d. Bagian Pengelola Data Elektronik.

(4) Asisten Administrasi membawahi: a. Bagian Umum dan Protokol; b. Bagian Tata Usaha;

c. Bagian Hubungan Masyarakat; d. Bagian Organisasi.

(5) Asisten Kesejahteraan Rakyat membawahi: a. Bagian Kesejahteraan Rakyat;

(11)

(1) Sekretariat DPRD, terdiri dari:

a. Bagian Perundang-undangan membawahi: 1) Sub Bagian Data dan Dokumentasi; 2) Sub Bagian Perundang-undangan; 3) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan. b. Bagian Rapatmembawahi:

1) Sub Bagian Rapat; 2) Sub Bagian Risalah;

3) Sub Bagian Hubungan Lembaga. c. Bagian Umum membawahi:

1) Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian; 2) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan; 3) Sub Bagian Protokol dan Publikasi.

d. Bagian Keuanganmembawahi: 1) Sub Bagian Anggaran;

2) Sub Bagian Perbendaharaan;

3) Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan.

D I N A S Dinas Pendidikan

(1) Dinas Pendidikan terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang TK/RA dan SD/MI; d. Bidang Sekolah Menengah; e. Bidang Pendidikan Luar Sekolah; f. Bidang Tenaga Teknis Pendidikan; g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang TK/RA dan SD/MI membawahi:

a. Seksi Kurikulum TK/RA dan SD/MI; b. Seksi Kesiswaan TK/RA dan SD/MI; c. Seksi Sarana TK/RA dan SD/MI.

(12)

a. Seksi Kurikulum SMP/MTs/SMA/SMK/MA; b. Seksi Kesiswaan SMP/MTs/SMA/SMK/MA; c. Seksi Sarana SMP/MTs/SMA/SMK/MA. (5) Bidang Pendidikan Luar Sekolah membawahi:

a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat; b. Seksi Pendidikan Kesetaraan;

c. Seksi Pembinaan Kursus dan Kelembagaan. (6) Bidang Tenaga Teknis Pendidikan membawahi:

a. Seksi Tenaga Teknis TK/SD;

b. Seksi Tenaga Teknis SMP/SMA/SMK;

c. Seksi Tenaga Teknis Pendidikan Luar Sekolah dan Kepengawasan.

Dinas Pemuda dan Olah Raga

(1) Dinas Pemuda dan Olah Raga terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Kepemudaan;

d. Bidang Prasarana dan Sarana Olah Raga; e. Bidang Olah Raga Prestasi;

f. Bidang Olah Raga Rekreasi; g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3)

Bidang Kepemudaan membawahi:

a. Seksi Kewirausahaan;

b. Seksi Pendidikan dan Pelatihan Kepemudaan;

c. Seksi Kelembagaan Kepemudaan

(4) Bidang Sarana dan Prasarana Olah Raga membawahi: a. Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Olah Raga;

(13)

c. Seksi Kebersihan dan Keamanan. (5) Bidang Olah Raga Prestasi membawahi:

a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olah Raga;

b. Seksi Pembibitan Olah Raga;

c. Seksi Pengembangan Organisasi dan

Kejuaraan Olah Raga. (6) Bidang Olah Raga Rekreasi membawahi:

a. Seksi Olah Raga Khusus;

b. Seksi Pelestarian dan Pengembangan Olah Raga Tradisional; c. Seksi Olah Raga Masal.

Dinas Kesehatan

(1) Dinas Kesehatan terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pelayanan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat;

d. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit;

e. Bidang Pemberdayaan Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan;

f. Bidang Pengelolaan dan Pengawasan Farmasi,

Makanan, Minuman dan Alat Kesehatan;

g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(3) Bidang Pelayanan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat membawahi:

a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan;

b. Seksi Kesehatan Keluarga;

c. Seksi Gizi Masyarakat.

(14)

a. Seksi Surveilans dan Pencegahan Penyakit ;

b. Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Bersumber Binatang; c. Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Langsung.

(5) Bidang Pemberdayaan Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan membawahi:

a. Seksi Promosi Kesehatan; b. Seksi Sanitasi Lingkungan;

c. Seksi Pemberdayaan Kesehatan.

(6) Bidang Pengelolaan dan Pengawasan Farmasi, Makanan, Minuman dan Alat Kesehatan membawahi:

a. Seksi Pengelolaan Obat dan Pengawasan Farmasi;

b. Seksi Alat Kesehatan, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Kosmetika;

c. Seksi Pengawasan Keamanan Makanan dan

Minuman.

Dinas Sosial

(1) Dinas Sosial terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Bina Swadaya Sosial;

d. Bidang Rehabilitasi Sosial;

e. Bidang Perlindungan dan Bantuan Sosial;

f. Bidang Pengembangan Potensi Kesejahteraan

Sosial;

g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan.

(15)

b. Seksi Bina Kesejahteraan Anak, Remaja dan Karang Taruna; c. Seksi Bina Kesejahteraan Keluarga dan Lanjut Usia.

(4) Bidang Rehabilitasi Sosial membawahi:

a. Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat;

b. Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Remaja Bermasalah; c. Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Daerah Kumuh.

(5) Bidang Perlindungan dan Bantuan Sosial membawahi: a. Seksi Bantuan Korban Bencana Alam dan Konflik Sosial; b. Seksi Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan; c. Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial.

(6) Bidang Pengembangan Potensi Kesejahteraan Sosial membawahi: a. Seksi Bina Sumbangan Sosial;

b. Seksi Bina Organisasi Sosial;

c. Seksi Pengembangan Partisipasi Sosial Masyarakat.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(1) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Hubungan Industrial dan Syarat-syarat Kerja; d. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja; e. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan;

f. Bidang Transmigrasi;

g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(3) Bidang Hubungan Industrial dan Syarat-syarat Kerja membawahi: a. Seksi Perselisihan Hubungan Industrial;

b. Seksi Syarat-syarat Kerja; c. Seksi Kesejahteraan Pekerja.

(16)

a. Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja; b. Seksi Penempatan Tanaga Kerja;

c. Seksi Perluasan Kerja.

(5) Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan membawahi: a. Seksi Keselamatan Kerja;

b. Seksi Norma Kerja;

c. Seksi Jaminan Sosial dan Kesehatan Kerja. (6) Bidang Transmigrasi membawahi:

a. Seksi Penyiapan;

b. Seksi Pemindahan dan Pengerahan; c. Seksi Bimbingan Transmigrasi.

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

(1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan;

d. Bidang Teknik Keselamatan Transportasi;

e. Bidang Pemadu Moda Transportasi;

f.Bidang Komunikasi dan Informatika;

g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(3) Bidang Lalu Lintas dan Angkutan

membawahi:

a. Seksi Lalu Lintas;

b. Seksi Angkutan;

(17)

(4) Bidang Teknik Keselamatan

Transportasi membawahi:

a. Seksi Teknik Keselamatan Sarana;

b. Seksi Sertifikasi dan Audit Keselamatan;

c. Seksi Bina Usaha Transportasi.

(5) Bidang Pemadu Moda Transportasi membawahi:

a. Seksi Simpul Transportasi;

b. Seksi Manajemen Perparkiran;

c. Seksi Ketertiban Perparkiran.

(6) Bidang Komunikasi dan Informatika membawahi:

a. Seksi Komunikasi;

b. Seksi Informatika;

c. Seksi Pos.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pendaftaran Penduduk;

d. Bidang Pencatatan Sipil;

e. Bidang Pengelolaan Data Informasi Administrasi Kependudukan; f. Bidang Pengembangan dan Pengkajian Kependudukan;

g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(3) Bidang Pendaftaran Penduduk membawahi:

a. Seksi Penerbitan Administrasi

(18)

b. Seksi Perpindahan Penduduk Inter dan

Intra Daerah;

c. Seksi Pemeliharaan Data Penduduk.

(4) Bidang Pencatatan Sipil membawahi:

(2) Seksi Kelahiran dan Kematian;

(3) Seksi Perkawinan, Pengakuan,

Pengesahan Anak dan Perceraian;

(4) Seksi Penyimpanan, Pemeliharaan dan

Perubahan.

(5) Bidang Pengelolaan Data Informasi Administrasi Kependudukan membawahi:

a. Seksi Pengelolaan Data Kependudukan;

b. Seksi Pengembangan Sistem dan Teknologi

Informasi;

c. Seksi Penyajian Informasi Kependudukan.

(6) Bidang Pengembangan dan Pengkajian Kependudukan membawahi:

a. Seksi Penataan dan Pengendalian Penduduk;

b. Seksi Pengembangan Wawasan

Kependudukan;

c. Seksi Analisis Dampak Kependudukan.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

(1)Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Kebudayaan;

d. Bidang Usaha Jasa dan Sarana Wisata;

e. Bidang Pemasaran Wisata;

f. Bidang Obyek Wisata;

g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

(19)

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan.

(3) Bidang Kebudayaan membawahi:

a. Seksi Kesenian;

b. Seksi Pengembangan Bahasa;

c. Seksi Sejarah dan Nilai Tradisional, Permuseuman dan Kepurbakalaan.

(4) Bidang Usaha Jasa dan Sarana Wisata membawahi:

a. Seksi Usaha Akomodasi, Makanan dan

Minuman;

b. Seksi Jasa dan Sarana Wisata;

c. Seksi Lingkungan Aneka Usaha Jasa dan Sarana Wisata, Akomodasi, Makanan dan Minuman.

(5) Bidang Pemasaran Wisata membawahi: a. Seksi Informasi dan Promosi;

b. Seksi Pemandu Wisata dan Perjalanan Wisata;

c. Seksi Analisa Pemasaran Wisata Antar Daerah dan Lembaga.

(6) Bidang Obyek Wisata membawahi:

a. Seksi Obyek Wisata dan Pentas Seni Budaya; b. Seksi Rekreasi dan Aneka Hiburan;

c. Seksi Lingkungan Usaha Obyek Wisata.

Dinas Bina Marga

(1) Dinas Bina Marga terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pembangunan/Peningkatan; d. Bidang Pemeliharaan;

e. Bidang Fasilitas Jalan; f. Bidang Bina Teknik;

g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

(20)

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Pembangunan/Peningkatan membawahi:

a. Seksi Pembangunan/Peningkatan Jalan;

b. Seksi Pembangunan dan Penggantian Jembatan; c. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan. (4) Bidang Pemeliharaan membawahi:

a. Seksi Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan; b. Seksi Rehabilitasi Jalan;

c. Seksi Peralatan dan Perbekalan. (5) Bidang Fasilitas Jalan membawahi:

a. Seksi Penerangan Jalan Umum;

b. Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian Rumija; c. Seksi Bangunan Pelengkap.

(6) Bidang Bina Teknik membawahi: a. Seksi Perencanaan dan Leger;

b. Seksi Bina Jalan dan Jembatan Desa; c. Seksi Jasa Kontruksi dan Laboratorium.

Dinas Pengairan

(1) Dinas Pengairan terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pengembangan dan Konservasi Sumber Daya Air; d. Bidang Pembangunan;

e. Bidang Operasi dan Pemeliharaan; f. Bidang Bina Manfaat;

g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(3) Bidang Pengembangan dan Konservasi Sumber Daya Air membawahi:

(21)

b. Seksi Pengembangan Sumber Daya Air dan Irigasi; c. Seksi Perencanaan Teknis Sumber Daya Air dan Irigasi. (4) Bidang Pembangunan membawahi:

a. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Sumber Daya Air dan Irigasi;

b. Seksi Rehabilitasi dan Penanggulangan Bencana; c. Seksi Verifikasi Teknis dan Pengendalian Mutu. (5) Bidang Operasi dan Pemeliharaan membawahi:

a. Seksi Operasi Sumber Daya Air dan Irigasi; b. Seksi Pemeliharaan Sumber Daya Air dan Irigasi;

c. Seksi Peralatan dan Perbekalan Sumber Daya Air

dan Irigasi.

(6) Bidang Bina Manfaat membawahi:

a. Seksi Pelayanan Pemanfaatan dan Pengelolaan Asset; b. Seksi Kerjasama dan Perberdayaan;

c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Manfaat.

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

(1) Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Tata Ruang; d. Bidang Tata Bangunan; e. Bidang Permukiman;

f. Bidang Kebersihan dan Pertamanan; g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Tata Ruang membawahi:

(22)

b. Seksi Pemanfaatan Tata Ruang; c. Seksi Pengendalian Tata Ruang. (4) Bidang Tata Bangunan membawahi:

a. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Bangunan; b. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan;

c. Seksi Penataan dan Pengendalian Bangunan. (5) Bidang Permukiman membawahi:

a. Seksi Perencanaan dan Pengawasan;

b. Seksi Air Bersih;

c. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman. (6) Bidang Kebersihan dan Pertamanan membawahi:

a. Seksi Layanan Kebersihan dan Angkutan; b. Seksi Pembinaan dan Pengelolaan Sampah; c. Seksi Pertamanan dan Makam.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(1) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Bina Kelembagaan Koperasi; d. Bidang Bina Usaha Koperasi;

e. Bidang Bina Fasilitasi Pembiayaan;

f. Bidang Bina Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Bina Kelembagaan Koperasi membawahi:

(23)

b. Seksi Pengendalian dan Pengawasan;

c. Seksi Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

(4) Bidang Bina Usaha Koperasi membawahi:

a. Seksi Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan; b. Seksi Perdagangan, Industri dan Pertambangan; c. Seksi Peternakan dan Perikanan.

(5) Bidang Bina Fasilitasi Pembiayaan membawahi:

a. Seksi Pembiayaan Jasa Keuangan dan Penjaminan; b. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Simpan Pinjam; c. Seksi Permodalan.

(6) Bidang Bina Usaha Mikro, Kecil dan Menengah membawahi: a. Seksi Pengembangan Kewirausahaan;

b. Seksi Pengembangan Jaringan Kerja Sama; c. Seksi Pengembangan Informasi Bisnis

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar

(1) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan; d. Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka; e. Bidang Perdagangan;

f. Bidang Pengelolaan Pasar; g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(24)

a. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Minuman dan Tembakau;

b. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Olahan Makanan; c. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Hasil Hutan.

(4) Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka membawahi:

a. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Logam dan Mesin;

b. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Kimia; c. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Aneka. (5) Bidang Perdagangan membawahi:

a. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha dan Prasarana Perdagangan;

b. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Ekspor dan Impor; c. Seksi Perlindungan Konsumen dan Metrologi.

(6) Bidang Pengelolaan Pasar membawahi: a. Seksi Pendapatan Pasar;

b. Seksi Pengembangan Pasar; c. Seksi Kebersihan dan Ketertiban.

Dinas Pertanian dan Perkebunan

(1) Dinas Pertanian dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; d. Bidang Produksi Tanaman Perkebunan;

e. Bidang Pengolahan, Pemasaran Hasil dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian;

f. Bidang Sarana dan Prasarana; g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

(25)

(3) Bidang Produksi Tanaman Pangan

dan Hortikultura membawahi: a. Seksi Padi ;

b. Seksi Serelia lainnya; c. Seksi Hortikultura.

(4) Bidang Produksi Tanaman Perkebunan membawahi: a. Seksi Tanaman Semusim;

b. Seksi Tanaman Tahunan;

c. Seksi Tanaman Rempah dan Penyegar.

(5) Bidang Pengolahan, Pemasaran Hasil dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian membawahi:

a. Seksi Pemasaran Hasil;

b. Seksi Pengembangan Sumber Daya Pertanian. (6) Bidang Sarana Prasarana membawahi:

a. Seksi Sarana Produksi;

b. Seksi Pendayagunaan Lahan dan Air; c. Seksi Perlindungan Tanaman.

Dinas Kelautan dan Perikanan

(1) Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Perikanan Budi Daya;

d. Bidang Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;

e. Bidang Pelayanan Pengembangan Sumber Daya Manusia; f. Bidang Usaha Kelautan dan Perikanan;

g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

(26)

(3) Bidang Perikanan Budi Daya membawahi: a. Seksi Budidaya Ikan;

b. Seksi Kesehatan dan Pakan Ikan; c. Seksi Perbenihan.

(4) Bidang Sumber Daya Kelautan dan Perikanan membawahi: a. Seksi Perikanan Tangkap;

b. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Laut dan Pesisir; c. Seksi Pengendalian Sumberdaya dan Lingkungan.

(5) Bidang Pelayanan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia membawahi:

a. Seksi Pelayanan Data dan Informasi;

b. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Kelembagaan; c. Seksi Ketahanan Pangan Asal Ikan.

(6) Bidang Usaha Kelautan dan Perikanan membawahi: a. Seksi Mutu dan Pengolahan Hasil;

b. Seksi Usaha Pemasaran;

c. Seksi Pelayanan Investasi dan Permodalan.

Dinas Kehutanan

(1) Dinas Kehutanan terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pengusahaan Hutan;

d. Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan; e. Bidang Perlindungan dan Tata Guna Hutan;

f. Bidang Pengembangan Sumber Daya Masyarakat; g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

(27)

(3) Bidang Pengusahaan Hutan membawahi: a. Seksi Pemanfaatan Hasil Hutan;

b. Seksi Peredaran Hasil Hutan;

c. Seksi Produksi dan Iuran Kehutanan.

(4) Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan membawahi: a. Seksi Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah; b. Seksi Hutan Hak;

c. Seksi Perencanaan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah. (5) Bidang Perlindungan dan Tata Guna Hutan membawahi:

a. Seksi Perlindungan Hutan; b. Seksi Konservasi Alam; c. Seksi Penatagunaan Hutan.

(6) Bidang Pengembangan Sumber Daya Masyarakat membawahi: a. Seksi Pengembangan Kelembagaan Masyarakat;

b. Seksi Perhutanan Sosial; c. Seksi Informasi Kehutanan.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

(1) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pertambangan dan Minyak dan Gas Bumi; d. Bidang Air Tanah;

e. Bidang Energi dan Ketenagalistrikan; f. Bidang Kegeologian;

g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

(28)

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(3) Bidang Pertambangan dan Minyak dan Gas Bumi membawahi: a. Seksi Penataan Pertambangan dan Minyak dan Gas Bumi;

b. Seksi Pemanfatan dan Pengusahaan Pertambangan dan Minyak dan Gas Bumi;

c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan dan Minyak dan Gas Bumi.

(4) Bidang Air Tanah membawahi:

a. Seksi Penataan dan Pengelolaan Air Tanah; b. Seksi Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah; c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Air Tanah. (5) Bidang Energi dan Ketenagalistrikan membawahi:

a. Seksi Penataan, Pengelolaan Energi dan Ketenagalistrikan; b. Seksi Pemanfaatan, Pengusahaan Energi dan Ketenagalistrikan; c. Seksi Pengawasan, Pengendalian Energi dan Ketenagalistrikan. (6) Bidang Kegeologian membawahi:

a. Seksi Penataan Wilayah Geologi;

b. Seksi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi; c. Seksi Geologi Tata Lingkungan.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

(1) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Produksi dan Budidaya Peternakan; d. Bidang Agribis Peternakan Peternakan;

e. Bidang Informasi Teknologi dan Statistik Peternakan;

f. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

(29)

(3) Bidang Produksi dan Budidaya Peternakan membawahi: a. Seksi Pembibitan Ternak;

b. Seksi Budidaya Peternakan; c. Seksi Pakan Ternak.

(4) Bidang Agribis Peternakan membawahi: a. Seksi Pelayanan Usaha Peternakan;

b. Seksi Pengolahan dan Diversifikasi Hasil Peternakan; c. Seksi Pemasaran Hasil Hutan.

(5) Bidang Informasi Teknologi dan Statistik Peternakan membawahi: a. Seksi Pengembangan Informasi dan Teknologi Peternakan; b. Seksi Statistik Peternakan;

c. Seksi Pengembangan Sumber Daya Peternakan.

(6) Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner membawahi:

a. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan dan Pelayanan Medik Veteriner;

b. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan; c. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner.

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset

(1) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Akuntansi dan Pelaporan; d. Bidang Anggaran;

e. Bidang Perbendaharaan; f. Bidang Asset;

g. Bidang Pendapatan I; h. Bidang Pendapatan II;

i. Kelompok Jabatan Fungsional; j. UPTD.

(2) Sekretariat membawahi:

(30)

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Akuntansi dan Pelaporan membawahi:

a. Seksi Akuntasi Pendapatan;

b. Seksi Akuntasi Belanja dan Pembiayaan; c. Seksi Pelaporan keuangan.

(4) Bidang Anggaran membawahi: a. Seksi Penyusunan Anggaran ;

b. Seksi Analisis dan Evaluasi Anggaran; c. Seksi Pengendalian Anggaran.

(5) Bidang Perbendaharaan membawahi: a. Seksi Penerimaan dan Pengeluaran; b. Seksi Belanja Pegawai;

c. Seksi Penyertaan Modal, Pinjaman dan Piutang. (6) Bidang Asset membawahi:

a. Seksi Perencanaan Kebutuhan;

b. Seksi Inventarisasi Penyimpanan dan Penghapusan; c. Seksi Analisis dan Evaluasi Asset.

(7) Bidang Pendapatan I membawahi: a. Seksi Pendataan dan Penetapan;

b. Seksi Penagihan, Pemeriksaan dan Rekonsiliasi Pendapatan Daerah;

c. Seksi Pelayanan.

(8) Bidang Pendapatan II membawahi: a. Seksi Pendataan dan Penilaian;

b. Seksi Pengelolaan Data dan Informasi;

c. Seksi Penagihan, Pengurangan, Keberatan dan Banding.

Lembaga Teknis Daerah Inspektorat Kabupaten

(1) Inspektorat Kabupaten terdiri dari: a. Inspektur;

b. Sekretariat;

c. Inspektur Pembantu Wilayah I; d. Inspektur Pembantu Wilayah II; e. Inspektur Pembantu Wilayah III; f. Inspektur Pembantu Wilayah IV; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Perencanaan;

(31)

c. Sub Bagian Administrasi dan Umum. (3) Inspektur Pembantu Wilayah I membawahi:

a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. (4) Inspektur Pembantu Wilayah II membawahi:

a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. (5) Inspektur Pembantu Wilayah III membawahi:

a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. (6) Inspektur Pembantu Wilayah IV membawahi:

a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan.

Badan Kepegawaian Daerah

(1) Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari: a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai; d. Bidang Kepangkatan dan Penggajian;

e. Bidang Mutasi Jabatan;

f. Bidang Informasi Kepegawaian; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(3) Bidang Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai membawahi: a. Sub Bidang Pengembangan Pegawai;

b. Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai.

(4) Bidang Kepangkatan dan Penggajian membawahi: a. Sub Bidang Kepangkatan dan Penggajian Struktural; b. Sub Bidang Kepangkatan dan Penggajian Fungsional. (5) Bidang Mutasi Jabatan membawahi:

(32)

(6) Bidang Informasi Kepegawaian membawahi: a. Sub Bidang Pengolahan Data;

b. Sub Bidang Penyajian Informasi dan Dokumentasi.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari: a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah; d. Bidang Perencanaan Ekonomi Daerah;

e. Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya; f. Bidang Statistik dan Perencanaan Strategis;

g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPT.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(3) Bidang Perencanaan Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah membawahi:

a. Sub Bidang Sarana dan Prasarana; b. Sub Bidang Pengembangan Wilayah. (4) Bidang Perencanaan Ekonomi membawahi:

a. Sub Bidang Perekonomian Primer ; b. Sub Bidang Perekonomian Tersier.

(5) Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya membawahi: a. Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur;

b. Sub Bidang Sosial Budaya.

(6) Bidang Statistik dan Perencanaan Strategis membawahi: a. Sub Bidang Statistik;

b. Sub Bidang Perencanaan Strategis.

Badan Penelitian dan Pengembangan

(33)

b. Sekretariat;

c. Bidang Penelitian dan Pengembangan Pemerintahan;

d. Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan; e. Bidang Penelitian dan Pengembangan Pembangunan;

f. Bidang Penelitian dan Pengembangan Politik dan Kemasyarakatan;

g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPT.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(3) Bidang Penelitian dan Pengembangan Pemerintahan membawahi: a. Sub Bidang Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah;

b. Sub Bidang Aparatur Pemerintah.

(4) Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan membawahi:

a. Sub Bidang Perekonomian; b. Sub Bidang Keuangan Daerah.

(5) Bidang Penelitian dan Pengembangan Pembangunan membawahi: a. Sub Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup;

b. Sub Bidang Teknologi Tepat Guna.

(6) Bidang Penelitian dan Pengembangan Politik dan Kemasyarakatan membawahi:

a. Sub Bidang Sosial Politik; b. Sub Bidang Sosial Budaya.

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terdiri dari : a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Ideologi, Hak Asasi Manusia dan Wawasan Kebangsaan; d. Bidang Kewaspadaan Daerah dan Bina Masyarakat;

(34)

f. Bidang Politik Dalam Negeri; g. Kelompok Jabatan Fungsional; (2) Sekretariat membawahi :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(3) Bidang Ideologi, Hak Asasi Manusia dan Wawasan Kebangsaan membawahi :

a. Sub Bidang Bina Ketahanan Ideologi Negara dan Hak Asasi Manusia;

b. Sub Bidang Wawasan Kebangsaan.

(4) Bidang Kewaspadaan Daerah dan Bina Masyarakat membawahi : a. Sub Bidang Kewaspadaan Daerah;

b. Sub Bidang Bina Masyarakat.

(5) Bidang Ketahanan Seni Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ketahanan Ekonomi membawahi :

a. Sub Bidang Ketahanan Seni Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;

b. Sub Bidang Ketahanan Ekonomi.

(6) Bidang Politik Dalam Negeri membawahi : a. Sub Bidang Kelembagaan Partai Politik; b. Sub Bidang Pendidikan Politik Dalam Negeri.

Badan Lingkungan Hidup

(1) Badan Lingkungan Hidup terdiri dari : a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan;

d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan; e. Bidang Pemantauan dan Pemulihan;

f. Bidang Pengembangan Kapasitas Kelembagaan; g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPT.

(2) Sekretariat membawahi :

(35)

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(3) Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan membawahi : a. Sub Bidang Teknis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; b. Sub Bidang Evaluasi Lingkungan.

(4) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan membawahi :

a. Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran; b. Sub Bidang Pengujian Kualitas Lingkungan.

(5) Bidang Pemantauan dan Pemulihan membawahi : a. Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan; b. Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan.

(6) Bidang Pengembangan Kapasitas Kelembagaan membawahi : a. Sub Bidang Pengembangan Kapasitas Kelembagaan; b. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

(1) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan terdiri dari: a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan;

d. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan; e. Bidang Pengembangan Program Penyuluhan;

f. Bidang Pembinaan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia; g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPT.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan membawahi:

a. Sub Bidang Ketersediaan Pangan; b. Sub Bidang Distribusi Pangan.

(4) Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan membawahi: a. Sub Bidang Konsumsi;

(36)

(5) Bidang Pengembangan Program Penyuluhan membawahi: a. Sub Bidang Program Penyuluhan;

b. Sub Bidang Tata Penyuluhan.

(6) Bidang Pembinaan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia membawahi:

a. Sub Bidang Kelembagaan Penyuluhan;

b. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Badan Pemberdayaan Masyarakat

(1) Badan Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari: a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pemberdayaan Ketahanan Masyarakat dan Aparatur Pemerintahan Desa;

d. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa;

e. Bidang Pemberdayaan Kelembagaan dan Keswadayaan Masyarakat;

f. Bidang Pemberdayaan Teknologi Tepat Guna dan Sumber Daya Desa;

g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPT.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

(3) Bidang Pemberdayaan Ketahanan Masyarakat dan Aparatur Pemerintahan Desa membawahi:

a. Sub Bidang Ketahanan Masyarakat; b. Sub Bidang Aparatur Pemerintahan Desa.

(4) Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa membawahi: a. Sub Bidang Bina Usaha Ekonomi Informal;

b. Sub Bidang Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa.

(5) Bidang Pemberdayaan Kelembagaan dan Keswadayaan Masyarakat membawahi:

(37)

b. Sub Bidang Keswadayaan Masyarakat.

(6) Bidang Pemberdayaan Teknologi Tepat Guna dan Sumber Daya Desa membawahi:

a. Sub Bidang Pengkajian dan Kerjasama Teknologi Tepat Guna; b. Sub Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Desa.

Badan Pendidikan dan Pelatihan

(1) Badan Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari: a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis; d. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional; e. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan; f. Kelompok Jabatan Fungsional;

g. UPT.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis membawahi:

a. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis Subtamtif;

b. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis Administrasi Pemerintahan Umum dan Pembangunan.

(4) Bidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional membawahi: a. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Profesi; b. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Umum. (5) Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan membawahi:

a. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Menengah; b. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Dasar.

Badan Keluarga Berencana

(1) Badan Keluarga Berencana terdiri dari: a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

(38)

e. Bidang Keluarga Sejahtera;

f. Bidang Penggerakan Masyarakat; g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPT.

(2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Data dan Informasi membawahi:

a. Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi ;

b. Sub Bidang Penyebarluasan Data dan Pengembangan Informasi. (4) Bidang Keluarga Berencana membawahi:

a. Sub Bidang Jaminan dan Pelayanan KB/KR ; b. Sub Bidang Kesehatan Reproduksi Remaja; (5) Bidang Keluarga Sejahtera membawahi:

a. Sub Bidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga; b. Sub Bidang Pembinaan Ketahanan Keluarga. (6) Bidang Penggerakan Masyarakat membawahi:

a. Sub Bidang Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi; b. Sub Bidang Institusi dan Peran Serta.

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

(1) Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi terdiri dari: a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pengembangan Perpustakaan; d. Bidang Akuisi dan Pengolahan;

e. Bidang Arsip;

f. Bidang Dokumentasi;

g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPT.

(39)

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Pengembangan Perpustakaan membawahi:

a. Sub Bidang Pelayanan; b. Sub Bidang Pengembangan.

(4) Bidang Akuisi dan Pengolahan membawahi: a. Sub Bidang Akuisi;

b. Sub Bidang Pengolahan dan Pengelolaan. (5) Bidang Arsip membawahi:

a. Sub Bidang Pengumpulan dan Pengelolaan Arsip; b. Sub Bidang Pelayanan Kearsipan.

(6) Bidang Dokumentasi membawahi: a. Sub Bidang Pendokumentasian;

b. Sub Bidang Pemeliharaan dan Pengendalian Dokumentasi.

Badan Penaggulangan Bencana Daerah

(1) Susunan Organisasi Unsur Pelaksana BPBD sebagai berikut: a. Kepala Pelaksana;

b. Sekretariat Unsur Pelaksana;

c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan; d. Bidang Kedaruratan dan Logistik;

e. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi;

f. UPT;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Sekretariat, Bidang dan UPT masing-masing dipimpin oleh seorang Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(3) Kelompok Jabatan Fungsional masing-masing

dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Badan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan atau Pejabat lain yang ditunjuk.

Kantor Penanaman Modal

(40)

a. Kepala Kantor;

b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Perencanaan;

d. Seksi Pengembangan dan Promosi; e. Seksi Pengendalian dan Pengawasan; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terdiri dari: a. Kepala Kantor;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pemberdayaan Perempuan ; d. Seksi Pengarustamaan Gender;

e. Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kantor Perumahan

Kantor Perumahan terdiri dari: a. Kepala Kantor;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pembinaan Perumahan Formal; d. Seksi Pembinaan Perumahan Swadaya; e. Seksi Pengembangan Kawasan Perumahan; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen

(1) Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari: a. Direktur;

b. Wakil Direktur Pelayanan;

c. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan; d. Unit-unit Non Struktural;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Wakil Direktur Pelayanan

membawahi:

(41)

b. Bidang Pelayanan Keperawatan;

c. Bidang Sarana dan Pelayanan Penunjang.

(3) Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan membawahi: b. Bagian Umum dan Kepegawaian;

c. Bagian Keuangan;

d. Bagian Perencanaan Program, Rekam Medik, Evaluasi dan Pelaporan serta Humas dan Pemasaran.

(4) Bidang Pelayanan Medik membawahi: a. Seksi Pelayanan Medik;

b. Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medik. (5) Bidang Pelayanan Keperawatan membawahi:

a. Seksi Pelayanan Keperawatan;

b. Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Keperawatan. (6) Bidang Sarana dan Pelayanan Penunjang membawahi:

a. Seksi Pelayanan Penunjang;

b. Seksi Monitoring dan Evaluasi Sarana Penunjang. (7) Bagian Umum dan Kepegawaian membawahi:

a. Sub Bagian Umum;

b. Sub Bagian Kepegawaian; c. Sub Bagian Perlengkapan. (8) Bagian Keuangan membawahi:

a. Sub Bagian Penerimaan; b. Sub Bagian Pengeluaran;

c. Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi.

(9) Bagian Perencanaan Program, Rekam Medik, Evaluasi dan Pelaporan serta Humas dan Pemasaran membawahi:

a. Sub Bagian Perencanaan Program;

b. Sub Bagian Rekam Medik, Evaluasi dan Pelaporan; c. Sub Bagian Humas dan Pemasaran.

Rumah Sakit Umum Daerah Lawang

(1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Lawang : a. Direktur;

(42)

d. Seksi Penunjang;

e. Unit-Unit Non Struktural; f. Kelompok Jabatan Fungsional

(2) Sub Bagian dan Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur;

(3) Unit-Unit Non Struktural dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur, Komite Medik dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat oleh Direktur, berada dan bertanggung jawab kepada Direktur, sedangkan Staf Medik Fungsional berada dan bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medik;

(4) Masing-masing kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Medis atau Paramedis Fungsional sesuai dengan bidang keahlian dan profesinya yang ditunjuk oleh Direktur, berada dan bertanggung jawab kepada Direktur sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Badan Pelayanan Terpadu Perizinan

(1) Badan Pelayanan Terpadu Perizinan terdiri dari: a. Sekretariat;

b. Bagian Tata Usaha; c. Bidang Perekonomian;

d. Bidang Kesejahteraan Rakyat; e. Bidang Pembangunan;

f. Bidang Pemerintahan; g. Tim Teknis.

(2) Bagian Tata Usaha membawahi: a. Sub Bagian Persuratan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum.

Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat

(1) Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat terdiri dari:

(43)

b. Sekretariat;

c. Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah; d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; e. Bidang Perlindungan Masyarakat;

f. Kelompok Jabatan Fungsional;

g. Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan. (2) Sekretariat membawahi:

a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

(3) Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah membawahi: a. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;

b. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan.

(4) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat membawahi: a. Seksi Operasi dan Pengendalian;

b. Seksi Kerjasama.

(5) Bidang Perlindungan Masyarakat membawahi: a. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat; b. Seksi Bina Potensi Masyarakat.

Kecamatan

(1) Kecamatan terdiri dari: a. Camat;

b. Sekretariat;

c. Seksi Pemerintahan;

d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum; e. Seksi Kesejahteraan Sosial dan Kepemudaan;

f. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Pemberdayaan Perempuan; g. Seksi Pertanahan dan Aset;

h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat membawahi:

(44)

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

Kelurahan

Kelurahan terdiri dari: a. Lurah;

b. Sekretariat;

c. Seksi Pemerintahan;

d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum; e. Seksi Kesejahteraan Sosial dan Kepemudaan;

f. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Pemberdayaan Perempuan; g. Kelompok Jabatan Fungsional.

5. Sumber Daya Manusia Aparatur

Dalam menyelenggarakan kewenangan daerah yang dijabarkan dalam tugas pokok dan fungsi, salah satu pendukung keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan adalah tersedianya Sumber Daya Manusia Aparatur yang memadai sesuai dengan kebutuhan. Adapun Sumber Daya Manusia Aparatur yang melaksanakan tugas pokok fungsi penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Malang adalah sebagai berikut :

Tabel 1

DATA PEGAWAI KABUPATEN MALANG

(45)

GOLONGAN

RUANG Tahun2010 Tahun2011 Tahun2012 Tahun2010 Tahun2011 Tahun2012

GOLONGAN I I/a s.d I/d

Jumlah 520 477 449 2,89% 2,72% 2,69%

GOLONGAN II II/a s.d II/d

Jumlah 3.553 3.467 3.247 19,75% 19,77% 19,46% GOLONGAN III

III/a s.d III/d

Jumlah 6.840 6.592 5.722 38,02% 37,59% 34,29% GOLONGAN IV

IV/a s/d IV/d

Jumlah 7.076 6.999 7.268 39,33% 39,9% 43,55% Jumlah PNS 17989 17535 16686 100% 100% 100%

Sumber : Data BKD Kabupaten Malang diolah 31 Desember2012

(46)

sebesar 2,48%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2012 banyak PNS yang memasuki masa pensiun.

Grafik Data Pegawai Kabupaten Malang

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah diolah Desember 2012

6. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Malang Tahun 2011

(47)

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2011 yang telah disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada tanggal 29 Maret 2011 sebagai berikut:

Misi 1 : Mewujudkan Pemahaman & Pengamalan Nilai-nilai Agama, Adat-istiadat dan Budaya

Tujuan : Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia dan berkesholehan sosial

Sasaran : Meningkatnya peran lembaga/tokoh agama, pendidikan keagamaan dan sosial budaya dalam pembinaan umat dan kemasyarakatan.

Indikator : Peran serta masyarakat dalam pembangunan dan menurunnya kualitas dan kuantitas bahkan tidak terjadinya kasus sara, dengan target :

a. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan :

1. Bidang Perencanaan

a. Partisipasi dalam Musrenbang Kecamatan dimana dari tingkat kehadiran masyarakat sebesar 76 % dari peserta yang hadir.

b. Usulan-usulan yang disampaikan sudah mengarah pada tema pembangunan kabupaten malang

2. Pelaksanaan dan pengawasan melalui kegiatan: a. PNPM-MPd, dalam upaya pemberdayaan

masyarakat telah dihasilkan pembangunan sarana prasarana (jalan, jembatan, gedung, tembok perumahan tanah, saluran drainase) sejumlah 249 unit dan swadaya masyarakat sebesar Rp.

(48)

Bidang cipta karya Tahun 2011 sebanyak 114 desa

Untuk kegiatan Pembangunan Kantor Desa, rehab rumah tidak layak huni, pembangunan sarana air bersih, pembangunan sarana sanitasi, saluran drainase.

Bidang pengairan :

Kegiatan dilaksanakan pada 82 Desa / 32 Kecamatan dengan Rencana Panjang Saluran sepanjang 16.105 m tercapai (realisasi) Panjang Saluran sepanjang 16.881 m dengan

Swadaya Masyarakat sebesar

Rp.

144.551.350,-b. Tidak terjadi konflik dan kasus sara namun perlu terus diwaspadai dan diantisipasi karena Kabupaten Malang meupakan wilayah potensi.

Dalam rangka mencapai Misi Pertama yaitu Mewujudkan Pemahaman & Pengamalan Nilai-nilai Agama, Adat-istiadat dan Budaya, telah dilakukan upaya-upaya dalam pencapaian tujuan terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia dan berkesholehan sosial dengan sasaran meningkatnya peran lembaga/tokoh agama, pendidikan keagamaan dan sosial budaya dalam pembinaan umat dan kemasyarakatan, telah tercapai sebesar 76 %, dengan kategori capaian yaitu Berhasil.

.

Misi 2 : Mewujudkan pemerintahan good governance (tata kelola kepemerintahan yang baik), clean government (pemerintah yang bersih), berkeadilan, dan demokratis

(49)

Sasaran : Semakin kuatnya kelembagaan SKPD dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

Indikator : Semakin meningkatnya kepuasan masyarakat dan menurunnya kasus pengaduan masyarakat terhadap pelayanan, dengan target :

a. Rasio jumlah PNS terhadap jumlah penduduk tercapai 1 : 141

b. Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), tercapai 75.

Dalam rangka mencapai Misi Kedua yaitu Mewujudkan Pemerintahan Good Governance (Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik), Clean Government (Pemerintah yang Bersih), Berkeadilan, dan Demokratis, telah dilakukan upaya-upaya dalam pencapaian tujuan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintah dengan sasaran semakin kuatnya kelembagaan SKPD dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pelayanan kepada masyarakat, telah tercapai 75 % dengan kategori capaian yaitu Berhasil.

Misi 3 : Mewujudkan Supremasi Hukum dan HAM

Tujuan : Terwujudnya kesadaran dan tertib hukum masyarakat.

Sasaran : Terbangunnya sistem informasi dan komunikasi publik serta terlaksananya sosialisasi dan deseminasi produk hukum. Indikator : Semakin menurunnya kasus hukum dan pelanggaran Hak

Asasi Manusia, dengan target :

a. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 1 : 500, tercapai 1 : 5820 (114 kasus dari 663490 KK)

(50)

Dalam rangka mencapai Misi Ketiga yaitu Mewujudkan Supremasi Hukum dan HAM, telah dilakukan upaya-upaya dalam pencapaian tujuan terwujudnya kesadaran dan tertib hukum masyarakat dengan sasaran terbangunnya sistem informasi dan komunikasi publik serta terlaksananya sosialisasi dan deseminasi produk hukum, dengan indikator Semakin menurunnya kasus hukum dan pelanggaran Hak Asasi Manusia telah tercapai 91,4 %, dengan kategori capaian yaitu Sangat Berhasil.

Misi 4 : Mewujudkan Kondisi Lingkungan yang Aman, Tertib, dan Damai

Tujuan : Terwujudnya Kondisi Masyarakat yang Aman, Tertib dan Damai.

Sasaran : Terciptanya Sistem Pengamanan Swakarsa dan Kerjasama Pengamanan dengan Aparat Keamanan.

Indikator : Semakin menurunnya kasus kriminal dan semakin terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat, dengan target :

a. Rasio Angka kriminalitas tercapai 1 : 32.000

Kriminalitas Daerah tahun 2011 sebanyak 730 Kasus yang seluruhnya tertangani.

b. Persentase pamswakarsa (kelompok linmas aktif ) tahun 2011 sebanyak 4.871 Poskamling pada 390 Desa dengan jumlah Linmas sebanyak 12.090 personil yang kesemuanya aktif (64%).

(51)

indikator Semakin menurunnya kasus kriminal dan semakin terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat telah tercapai 100 % dengan kategori capaian yaitu Sangat Berhasil.

Misi 5 : Mewujudkan peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur

Tujuan : Meningkatnya ketersediaan, kuantitas maupun kualitas

infrastruktur kebinamargaan, pengairan dan

keciptakaryaan/permukiman serta energi untuk mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya

Sasaran : Terbangun dan terpeliharanya infrastruktur kebinamargaan, pengairan, keciptakaryaan/ permukiman, energi untuk mendorong perekonomian pariwisata dan pengentasan kemiskinan.

Indikator : Semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur kebinamargaan, pengairan dan keciptakaryaan/ permukiman, dengan target :

a. Kondisi Jalan Mantap tercapai 79,83 % dengan total panjang sebesar 1324,69.

b. Kondisi Jembatan Mantap tercapai 100 % dengan jumlah 395 buah.

c. Panjang Irigasi Mantap tercapai 46,47 % dengan total panjang 517.430,14 m

d. Pelayanan Air Minum Ibukota Kecamatan tercapai 22,44 % e. Pelayanan Air Minum Pedesaan tercapai 36 %

f. Pelayanan Sanitasi tercapai 72,80 % dengan jumlah 38 desa

g. Persentase Desa berlistrik tercapai 81 %

(52)

kuantitas maupun kualitas infrastruktur kebinamargaan, pengairan dan keciptakaryaan/permukiman serta energi untuk mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya, dengan sasaran terbangun dan terpeliharanya infrastruktur kebinamargaan, pengairan, keciptakaryaan/ permukiman, energi untuk mendorong perekonomian pariwisata dan pengentasan kemiskinan, telah tercapai 62,65 %, dengan kategori capaian yaitu Cukup Berhasil.

Misi 6 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Produktif dan Berdaya Saing.

Tujuan : Meningkatnya Kualitas dan Produktivitas Sumberdaya Manusia.

Sasaran : Semakin Mudahnya Masyarakat Mengakses Layanan Pendidikan dan Kesehatan yang Bermutu.

Indikator : Semakin meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG), dengan target : a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 70,3 % tahun 2011

tercapai 71,17 %

b. Indeks Pendidikan 74,6 % tahun 2011 tercapai 75,31 % c. Indeks Kesehatan 72,7% tahun 2011 tercapai 73,72 %

Dalam rangka mencapai Misi Keenam yaitu Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Produktif dan Berdaya Saing, telah dilakukan upaya-upaya dalam pencapaian tujuan meningkatnya kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia, dengan sasaran semakin mudahnya masyarakat mengakses layanan pendidikan dan kesehatan yang bermutu, dengan indikator Semakin meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) telah tercapai 73,4 %, dengan kategori capaian yaitu Berhasil.

(53)

Misi 7 : Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian dan pemberdayaan masyarakat perdesaan

Tujuan : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang lebih merata hingga perdesaan

Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan sektor pertanian dalam arti luas sebagai basis peningkatan industri, perdagangan dan jasa-jasa; serta meningkatnya pertumbuhan sektor potensi pariwisata, pertambangan dan jasa konstruksi/bangunan yang mengarusutamakan peran UMKM dan koperasi serta pengentasan kemiskinan

Indikator : Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi (PDRB, inflasi, pendapatan perkapita dan menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan, dengan target :

a. PDRB-ADHB tercapai Rp. 35.762.497,97 juta b. PDRB-ADHK tercapai Rp. 15.662.096,52 juta

c. Pendapatan Perkapita ADHB tercapai Rp. 14.537.725 juta d. Indeks Daya Beli tercapai 64,49 %

e. Pertumbuhan Ekonomi tercapai 7 % f. Inflasi tercapai 6,05 %

g. Tingkat Kemiskinan tercapai 11,04 % h. Tingkat Pengangguran tercapai 4,1 %

Gambar

Grafik Data Pegawai Kabupaten Malang
Tabel 4Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2012
Tabel 5Target dan Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2010
Tabel 6
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bila tidak ada sanggahan dari para rekanan dalam masa sanggah, maka panitia melakukan proses pengadaan dengan mengundang para rekanan yang sudah lulus untuk mengajukan

Corpus juga bersifat se-homogen mungkin, baik homogen pada taraf substansi maupun homogen pada taraf waktu (sinkroni) (Kurniawan, 2001:70). Corpus adalah kata lain dari

[r]

We examine the appearance of integration in professional education through the analysis of the advanced management development programs of three major international organizations

Me$asang spand% di depan apote dan plang na$a apote. Adanya dote" spesialis yang

Dari penelitian ini disimpulkan bahwa perhitungan manual dengan menggunakan metode Hardy cross dianggap dapat mendekati analisis program Epanet 2.0, setelah

KEBERATAN DARI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI (APABILAI ADA)..

Suyanto (2006) melakukan studi pelaksanaan prinsip syariah terhadap kinerja dan kesejahteraan masyarakat dalam lingkungan kegiatan bank syariah di Indonesia selama