• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program

Dalam dokumen LAKIP KabMalang 2012 BARU (Halaman 64-91)

BAB IV PENUTUP LAMPIRAN – LAMPIRAN

MISI 5 : Mewujudkan peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur;

3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program

Pengertian tujuan menurut Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan dimaksud mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Hal ini penting, mengingat tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan misi.

Berdasarkan tujuan tersebut, maka disusunlah strategi dan arah kebijakan pembangunan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 1 angka 14 disebutkan bahwa strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Sedangkan pada angka 15 disebutkan bahwa kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran. Yang dimaksud dengan indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan dalam Rencana Strategis/ Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

Sedangkan program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa Instansi Pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat, guna mencapai sasaran tertentu. Kebijakan dan program dilakukan setiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, dan direncanakan pelaksanaan dan pembiayaannya melalui APBD, maupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat. Sejauh mungkin diidentifikasi pula berbagai program ataupun kegiatan yang merupakan peran serta aktif masyarakat sebagai tanggapan atas kebijakan ataupun program pemerintah, serta kinerjanya. Keberhasilan program yang dilakukan sangat erat kaitannya dengan kebijakan instansi. Dalam rangka itu perlu diidentifikasi pula keterkaitan antara kebijakan yang telah ditetapkan dengan program dan kegiatan sebelum diimplementasikan. Kebijakan tersebut perlu dikaji terlebih dahulu untuk meyakinkan apakah kebijakan yang telah ditetapkan benar-benar dapat dilaksanakan.

Dalam rangka mewujudkan misi, maka telah ditetapkan 8 (delapan) tujuan yang telah berorientasi hasil, 8 (delapan) sasaran yang telah berorientasi hasil, 8 (delapan) kebijakan umum, dan 173 (seratus tujuh puluh tiga) program, sebagai berikut:

Misi Kesatu: Mewujudkan pemahaman & pengamalan nilai-nilai agama, adat-istiadat dan budaya.

Tujuan : Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia dan berkesholehan sosial.

Sasaran : Meningkatnya peran lembaga/tokoh agama, pendidikan keagamaan dan sosial budaya dalam pembinaan umat dan kemasyarakatan.

Kebijakan : Mendorong maju dan berkembangnya lembaga agama, lembaga pendidikan keagamaan dan sosial budaya dengan mengajak serta tokoh agama dan budaya dalam merumuskan kebijakan pembangunan dan mensosialisasikannya kepada masyarakat.

Program : 1. Pengembangan wawasan kebangsaan dan toleransi beragama;

2. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial; 3. Pengelolaan Kekayaan Budaya;

4. Pengembangan Nilai Budaya; 5. Pengelolaan Keragaman Budaya.

Misi Kedua: Mewujudkan pemerintahan good governance (tata kelola kepemerintahan yang baik), clean government (pemerintah yang bersih), berkeadilan, dan demokratis.

Tujuan : Meningkatnya kualitas pelayanan pemerintah.

Sasaran : Semakin kuatnya kelembagaan SKPD dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan : Memperkuat kelembagaan, tugas pokok, fungsi serta norma standar pelayanan SKPD, meningkatkan kesejahteraan pegawai dan melengkapi sarana dan prasarana kerja, meningkatkan diklat aparatur,

memberikan sanksi dan penghargaan kepada pejabat dan pegawai.

Program : 1. Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah;

2. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH;

3. Pendidikan Kedinasan;

4. Pembinaan dan Pengembangan Aparatur;

5. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawas;

6. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 7. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat

Daerah;

8. Penataan Peraturan Perundang-undangan;

9. Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan;

10. Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;

11. Peningkatan Pelayanan Publik;

12. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi; 13. Pengembangan Wilayah Perbatasan;

14. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 15. Program Pemanfaatan Ruang;

16. Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah;

17. Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan; 18. Penataan Administrasi Kependudukan; 19. Pengembangan Data/Informasi;

20. Kerjasama Pembangunan;

21. Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh;

22. Perencanaan Pembangunan Kota-kota Menengah dan Besar;

23. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah;

24. Perencanaan Pembangunan Daerah; 25. Perencanaan Sosial Budaya;

26. Perencanaan Pembangunan Ekonomi;

27. Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam;

28. Program Pengembangan sistem Informasi Pertanahan;

29. Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah; 30. Program Penelitian dan Pengembangan Bidang

Pemerintahan.

Misi Ketiga: Mewujudkan Supremasi Hukum dan HAM.

Tujuan : Terwujudnya kesadaran dan tertib hukum masyarakat. Sasaran : Terbangunnya sistem informasi dan komunikasi publik

serta terlaksananya sosialisasi dan deseminasi produk hukum.

Kebijakan : Membangun sistem informasi dan komunikasi publik, sosialisasi dan deseminasi produk hukum serta kunjungan ke desa dan dusun terpencil dalam rangka dialog pembangunan.

Program : 1. Pendidikan Politik Masyarakat;

2. Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam;

3. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan;

4. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan;

5. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender;

6. Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan;

7. Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan;

8. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa;

9. Kerja Sama Informasi Dengan Media Massa;

10. Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi.

Misi Keempat: Mewujudkan kondisi lingkungan yang aman, tertib, dan damai.

Tujuan : Terwujudnya kondisi masyarakat yang aman, tertib dan damai.

Sasaran : Terciptanya sistem pengamanan swakarsa dan kerjasama pengamanan dengan aparat keamanan. Kebijakan : Mendorong terwujudnya pengamanan swakarsa,

menggalakkan kembali pos keamanan lingkungan dan kerjasama dengan aparat keamanan, membangun sistem keamanan dan ketertiban masyarakat terpadu dan komprehensif dengan mengajak serta tokoh agama, social, budaya dan tokoh masyarakat.

Program : 1. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan

Lingkungan;

2. Pemeliharaan Kamtrantibnas dan Pencegahan Tindak Kriminal;

3. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya;

4. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; 5. Pembinaan Anak Terlantar;

6. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma; 7. Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo;

8. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya).

Misi Kelima: Mewujudkan Peningkatan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur.

Tujuan : Meningkatnya ketersediaan, kuantitas maupun kualitas infrastruktur kebinamargaan, pengairan dan keciptakaryaan/permukiman serta energi untuk mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya.

Sasaran : Terbangun dan terpeliharanya infrastruktur kebinamargaan, pengairan, keciptakaryaan/permukiman, energi untuk mendorong perekonomian pariwisata dan pengentasan kemiskinan.

Kebijakan : Membangun dan memelihara infrastuktur perhubungan, kebinamargaan, pengairan, keciptakaryaan/permukiman, energi dengan memprioritaskan untuk kepentingan mendorong perekonomian pariwisata dan pengentasan kemiskinan.

Program : 1. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan;

2. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ);

3. Peningkatan Pelayanan Angkutan;

5. Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor;

6. Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas; 7. Pembangunan Jalan dan Jembatan;

8. Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong; 9. Pembangunan Turap/Talud/Bronjong;

10. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 11. Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan;

12. Peningkatan Sarana dan Prasarana

Kebinamargaan;

13. Pembangunan Infrastruktur Perdesaan;

14. Pengelolaan Sistem Informasi/Database Jalan dan Jembatan;

15. Pengelolaan Pelengkap Jalan dan Penerangan Jalan Umum;

16. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya;

17. Penyediaan dan Pengolahan Air Baku;

18. Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya;

19. Pengendalian Banjir;

20. Pengembangan Perumahan;

21. Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh;

22. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah;

23. Lingkungan Sehat Perumahan;

24. Pemberdayaan Komunitas Perumahan; 25. Pengelolaan Areal Pemakaman;

26. Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran;

27. Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan;

28. Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan.

Misi Keenam : Mewujudkan sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing.

Tujuan : Meningkatnya kualitas dan produktivitas sumber daya manusia.

Sasaran : Semakin mudahnya masyarakat mengakses layanan pendidikan dan kesehatan yang bermutu.

Kebijakan : Meningkatkan aksessibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan, mengembangkan sekolah kejuruan yang mampu menghasilkan SDM yang memiliki daya saing tinggi, mengembangkan puskesmas sebagai pusat informasi masyarakat sehat, sekolah dan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin.

Program : 1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); 2. Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun; 3. Pendidikan Menegah;

4. Pendidikan Non Formal; 5. Pendidikan Luar Biasa;

6. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

7. Manajemen Pelayanan Pendidikan; 8. Obat dan Perbekalan Kesehatan; 9. Upaya Kesehatan Masyarakat;

10. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; 11. Perbaikan Gizi Masyarakat;

13. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;

14. Standarisasi Pelayanan Kesehatan; 15. Pengawasan Obat dan Makanan;

16. Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya;

17. Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru- Paru/Rumah Sakit Mata;

18. Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan;

19. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia; 20. Program Peningkatan Pelayanan;

21. Kesehatan Reproduksi Remaja; 22. Pelayanan Kontrasepsi;

23. Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri;

24. Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak;

25. Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga;

26. Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; 27. Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi;

28. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsiban;

29. Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah;

30. Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan;

32. Perlindungan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan;

33. Program Transmigrasi Lokal;

34. Peningkatan Peran Serta Kepemudaan; 35. Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga; 36. Peningkatan Sarana Prasrana Olahraga; 37. Pengembangan Wilayah Transmigrasi;

38. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda;

Misi Ketujuh : Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian dan pemberdayaan masyarakat perdesaan.

Tujuan : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang lebih merata hingga perdesaan.

Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan sektor pertanian dalam arti luas sebagai basis peningkatan industri, perdagangan dan jasa-jasa serta meningkatnya pertumbuhan sektor potensi pariwisata, pertambangan dan jasa konstruksi/bangunan yang mengarusutamakan peran UMKM dan koperasi serta pengentasan kemiskinan. Kebijakan : Memacu pertumbuhan sektor andalan pertanian

tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, industri, perdagangan dan jasa-jasa serta mendorong pertumbuhan sektor potensi seperti pariwisata, pertambangan dan jasa kontruksi/ bangunan dengan mengarusutamakan peran usaha mikro kecil menengah dan koperasi dan pengentasan kemiskinan.

2. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan;

3. Peningkatan Kesejahteraan Petani;

4. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan;

5. Peningkatan Penerapan Teknologi

Pertanian/Perkebunan;

6. Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; 7. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak; 8. Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;

9. Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan; 10. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan; 11. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan;

12. Rehabilitasi Hutan dan Lahan;

13. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan; 14. Pengembangan Usaha Perhutanan dan Peran Serta

Masyarakat;

15. Peningkatan Pelayanan;

16. Program Pengelolaan Sumber Daya laut, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil;

17. Program Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan ;

18. Program Peninbgkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri ;

19. Pengembangan Budidaya Perikanan; 20. Pengembangan Perikanan Tangka;

21. Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan;

22. Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau; 23. Program Peningkatan Pelayanan;

24. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri;

25. Program Resi Gudang;

26. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan;

27. Peningkatan Pengembangan Ekspor;

28. Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang;

29. Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar;

30. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri; 31. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif KUKM;

32. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM);

33. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi;

34. Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif;

35. Pengembangan Destinasi Pariwisata; 36. Pengembangan Kemitraan;

37. Pengembangan Pemasaran Pariwisata;

38. Peningkatan Keberdayaan Masyarkat Perdesaan; 39. Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan; 40. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam

Membangun Desa ;

41. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa; 42. Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan; 43. Peningkatan Promosi dan Kerja Sama Investasi; 44. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.

Misi Kedelapan : Mewujudkan peningkatan kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Tujuan : Meningkatnya kualitas fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam.

Sasaran : Semakin terkendalinya perencanaan dan pemanfaatan tata ruang dan pemberian izin industri yang rentan pencemaran serta semakin meningkatnya pengelolaan sumber daya alam.

Kebijakan : Mengendalikan arahan perencanaan tata ruang, selektif dalam pemberian izin industri yang rawan pencemaran, penghutanan/penghijauan lahan kritis dan pembuatan mitigasi bencana untuk antisipasi dini.

Program : 1. Perencanaan Tata Ruang; 2. Pemanfaatan Ruang;

3. Pengendalian Pemanfaatan Ruang;

4. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;

5. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; 6. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber

Daya Alam dan Lingkungan Hidup;

7. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RHT);

8. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;

9. Pembinaan dan Pengawasan Bidang

Pertambangan.

10. Program Pembinaan dan Pengawasan Migas

11. Program Pembinaan dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Konservasi Energi.

4. Kegiatan

Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Dalam komponen kegiatan ini perlu ditetapkan indikator kinerja kegiatan dan rencana capaiannya, sedangkan Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan.

Indikator kinerja kegiatan yang akan ditetapkan dikategorikan kedalam kelompok:

a. Masukan (Inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya;

b. Keluaran (Outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan; c. Hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat;

d. Manfaat (Benefits) adalah kegunaan suatu keluaran (outputs) yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik;

e. Dampak (Impacts) adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan.

Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Dalam hubungan ini, penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan proses identifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi

tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan kegiatan dan program-program instansi.

Penetapan indikator kinerja kegiatan harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus diorganisasi.

Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini, indikator kinerja kegiatan yang disajikan adalah indikator kinerja input, output dan outcome, dengan mempertimbangkan bahwa indikator benefit dan impact tidak dapat diukur kinerjanya secara langsung.

Adapun rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Misi 1 : Mewujudkan pemahaman & pengamalan nilai-nilai agama, adat-istiadat dan budaya.

Tujuan : Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia dan berkesholehan sosial.

Sasaran : Meningkatnya peran lembaga/tokoh agama, pendidikan keagamaan dan sosial budaya dalam pembinaan umat dan kemasyarakatan.

Program : 1. Pengembangan wawasan kebangsaan dan toleransi beragama, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama;

b. Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial dikalangan masyarakat;

c. Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa;

d. Kegiatan sarasehan ketahanan moral dan etika bangsa;

e. Kegiatan Rukyatul Hilal; f. Kegiatan Safari Ramadhan; g. Kegiatan Buka Puasa Bersama;

h. Kegiatan Sholat Tarawih di Mushola Pemerintah Kabupaten Malang;

i. Kegiatan Tahlil Rutin tiap malam Jum’at Legi di Peringgitan Pendopo Agung Kabupaten Malang; j. Kegiatan Sholat Idul Fitri Tingkat Kabupaten

Malang;

k. Kegiatan Sholat Idul Adha Tingkat Kabupaten Malang;

l. Kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW;

m. Kegiatan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW;.

n. Kegiatan Khotmil Qur’an.

2. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha;

b. Pembinaan undian gratis berhadiah (UGB) dan pengumpulan uang atau barang (PUB) pada masyarakat;

c. Peningkatan jejaring kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat;

d. Peningkatan kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat (Karang Taruna, PSM).

3. Pengelolaan Kekayaan Budaya, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pengembangan kebudayaan dan pariwisata;

b. Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya;

4. Pengembangan Nilai Budaya, dilaksanakan melalui kegiatan pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah;

5. Pengelolaan Keragaman Budaya, dilaksanakan melalui kegiatan :

a. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah; b. Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah; c. Lomba fragmen budi pekerti kecamatan se-Kab.

Malang;

d. Pembinaan penanaman budi pekerti luhur pada usia remaja;

e. Pembinaan penghayat kepercayaan.

Misi 2 : Mewujudkan pemerintahan good governance (tata kelola kepemerintahan yang baik), clean government (pemerintah yang bersih), berkeadilan, dan demokratis.

Tujuan : Meningkatnya kualitas pelayanan pemerintah.

Sasaran : Semakin kuatnya kelembagaan SKPD dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

Program : 1. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, dilaksanakan melalui kegiatan: a. Penyusunan rancangan peraturan daerah

tentang APBD;

b. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran APBD;

c. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD;

d. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran perubahan APBD;

e. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

f. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

g. Penyusunan Standar Satuan Harga; h. Penyusunan Sistem Informasi Keuangan;

i. Penyusunan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan;

j. Peningkatan Manajemen Aset/Barang Daerah; k. Peningkatan Manajemen Investasi Daerah; l. Revaluasi/Appraisal Aset/Barang Daerah;

m. Intensifikasi dan Ekstensifikasi sumber-sumber Pendapatan Daerah;

n. Pengendalian dan pelaporan berkala dana transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

o. Peningkatan dan pengendalian manajemen kas daerah;

p. Pengendalian dan pembinaan keuangan BLUD; q. Penyediaan Administrasi Perpajakan;

r. Pendataan dan pemutakhiran data obyek pajak; s. Peningkatan Manajemen Investasi Daerah. 2. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala;

b. Inventarisasi temuan pengawasan (gelar pengawasan);

d. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif;

e. Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH;

f. Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH (Efektifitas peran dan fungsi SKPD terhadap kinerja Pemerintah Daerah); g. Penanganan Kasus Pengaduan pada wilayah

pemerintahan dibawahnya;

h. Pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.

3. Pendidikan Kedinasan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pendidikan Penjenjangan Struktural;

b. Peningkatan Keterampilan dan Profesionalisme. 4. Pembinaan dan Pengembangan Aparatur,

dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Penyusunan Instrumen Analisis Jabatan PNS; b. Seleksi Penerimaan CPNS;

c. Penempatan PNS;

d. Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat Otomatis PNS;

e. Pembangunan/Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Daerah;

f. Pemberian Penghargaan bagi PNS yang berprestasi;

g. Proses penanganan kasus – kasus pelanggaran disiplin PNS;

h. Pemberian bantuan tugas belajar Ikatan Dinas;

i. Pemberian Bantuan Penyelenggaraan

Penerimaan Praja IPDN;

5. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawas, dilaksanakan melalui kegiatan :

a. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan KDH;

b. Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan.

6. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pendidikan dan pelatihan formal;

b. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan; c. Pendidikan dan Pelatihan Teknis;

d. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional;

e. Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS Daerah.

7. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Rapat-rapat alat kelengkapan DPRD; b. Rapat-rapat Paripurna;

c. Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD dalam Daerah;

d. Peningkatan kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD;

e. Sosialisasi peraturan perundang-undangan. 8. Penataan Peraturan Perundang-undangan,

dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Fasilitasi sosialisasi peraturan perundang- undangan;

b. Publikasi peraturan perundang-undangan;

c. Penyusunan rencana kerja rancangan Peraturan Daerah;

d. Kajian peraturan perundang-undangan daerah terhadap peraturan perundang-undangan yang baru, lebih tinggi dan keserasian antar Peraturan Perundang-undangan Daerah;

e. Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-undangan;

f. Legislasi rancangan peraturan perundang- undangan;

g. Publikasi peraturan perundang-undangan (pembentukan forum kajian perundang- undangan di Kabupaten Malang).

9. Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan, dilaksanakan melalui kegiatan penyusunan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan;

10. Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Kunjungan kerja/inspeksi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;

b. Penerimaan kunjungan kerja Pejabat Negara/Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen/Luar Negeri.

11. Peningkatan Pelayanan Publik, dengan kegiatan: a. Pengawasan dan pengendalian teknis;

b. Kegiatan pelayanan perizinan keliling;

c. Sosialisasi standar operasional pelayanan perizinan kepada aparatur dan masyarakat; d. Pemetaan potensi sektor perizinan.

12. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Penyusunan sistem informasi terhadap layanan publik;

b. Pembangunan satu unit telecenter; c. Pembangunan koneksi 70 desa.

13. Pengembangan Wilayah Perbatasan, dilaksanakan melalui kegiatan koordinasi penyelesaian masalah perbatasan antar daerah;

14. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dilaksanakan melalui kegiatan rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor;

15. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Diklat dalam Jabatan, dilaksanakan melalui kegiatan: a. Diklatpim Tingkat IV;

b. Diklatpim Tingkat III; c. Diklatpim Tingkat II; d. LPJ Golongan I; e. LPJ Golongan II; f. LPJ Golongan III;

g. Diklat Penatausahaan Keuangan Daerah; h. Diklat Penatausahaan Barang dan Aset; i. Diklat Penatausahaan Perbendaharaan; j. Diklat Penatausahaan Akuntansi Pemerintah; k. Diklat Administrasi Kepemerintahan Desa; l. Diklat Operator Komputer;

m. Diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil; n. Diklat Polisi Pamong Praja;

o. Diklat Mitigasi Bencana;

p. Diklat entrepreneur/purna tugas; q. Diklat penyusunan tata naskah dinas; r. Diklat Keprotokolan;

Dalam dokumen LAKIP KabMalang 2012 BARU (Halaman 64-91)