• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK

Guru merupakan komponen yang penting dalam proses belajar mengajar, karena mutu hasil pendidikan sangat tergantung dari kemampuan kerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Upaya untuk meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan dengan memberikan sebuah pendidikan dan pelatihan dengan guru. Penelitian ini bertujuan untuk hubungan antara intensitas mengikuti pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru di mts miftahussalam medan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru MTs Miftahussalam Medan yang berjumlah 30 orang. pengumpulan data dilakukan dengan angket. Uji validitas instrumen menggunakan teknik analisis product moment. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan koefisien

Alpha cronbach. Uji hipotesisi menggunakan analisis regresi sederhana yakni dengan menggunakan teknik analisis product moment. Sebelum menganalisis data terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji linieritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru MTs Miftahussalam Medan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan. Hal ini ditunjukkan dari besarnya nilai = 4,635 > =1,70. Sedangkan koefisien korelasi sebesar rhitung = 0,6589 >rtabel= 0,361. Besarnya pengaruh variabel pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru adalah sebesar 43,42%.

Kata Kunci :Pendidikan Dan Pelatihan , Kinerja guru PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan elemen penting dari kehidupan seseorang dan merupakan aspek strategi bagi suatu negara. Untuk menjadi suatu negara yang maju maka diperlukan sumber daya manusia yang bermutu. Mutu pendidikan manusia diperoleh dari pendidikan. Mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga

1 Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara 2 Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Muhammad Sazali, Candra Wijaya

semua bisa berjalan secara efektif guna mencapai tujuan pendidikan. Sumber daya manusia adalah manusia/orang yang bekerja dilingkungan sebuah organisasi yang disebut pegawai, karyawan, personil, pimpinan/manager pekerja, tenaga kerja dll. Dilingkungan organisasi bidang pendidikan adalah semua pegawai administratif, pendidik/guru, dosen serta tenaga kependidikan lainnya.

Seperti uraian yang diatas, dimana sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Bilamana seseorang mengerjakan tugas yang asing baginya, maka perlulah terlebih dahulu mempelajari cara bagaimana mengerjakaanya. Hampir tidak ada orang yang dapat melakukan beberapa tugas atau pekerjaan dengan baik, bilamana tidak dipelajari terlebi dahulu.(Manulang, 1981: 82).

Maka seiring dengan perkembangan zaman dan perputaran waktu, jumlah sumber daya manusia atau guru yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan tujuan pendidikan ideal semakin dibutuhkan. Oleh karena itu kemampuan dan keterampilan anggota organisasi perlu dikembangkan.

Hampir seluruh organisasi apakah itu organisasi pemerintahan maupun bisnis menyadari akan kelabilan nya dalam menghadapi berbagai perubahan. Perubahan yang datang dalam menjawab tantangan baik yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri maupun perubahan yang datang dari luar. Perubahan ini perlu mendapakan respon yang tepat dari organisasi itu, kesalahan dalam jawaban akan berakibat berat bagi organisasi. Dalam perubahan, terkandung didalamnya pengertian kegiatan belajar. Perubahan berarti memaksa manusia untuk bertahan terhadap tantangan yang dihadapinya, baik yang datang dari dalam organisasi maupun yang datang dari luar organisasi. Tantangan merupakan suatu proses untuk menjawab perubahan tersebut. Jawaban terhadap perubahan bisa bersifat mengadaptasi hal-hal yang baru atau bersifat menolak.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap organisasi unsur manusia sebagai pelaksana merupakan faktor yang sangat menentukan. Hal ini disebabkan karena manusia memiliki kekuatan, kemampuan dan nalar yang rasional serta memiliki potensi yang dapat dikembangkan secara totalitas. Kualitas SDM yang tinggi diyakini oleh para ahli akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi.

berupaya menciptakan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan pegawai atau meningkatkan jenjang karir yang sesuai dengan kapasitas dan dedikasi pegawai demi kontribusi dan prestasi kerja yang prima. (Kadarisman, 2012 : 9).

Dalam hal ini dalam meningkatkan kinerja guru harus dilakukan secara sistematis, dalam arti direncanakan secara matang, dilaksanakan secara taat asas dan dievaluasi secara objektif, sebab lahirnya seorang guru yang profesional tidak bisa hanya melalui bentuk penataran dalam waktu enam hari, supervisi dalam sekali atau dua kali dan studi banding selama dua atau tiga hari misalnya. Disini lah pentingnya dilakukan pendidikan dan pelatihan guna untuk menjadi kan guru yang efektif dan efisien disekolah.

Maka dari itu dalam rangka peningkatan keahlian dan kompetensi guru dan menjawab segala tantangan dan perubahan yang terjadi maka ada beberapa metode yang dapat ditempuh, salah satu di antaranya adalah program diklat untuk meningkatkan keahlian, kompetensi dan segala tantangan yang ada. Itulah sebabnya diklat dianggap sebagai salah satu tugas yang sangat penting bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi bisnis untuk dapat meningkatkan kinerja yang terbaik untuk organisasinya.

Pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Karena setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar. Dalam hal ini berlaku prinsip bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar setiap guru dalam sekolah dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesional.

Tujuan dilakukannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kualitas profesionalisme dan keterampilan para karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Dengan pelatihan, kecakapan karyawan dimaksudkan setiap usaha dari pimpinan untuk menambah keahlian kerja setiap karyawan sehingga didalam melaksanakan tugas tugasnya dapat lebih efisen dan produktif. Oleh karena itu setiap organisasi manapun perlu melakukan pelatihan SDM karena investasi didalam pengembangan SDM merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memperbaiki kapasitas produktif dari manusia. (Edy, 2009 : 71).

Pelatihan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap efektivitas sebuah sekolah. Pelatihan memberikan kesempatan kepada

Muhammad Sazali, Candra Wijaya

guru untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru yang mengubah prilakunya pada akhirya akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Finks dan willits“Hampir semua organisasi besar memiliki program untuk pelatihan dan pengembangan pekerja. Aktivitas pelatihan pekerja terkait dengan keterampilan dan terjadi pada setiap tinngkatan organisasi. (Jejen, 2011: 61).

Guru di masa kini, menurut pedagogik transformatif menuntut seorang guru sebagai seorang yang dinamis dan kreatif. Apabila seorang guru tidak dapat lagi menghadapi kenyataan yang terus menerus berubah, maka tamatlah riwayatnya sebagai seorang guru. Oleh karena itu program lisensi (izin berkarya sebagai guru) atau suatu ikatan tugas (tenore) perlu diterapkan dalam pendidikan di Indonesia. Sistem lisensi yang terus menerus diperbarui dalam jangka waktu tertentu misalnya setiap lima (5) tahun sekali seorang guru harus menempuh berbagai penataran dengan memperoleh sertifikat atau memilki diploma tertentu. Apabila guru tersebut tidak berhasil lulus didalam program tersebut,maka berakhirlah tugasnya sebagai guru. (Tilaar, 2012 :379-380).

Oleh karena itu profesi guru bukanlah merupakan profesi yang sudah jadi. Artinya menjadi seorang guru berarti terus menerus mengubah diri oleh karena pengalaman mendidik adalah bukan pengalaman rutin. Seperti yang telah ditunjukkan didalam pendagogik transformatif, guru adalah salah satu pelaku dalam tindakan pedagogis. Oleh karena itu tindakan pedagogis sebagai salah satu elemen dan proses individuasi dalam dunia kehidupan yang terus menerus berubah, maka sosok guru atau profesi guru akan terus menerus berubah.

Untuk pencapaian kinerja guru yang tinggi, seluruh faktor yang mendukung hal tersebut perlu mendapat perhatian. Hal itu disebabkan kinerja sekolah secara keseluruhan terletak pada tinggi atau rendahnya kinerja dari masing-masing individu SDM yang ada pada sekolah tersebut, termasuk guru sebagai tenaga pengajar yang menjadi salah satu bagian terpenting dalam sekolah. Dengan demikian, SDM merupakan kunci utama.

Guru yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya sehari hari akan bekerja lebih terarah, tidak membuang-buang waktu dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya. Selain itu guru juga dapat mengamalkan hasil pelatihan yang diikuti dengan bekerja lebih efektif dan meningkatkan kinerjanya. Kalau sebelumnya bekerja asal jadi, memboroskan banyak material, kini ia dapat

menghemat pengeluaran material. Ia pun dapat mengurangi kesalahan- kesalahan dan kekeliruan yang sering dipebuatnya. Melalui pelatihan, kekurangan-kekurangan ini akan dapat diatasi, sehingga produktivitas kerja dapat meningkat dibandingkan dengan waktu-waktu yang lampau

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tentang “ Hubungan Antara Intensitas Mengikuti Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Guru Di Mts Miftahussalam ”

METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen terkait