• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1 Uji Deskripsi Data

3. Pengujian Hipotesis a Koefisien Korelas

Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien korelasi. Perhitungan ini bertujuan untuk menghitung besar kecilnya korelasi antara variabel pendidikan dan pelatihan dengan variabel kinerja guru dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Person.

N = 30 ∑X² = 178662 ∑Y² = 308870 ∑X = 2310 ∑Y = 3036 ∑XY = 234520

Maka dapat dicari indeks korelasinya dengan rumus product moment yaitu : rxy = .∑ −(∑ )(∑ ) √ .(∑ 2)−(∑ )²( .(∑ 2)−(∑ )² rxy =(30.234520)−(2310)(3036) √(30.178662)−(2310)²(30.(308870)(3036)² rxy = 0,6589805184

Setelah melakukan perhitungan secara keseluruhan, maka hasil yang didapatkan diantara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru di MTs Miftahussalam Medan, diperoleh angka indeks korelasi “r” product moment sebesar 0,6589. Didapat nilai rhitung > nilai rtabel yakni 0,6589 > 0,361. Hal ini berarti terdapat hubungan variabel X dan variabel Y dan hubungan tersebut termasuk dalam kategori kuat pada rentang 0,60 s/d 0,779.

b. Signifikan Korelasi

Muhammad Sazali, Candra Wijaya

keberartian korelasi antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru dengan menggunakan uji t pada taraf signifikan 5 % dk (n-2). Dan hipotesis (Ho) menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang berarti antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru dengan syarat Ho diterima jika r ≤ 0 dan < . Namun hipotesis alternatif (Ha) menyatakan terdapat korelasi yang berarti antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru dengan syarat Ha diterima

Uji Determinasi

Selanjutnya dilakukan analisis determinasi dari angka indeks korelasi (rxy) product moment yang telah diperoleh dengan rumus : KD = r² x 100 %

= 0,6589805184² x 100 % = 0,4342553 x 100 % = 43,42 %

Dari perhitungan koefisien determinasinya sebesar 43,42 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X (pendidikan dan pelatihan ) mempengaruhi kontribusi terhadap variabel Y (Kinerja guru) sebesar 43,42 %. Adapun sisanya sebesar 56,58 % adalah dari faktor – faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru.

Dari hasil nilai yang lebih besar dari , kesimpulan yang dapat ditarik adalah tinggi rendahnya kinerja guru dipengaruhi oleh pendidikan dan pelatihan yang baik. Semakin baik guru mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diperoleh guru maka semakin meningkat kinerja guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai guru.

Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dikemukakan maka dapat terlihat bahwa pendidikan dan pelatihan mempunyai korelasi yang positif dengan kinerja guru. Ini dapat dibuktikan melalui penelitian ilmiah dan perhitungan statistika serta melalui berbagai pengujian statistika. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan cukup erat hubungannya dengan kinerja guru.

Dari proses perhitungan statistika menunjukkan bahwa korelasi yang terjadi antara dua variabel memiliki hubungan yang signifikan. Keeratan variabel antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru di MTs Miftahussalam Medan Cukup tinggi dan positif. Ini dibuktikan

dengan tingkat korelasi sebesar 0,6589. Dengan demikian pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap kinerja guru dan memiliki hubungan yang positif antara kedua variabel. Adapun pengaruh pendidikan dan pelatihan sebesar 43,42 % terhadap kinerja guru yang didapat dari representasi para guru di MTs Miftahussalam. Sedangkan sisanya 56,58% ditentukan oleh faktor – faktor lain seperti keadaan lingkungan sekolah, pemberianpenghargaan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebagainya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian milik Rusmana. Menurut hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa (1) Kepemimpinan kepala sekolah d SMP Negeri 1 Sukahening Tasikmalaya berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 32,6% dengan kategori sedang;(2) Diklat pembinaan profesi guru di SMP Nnegeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya berpengaruh terhadap knerja guru sebesar 16,7% dengan kategori sedang; dan (3) kepememimpinan kepala sekolah dan diklat pembinaan profeesi berpengaruh terhadap kinerja guru SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya sebesar 54,4% dengan kategori cukup kuat.(Rusmana,2012) .

Selain itu penelitian yang penelitian yang yang mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hasanah, menurut hasil penelitiannya dapat di ketahui pengaruh faktor pendidikan dan pelatihan kepemimpinan guru terhadap kinerja guru (X1 terhadap Y)sebesar 33%,sedangkan faktor iklim kerja terhadap kinerja guru (X2 terhadap Y) adalah sebesar 67%.Secara besamaan faktor pendidikan dan pelatihan kepemiminan guru terhadap kinerja guru dengan iklim kerja guru (X1 dan X2 terhadap Y) adalah sebesar 57%. Berdasarkan hal tersebut, maka terlihat bahwa pendidikan dan pelatihan mempengaruhi peningkatan kinerja guru, semakin baik pelaksanaan pendidikan dan pelatihan maka semakin meningkat pula kinerja guru

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, yaitu :

1. Pada penelitian pendidikan dan pelatihan di MTs Miftahussalam terdaat jumlah responden yang berada di kelas rata – rata data variabel (X) (76,9) adalah berjumlah 12 orang atau 40 % jumlah responden yang berada diaas rata-rata adalah berjumlah 13 orang atau 43,3 % sedangkan responden yang berada pada nilai dibawah nilai rata-rata berjumlah 5 orang atau 16,7 %

Muhammad Sazali, Candra Wijaya

2. Pada penelitian Kinerja Guru terdapat jumlah responden yang berada pada nilai kelas rata-rata data variael (Y) (101,5) adalah berjumlah 9 orang atau 30 % Jumlah responde yang berada diatas rata – rata adalah berjumlah 8 orang atau 26,67% sedangkan responden yang berada pada nilai dibawah rata-rata berjumlah 13 orang atau 25,37 %

3. Hubungan antara intensitas mengikuti pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru di MTs Miftahussalam Medan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dengan skor 0,6589 dari kategori tingkat hubungan variabel 0,60 s/d 0,799. Sehingga dapat diketahui semakin baik pelaksanaan pendidikan dan pelatihan maka semakin baik pula kinerja guru, sebaliknya semakin rendah pelaksananaan pendidikan dan pelatihan maka semakin rendah kinerja guru. Berdasarkan penelitian yaitu hubungan antara intensitas mengikuti pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru tergolong kuat atau baik.

DAFTAR PUSTAKA

Edy, H. (2009). Managemen sumber daya manusia. Jakarta : Kencana

Hasanah, D.S Pengaruh pendididikan dan latihan (Diklat) kepemimpinan guru dan iklim kerja terhadap kinerja guru sekolah dasar se-kecamatan babakancikao kabupaten purwakarta”Jurnal Ilmiah,

Jejen. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru Melalui pelatihan dan sumber belajar teori dan praktik Jakarta : Kencana.

Kadarisman. (2012). Managemen pengembangan sumber daya manusia, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Manulang. (1981). Management Personalia, Jakarta : Ghalia Indonesia. Purnomo, H. (2011). Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rumidi, S. (2004). Metodologi peneliti petunjuk praktis untuk peneliti pemula. Yogyakarta :Gadjah Mada University.

Rusmana, O. (2012). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekkolah dan Diklat Pembinaan profesi terhadap kinerja guru.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung Alfabeta.

Tilaar, H.A.R. (2012). Perubahan Sosial Dan Pendidikan : pengantar pedagogik transformatif untuk Indoneesia Jakarta: Rineka Cipta.

ISSN 2460-3678

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI KEPALA SEKOLAH

Dokumen terkait