• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

8. Minat Belajar

Menurut Slameto (2003:180) minat adalah suatu rasa lebih suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Baharuddin dan Esa Nur W (2007:24). Minat merupakan perasaan suka terhadap suatu kegiatan, dimana minat menjadi sebab suatu kegiatan itu dilakukan oleh seseorang. Minat dapat berupa respon mulai dari yang disukai sampai pada yang tidak disukai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dalam kehidupan sehari-hari minat berkaitan erat dengan aktivitas dalam segala hal. Secara umum Arikunto (1990:103) mendefinisikan minat sebagai kecenderungan seseorang untuk menerima atau menolak suatu kegiatan. Dari definisi ini dapat diungkapakan bahwa minat merupakan kecenderungan dalam menyukai suatu kegiatan dapat berupa pelajaran, benda atau suasana tertentu.

Menurut Wina Sanjaya (2010:71) minat adalah kecenderungan individu untuk melakukan sesuatu perbuatan. Minat adalah aspek yang dapat menentukan motivasi seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu. Hal ini juga sejalan dengan Winkel (1991:105) yang menyatakan bahwa minat merupakan kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu.

Winkel (1991:105) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar disebut faktor situasional. Faktor situasional itu ada lima aspek yaitu : (1) Pribadi peserta didik. Aspek pribadi peserta didik mencakup hal-hal seperti taraf intelegensi, daya kreativitas, kemampuan berbahasa, kecepatan belajar, kadar motivasi belajar, sikap terhadap tugas belajar, minat dalam belajar, perasaan dalm belajar, kondisimental dan fisik; (2) Pribadi guru. Pribadi guru mencakup hal-hal seperti kepribadian, penghayatan nilai-nilai kehidupan, daya kreativitas, motivasi kerja, keahlian dalam penguasaan materi dan penggunaan prosedur didaktik, gaya memimpin dan kemampuan bekerjasama; (3) Struktur jaringan hubungan sosial sekolah. Struktur jaringan hubungan sosial di sekolah mencakup sistem sosial, status sosial peserta didik, interaksi sosial antara peserta didik dan antara guru dengan peserta didik, suasana dalam kelas; (4) Sekolah sebagai institusi pendidikan. Sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sebagai institusi pendidikan mencakup disiplin sekolah, pembentukan satuan-satuan kelas, pembagian tugas guru, penyusunan jadwal pelajaran, dan hubungan dengan orang tua; (5) Faktor situasional. Faktor situasional mencakup keadaan sosial ekonomis, keadaan politik, keadaan musim dan iklim, ketentuan dari instansi-instansi negara yang berwenang terhadap pengelolaan pendidikan sekolah. Semua aspek ini dapat berperan dalam kelangsungan proses belajar mengajar di kelas, tetapi tidak merupakan salah satu komponen dalam belajar mengajar.

Menurut Baharuddin dan Esa N.W. (2010:24) menyatakan bahwa minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat memberikan pengaruh terhadap aktivitas belajar.

Berdasarkan uraian di atas, minat belajar dapat dimaknai sebagai dorongan atau respon, kegairahan, kesenangan, dan ketertarikan yang kuat dari dalam diri peserta didik terhadap sesuatu yang dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku.

Minat belajar adalah pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaan yang dapat diukur melalui kesulitan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan. Berminat terhadap sesuatu hal mengandung arti menarik diri dalam hal itu. Minat merupakan kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang, situasi atau aktivitas tertentu. Maka dari itu, minat belajar sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Apabila peserta didik memiliki minat belajar tinggi terhadap pelajaran tertentu maka akan mempermudah peserta didik mempelajarinya. Tetapi sebaliknya, apabila minat belajar rendah terhadap suatu pelajaran maka akan mempersulit dalam mempelajarinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9. Hasil Belajar

Agus Suprijono (2009:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa : (1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mrngungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. (2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. (3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. (4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordiansi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. (5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai sebagai standar perilaku.

Menurut Bloom dalam Agus Suprijono (2009:6-7), hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh ) application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organisation (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan routinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, tekniki, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

Hasil belajar peserta didik dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal peserta didik. Faktor internal peserta didik antara lain kesehatan, intelegensi/IQ, motivasi, minat, dan keingintahuan. Faktor eksternal antara lain lingkungan keluarga, serkolah, masyarakat, dan sumber belajar.

Dari beberapa pemikiran para pakar pendidikan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Artinya hasil belajar tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif dari beberapa faktor. Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh faktor internal peserta didik yaitu minat belajar dan interaksi sosial peserta didik serta faktor eksternal yaitu penggunaan model pembelajaran dalam usaha untuk mencapai hasil belajar yang optimal pada mata pelajaran biologi.

Dokumen terkait