METODOLOGI PENELITIAN
H. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji coba intrumen dimaksudkan untuk mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id validitas item dari instrumen penelitian. Suatu item dikatakan valid apabila ada dukungan yang besar terhadap skor total atau dengan kata lain terdapat kesejajaran antara skor item dan skor total.
Rumus yang dipakai untuk mengetahui tingkat validitas item soal dalam penelitian ini adalah rumus korelasi Product-Moment (rxy) dari Karl Pearson. Rumus Product-Moment dari Karl Pearson adalah :
N∑XY – ( ∑X )( ∑Y ) rxy = √ ( N∑X2 – ( ∑X)2 (N∑Y2- (∑Y)2 ) Keterangan :
rxy = Angka indeks korelasi Product-Moment N = Jumlah responden / peserta tes
X = Skor butir Y = Skor total
∑XY = Jumlah hasil kali antara skor X dan Skor Y
∑X = Jumlah total butir
∑Y = Jumlah skor total Keputusan uji :
a. Jika rxy > r tabel maka butir soal valid pada taraf signifikan 5%. b. Jika rxy < r tabel maka butir soal tidak valid / invalid
Klasifikasi validitas soal yang dipakai pada tabel 3.3. Tabel 3.3. Interpretasi Validitas Soal Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91-1.00 Sangat tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dengan menggunakan rumus korelasi Product-Moment ini dapat diketahui besarnya validitas tiap item. Semua soal atau item dikatakan valid jika mempunyai hasil perhitungan lebih besar dari tabel harga kritik Product-Moment. Semua item soal dikatakan tidak valid jika harga perhitungan lebih kecil dari harga tabel.
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas tes hasil belajar, angket interaksi sosial dan minat belajar peserta didik diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Jenis
Instrumen
Jumlah Item Jumlah Item Valid
Jumlah Item Tidak Valid
Hasil Belajar 30 25 5 ( 6, 13, 18, 20, 26 ) Angket Interaksi Sosial 40 34 6 ( 4, 13, 16, 17, 23, 32 ) Angket Minat Belajar 40 36 4 ( 14,17,24,30 ) a. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil uji validitas di atas, pada instrumen tes hasil belajar yang berjumlah 30 item terdapat 5 item yang tidak valid yaitu nomor 6, 13, 18, 20, 26. (lampiran 15). Namun demikian 5 item yang tidak valid tersebut validitasnya mendekati valid, maka dari itu item tersebut semua tetap digunakan setelah melalui proses revisi dan penyesuaian.
b. Angket Interaksi Sosial
Berdasarkan hasil uji validitas pada angket interaksi sosial yang berjumlah 40 item terdapat 6 item yang tidak valid yaitu nomor 4, 13, 16, 17, 23,32 (lampiran 16). Namun demikian 6 item yang tidak valid tersebut validitasnya mendekati valid, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dari itu item tersebut semua tetap digunakan setelah melalui proses revisi dan penyesuaian.
c. Angket Minat Belajar
Berdasarkan hasil uji validitas pada angket minat belajar yang berjumlah 40 item terdapat 4 item yang tidak valid yaitu nomor 14,17,24,30 (lampiran 17). Namun demikian 4 item yang tidak valid tersebut validitasnya mendekati valid, maka dari itu item tersebut semua tetap digunakan setelah melalui proses revisi dan penyesuaian. 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah nilai keajegan dari suatu item atau ketetapan instrumen ketika digunakan. Suatu item dikatakan reliabel jika soal tersebut dari waktu ke waktu menghasilkan nilai yang sama bagi seorang individu. Uji reliabilitas digunakan pada instrumen penelitian tes hasil belajar, angket interaksi sosial serta angket minat belajar peserta didik. Uji reliabilitas untuk tes hasil belajar menggunakan Kuder-Richardson (K-R) sebagai berikut :
n Mt (1- Mt/n ) R = ( 1 - )
n - 1 SD2 Keterangan :
R = Indeks reliabilitas seluruh tes n = Jumlah item tes
Mt = Mean nilai (skor) total SD = Standar Deviasi
Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel tidaknya suatu instrumen pada umumnya adalah perbandingan antara r hitung dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5 %. Jika r hitung > r tabel, maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. Interpretasi reliabilitas seperti pada tabel 3.5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Interpretasi 0,81-1.00 Sangat tinggi
0,61-0,80 Tinggi
0,41-0,60 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif-0,20 Sangat rendah
Sedangkan yang digunakan untuk menguji konsistensi internal dari suatu angket yang memiliki skor bukan nol dan satu adalah Cronbach’s Alpha atau Koefisien Alpha. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung Koefisien Alpha adalah :
R ∑σi2
α = (1 - ) R – 1 σx2
Keterangan :
R = jumlah butir soal
σ i2 = varian butir soal
σ x2 = varian skor total
Varian butir soal diperoleh dengan rumus: σ x2 = Pi qi
Keterangan : Pi adalah tingkat kesukaran soal dan qi adalah ( 1 - Pi )
Berdasarkan hasil uji reliabilitas tes hasil belajar, angket interaksi sosial, dan minat belajar dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut :
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas
Jenis instrumen Reliabilitas Kriteria Hasil Belajar 0,867 Sangat tinggi Angket Interaksi Sosial
0,851 Sangat tinggi Angket Minat Belajar 0,895 Sangat tinggi (Lampiran 15-17)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. Uji Taraf Kesukaran
Suatu tes hasil belajar yang baik memiliki proporsi butir soal yang tingkat kesukarannya seimbang, artinya berdestribusi normal. Salah satu ciri butir soal yang baik adalah soal tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah untuk kelompok tertentu yang akan dites. Taraf kesukaran suatu item dinyatakn dalam suatu bilangan indeks yang disebut indeks kesukaran (IK) , yaitu bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item. Makin tinggi prosentase peserta didik yang menjawab benar pada suatu butir soal, maka makin mudah soal tersebut, atau sebaliknya.
Indeks kesukaran diujikan pada instrumen tes hasil belajar. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
BN
IK = N Keterangan :
IK = Indeks Kesukaran.
BN = Jumlah peserta didik /pengikut yang menjawab benar. N = Jumlah seluruh peserta didik /pengikut
Klasifikasi taraf kesukaran dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Klasifikasi Taraf Kesukaran
IK (%) Kategori 0 - 20 Sangat Sukar (SS) 21- 40 Sukar (S) 41- 70 Sedang (Sd) 71- 90 Mudah (Md) 91 - 100 Sangat Mudah (SM)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Berdasarkan hasil uji taraf kesukaran tes hasil belajar (lampiran 15), dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut :
Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran
Klasifikasi Jumlah Soal Nomor Soal
Sangat Mudah (SM) 0 - Mudah (Md) 8 5,7,10,13,18,23,27,30 Sedang (Sd) 15 1,2,3,4,6,8,9,11,12,15,17,20,24 ,26, 29 Sukar (S) 7 14,16,19,21,22,25,28 Sangat Sukar (SS) 0 - Jumlah 30