• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

B. Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Ratna Kartikawati (2009 ) di SMK Gamaliel I Madiun, yang berjudul: Pembelajaran Kimia Model Think Pairs Share (TPS) dan Model Make a Match (MAM) ditinjau dari Interaksi Sosial dan Minat Belajar Siswa, diperoleh hasil ada pengaruh interaksi sosial (tinggi dan rendah) 3terhadap prestasi belajar. Prestasi belajar peserta didik yang memiliki interaksi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sosial tinggi lebih baik dari pada peserta didik yang memiliki interaksi sosial rendah. Begitu pula minat belajar (tinggi dan rendah) terhadap prestasi belajar. Prestasi belajar peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi lebih baik dari pada peserta didik yang memiliki minat belajar rendah. Hal yang membedakan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah tipe dari model pembelajaran kooperatifnya, pada penelitian Ratna Kartikawati menggunakan tipe Think Pairs Share(TPS) dan Model Make a Match (MAM), sedangkan pada penelitian yang dilaksanakanan peneliti adalah tipe Bamboo Dancing dan NHT. Adapun persamaannya adalah sama-sama menggunakan model kooperatif dan tinjaunnya dari interaksi sosial dan minat belajar.

Berdasarkan hasil penelitian di SMA N 1 dan SMA N 2 Telukdalam, Nias Selatan oleh Abdiel Ranesaro Sarumaha (2009), tentang pengaruh penerapan pembelajaran NHT dan NHT + Metakognitif berpengaruh terhadap pemahaman konsep dan keterampilan metakognitif siswa. Namun demikian, penggunaan NHT + Metakognitif memberikan pengaruh lebih tinggi dibandingkan penggunaan NHT saja. Hal yang membedakan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT+ Metakognitif dan pada variabel terikatnya yaitu pemahaman konsep dan keterampilan metakognitif.

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Samarinda oleh Eltje Theodora Maasawet (2009), terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif Snowballing dan NHT terhadap kemampuan berpikir kritis, hasil belajar kognitif sains biologi , dan sikap sosial siswa. Hal yang membedakan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah model pembelajaran yang digunakan oleh Eltje Theodora Maasawet yaitu Snowballing dan pada variabel terikatnya yaitu kemampuan berpikir kritis, hasil belajar kognitif sains biologi , dan sikap sosial siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas X-5 SMAN 7 Malang oleh Ainussholiha Noor (2009), diperoleh hasil bahwa penerapan pembelajaran dengan NHT dapat meningkatkan hasil belajar biologi untuk aspek kognitif dan aspek afektif peserta didik. Hal yang membedakan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah pada penelitian Ainussholiha Noor hanya menggunakan satu tipe model saja dan tanpa memperhatikan faktor internal peserta didik seperti interaksi sosial dan minat belajar.

Penelitian yang dilaksanakan di SMA Taruna Magelang oleh Stepanus Legiyo (2009), diperoleh hasil penggunaan NHT dan TPS ada pembelajaran fisika ditinjau dari sikap sosial siswa, dapat meningkatkatkan prestasi belajar peserta didik. Begitu pula, peserta didik yang memiliki sikap sosial tinggi berprestasi lebih tinggi, yang sikap sosial rendah berprestasi lebih rendah, Hal yang membedakan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah pada penelitian Stepanus Legiyo salah satu model pembelajaran kooperatifnya menggunakan tipe TPS dan yang diperhatikan adalah sikap sosial siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMPN 3 Pahandut Palangkaraya oleh Supramono (2007), yang berjudul: Penerapan Model Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) pada Konsep Gerak pada Tumbuhan di Kelas VIII-6 SMPN-3 Pahandut Palangkaraya, diperoleh simpulan bahwa penerapan model kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan ketuntasan belajar dan respon siswa baik di segala aspek. Hal yang membedakan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah pada penelitian Supramono hanya menggunakan satu tipe pembelajaran kooperatif tanpa memperhatikan faktor internal peserta didik seperti interaksi sosial dan minat belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menurut penelitian dari Burcin Acar and Leman Tarhana (2005) yang berjudul: Effect of Cooperative Learning Strategies on Students Understanding of Concepts in electrochemistry, pada High School Science Turkey diperoleh hasil sebagai berikut : The result from the t-test indicated that the student who were trained using cooperative learning instruction had significantly higher score in terms of achievement than those tought by the traditional approach. According to the post-test and interview, it was also found that instruction for the cooperative group was more successful in remediati. Dimana Peserta didik yang belajar dengan pembelajaran kooperatif memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi secara signifikan dibanding dengan pembelajaran tradisional. Hal yang membedakan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah pada penelitian Burcin Acar and Leman Tarhana tipe yang digunakan tidak diketahui dan tanpa memperhatikan faktor internal peserta didik seperti interaksi sosial dan minat belajar.

Berdasarkan hasil penelitian internasional berikutnya dengan judul: Cooperative Learning An Alternative to Teaching at a Medieval University ( George M. Bodner, Patricia A.Metz, dan Ken Tobin.1997 ), diperoreh simpulan : Particular attention is paid to what has been learned from evaluation of the techniques know as cooperative learning. Dengan pembelajaran kooperatif menunjukkan bahwa peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Hal yang membedakan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah pada penelitian George M. Bodner, Patricia A.Metz, dan Ken Tobin tipe pembelajaran kooperatif yang digunakan tidak diketahui dan yang diperhatikan hanya keaktifan peserta didik tanpa memperhatikan faktor internal peserta didik seperti interaksi sosial dan minat belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Hasil penelitian dari Kemal Doymus Umit Simsek, Atanam Karacop, dan Sukru Ada (2009) yang berjudul Effect of Two Cooperative Learning Strategies on Teaching and Learning Topics of Thermochemistry, diperoleh hasil sebagai berikut : The results indicated that the instruction based on group investigation techniques, caused a significantly better achievement in terms of the TAT and PNMET compared to jigsaw technique designed chemistry instruction. Hal yang membedakan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah pada penelitian Kemal Doymus Umit Simsek, Atanam Karacop, dan Sukru Ada tipe pembelajaran kooperatif yang digunakan GI dan Jigsaw dan tanpa memperhatikan faktor internal peserta didik seperti interaksi sosial dan minat belajar.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh Nesrin OZSOY dan Nazli YILDIZ (2004), yang berjudul: The Effect of Laerning Together Technique of Cooperative Learning Method on Student Achievement in Mathematics Teaching 7th Class of Primary School, diperoleh simpulan sebagai berikut : Conclusions showed that there is a significant difference between the results of experiment and control groups. Learning Together technique of cooperative learning method is more effective that tradisional teaching methods. Pembelajaran kooperatif lebih efektif daripada pembelajaran tradisional. Hal yang membedakan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah pada penelitian Nesrin OZSOY dan Nazli YILDIZ pembelajaran kooperatif yang digunakan tidak diketahui dan menggunakan pembelajaran tradisional sebagai kontrol serta tanpa memperhatikan faktor internal peserta didik seperti interaksi sosial dan minat belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id C. Kerangka Berpikir

Dari kajian teori dapat disusun kerangka berpikir yang dapat digunakan untuk memperoleh jawaban sementara atas permasalahan yang muncul.

1. Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan NHT terhadap hasil belajar biologi.

Karakteristik dari materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup adalah materi yang sebagian bersifat konkrit dan sebagian bersifat abstrak. Dalam proses pembelajaran ini peserta didik melakukan pengamatan di lingkungan sekolah, sehingga peserta didik sudah memiliki bekal dari hasil pengamatan langsung. Untuk itulah, dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan metode diskusi melalui pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing memiliki keunggulan dimana peserta didik akan lebih bertanggung jawab akan tugasnya, berusaha untuk bisa bekerja sama dengan sesama teman, dan berusaha untuk bisa menyampaikan informasi dengan baik. Sedangkan model pembelajaran kooperatif NHT juga memiliki keunggulan yang dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerja sama, dan keberanian untuk mengemukakan pendapat pada peserta didik yang lain. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan NHT diduga dapat mempengaruhi hasil belajar biologi, karena sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Dari kedua tipe pembelajaran kooperatif itu diduga tipe Bamboo Dancing akan lebih unggul dibandingkan dengan tipe NHT, karena tipe Bamboo Dancing terdapat diskusi dengan kelompok lebih kecil dari NHT, sehingga lebih fokus dalam penyelesaian tugasnya dan peserta didik lebih besar keterlibatannya dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan teori belajar Peaget yang menyatakan bahwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perkembangan kognitif sebagian besar bergantung pada seberapa besar anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannnya. Ketepatan pemilihan dan penggunaan model pembelajaran akan membantu peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membantu guru dalam pembelajaran dapat lebih terarah.

2. Pengaruh interaksi sosial tinggi dan rendah peserta didik terhadap hasil belajar biologi .

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Dalam kegiatan belajar mengajar kondisi peserta didik beraneka ragam, ada yang interaksi sosialnya tinggi dan rendah. Bentuk interaksi sosial adalah kerja sama (cooperation), persaingan (competition), perpaduan (asimilasi), akomodasi (accomodation), dan pertentangan atau pertikaian (conflict).

Peserta didik yang memiliki interaksi sosial tinggi memiliki ciri-ciri antara lain: mampu bekerja sama dengan baik, selalu berusaha menyelesaikan konflik/pertentangan dengan baik, dapat saling memotivasi antar teman, selalu berusaha dan bersaing untuk mencapai tujuan, dan ambisius dalam mencapai tujuan. Untuk peserta didik yang memiliki interaksi sosial rendah memiliki ciri-ciri sebaliknya dari peserta didik yang memiliki interaksi sosial tinggi. Interaksi sosial dapat dibangun melalui pembelajaran kooperatif.

Tinggi rendahnya interaksi sosial peserta didik diduga dapat mempengaruhi hasil belajar biologi, dikarenakan peserta didik yang memiliki interaksi sosial tinggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id akan mudah mendapatkan dan memberikan pemahamannya dengan cara berinteraksi dengan sesama temannya. Hal ini sesusai dengan teori Vygotsky yang menekankan peserta didik mengonstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain (sosiokultural).

3. Pengaruh minat belajar tinggi dan rendah peserta didik terhadap hasil belajar biologi

Minat belajar adalah pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaan yang dapat diukur melalui kesulitan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan. Minat belajar yang dimiliki peserta didik dalam pembelajaran biologi ada yang tinggi dan ada yang rendah. Maka, guru biologi memiliki tugas membangkitkan minat peserta didiknya. Peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi memiliki ciri-ciri antara lain: peserta didik memiliki keinginan/hasrat yang tinggi dalam pembelajaran, ada kecenderungan melakukan aktivitas dengan cepat dan tepat, memiliki semangat dan gairah yang tinggi untuk belajar. Peserta didik yang minat belajarnya rendah memiliki ciri-ciri sebaliknya dari peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi.

Tinggi rendahnya minat belajar biologi diduga dapat mempengaruhi hasil belajar biologi. Peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi akan memperoleh hasil belajar lebih baik dari pada peserta didik yang memiliki minat belajar rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan. Daryono (2010:38) bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik, maka peserta didik tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4. Interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan NHT

dengan interaksi sosial peserta didik terhadap hasil belajar biologi.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan NHT merupakan faktor dari luar peserta didik yang dapat mempengaruhi hasil belajar biologi. Sedangkan, interaksi sosial merupakan faktor dari dalam diri peserta didik. Interaksi antara model pembelajaran dengan interaksi sosial diduga dapat mempengaruhi hasil belajar biologi. Dimana peserta didik yang memiliki interaksi sosial rendah dengan pembelajaran kooperatif dapat terbantu dalam proses pembelajarannya, sehingga hasil belajar meningkat. Hal ini sejalan dengan pendapat Stahl dalam Isjoni (2009:15) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosial. Begitu pula menurut teori Vygotsky yang menekankan peserta didik mengonstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain. Jadi, susunan kelas yang dikehendaki Vygotsky adalah susunan kelas berbentuk pembelajaran kooperatif antar peserta didik, sehingga peserta didik dapat berinteraksi di sekitar tugas-tugas yang sulit dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif di dalam masing-masing ZPD.

5. Interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan NHT dengan minat belajar peserta didik terhadap hasil belajar biologi.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan NHT merupakan faktor dari luar peserta didik yang dapat mempengaruhi hasil belajar biologi. Sedangkan, minat belajar biologi merupakan faktor dari dalam diri peserta didik. Dengan pembelajaran kooperatif diharapkan dapat membangkitkan minat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id belajar, sehingga peserta didik yang memiliki minat belajar rendah dapat lebih tertarik dan senang dalam proses pembelajarannya. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan hasil belajar.

Interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar diduga dapat mempengaruhi hasil belajar biologi. Hal ini sesuai dengan teori Peaget dimana tingkat perkembangan usia didik kelas VII adalah tingkat operasional formal dan peserta didik cenderung menginginkan belajar dalam suasana yang menyenangkan dan nyata. Jadi, dengan model pembelajaran yang menyenangkan akan membangun minat peserta didik.

6. Interaksi antara interaksi sosial dan minat belajar peserta didik terhadap hasil belajar biologi.

Interaksi sosial dan minat belajar merupakan faktor dari dalam diri peserta didik diduga dapat mempengaruhi hasil belajar biologi secara bersama-sama.

7. Interaksi model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan NHT dengan interaksi sosial dan minat belajar peserta didik terhadap hasil belajar biologi.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan Numbered Heads Together (NHT) merupakan faktor dari luar peserta didik yang dapat mempengaruhi hasil belajar biologi. Sedangkan, interaksi sosial dan minat belajar biologi merupakan faktor dari dalam diri peserta didik. Interaksi antara model pembelajaran dengan interaksi sosial dan minat belajar peserta didik diduga dapat mempengaruhi hasil belajar biologi secara bersama-sama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah peneliti kemukakan , maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan NHT terhadap hasil belajar biologi.

2. Terdapat pengaruh interaksi sosial tinggi dan rendah peserta didik terhadap hasil belajar biologi .

3. Terdapat pengaruh minat belajar tinggi dan rendah peserta didik terhadap hasil belajar biologi .

4. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan NHT dengan interaksi sosial peserta didik terhadap hasil belajar biologi.

5. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan NHT dengan minat belajar peserta didik terhadap hasil belajar biologi .

6. Terdapat interaksi antara interaksi sosial dengan minat belajar peserta didik terhadap hasil belajar biologi .

7. Terdapat interaksi model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan NHT dengan interaksi sosial dan minat belajar peserta didik terhadap hasil belajar biologi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III

Dokumen terkait