• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.3. Analisa Tabel Tunggal

IV.3.3. Minat Membeli Parfum Lomani

Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan minat membeli parfum Lomani oleh customer. Selengkapnya data tersebut dapat dilihat pada tabel yang dimulai dari tabel 18 sampai dengan tabel 23.

Tabel 18

Pengaruh beauty advisor dalam membeli produk No Pengaruh beauty advisor dalam

membeli produk F % 1 Tidak berpengaruh 20 21.7 2 Berpengaruh 43 46.7 3 Sangat berpengaruh 29 31.5 Total 92 100.0 P16/FC.18

Dari tabel 18 diatas dapat diketahui bahwa ada sebanyak 20 responden (21,7%) yang menyatakan bahwa seorang beauty advisor tidak berpengaruh dalam usaha mempengaruhi customer untuk membeli produk. Sebanyak 43 orang responden (46,7%) menyatakan bahwa seorang beauty advisor berpengaruh dalam usaha mempengaruhi customer untuk membeli produk dan ada sebanyak 29 orang responden (31,5%) menyatakan bahwa seorang beauty advisor sangat berpengaruh dalam usaha mempengaruhi customer untuk membeli produk. Dapat disimpulkan dari tabel bahwa seorang beauty advisor berpengaruh dalam usaha mempengaruhi

customer untuk membeli produk, tampak pada tabel yakni sebesar 46,7% (43

responden).

Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan bahwa seorang beauty

advisor berpengaruh dalam usaha mempengaruhi customer untuk membeli produk.

di depan customer sehingga para customer menjadi terpengaruh untuk membeli parfum Lomani yang ditawarkan melalui proses personal selling.

Tabel 19

Kepercayaan customer terhadap beauty advisor

No Kepercayaan customer terhadap

beauty advisor F % 1 Tidak percaya 21 22.8 2 Percaya 70 76.1 3 Sangat percaya 1 1.1 Total 92 100.0 P17/FC.19

Dari tabel 19 diatas dapat diketahui bahwa ada sebanyak 21 responden (22,8%) yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kepercayaan terhadap perkataan seorang beauty advisor ketika menjual produk parfum Lomani. Sebanyak 70 orang responden (76,1%) menyatakan bahwa mereka memiliki kepercayaan terhadap perkataan seorang beauty advisor ketika menjual produk parfum Lomani dan ada sebanyak 1 orang responden (1,1%) menyatakan bahwa mereka sangat percaya terhadap perkataan seorang beauty advisor ketika menjual produk parfum Lomani. Dapat disimpulkan dari tabel bahwa customer memiliki kepercayaan terhadap perkataan seorang beauty advisor ketika menjual produk parfum Lomani, tampak pada tabel yakni sebesar 76,1% (70 responden).

Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan bahwa mereka memiliki kepercayaan terhadap perkataan seorang beauty advisor ketika menjual produk parfum Lomani. Hal ini menunjukkan bahwa seorang beauty advisor telah mampu memberikan pernyataan berupa pesan yang menjual kepada customer dan bersifat meyakinkan sehingga para customer percaya akan setiap perkataan beauty advisor berkenaan mengenai produk parfum Lomani.

Tabel 20

Aroma parfum sesuai dengan selera customer

No Aroma parfum sesuai dengan selera customer F % 1 Tidak sesuai 17 18.5 2 Sesuai 70 76.1 3 Sangat sesuai 5 5.4 Total 92 100.0 P18/FC.20

Dari tabel 20 diatas dapat diketahui bahwa ada sebanyak 17 responden (18,5%) yang menyatakan bahwa aroma parfum Lomani yang ditawarkan seorang beauty advisor tidak sesuai dengan selera customer. Sebanyak 70 orang responden (76,1%) menyatakan bahwa aroma parfum Lomani yang ditawarkan seorang beauty advisor sesuai dengan selera customer dan ada sebanyak 5 orang responden (5,4%) menyatakan bahwa aroma parfum Lomani yang ditawarkan seorang beauty advisor sangat sesuai dengan selera customer. Dapat disimpulkan dari tabel bahwa bahwa aroma parfum Lomani yang ditawarkan seorang beauty advisor sesuai dengan selera customer, tampak pada tabel yakni sebesar 76,1% (70 responden).

Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan bahwa aroma parfum Lomani yang ditawarkan oleh beauty advisor sesuai dengan selera customer.. Hal ini menunjukkan bahwa parfum Lomani dapat diterima oleh para customer dan berbagai jenis aroma yang ditawarkan tersebut dapat memenuhi kebutuhan akan parfum para customer.

Tabel 21

Harga parfum sesuai dengan kualitasnya

No Harga parfum sesuai dengan kualitasnya F % 1 TIdak sesuai 25 27.2 2 Sesuai 65 70.7 3 Sangat sesuai 2 2.2 Total 92 100.0 P19/FC.21

Dari tabel 21 diatas dapat diketahui bahwa ada sebanyak 25 responden (27,2%) yang menyatakan bahwa harga parfum Lomani tidak sesuai dengan kualitasnya. Sebanyak 65 orang responden (70,7 %) menyatakan bahwa harga parfum Lomani sesuai dengan kualitasnya dan ada sebanyak 2 orang responden (2,2%) menyatakan bahwa harga parfum Lomani sangat sesuai dengan kualitasnya. Dapat disimpulkan dari tabel bahwa bahwa harga parfum Lomani sesuai dengan kualitasnya, tampak pada tabel yakni sebesar 70,7% (65 responden).

Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan harga parfum Lomani sesuai dengan kualitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun harga parfum Lomani tergolong mahal, tapi hal tersebut sesuai dengan kualitas produk dari parfum tersebut, seperti aromanya yang beragam dan juga tahan lama ketika dipakai beraktifitas sepanjang hari. Sehingga para customer tidak kecewa ketika membeli produk parfum Lomani.

Tabel 22

Ketertarikan untuk menggunakan parfum No Ketertarikan untuk menggunakan

parfum F % 1 Tidak menarik 14 15.2 2 Menarik 70 76.1 3 Sangat menarik 8 8.7 Total 92 100.0 P20/FC.22

Dari tabel 22 diatas dapat diketahui bahwa ada sebanyak 14 responden (15,2%) yang menyatakan bahwa customer tidak tertarik menggunakan parfum Lomani. Sebanyak 70 orang responden (76,1 %) menyatakan bahwa customer tertarik menggunakan parfum Lomani dan ada sebanyak 8 orang responden (8,7%) menyatakan bahwa customer sangat tertarik menggunakan parfum Lomani. Dapat disimpulkan dari tabel bahwa customer tertarik menggunakan parfum Lomani, tampak pada tabel yakni sebesar 76,1% (70 responden).

Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan bahwa mereka tertarik untuk menggunakan parfum Lomani. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun harga parfum Lomani tergolong mahal, tapi hal tersebut sesuai dengan kualitas produk dari parfum tersebut, seperti aromanya yang beragam dan juga tahan lama ketika dipakai beraktifitas sepanjang hari. Sehingga para customer tertarik untuk membeli produk parfum Lomani.

Tabel 23

Penyajian tata letak di counter

No Penyajian tata letak di counter F %

1 Tidak menarik perhatian

19 20.7

2 Menarik perhatian 64 69.6

3 Sangat menarik perhatian

9 9.8

Total

92 100.0

P21/FC.23

Dari tabel 23 diatas dapat diketahui bahwa ada sebanyak 19 responden (20,7%) yang menyatakan bahwa penyajian tata letak di counter parfum Lomani tidak menarik perhatian dari customer. Sebanyak 64 orang responden (69,6 %) menyatakan bahwa penyajian tata letak di counter parfum Lomani menarik perhatian dari customer dan ada sebanyak 9 orang responden (9,8%) menyatakan bahwa penyajian tata letak di counter parfum Lomani sangat menarik perhatian dari customer. Dapat disimpulkan dari tabel bahwa penyajian tata letak di counter parfum Lomani menarik perhatian dari customer, tampak pada tabel yakni sebesar 69,9% (64 responden).

Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan bahwa penyajian tata letak di counter parfum Lomani menarik perhatian dari customer. Hal ini menunjukkan bahwa seorang beauty advisor sudah dapat menata counter baik dari segi penyajian produk hingga sudut beradanya counter sudah dapat menarik perhatian para customer yang datang berkunjung ke Matahari Departemen Store Grand Palladium Medan.

IV.4. Analisa Tabel Silang

Analisa tabel silang pada bagian ini akan memuat tentang penilaian dan data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Namun analisis tabel ini bukanlah dapat disajikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain.

Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisa dalam tabel silang ini terdiri dari :

1. Hubungan antara ketertarikan customer terhadap beauty advisor dengan pengaruh beauty advisor dalam membeli produk.

2. Hubungan antara kepandaian beauty advisor berbicara kepada customer dengan kepercayaan customer kepada beauty advisor.

3. Hubungan antara penampilan beauty advisor ketika menyajikan parfum dengan ketertarikan untuk menggunakan parfum.

Tabel 24

Ketertarikan customer terhadap beauty advisor dengan pengaruh beauty advisor

dalam membeli produk

Count

Pengaruh beauty advisor dalam membeli produk Total Tidak berpengaruh Berpengaruh Sangat berpengaruh Ketertarikan customer terhadap beauty advisor Tidak menarik 9 4 1 14 Menarik 10 30 23 63 Sangat menarik 1 9 5 15 Total 20 43 29 92 P7/FC.9 dan P16/FC.18

Tabel 24 diatas menjelaskan tentang hubungan antara Ketertarikan customer terhadap beauty advisor dengan pengaruh beauty advisor dalam membeli produk . Dari 92 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data: 20 orang menyatakan tidak berpengaruh, 43 orang menyatakan berpegnaruh, dan 29 orang menyatakan sangat berpengaruh tentang pengaruh beauty advisor dalam membeli produk.

Sebaran data tentang ketertarikan customer terhadap beauty advisor yaitu 14 orang menyatakan tidak menarik 63 orang menyatakan menarik dan 15 orang menyatakan sangat menarik terhadap seorang beauty advisor.

Berdasarkan data-data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas respoden menyatakan ada hubungan antara Ketertarikan customer terhadap beauty advisor dengan pengaruh beauty advisor dalam membeli produk. Responden menjawab beauty advisor berpengaruh kepada diri customer dalam membeli produk karena beauty advisor menarik perhatian customer tersebut.

- Tidak menarik = 100% 4,34% 92

4 =

- Menarik = 100% 32,6% 92 30 = x - Sangat Menarik = 100% 9,78% 92 9 = x

Responden yang menyatakan, beauty advisor tidak menarik sebanyak 4,34%, sedangkan responden yang menyatakan beauty advisor menarik sebanyak 32,6% dan responden yang menyatakan beauty advisor sangat menarik sebanyak 9,78%.

Tabel 25

Kepandaian beauty advisor berbicara di depan customer dengan Kepercayaan

customer terhadap beauty advisor

Count

Kepercayaan customer terhadap beauty advisor

Total Tidak percaya Percaya

Sangat percaya Kepandaian beauty advisor berbicara di depan customer Tidak memiliki kepandaian 4 0 0 4 Memiliki kepandaian 16 49 1 66 Sangat memiliki kepandaian 1 21 0 22 Total 21 70 1 92 P10/FC.12 dan P17/FC.19

Tabel 25 diatas menjelaskan tentang hubungan antara Kepandaian beauty advisor berbicara di depan customer dengan Kepercayaan customer terhadap beauty

advisor .Dari 92 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data: 21 orang

menyatakan tidak percaya, 70 orang menyatakan percaya, dan 1 orang menyatakan sangat percaya tentang kepercayaan customer terhadap beauty advisor.

Sebaran data tentang kepandaian beauty advisor berbicara di depan customer yaitu 4 orang menyatakan beauty advisor tidak memiliki kepandaian berbicara di depan customer, 66 orang menyatakan beauty advisor memiliki kepandaian berbicara di depan customer dan 22 orang menyatakan beauty advisor sangat memiliki kepandaian berbicara di depan customer.

Berdasarkan data-data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas respoden menyatakan ada hubungan antara Kepandaian beauty advisor berbicara di depan

customer dengan Kepercayaan customer terhadap beauty advisor. Responden

menjawab Customer memiliki kepercayaan terhadap beauty advisor karena kepandaian beauty advisor dalam berbicara di depan customer .

- Tidak memiliki kepandaian = 100% 0% 92 0 = x % - Memiliki kepandaian = 100% 53,26% 92 49 = x

- Sangat memiliki kepandaian = 100% 22,82% 92

21 =

x

Responden yang menyatakan, beauty advisor tidak memiliki kepandaian dalam berbicara di depan customer sebanyak 0%, sedangkan kisaran banyaknya responden yang menyatakan bahwa beauty advisor memiliki kepandaian berbicara di depan customer sebanyak 53,26% dan responden yang menyatakan beauty adavisor sangat memiliki kepandaian berbicara di depan customer sebanyak 22,82%.

Tabel 26

Penampilan beauty advisor ketika menyajikan parfum dengan ketertarikan untuk menggunakan parfum

Count

Ketertarikan untuk menggunakan parfum

Total Tidak menarik Menarik

Sangat menarik Penampilan beauty advisor ketika menyajikan parfum Tidak menarik 7 5 0 12 Menarik 7 52 4 63 Sangat menarik 0 13 4 17 Total 14 70 8 92 P12/FC.14 dan P20/FC.22

Tabel 26 diatas menjelaskan tentang hubungan antara penampilan beauty advisor ketika menyajikan parfum dengan ketertarikan untuk menggunakan parfum. Dari 92 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data: 14 orang menyatakan tidak menarik, 70 orang menyatakan menarik, dan 8 orang menyatakan sangat menarik tentang ketertarikan untuk menggunakan parfum.

Sebaran data tentang penampilan beauty advisor ketika menyajikan parfum yaitu 12 orang menyatakan penampilan beauty advisor tidak menarik ketika menyajikan parfum, 63 orang menyatakan penampilan beauty advisor menarik ketika menyajikan parfum dan 17 orang menyatakan penampilan beauty advisor sangat menarik ketika menyajikan parfum.

Berdasarkan data-data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas respoden menyatakan ada hubungan antara penampilan beauty advisor ketika menyajikan parfum dengan ketertarikan untuk menggunakan parfum. Responden menjawab Customer memiliki ketertarikan utnuk menggunakan parfum karena penampilan beauty advisor ketika menyajikan parfum.

- Tidak menarik = 100% 5,43% 92 5 = x % - Menarik = 100% 56,52% 92 52 = x - Sangat menarik = 100% 14,13% 92 13 = x

Responden yang menyatakan, penampilan beauty advisor tidak menarik ketika menyajikan produk sebesar 5,43%, sedangkan kisaran banyaknya responden yang menyatakan bahwa penampilan beauty advisor menarik ketika menyajikan parfum sebanyak 56,52% dan responden yang menyatakan penampilan beauty advisor sangat menarik ketika menyajikan parfum sebesar 14,13%.

IV.5. Uji Hipotesa

Pengujian hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesa, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman yaitu :

rho = ) 1 ( 6 1 2 2 − −

N N d

Dengan menggunakan analisa Spearman melalui aplikasi SPSS 13.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 27

Hasil Uji Korelasi Spearman

Correlations Kepandaian beauty advisor berbicara di depan customer Ketertarikan untuk menggunakan parfum Spearman's rho Kepandaian beauty advisor berbicara di depan customer Correlation Coefficient 1.000 .362(**) Sig. (2-tailed) . .000 N 92 92 Ketertarikan untuk menggunakan parfum Correlation Coefficient .362(**) 1.000 Sig. (2-tailed) .000 . N 92 92

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel di atas, maka diketahui besar korelasi koefisien Spearman (rho) adalah 0,362. Berdasarkan skala Guilford, hasil 0,362 menunjukkan hubungan rendah tetapi pasti.

Tanda korelasi pada koefisien korelasi menghasilkan + 0,362, yang menunjukkan arah hubungan yang sama antara variabel X dan variabel Y. Dengan kata lain, hal ini berarti semakin tinggi kegiatan personal selling oleh beauty advisor maka semakin tinggi minat untuk membeli parfum Lomani oleh customer ataupun sebaliknya, semakin rendah kegiatan personal selling oleh beauty advisor semakin rendah pula minat untuk membeli parfum Lomani oleh customer.

Signifikansi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai probabilitas dan tanda */** (flag of significant ) diberikan SPSS. Jika probabilitas > 0,005, maka Ha ditolak, jika probabilitas < 0,005 maka Ha diterima. Pada bagian output korelasi di atas terlihat pasangan data yang berkorelasi secara signifikan, yaitu antara kegiatan personal selling oleh beauty advisor dengan minat untuk membeli parfum Lomani oleh customer (probablilitas 0,001 yang lebih kecil dari 0,005 atau 0,001 < 0,005)

Selanjutnya dapat dilihat pada variabel kegiatan personal selling oleh beauty advisor dan minat untuk membeli parfum Lomani oleh customer yang menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi secara signifikan.

Berdasarkan analisa di atas, dapat dirangkum bahwa hasil uji hipotesis pada customer di Matahari Departemen Store Grand Palladium Medan adalah 0,362. Sesuai kaidah dalam Spearman rs koefisien bahwa jika rs > 0 maka hipotesis diterima.

Signifikan korelasi diketahui dari probabilitas yang lebih kecil dari 0,005 (0,001 < 0,005) dan tanda ** (flag of significant) yang menunjukkan kedua variabel berkorelasi secara signifikan, maka hubungannya adalah signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima dan hubungannya signifikan.

Setelah menganalisis setiap data dari kuesioner, maka dilanjutkan dengan menguji hipotesis yaitu pengukuran tingkat hubungan diantara dua variabel yang linear dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman. Spearman rs

menjelaskan hubungan antara variabel X dan Y yang tidak diketahui sebaran data dan sebaran tidak normal.

Dengan hipotesa yang diajukan, diharapkan dapat menunjukkan apakah terdapat hubungan antara kegiatan personal selling oleh beauty advisor dengan minat untuk membeli parfum Lomani oleh customer.

Pengujian hipotesa dimulai dengan membuat ranking dari nilai-nilai jawaban responden (customer Matahari Departemen Store Grand Palladium Medan) pada kuesioner, yang telah diberi skor terlebih dahulu untuk setiap pertanyaan. Berdasarkan analisa SPSS, maka diperoleh koefisien korelasi rs sebesar 0,362. Berdasarkan

pernyataan rs > 0, maka hipotesa diterima. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,005

maka hal ini menunjukkan signifikansi, artinya hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah Ha (hipotesa alternatif), yaitu Terdapat hubungan antara

Kegiatan Personal Selling Parfum Lomani dan Minat Beli Customer di Matahari Departemen Store Grand Palladium Medan. Sekaligus juga menolak hipotesis yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara Kegiatan Personal Selling Parfum Lomani dan Minat Beli Customer di Matahari Departemen Store Grand Palladium Medan.

Kemudian untuk mengetahui tingkat signifikan hasil hipotesis tersebut, dilakukan dengan membandingkan probabilitas dengan nilai probabilitas 0,005. Maka diperoleh hasil 0,001 < 0,005 yang menunjukkan signifikansi, maka dinyatakan bahwa hubungannya signifikan. Artinya Terdapat hubungan antara Kegiatan Personal Selling Parfum Lomani dan Minat Beli Customer di Matahari Departemen

Store Grand Palladium Medan. Tingkat signifikan tergantung dari ada tidaknya hubungan antara variabel X dan Y.

Selanjutnya untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan digunakan skala Guilford. Hasil rs = 0,362 pada skala 0,20-0,40. Hal ini menunjukkan hubungan

rendah tetapi pasti antara Kegiatan Personal Selling Parfum Lomani dan Minat Beli Customer di Matahari Departemen Store Grand Palladium Medan

Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X dan Y, yaitu dengan rumus :

Kp = (rs)2 x 100%

Kp = (0,362)2 x 100% Kp = 0,131 x 100% Kp = 13,1%

Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan hubungan antara variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 13% artinya sebesar 87% responden membeli parfum Lomani tidak dari kegiatan personal selling, melainkan dari word of

mouth communication para customer yang puas dengan produk Lomani, iklan di

majalah, brosur, leaflet, ataupun kegiatan promosi lainnya yang masih dalam ruang lingkup marketing mix.

Hasil uji hipotesis merupakan hasil akhir dari keseluruhan analisa data. Setelah seluruh nilai-nilai diperoleh, maka akan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dan saran pada BAB V.

Bab V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang dituntut dan telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tanggapan pengunjung terhadap beauty advisor parfum Lomani Matahari Departemen Store Grand Palladium Medan cukup beragam, mayoritas responden setuju bahwa para beauty advisor parfum Lomani Matahari Departemen Store Grand Palladium Medan menarik minat dan perhatian dari customer ketika melakukan kegiatan Personal Selling.

2. Kegiatan Pesonal Selling yang dilakukan oleh beauty advisor adalah dalam bentuk penawaran langsung dan bersifat dua arah kepada customer. Selain itu, untuk menarik perhatian dan minat customer agar membeli produk parfum, biasanya beauty advisor memberikan suatu penawaran khusus seperti beli 1 gratis 1 ataupun diskon hingga 30% sehingga customer lebih tertarik untuk membeli parfum Lomani.

3. Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel 27, maka diketahui besar korelasi koefisien Spearman (rho) adalah 0,362. Berdasarkan skala Guilford, hasil 0,362 menunjukkan hubungan rendah tetapi pasti berarti artinya semakin tinggi kegiatan Personal Selling parfsum Lomani maka semakin tinggi minat beli customer di Matahari Departemen Store Grand Palladium Medan ataupun sebaliknya

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, maka peneliti mengajukan sejumlah saran sebagai berikut :

1. Beauty advisor agar lebih jujur ketika menjalankan kegiatan personal selling, jangan hanya memikirkan keuntungan tanpa mempertimbangkan kerugian yang terjadi pada diri customer.

2. Parfum yang dijual agar lebih beragam lagi baik dari segi aromanya maupun segmentasi pengguna parfum, seperti untuk remaja yang masih duduk dibangku sekolah tingkat atas.

3. Adanya pemberian pelatihan dalam menjalankan kegiatan Personal Selling yang baik dan benar bagi para beauty advisor oleh perusahaan parfum Lomani sehingga dapat menghasilkan para beauty advisor yang kompeten dalam menjual produk maupun jasa dan pada akhirnya akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ajidarma, Seno Gumira, Budaya Konsumen, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1998

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1998

As’ad, Muhammad. Psikologi Industri. Yogyakarta. Liberty,1991.

Baduara, Baduara, Salesmanship Ilmu dan Seni Menjadi Penjual Yang Sukses, Bumi Aksara, Jakarta Mei 1992

Effendi, Onong Uchjana, Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.

_____________________. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003.

Engel, James.F, Roger D Blackwell, Paul W Miniard, Perilaku Konsumen, Binarupa Aksara, Jakarta, 1995

Jeffkins, Frank, Periklanan, Jakarta : Erlangga, 1997.

Griffin, Jill, Customer Loyalty, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2003

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana, Jakarta, 2006

Kotler, Philip, John Bowen dan James Makens, Pemasaran Perhotelan dan Kepariwisataan, PT Prenhallindo, Jakarta, 2002

Liliweri, Alo, Dasar-dasar Komunikasi Periklanan. Bandung : Citra Aditya Bakti, 1997.

___________, Komunikasi Antar Pribadi. Citra Adity Bakti. Bandung, 1991. Mitchel, Robert dan Paul D Converse, Marketing Research, Sage Publications

Inc. New York, 1960.

Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005

Nangoi, Ronald, Marketing Dalam Era Globalisasi, PT Penebar swadaya, Jakarta, 1997

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM Press, Yogyakarta, 2001

Payne, Adrian, How To Get Close with Customer, Sage Publications Inc. New York, 2004.

Purba, Amir dkk, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2006

Rahmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung, Juli 2004

Sendjaja, S. Djuarsa, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, Juni 2005

Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta, 1995

Sunaryo, Djoenasih. Himpunan Istilah Komunikasi, Edisi Kedua. Yogyakarta. Liberty,1983.

Sutojo, Siswanto, Membangun Citra Perusahaan, PT Damar Mulia Pustaka, Jakarta, 2004

Widjaja, A.W, Ilmu Komunikasi. Bina Aksara. Jakarta, 2000.

Sumber Lain :

Dokumen terkait