• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

C. Mind Map 1. Definisi 1.Definisi

Penggagas Mind Map, Tony Buzan mengemukakan bahwa definisi Mind Map adalah cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari otak. Cara ini adalah cara kreatif dan efektif dalam membuat catatan, sehingga boleh dikatakan Mind Map benar-benar memetakan pikiran seseorang. Mind Map adalah alat pilihan untuk membantu menajamkan ingatan. Mind Map dapat bekerja dengan baik karena ia menggunakan kedua pemain utama dari ingatan yaitu imajinasi dan asosiasi (Buzan, 2005: 19).

41

Selain itu, definisi Mind Map adalah bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang bekerja selaras dengan otak untuk memudahkan dalam mengingat. Mind Map menggunakan warna dan gambar-gambar untuk membantu membangunkan imajinasi dan cara menggambar Mind Map-dengan kata-kata atau gambar-gambar yang bertengger di garis-garis melengkung atau “cabang-cabang” akan membantu ingatan membuat asosiasi.

Mind Map boleh dibandingkan dengan peta kota. Bagian tengah

Mind Map adalah tak bedanya dengan pusat kota, dan mewakili

gagasan terpenting; jalan-jalan protokol yang memencar keluar dari pusat kota merupakan pikiran-pikiran utama dalam proses berpikir, jalan-jalan atau cabang-cabang sekunder merupakan pikiran-pikiran sekunder seseorang. Gambar-gambar atau bentuk-bentuk istimewa bisa diibaratkan sebagai landmark kota atau ide-ide yang sangat menarik (Buzan, 2006: 7).

Sebagaimana peta jalan, maka sebuah Mind Map juga akan (Buzan, 2006: 9):

a) Memberi ringkasan atas suatu subjek atau area yang luas.

b) Memudahkan kita membuat rencana perjalanan atau suatu pilihan, dan membantu kita mengetahui tujuan kita dan posisi kita sekarang.

c) Mengumpulkan sejumlah besar data dan meletakkannya di satu tempat.

42

d) Memberi dorongan atas upaya pemecahan masalah dengan memberi kesempatan untuk melihat jalan-jalan keluar kreatif yang baru.

e) Merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk dipandang, dibaca, direnungkan dan diingat.

Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan,

memungkinkan seseorang menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional (Buzan, 2009: 5).

Buzan juga berpendapat bahwa semua Mind Map memiliki beberapa kesamaan. Mind Map selalu menggunakan warna. Struktur alamiah Mind Map berupa radial yang memancar keluar dari gambar sentral. Mind Map menggunakan garis, lambang, kata-kata, serta gambar, berdasarkan seperangkat aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan akrab bagi otak. Dengan menggunakan Mind Map, daftar informasi yang panjang dan menjemukan bisa diubah bentuknya menjadi diagram berwarna-warni, mudah diingat dan sangat beraturan serta sejalan dengan cara kerja alami otak (Buzan, 2006: 7).

Mind Map merupakan suatu cara mencatat yang menggunakan

banyak warna, gambar, garis, dan lambang untuk memudahkan dalam mengingat. Menurut Buzan (2009: 9) Mind Map menggunakan kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil

43

yang sebesar-besarnya. Dengan kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang melengkung, Mind Map lebih merangsang secara visual daripada metode pencatatan tradisional, yang cenderung linear dan satu warna. Ini akan sangat membantu kita mengingat informasi Mind Map.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa Mind Map bertujuan untuk membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Mind Map merupakan teknik mencatat yang memadukan dan melibatkan kinerja kedua belah otak untuk memudahkan seseorang dalam mengingat dan mengeluarkan kembali informasi yang ada dalam otak.

44 2. Langkah-langkah

Sebelum membuat Mind Map, terlebih dahulu harus dipersiapkan bahan-bahannya, diantaranya (Buzan, 2006: 10):

a) Kertas kosong tak bergaris b) Pena dan pensil warna c) Otak

d) Imajinasi

Setelah semua bahan siap maka berikut ini 7 langkah dalam membuat Mind Map menurut Buzan dalam bukunya How to Mind Map (2006: 21-23):

a) Mulai dari bagian tengah permukaan secarik kertas kosong yang diletakkan dalam posisi memanjang. Kenapa begitu? Karena memulai dari bagian tengah-tengah permukaan kertas akan memberikan keleluasaan bagi cara kerja otak untuk memencar ke luar ke segala arah, dan mengekspresikan diri lebih bebas dan alami.

b) Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral Anda. Kenapa begitu? Karena suatu gambar bernilai seribu kata dan membantu Anda menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya di tengah-tengah akan tampak lebih menarik, membuat Anda tetap terfokus, membantu Anda memusatkan pikiran, dan membuat otak semakin aktif dan sibuk.

45

c) Gunakan warna pada seluruh Mind Map. Kenapa begitu? Karena bagi otak, warna-warna tidak kalah menariknya dari gambar. Warna membuat Mind Map tampak lebih cerah dan hidup, meningkatkan kekuatan dahsyat bagi cara berpikir kreatif, dan ini juga adalah hal yang menyenangkan.

d) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama dan kedua, dan seterusnya. Kenapa begitu? Karena, seperti yang telah kita ketahui, otak bekerja dengan menggunakan asosiasi. Jika kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan jauh lebih mudah dalam memahami dan mengingat.

e) Buatlah cabang-cabang Mind Map berbentuk melengkung bukannya garis lurus. Kenapa begitu? Karena jika semuanya garis lurus, ini akan membosankan otak Anda. Cabang-cabang yang melengkung dan hidup seperti cabang-cabang sebuah pohon jauh lebih menarik dan indah bagi mata anda.

f) Gunakan satu kata kunci per baris. Kenapa begitu? Karena kata kunci tunggal akan menjadikan Mind Map lebih kuat dan fleksibel. Setiap kata tunggal atau gambar tunggal seperti pengganda, yang melahirkan sendiri rangkaian asosiasi dan hubungan yang khusus. Bila Anda menggunakan kata-kata tunggal, setiap kata lebih bebas dan oleh karena itu lebih mudah tercetus atau terpicu gagasan-gagasan dan pikiran-pikiran baru. Ungkapan-ungkapan atau

46

kalimat-kalimat cenderung akan mengurangi efek pemicuan tersebut. Mind Map yang mempunyai banyak kata-kata kunci di dalamnya adalah seperti tangan yang memiliki jemari yang semuanya bebas bergerak dengan lincah. Mind Map yang berisi ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat adalah seperti tangan yang semua jemarinya diikat.

g) Gunakan gambar di seluruh Mind Map. Kenapa begitu? Karena setiap gambar, seperti gambar sentral, juga bernilai seribu kata. Jadi, apabila kita hanya memiliki 10 gambar saja pada Mind Map, ini sudah sama dengan 10.000 kata yang terdapat dalam suatu catatan.

Buzan (2005: 20-22) juga memaparkan cara menggambar Mind Map yang cenderung lebih ringkas seperti berikut ini:

a) Ambillah selembar kertas putih polos (jangan menggunakan kertas bergaris karena akan menghentikan aliran idemu). Putarlah kertas agar sisi panjangnya terletak mendatar.

b) Ambil beberapa spidol berwarna cerah. Pilih warna kesukaanmu. c) Gambar sebuah gambar di tengah halaman yang berhubungan

dengan apa yang telah kamu lakukan.

d) Pilih sebuah warna dan gambarlah sebuah cabang utama yang memancar dari gambar sentral. Tebalkan gambar cabang yang menempel ke gambar sentral lalu semakin menipis ke arah ujungnya.

47

e) Sekarang biarkan otakmu berpikir tentang gagasan-gagasan untuk mengembangkan cabang-cabang utama. Gambarlah cabang-cabang yang lebih tipis untuk gagasan-gagasan yang memancar dari cabang utama tulislah kata-kata dalam huruf lebih kecil sepanjang cabang tersebut.

f) Dengan semakin banyaknya gagasan yang muncul, tambahkan lebih banyak cabang ke subtopik.

Menurut DePorter et al (dalam Wisudawati & Sulistyowati, 2014: 173), kiat-kiat dalam membuat peta pikiran adalah sebagai berikut: a) Membuat lingkaran ditengah kertas untuk menuliskan gagasan

utama.

b) Menambahkan cabang-cabang dari pusatnya untuk tiap poin kunci, menggunakan pensil warna.

c) Menuliskan kata kunci/frase pada tiap-tiap cabang, lalu kembangkan untuk menambah detai-detail.

d) Tambahkan simbol dan ilustrasi. e) Menggunakan huruf kapital.

f) Menulis gagasan penting dengan huruf yang lebih besar. g) Membuat kreasi pada peta pikiran yang dibuat.

h) Memberikan garis bawah kata-kata yang dianggap penting dan menggunakan huruf tebal.

i) Bersikap kreatif dan berani dalam membuat peta pikiran.

48

k) Membuat peta pikiran secara horizontal.

Kiat-kiat dalam membuat peta pikiran sangat dipengaruhi oleh asosiasi masing-masing peserta didik. Perbedaan asosiasi setiap peserta didik akan menyebabkan peta pikiran yang dibuat berbeda-beda. Meskipun berbeda, teknik ini tebukti efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik.

Efektifitas peta pikiran sebagai sebagai suatu teknik pencatatan dapat dilihat dari kemudahan peserta didik dalam mengingat dan mengulang kembali suatu materi IPA yang telah didapatkan. Kemudahan dalam mengingat dan mengulang kembali materi ini sebagai hasil dari kombinasi fungsi otak kiri dan otak kanan, terlihat dalam penggunaan kata-kata, angka-angka, logika, analisis, dan bahasa (kerja otak kiri) dengan irama, warna, mimpi, imajinasi, musik, perasaan, emosi kreativitas, dan bentuk atau simbol (kerja otak kanan). 3. Kegunaan

Mind Map memiliki banyak sekali kegunaan, seperti yang

diungkapkan oleh Buzan (2006: 10) berikut ini: a) Menjadi lebih kreatif

b) Menghemat waktu c) Memecahkan masalah d) Berkonsentrasi

e) Mengatur dan menjernihkan pikiran f) Lulus ujian dengan nilai-nilai baik

49 g) Mengingat dengan lebih baik h) Belajar lebih cepat dan efisien i) Belajar dengan lebih mudah j) Melihat “gambaran keseluruhan” k) Membuat rencana

l) Berkomunikasi

m) Bisa tetap bertahan hidup n) Menyelamatkan pohon

Menurut Michael Michalko (dalam Buzan, 2009: 6-7) kegunaan Mind Map diantaranya:

a) Mengaktifkan seluruh otak

b) Membereskan akal dari kekusutan mental

c) Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan

d) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah

e) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian f) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita

membandingkannya

g) Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang

50 4. Kelebihan dan Kelemahan

Berikut ini merupakan kelebihan dan kelemahan Mind Map

(https://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/): a) Kelebihan

1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas 2) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya 3) Catatan lebih padat dan jelas

4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan 5) Catatan lebih terfokus pada inti materi

Selain kelebihan yang telah dipaparkan di atas, berikut ini juga merupakan kelebihan Mind Map (http://model-

pembelajaranku.blogspot.co.id/2014/12/manfaat-dan-kelebihan-pembelajaran-mind.html):

1) Mudah melihat gambaran keseluruhan

2) Membantu otak untuk: mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan

3) Memudahkan penambahan informasi baru 4) Pengkajian ulang bisa lebih cepat

b) Kelemahan

1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat 2) Tidak sepenuhnya murid belajar

51

3) Mind Map siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan

memeriksa Mind Map siswa

4) Waktu terbuang untuk menulis kata-kata yang tidak memiliki hubungan dengan ingatan

5) Waktu terbuang untuk membaca kembali kata-kata yang tidak perlu

6) Waktu terbuang untuk cari kata kunci pengingat

7) Hubungan kata kunci pengingat terputus oleh kata-kata yang memisahkan

8) Kata kunci pengingat terpisah oleh jarak

5. Implikasi Teknik Mind Map dalam Proses Pembelajaran

Teknik Mind Map merupakan suatu teknik pencatatan yang menggabungkan kinerja otak kanan dan otak kiri. Teknik mencatat mempunyai korelasi dengan teknik menghafal. Kedua teknik tersebut melibatkan proses yang terjadi di long term memory (LTM). Selama ini teknik pencatatan yang sering diterapkan disekolah-sekolah adalah teknik pencatatan tradisional atau konvensional yang jika dikaji lebih lanjut teknik tersebut kurang efektif bila diterapkan dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, teknik Mind Map hadir sebagai salah satu solusi untuk mengatasi problematika tersebut. Teknik Mind Map dirasa lebih efektif diterapkan dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan teknik pencatatan tradisional.

52

Efektifitas peta pikiran (Mind Map) sebagai suatu teknik pencatatan dapat dilihat dari kemudahan peserta didik dalam mengingat dan mengulang kembali suatu materi pembelajaran yang telah didapatkan. Kemudahan dalam mengingat dan mengulang kembali materi ini sebagai hasil dari kombinasi fungsi otak kanan dan otak kiri peserta didik. Peta pikiran mengkombinasikan fungsi otak kiri dan otak kanan, terlihat dalam pola penggunaan kata-kata, angka-angka, logika, dan bahasa (kerja otak kiri) dengan irama, warna, mimpi, imajinasi, musik, perasaan, emosi, kreativitas, dan bentuk atau simbol (kerja otak kanan) (Wisudawati & Sulistyowati, 2014: 173-174).

Melalui pengamatan pada situasi yang konkret, dampak positif dari diterapkannya teknik Mind Map yaitu siswa dapat lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Selain itu, penerapan teknik ini juga akan menajamkan ingatan siswa dan memudahkan siswa dalam belajar.

Berdasarkan proses pembelajaran yang telah berlangsung dapat dipahami bahwa penerapan teknik Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu daya imajinasi dan kreativitas siswa juga akan terasah dengan penggunaan teknik ini secara berulang-ulang.

53 BAB III

Dokumen terkait